1. Eritrosit

Download Report

Transcript 1. Eritrosit

Adhaninggar Ratna H.
Prasasti Yudati P.
Zahidah Banani
Imaduddin Yusuf A.
(01)
(16)
(22)
(25)
ERITROSIT
Erythros = merah
Kytos = ruang sel
Warna merah pada sel
dikarenakan adanya unsur haem
yang lebih dikenal dengan
kata Haemoglobin (Hb).
Di dalam tubuh manusia ada
sekitar 30 triliun eritrosit.
Karakteristik Erythrocyte
Terdapat
Di pembuluh darah
Komponen dasar
Haemolobin yang mengandung
unsur besi (Fe)
Dihasilkan
Bayi : hati
Orang dewasa: sumsum tulang
belakang
bentuk
bikonkaf, tidak mempunyai inti
umur
120 hari
inti
Tidak ada
CIRI CIRI ERITROSIT
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
berbentuk cakram bikonkaf
berdiameter 7-8 µm
tebalnya 1-2µm
bersifat elastik
tidak memiliki inti (pada eritrosit tua)
Jumlah eritrosit pada laki-laki berkisar 4,2 juta-5,4
juta µl
pada perempuan berkisar 3,6 juta-5,0 juta µl
FUNGSI ERITROSIT
Mengedarkan O2 ke seluruh tubuh
2. Penentuan golongan darah
3. Sebagai sistem kekebalan tubuh
4. Melepaskan senyawa S-nitrosothiol saat hemoglobin
terdeoksigenasi, yang juga berfungsi untuk
melebarkan pembuluh darah dan melancarkan arus
darah supaya darah menuju ke daerah tubuh yang
kekurangan oksigen.
1.
PEMBENTUKAN ERITROSIT
Proses pembentukan eritrosit disebut eritropoiesis. Pada
beberapa minggu pertama embrio dalam kandungan,
eritrosit dihasilkan dalam kantong kuning telur. Beberapa
bulan kemudian, pemebntukan eritrosit terjadi di hati, limfa,
dan kelenjar limfa. Sesudah bayi lahir, eritrosit dibentuk oleh
sumsum tulang. Produk eritrosit distimulasi oleh hormon
eritropoietin. Kira-kira di usia 20 tahun, sumsum bagian
proksimal tulang panjang sudah tidak menghasilkan eritrosit
lagi. Sebagian besar eritrosit akan dihasilkan dalam sumsum
tulang membranosa (tulang belakang, tulang dada, tulang
rusuk, dan tulang panggul). Dengan meningkatnya usia,
sumsum
tulang
menjadi
kurang
produktif.
Sel yang dapat membentuk eritrosit adalah
hemositoblas atau sel batang myeloid yang mampu
berkembang menjadi bebragai jenis sel darah (bersifat
pluripoten). Sel ini terdapat di sumsum tulang dan akan
membentuk berbagai jenis leokosit, eritrosit, dan
megakarosit (Pembentuk keping darah). Eritrosit yang
terbentuk akan keluar dan menembus membran
(kemampuan ini disebut dispedesis) dan memasuki
kapiler darah. Selain membentuk eritrosit, hemositoblas
juga membentuk sel plasma, limfosit b, limfosit t,
monosit,
dan
fagosit-fagosit
lain.
 Dalam keadaan normal, erotrosit bertahan selama
rata-rata 120 hari. Saat sel menua, membrane sel rapuh
dan pecah. Eritrosit tua dimusnahkan di organ limfa
(lien) dan hati. Hemoglobin dicerna oleh sel-sel
retikuloendotelium. Zat besi dilepas kembali ke dalam
darah untuk kemudian diangkut kembali ke sumsum
tulang dan hati. Hemoglobin diubah menjadi pigmen
empedu (bilirubin) dan diekresi oleh hati ke dalam
empedu.
FUNGSI HATI DALAM
PEMBENTUKAN ERITROSIT
Eritrosit yang telah berumur 120 hari akan
dihancurkan dalam hati oleh sel-sel makrofag.
Hemoglobin yang terdapat dalam eritrosit akan
diuraikan menjadi hermin Fe2+ dan globin. Fe akan
disimpan dalam hati kemudian dikirim ke sumsum
tulang merah untuk pembentukan hemoglobin baru
dalam eritrosit baru. Globin akan digunakan lagi
untuk pembentukan antibodi atau hemoglobin baru.
 Nadia (13) : eritrosit tidak normal ?
 Wibi (24) : kenapa eritrosit laki2 lebih banyak ?
 Hanif (28) : cara menentukan golongan darah
 Hibat (30) : kenapa tempat produksi eritrosit
berpindah ?
 Ina (14) : bagaimana pembongkaran sel