PKN FIX - WordPress.com

Download Report

Transcript PKN FIX - WordPress.com

MULTIPARTAI DAN
PENGARUHNYA TERHADAP
KETAHANAN NASIONAL
ANGGOTA KELOMPOK 5 :
1. DIAN PERTIWI (3312412030)
2. ARIMA RATIH TUNJUNGSARI (3312412059)
3.
ZULI FRENDIYANTO (6301412159)
4. ALFIAN EKA ROSYADI
(6301412163)
5. WAHYU NUR LAILI (8111412233)
PETA KONSEP
PETA KONSEP
MULTIPARTAI
KELEBIHAN
KETAHANAN NASIONAL
KEKURANGAN
MULTI PARTAI DAN PENGARUHNYA TERHADAP
KETAHANAN NASIONAL
MULTIPARTAI
PARTAI POLITIK
Partai politik adalah suatu organisasi yang memiliki orientasi dan citacita yang sama yakni menguasai kekuasaan pemerintah melalui
pemilihan umum untuk menempatkan calon-calonnya guna
menduduki jabatan-jabatan publik.
Menurut Maurice Duverger dalam bukunya Political Parties,
terdapat tiga kategori sistem kepartaian, yaitu sistem partai tunggal,
sistem dwipartai dan sistem multi partai. Indonesia sebagai negara
demokrasi menerapkan system multi partai. Hal ini disebabkan
karena Indonesia memiliki perbedaan tajam antara ras, agama, suku
bangsa dan golongan yang cenderung menyalurkan ikatan terbatas
dalam suatu ruang lingkup yang sempit.
PETA KONSEP
LANJUTAN……..
Ada empat periode perkembangan sistem kepartaian di Indonesia :
1. Pada pemilu pertama tahun 1955─sebagai tonggak kehidupan
politik pasca kemerdekaan hingga sekarang―menghasilkan lima
partai besar: PNI, Masyumi, NU, PKI, dan PSI. Jumlah partai yang
berlaga dalam pemilu itu lebih dari 29 partai, ditambah
independen. Dengan sistem pemilu proporsional, menghasilkan
anggota legislatif yang imbang antara Jawa dan Luar Jawa.
2. Pemilu dekade 1950-an 1960-an adalah sistem multipartai tanpa
ada pemenang mayoritas. Namun, di era demokrasi parlementer
tersebut telah terjadi tingkat kompetisi yang tinggi.Memasuki era
demokrasi parlementer yang ditandai dengan dikeluarkannya
Dekrit Presiden yang tujuannya untuk mengakhiri konflik ideologi
antarpatai. Pada masa itu, sistem kepartaian menerapkan sistem
multipartai, namun tidak terjadi kompetisi.
PETA KONSEP
LANJUTAN……..
3.
4.
PETA KONSEP
Dekade 1970-an sampai Pemilu 1971, Indonesia masih
menganut sistem multipartai sederhana (pluralisme
sederhana). Waktu itu ada sembilan partai politik yang tersisa
dari Pemilu 1955. Kesembilan partai ditambah Golkar, ikut
berlaga dalam Pemilu 1971. Fenomena menarik dalam
Pemilu 1971 ini adalah faktor kemenangan Golkar yang
sangat spektakuler di luar dugaan banyak orang. Padahal
kalangan partai tidak yakin akan memenangkan pemilu. Hal
itu didasari pada dua hal, yaitu ABRI tidak ikut pemilu dan
Golkar belum berpengalaman dalam pemilu. Tetapi, setelah
pemilu digelar, ternyata justru bertolak belakang, Golkar
menang mutlak lebih dari 63%. Kemenangan itu menandakan
Indonesia memasuki era baru, yaitu Orde Baru.
Pada masa reformasi, Indonesia kembali menerapkan sistem
multipartai. Hal ini dapat dipahami karena selama puluhan
tahun kebebasan berekspresi dan berserikat serta berkumpul
dikekang. Sehingga ketika reformasi memberikan ruang
kebebasan, hasrat para politisi untuk mendirikan partai
politik tersalurkan.
KELEBIHAN
a. Dengan banyaknya partai politik maka wadah masyarakat untuk
menyampaikan aspirasi akan semakin luas dalam melakukan
hubungan antara lembaga legislatif dan eksekutif
b. Akan mendukung upaya untuk mewujudkan kehidupan bangsa
yang kuat dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia yang
merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur, serta demokratis
dan berdasarkan hukum.
c. Mempermudah masyarakat mendapatkan wawasan politik
PETA KONSEP
KEKURANGAN
a. Ketika pilihan yang tersedia semakin banyak, rakyat malah
menjadi bingung serta cenderung jenuh dan malas untuk
memilih.
b. Persaingan dengan melibatkan partai yang banyak akan
menimbulkan ketidakstabilan nasional.
c. Sistem multipartai akan memicu terabaikannya kepentingan
rakyat.
d. Partai yang terlalu banyak dan kemudahan syarat dalam
berpolitik juga dapat memancing siapapun untuk turut berkiprah
dalam kepartaian, termasuk bagi orang-orang yang mungkin
kurang memiliki kemampuan yang baik.
e. Sistem pemilihan berdasarkan perolehan suara terbanyak juga
memungkinkan orang-orang tersebut untuk terpilih, asalkan
populer dan memiliki uang yang berlimpah untuk
memperkenalkan diri melalui kampanye.
PETA KONSEP
KETAHANAN NASIONAL
Ketahanan Nasional adalah suatu kondisi dinamis suatu bangsa yang
terdiri atas ketangguhan serta keuletan dan kemampuan untuk
mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi segala macam
dan bentuk ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan baik yang
datang dari dalam maupun luar, secara langsung maupun yang tidak
langsung yang mengancam dan membahayakan integritas, identitas,
kelangsungan hidup bangsa dan negara serta perjuangan dalam
mewujudkan tujuan perjuangan nasional.
PETA KONSEP
MULTI PARTAI DAN PENGARUHNYA TERHADAP
KETAHANAN NASIONAL
Suatu sistem multipartai yang berjalan secara baik dan benar akan
menimbulkan berbagai pengaruh positif bagi ketahanan nasional.
Misalnya, sistem multipartai dapat mendukung upaya untuk
mewujudkan kehidupan bangsa yang kuat dalam Negara Kesatuan
Republik Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan
makmur, serta demokratis dan berdasarkan hukum. Dengan adanya
kehidupan bernegara yang kuat maka ketahanan nasional akan sulit
dimasuki bahkan akan menjadi tembok penghalang bagi pihak-pihak
yang ingin menghancurkan NKRI. Sehubungan dengan hal itu,
multipartai juga dapat dijadikan barisan blokade ketahanan nasional
yang kuat untuk menghalangi ancaman dari dalam maupun luar
negeri karena pada dasarnya partai yang beraneka ragam tersebut
bertujuan membentuk negara NKRI yang kuat.
PETA KONSEP
TERIMA KASIH