FEED SUPLEMEN

Download Report

Transcript FEED SUPLEMEN

Dr. Denny Rusmana
: Bahan Organik/Anorganik yang memiliki nilai
nutrisi di berikan pada ternak dalam jumlah
sedikit guna meningkatkan keserasian nutrien
ransum
Contoh :
1. Vitamin
2. Mineral
3. Asam Amino esensial (Metionin dan Lisin)

1.
2.
3.
4.

1.
2.
3.
4.
5.
Vitamin Larut Lemak
A
D
E
K
Vitamin Larut Air
Vit B1 (Tiamin)
Vit B2 (Riboflavin)
Vit B komplek (B5, B6, B7, B9)
Vit B12
Vit C








Tidak terdapat di semua jaringan
Terdiri dari C, H dan O
Mempunyai bentuk perkusor atau provitamin
Menyusun struktur jaringan tubuh
Diserap bersama lemak
Disimpan bersama lemak dalam tubuh
Dieksresi melalui feses
Kurang stabil dibanding vitamin B, dpt
dipengaruhi cahaya, oksidasi dsb








Molekulnya tdk hanya tersusun atas C, H dan
O
Tidak mempunyai provitamin
Terdapat di semua jaringan
Sbg perkusor enzim-enzim
Diserap dgn proses diffusi biasa
Tdk disimpan secara khusus dalam tubuh
Diekresi melalui urine
Relatif lebih stabil, temperatur berlebuhan
dapat menyebabkan labil

Provitamin A :

Karoten





β –karoten  banyak dalam tanaman atau hewan
Α –karoten  biasanya bersama beta karoten
γ -karoten  tdk terdapat secara luas
β –Zeakaroten  pada jagung kuning
Karoten yg mengandung OH
 Cryptoxanthin  pd jagung kuning buah-buahan &
kembang

Karoten yang mengandung O
 Mutatokhrom=cioixanthin  kulit jeruk, lombok merah
 γ –karoten monoepoxid  pad beberapa kembang
 β –karoten monoepoxid  pada lombok merah
Provitamin A (Zatzat Karoten)
Enzim beta-karoten
15,15’-diokseginase
Dlm mukosa usus kecil
Retinal
Direduksi dlm sel sel
mukosa
Retinol




1 IU vit A = aktivitas 0,3 µg crystalline vit A
alkohol (Retinol)
1 IU vit A = aktivitas 0,344 µg vit A acetat
1 IU vit A = aktivitas 0,55 µg vit A palmitat
1 IU vit A = aktivitas 0,6 µg β-karoten



Vit D2 (7-dehydrocholesterol)  banyak pada
tanaman
Vit D3 (Cholecalciferol)  banyak pada
minyak hati ikan
1 IU/1USP vit D3 = 0,025µg vit D3




1 IU vitamin E = 1mg DL-α-tocopheryl acetate
sintetis
1 IU vitamin E = 0,735 mg D-α-tocopheryl
acetate
1 IU vitamin E = 0,671 mg D-α-tocopherol
1 IU vitamin E = 0,909 mg DL-α-tocopherol


1.
2.

1.
2.
3.
Menadione (2-methyl-1,4-naphthoquinone)
Vitamin K sintetis standar aktivitas vit K
Vitamin K alami :
Vit K1 (phylloquinone)/2-methyl-3-phytyl-1,4naphthoquinone) dlm daun-daun hijau
Vit K2 (Menaquinone) disintesa oleh
mikroorganisme dlm saluran pencernaan
Vit K sintetis yg larut dlm air
Menadione sodium bisulfite (MSB)
Menadione sodium bisulfite complex (MSBC)
Menadione dimethylpyrimidol (MPB
Tahun penemuan Vitamin
Nama biokimia
1909
1912
1912
1918
1920
Vitamin A
Vitamin B1
Vitamin C
Vitamin D
Vitamin B2
Retinol
Tiamin
Asam askorbat
Kalsiferol
Riboflavin
1922
Vitamin E
Tokoferol
1926
1929
1931
1931
1934
1936
Vitamin B12
Vitamin K
Vitamin B5
Vitamin B7
Vitamin B6
Vitamin B3
Sianokobalamin
Filokuinon
Asam pantotenat
Biotin
Piridoksina
Niasin
Ditemukan di
Minyak ikan kod
Sosohan beras
Jeruk sitrun
Minyak ikan kod
Telur
Minyak mata bulir
gandum,
Kosmetika dan Hati
Hati
Alfalfa
Hati
Hati
Sosohan beras
Hati



Limbah rumah tangga
Mineral dari sumber alam
Mineral sintetis

Tulang dan Jaringan Sendi
Sumber Ca, P dan Beberapa trace mineral






Diolah dari alam agar aman
Batu Phosphat dihilangkan F
NaCl
KCL
Dolomit
CaCO3





Fresh bone meal : Tulang dikeringkan kemudian
digiling.
Bone meal (raw bone meal) : Tulang dimasak dalam
air hingga bahan2 lain yg menempel terlepas,
dikeringkan kemudian digiling.
Steamed bone meal: Tulang dimasak dalam
“pressurized cooker “ untuk menghilangkan lemak
dan bahan lainnya, kemudian dikeringkan dan digiling
Special steamed bone meal : kolagen dalam tulang
diekstraksi untuk pembuatan gelatin dan glue.
Bone meal ash (calcinated bone meal) is prepared by
ashing (burning) the bone in the presence of air (bone
charcoal) or without of air (bone black
Bahan
% Ca
%P
Limestone
38,0
Oyster shell
38,0
Calcium carbonate
40,0
Bone Meal
26,0
13,0
Monocalcium phosphate
17,0
25,0
Dicalcium phosphate
21,0
20,0
Tricalcium phosphate
23,0
19,0
Deflourinated phosphate
34,0
19,0
Curaco phosphate
35,0
16,0
-
25,0
Phosphoric acid (75%)
Bahan
%Na
% Cl
Plain salt (garam dapur)
39,0
60,0
Iodized salt (garam
beryodium)
39,0
60,0 (I, 70 mg/kg)
Cobalt iodized salt
39,0
60,0 (I, 70 mg/kg; Co, 40
mg/kg
Sodium bicarbonate
27,0
-








Cobalt (Co)
Copper (Cu)
Iron (Fe)
Magnesium (Mg)
Manganese (Mn)
Zinc (Zn)
Selenium (Se)
Iodine (I)



Sumber yang baik Cobalt sulphate atau cobalt
carbonate
Cobalt sulphate sedikit lebih “available” dari
pada bentuk carbonate
Cobalt oxide ketersediaannya sangat rendah
tidak dianjurkan dalam formula ransum


Fe dalam bentuk Fe (II)/ferro banyak
digunakan dalam industri pakan
Fe Carbonate dan Fe sulphate bentuk fe yang
banyak digunakan


Magnesium Carbonate dan Magnesium Oxide
Bentuk oxide dapat menyerap air dan
karbondioksida bila disimpan dalam waktu
lama shg menurukan potensi relatif
magnesium





Sumber utama mangan yg digunakan pada
industri pakan adalah mangan oxide
Mangan dlm bentuk sulphate dan carbonat
memiliki nilai bioavaibility yg tinggi namun tidak
ekonomis untuk digunakan
Keterrsediaan biologis untuk mangan oxide 50 –
70%, hal ini sangat tergantung kontaminasi
mangan dioxide
Mangan dioxide biovability-nya hanya 50% dari
mangan oxide
Dioxide yng dikandung sebaiknya tidak lebih dari
10%


Bentuk zinc yang sering digunakan dalam
industri pakan adalah zinc oxide dan zinc
sulphate
Sumber zinc dapat terkontaminasi oleh
alumunium. Lead dan cadmium

Bentuk selenium yang sering ditambahkan
dalam ransum adalah dalam bentuk sodium
selenite atau sodium selenate



Sumber iodine yang digunakan Potassium
iodide dan Calcium iodate
Potassium iodide sangat tidak stabil dan
mudah menguap bila terkena panas, cahaya
dan kelembaban
Calcium Iodate sumber iodine yang sering
digunakan
Bahan
Cobalt (Co)
Copper (Cu)
Iron (Fe)
Magnesium (Mg)
% mineral
Oxide
71,0
Chloride
24,0
Sulphate
21,0
Carbonate
46,0
Oxide
79,0
Chloride
37,0
Sulphate
25,5
Carbonate
55,0
Oxide
77,0
Chloride
34,0
Sulphate
32,0
Carbonate
40,0
Oxide
56,0
Carbonate
30,0
Bahan
Manganese (Mn)
Zinc (Zn)
Selenium (Se)
Iodine
% Mineral
Oxide
77,0
Chloride
27,5
Sulphate
32,5
Carbonate
47,0
Oxide
78,0
Chloride
48,0
Sulphate
36,0
Carbonate
52,0
Sodium selenite
46,0
Sodium selenate
42,0
Potassium iodine
77,0
Calcium iodate
65,0


Mineral yang terikat olah carrier seperti asam
amino atau polisakarida
Carrier adalah ligan yang mampu mengikat
mineral





AA sintetis metionin dan lisin sering
digunakan untuk ransum unggas
AA sintetsi metionim dan lisin sering
digunakan pada saat bungkil kedelai sebagai
sumber protein utama pada unggas
Lisin komerseial sering diproduksi sebagai
garam hydrochlorid (L-Lysine HCl)  aktivitas
lisin 79% dari berat bahan
Lisin dalam bentuk liquid (cair) juga tersedia
Metionin komersial  DL-metionin dan
Methionin hydroxy analaogue (MHA)
Asam Amino
Relative Activity (%)
Crude Protein
Equivalent
DL-Methionine
100
59
Methionine hydroxy
analogue (liquid)
88
0
L-Lysine
100
120
L-Lysine HCl
79
96
L-Arginine
100
200
L-Arginine HCl
83
166
L-Trypthophan
100
86
L-Threonine
100
74
Glycine
100
117
Glutamic acid
100
117