Pengetahuan Dasar H. Perbankan Syariah

Download Report

Transcript Pengetahuan Dasar H. Perbankan Syariah

Dr. Ghansham Anand, S.H., M.Kn.
 Dasar
Hukum
 Prinsip Syariah Dalam Kegiatan Perbankan
 Pengertian akad
 Akad Penghimpunan Dana
 Skema Pembiayaan dan Services
 Akad-Akad Pembiayaan
 Denda dan Ganti Rugi
 Jaminan Dalam Transaksi Akad Syariah
 Penyelesaian Sengketa
Hukum Positif:
 UU No. 21/2008 tentang Perbankan
Syariah
 Peraturan Bank Indonesia
 Aturan perundangan terkait
Hukum Syariah:
 Fatwa Dewan Syariah Nasional
Prinsip Syariah adalah prinsip hukum Islam
dalam kegiatan perbankan berdasarkan fatwa
yang dikeluarkan oleh lembaga yang memiliki
kewenangan dalam penetapan fatwa di bidang
syariah.
PRINSIP SYARIAH DALAM KEGIATAN
PERBANKAN
Penghimpunan
Dana
- Wadiah
- Mudharabah
BANK SYARIAH
1. Penyaluran
Dana
2. Services
Jual Beli, sewa,
Bagi Hasil,
Wakalah,
Hawalah, Kafalah
PRINSIP SYARIAH DALAM KEGIATAN
PERBANKAN
Penghimpunan
Dana
Penyaluran
Dana
Pelayanan Jasa
• Simpanan (Wadiah)
• Investasi (Mudharabah)
• Bagi Hasil (Mudharabah, Musyarakah)
• Sewa Menyewa (Ijarah, IMBT)
• Jual Beli (Murabahah, Salam, Istishna)
•
•
•
•
Keagenan (Wakalah)
Pinjaman (Qardh)
Penjaminan (Kafalah)
Pengalihan Utang (Hawalah)
Akad adalah kesepakatan tertulis antara Bank
Syariah dan pihak lain yang memuat adanya
hak dan kewajiban bagi masing-masing pihak
sesuai dengan Prinsip Syariah.
PENGHIMPUNAN DANA
 “Akad wadi’ah” , Akad penitipan barang atau uang antara
pihak yang mempunyai barang atau uang dan pihak yang
diberi kepercayaan dengan tujuan untuk menjaga
keselamatan, keamanan, serta keutuhan barang atau uang.
 “Akad mudharabah”, Akad kerja sama antara pihak pertama
(malik, shahibul mal, atau Nasabah) sebagai pemilik dana dan
pihak kedua (‘amil, mudharib, atau Bank Syariah) yang
bertindak sebagai pengelola dana dengan membagi
keuntungan usaha sesuai dengan kesepakatan yang
dituangkan dalam Akad.
SKEMA PEMBIAYAAN & SERVICES PERBANKAN
SYARIAH
Tolong dirinci konsep dari masing-masing produk
pembiayaan dan service perbankan syariah sebagaimana
Uang
Jual beli = margin
skema
ini.
Barang
Hibah, wakaf,
hadiah
Jasa
Wakalah, wadiah,
kafalah
Non profit
Tabarru’
Akad Syariah
Qardh, Rahn,
Hawalah
Murabahah
Salam, Istishna,
profit
Tijarah
Sewa menyewa = ujroh
Ijarah, IMBT
Bagi Hasil = nisbah
Musyarakah,
Mudharabah
PEMBIAYAAN/PENYALURAN DANA
Pembiayaan adalah penyediaan dana atau tagihan yang
dipersamakan dengan itu berupa:
a. transaksi bagi hasil dalam bentuk mudharabah dan musyarakah;
b. transaksi sewa-menyewa dalam bentuk ijarah atau sewa beli
dalam bentuk ijarah muntahiya bittamlik;
c. transaksi jual beli dalam bentuk piutang murabahah, salam, dan
istishna’;
d. transaksi pinjam meminjam dalam bentuk piutang qardh; dan
e. transaksi sewa-menyewa jasa dalam bentuk ijarah untuk transaksi
multijasa
berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara Bank Syariah
dan/atau UUS dan pihak lain yang mewajibkan pihak yang dibiayai
dan/atau diberi fasilitas dana untuk mengembalikan dana tersebut
setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan ujrah, tanpa imbalan,
atau bagi hasil.
 Skema
1. Permohonan Barang
2. Kuasa
(BANK)
4. Akad Murabahah
(NASABAH)
6. Bayar Kewajiban
3. Pesan Barang
PENJUAL
5. Kirim Barang
AKAD IJARAH
Fatwa DSN No. 09/DSN-MUI/IV/2000
4. Pembayaran sewa
(ujrah)
(BANK)
1. Akad Ijarah
2. Penyerahan
manfaat
(NASABAH)
3. Menikmati
manfaat
Obyek Sewa
AKAD IMBT
Fatwa DSN No. 27/DSN-MUI/III/2002
4. Pembayaran sewa
(ujrah)
(BANK)
1. Akad IMBT dan wa’ad pengalihan
(NASABAH)
5. Penyerahan obyek pada akhir masa sewa
2. Penyerahan
manfaat
3. Menikmati
manfaat
Obyek Sewa
AKAD MUSYARAKAH
Fatwa DSN No. 08/DSN-MUI/IV/2000
Laba
Dana 70%
Usaha
Bersama
Dana 30%
Rugi
Musyarik
(Bank)
Pembayaran kembali Modal
Musyarik/
Mudharib
AKAD MUDHARABAH
Fatwa DSN No. 07/DSN-MUI/IV/2000
Laba
Dana 100%
Usaha
Pengurusan Mudharib
Bersama
Rugi
Bank
Pembayaran kembali Modal
AKAD BANK’S SERVICES
 “Akad hawalah” adalah Akad pengalihan utang
dari pihak yang berutang kepada pihak lain yang
wajib menanggung atau membayar.
 “Akad kafalah” adalah Akad pemberian jaminan
yang diberikan satu pihak kepada pihak lain, di
mana pemberi jaminan (kafil) bertanggung jawab
atas pembayaran kembali utang yang menjadi hak
penerima jaminan (makful).
 “Akad wakalah” adalah Akad pemberian kuasa
kepada penerima kuasa untuk melaksanakan suatu
tugas atas nama pemberi kuasa.
DENDA
Fatwa DSN no. 17/DSN-MUI/IX/2000
 Dalam hal NASABAH terlambat membayar Kewajiban dari jadual yang
telah ditetapkan sebagaimana dimaksud dalam Akad, maka BANK
membebankan dan NASABAH setuju membayar denda (ta’zir) atas
keterlambatan pembayaran kewajiban sesuai dengan ketentuan yang
berlaku pada BANK
 Dana dari denda atas keterlambatan yang diterima oleh BANK akan
diperuntukkan sebagai dana sosial.
GANTI RUGI
Fatwa DSN no. 43/DSN-MUI/III/2004
 Disamping denda (ta’zir), BANK juga dapat mengenakan ganti rugi
(ta’widh) kepada NASABAH atas kerugian riil yang diakibatkan atas
keterlambatan pembayaran Kewajiban NASABAH kepada BANK.
 Dana dari ta’widh yang diterima oleh BANK akan diperuntukkan untuk
menutupi kerugian riil bank atas fasilitas ini.
TAKE OVER KREDIT
• Dalam praktiknya perbankan syariah sering
melakukan take over kredit dari perbankan
konvensional.
• Akad yang sering digunakan dalam transaksi ini
adalah akad Qardh dan diikuti dengan akad
Murabahah
TAKE OVER KREDIT
4
Bank
Konvensional
Jaminan
5
Bank
Syariah
Nasabah
1
3
Kredit
2
Qardh
6
Murabahah
Jaminan
JAMINAN DALAM AKAD SYARIAH
• Penggunaan jaminan dalam akad syariah tidak
bersifat wajib  prinsip 5C  prinsip dalam UU
Perbankan No. 21/2008
• Perjanjian jaminan tetap merupakan perjanjian
accessoir dari akad-akad syariah.
PENYELESAIAN SENGKETA
• UU NO. 21/2008, Pasal 55
• (1) Penyelesaian sengketa Perbankan Syariah dilakukan
oleh pengadilan dalam lingkungan Peradilan Agama.
• (2) Dalam hal para pihak telah memperjanjikan
penyelesaian sengketa selain sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), penyelesaian sengketa dilakukan sesuai
dengan isi Akad.
• (3) Penyelesaian sengketa sebagaimana dimaksud pada
ayat (2) tidak boleh bertentangan dengan Prinsip
Syariah.
Note:
1. Harap diperhatikan bahwa slide diatas telah saya
persingkat sedemikian rupa sehingga diharapkan para
mahasiswa dapat mencari dan memahami pula dari
literatur-literatur terkait Bisnis Syariah.
2. Sebagaimana catatan saya pada slide 9, mahasiswa
diharapkan dapat menjelaskan konsep dan
karakteristik produk pembiayaan dan service
perbankan syariah sebagaimana produk-produk yang
saya uraikan di dalam skema.
Selamat bekerja !!!