Kasus Agus Hamonang

Download Report

Transcript Kasus Agus Hamonang

Kasus Agus Hamonangan
Oleh : M. Iqbal Rasyidi
Fariz Rifqi Z.F
Ali Yafi
Fikan Mubarokh
Hoyak Tabuik Adaro dan Soekanto
PAN meminta uang Rp 2 triliun kepada Adaro, agar di DPR tidak dilakukan
hak angket menghambat IPO Adaro. Bahkan Alvin Lie, anggota DPR dari PAN,
datang ke kantor Adaro menemui Teddy P. Rahmat. Menurut sumber saya itu Alvin
pun meminta uang mulai dari Rp 6 miliar, terakhir Rp 1 miliar untuk dirinya,.
"Edwin yakin perusahannya sehat, solid, apalagi Dirjen Pajak sudah mengatakan
tidak ada masalah pajak di Adaro," tutur sumber ini. Edwin tidak mempedulikan
"ancaman" hak angket DPR menolak IPO PT Adaro Energy Tbk.
Sebagai perusahaan tambang batubara kedua terbesar di Indonesia, PT Adaro
Energy Tbk mencari pembiayaan US$375 juta atau setara Rp3,45 triliun untuk
menggenjot kapasitas produksi batu bara perseroan yang ditargetkan mencapai 80
juta ton pada 2012.
Perusahaan itu menargetkan volume produksi sebanyak 38 juta ton, 45 juta ton
tahun depan, dan secara bertahap meningkat menjadi 80 juta ton pada 2012. Untuk
itu perusahaan menawarkan 11,14 miliar saham atau 34,83% dari total saham yang
dikeluarkan di kisaran harga Rp1.050-Rp1.125 per saham dengan nilai nominal
Rp100.
Latar belakang
• HOYAK Tabuik Adaro dan Sukanto. Itu judul artikel.
Ditulis Narliswandi Piliang di Presstalk.com tanggal 18
Juni 2008. Di situ dia menyebutkan bahwa Alvin Lie,
anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dari Partai
Amanat Nasional (PAN) meminta uang Rp 6 miliar dari
PT Adaro Energy.
Narliswandi menulis bahwa Alvin meminta uang
sebanyak itu bertujuan agar anggota dewan di
Senayan tidak melakukan hak angket untuk
menghambat Initial Public Offering (IPO) Adaro
Keterkaitan dengan Agus
• Dikarenakan Agus merupakan
Moderator Milis Forum Pembaca Kompas
maka Agus juga terkena Pasal 55 ayat 1
ke 1 KUHP tentang Penyertaan.
Pelanggaran Undang-undang
• Dugaan perbuatan pidana pencemaran nama baik dan
fitnah seperti tercantum dalam Pasal 310, 311 Kitab
Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP)
• Dugaan perbuatan mendistribusikan/mentransmisikan
informasi elektonik yang memuat materi penghinaan
seperti tertuang dalam Pasal 27 ayat (3) Pasal 45 ayat
(1) UU Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan
Transaksi Elektronik (ITE).
• Pasal 55 ayat 1 ke 1 KUHP tentang Penyertaan.
Pemeriksaan Agus
• Agus Hamonangan dipanggil sebagai saksi
perkara pencemaran nama baik di Markas
Kepolisian Daerah Metro Jaya
• Penyidik mengajukan 12 pertanyaan kepada
Agus Hamonangan di antaranya adalah
prosedur pendaftaran anggota milis, prosedur
posting email, dan tanggung jawab moderator
terhadap posting email. Salah satunya adalah
apakah milis yang dia buat tersebut merupakan
bagian dari pers atau bukan
Jawaban Agus Hamonang


Agus menjelaskan bahwa tanggung jawab content bukan
tanggung jawabnya, namun hal tersebut merupakan
tanggung jawab dari pengirim.
Agus juga membeberkan bahwa milis yang dibentuknya
sejak Juni empat tahun lalu tidak ada kaitannya dengan
pers sama sekali. Bahkan Agus sendiri, profesinya seharihari adalah sebagai wiraswasta.
“Ini murni forum untuk pembaca Kompas, siapapun boleh
bersuara disana, asal tidak menyinggung soal SARA,” ujar
pria berkaca mata itu.
Solusi Kasus
• Direktur Publikasi dan Pendidikan Publik YLBHI
Agustinus Edy Kristianto menilai sepatutnya
persoalan dalam materi pemuatan dalam forum
diskusi FPK tidak dimasukan ke dalam jalur
hukum. Milis diskusi FPK merupakan ajang
dialog antara anggota-anggotanya. Apabila Alvin
Lie berkeberatan terhadap tulisan yang dimuat
maka tindakan selanjutnya yang harus dilakukan
adalah menjadi anggota milis atau menghubungi
moderator untuk memuat jawaban darinya
Terima Kasih