PERAN NEGARA DALAM EKONOMI PENGEMBANGAN

Download Report

Transcript PERAN NEGARA DALAM EKONOMI PENGEMBANGAN



paper ini membahas literatur peran negara
dalam pembangunan ekonomi yang baru serta
bagaimana
insentif pemerintah untuk
memberlakukan kebijakan yang sehat terhadap
pembangunan yang pada dasarnya merupakan
kunci untuk keberhasilan ekonomi.
Pada sisi yang lain paper ini juga membahas
bukti yang terjadi setelah episode ekonomi dan
politik liberalisasi dan
apakah liberalisasi
politik memperkuat insentif pemerintah untuk
menetapkan kebijakan ekonomi yang sehat.

Kebanyakan episode ekonomi liberalisasi
memang didahului oleh liberalisasi
politik.
Tapi
negara-negara
yang
memiliki literatur baik mereka terlebih
dahulu berusaha untuk membuka
ekonomi dulu, baru kemudian mereka
memiliki liberalisasi sistem politik.


Peran negara dalam hal apapun memang tidak
dapat di pungkiri lagi pengaruhnya, salah
satunya adalah dalam pembangunan ekonomi.
Pada prinsipnya ada banyak hal yang dapat
dilakukan
oleh
pemerintah
dalam
pembangunan
ekonomi,
di
antaranya:
menyediakan barang publik, memperjelas
kegagalan pasar yang benar, mengurangi
kesenjangan pendapatan dan kesempatan,
menstabilkan
fluktuasi
ekonomi
yang
berlebihan.

Salah satu contohnya adalah negara
berkembang yang mempunyai tantangan
dalam menciptakan infrastruktur hukum
dan kelembagaan dasar yang melindungi
hak milik, menegakkan kontrak swasta
dan memungkinkan individu untuk
secara bebas mengambil keuntungan
dari pasar peluang.
Lembaga Dan Pembangunan Ekonomi


Salah satu kunci dari pembangunan ekonomi
adalah suatu lembaga yang melindungi hak
kekayaannya.
Hall dan Jones (1999) telah menunjukkan
relevansinya dalam menjelaskan perbedaan
kontemporer
di
tingkat
perkembangan
ekonomi di seluruh negara, yang mengatakan
bahwa ada suatu korelasi yang mengejutkan
dalam negara dan lingkungan kelembagaan.


Negara dengan lingkungan kelembagaan
yang lebih baik memiliki tingkat jauh
lebih
tinggi
dari
tenaga
kerja
produktivitas.
Ada variasi yang cukup eksogen dalam
struktural kebijakan dan institusi untuk
mengidentifikasi hubungan sebab akibat
dari
kualitas
kelembagaan
untuk
produktivitas.


Mereka
menunjukkan
bahwa
kualitas
kelembagaan dijelaskan oleh fitur historis dan
geografis negara.
Variabel-variabel inilah yang merupakan salah
satu instrumen yang valid untuk suatu
kelembagaan yang berkualitas, dalam arti
bahwa mereka mempengaruhi pembangunan
ekonomi yang eksklusif melalui institusi
pemerintah.


Rodrik (2003), kelembagaan yang baru belum
tentu bekerja dengan baik untuk mencetak
pembangunan di semua lingkungan ekonomi
dan sosial, Jika efek lembaga yang heterogen
hanya tergantung pada sebuah lingkungan,
maka untuk menidentifikasi penyebab efek
dari lembaga tersebut akan menjadi lebih sulit,
karna
kualitas
kelembagaan
yang
mencerminkan lembaga formal dan informal.
Belum tentu dapat mengubah kebiasaan dalam
norma-norma sosial yang mungkin akan lebih
sulit dan panjang dari pada memberlakukan
undang-undang baru atau memperbaiki
lembaga politik.

Lucas dan Romer pada pertengahan 1980-an.
menyiratkan dalam teorinya bahwa kebijakan
ekonomi dengan mudah dapat memiliki efek
besar pada jangka panjang pertumbuhan
pendapatan per kapita, yakni melalui
keputusan individu untuk mengakumulasi
fisik atau manusia modal, salah satu
kebijkannya adalah kebijakan liberalisasi
perdagangan dan keuangan.


Lingkungan ekonomi makro yang stabil, dengan
inflasi yang rendah dan dapat diprediksi,
anggaran
yang
berkelanjutan
mencapai
keseimbangan, dan mata uang yang stabil dan
kompetitif, secara luas diyakini bahwa dengan
adanya vareabel tersebut layak dikatakan sebagai
salah satu bahan dari kesuksesan ekonomi.
Easterly (2003) menunjukkan bahwa interpretasi
kebijakan makro ekonomi yang sangat buruk bisa
sangat berbahaya bagi pertumbuhan, tapi secara
lebih kisaran moderat pengaruh lingkungan
kebijakan ekonomi makro terhadap pertumbuhan
tampaknya diabaikan.


Namun pada sisi yang lain lingkungan ekonomi
makro yang sangat buruk dan tidak berkelanjutan
akan mengakibatkan pertumbuhan ekonomi
semakin menurun, tetapi kebijakan makroekonomi
yang
sehat
tampaknya
tidak
menjamin
pertumbuhan yang memuaskan pada tiap-tiap
kinerja (performance) dalam perekonomian.
setelah mereka mengontrol dengan dampak dari
lembaga-lembaga politik, kebijakan ekonomi
makro tampaknya hanya memiliki dampak
minimal
terhadap
mean
dan
volatilitas
pertumbuhan ekonomi. Dengan kata lain, lembaga
politik yang lemah tampaknya menjadi penyebab
utama bagi pertumbuhan yang stabil, sementara
kebijakan ekonomi makro hanya menjadi gejala.
Menekan gejala tanpa menyembuhkan penyebab
utamanya
adalah
tidak
mungkin
untuk
menyebabkan abadi improvements.


Belanja publik adalah alat kebijakan yang penting,
Pemerintah dapat menggunakannya untuk
mengatasi kegagalan pasar dan mempercepat
pembangunan. belanja publik dapat menjadi
produktif atau kontraproduktif, tergantung pada
kepentingan politik pemerintah.
Easterly dan Rebelo (1993), menemukan bahwa
porsi investasi publik dalam transportasi dan
komunikasi dikatakan kokoh dan berkorelasi
positif dengan pertumbuhan, tetapi Secara khusus,
pertumbuhan tidak kokoh berkorelasi dengan
pengeluaran di bidang pendidikan atau kesehatan.


Karna
dalam
beberapa
pertumbuhan
spesifikasi muncul berkorelasi negatif dengan
pekerjaan public yang dinyatakan dalam
persentase dari total pengeluaran pemerintah,
ini menunjukkan bahwa masyarakat yang kerja
sering memiliki tujuan menargetkan manfaat
bagi konstituen khusus, bukan menyediakan
barang publik.
Pada prinsipnya, redistribusi juga ditargetkan
agar dapat memperbaiki kegagalan pasar. Tapi
lebih sering, motivasi yang sebenarnya adalah
untuk memberikan manfaat bagi kelompok
yang kuat.

Foster dan Rosenzweig (2001) dan Pande (2003)
telah menunjukkan bahwa di negara india
peningkatan politik hak-hak yang kurang
beruntung bagi suatu kelompok tidak
menimbulkan perbaikan dalam pelayanan
kesejahteraan yang luas atau pendidikan yang
membantu kemiskinan, melainkan untuk
penargetan selektif terhadap kelompokkelompok yang melalui akses transfer
pekerjaan.

Frankel dan Romer (1999) mempelajari
hubungan
antara
perdagangan
dan
pertumbuhan sebagai lawan dari tingkat
pendapatan. Mereka menemukan bahwa ratarata dari negara-negara yang terbuka tumbuh
lebih cepat.


Liberalisasi
perdagangan
tampaknya
memainkan peran penting dalam mempercepat
pembangunan ekonomi.
Di satu sisi, liberalisasi perdagangan
menghapus distorsi ekonomi dan membuat
baru peluang bagi sektor swasta. Di sisi lain,
membuka perekonomian yang bertindak
sebagai suatu disiplin perangkat pemerintah,
karena meningkatkan biaya yang akan
mengejar kebijakan yang tidak efisien.

Ada estimasi perbedaan-perbedaan dalam
proses liberalisasi perdagangan yang disertai
dengan perbaikan ekonomi makro secara
keseluruhan (lebih rendah inflasi dan defisit
anggaran lebih rendah), sementara liberalisasi
sendiri juga mungkin dipicu buruk oleh situasi
makroekonomi yang tidak berkelanjutan.


Data ini munggunakan model gravitasi arus
perdagangan bilateral , di mana perdagangan
ini tergantung pada bilateral jarak antar negara
dan fitur geografis lainnya, seperti yang
terkurung dalam daratan atau menjadi negara
tetangga.
Menggunakan
model
regresi
untuk
mengetahui
bahwa lingkungan kebijakan
ekonomi makro dapat di ukur melalui
vareabilitas inflasi, serta dapat mengontrol
pendapatan perkapita awal dan beberapa
vareabel lain.



Negara dalam memainkan perannya dalam
pembangunan ekonomi belum sepenuhnya
menjadi acuan negara-negara lainnya, karna
infrastruktur yang di bangun atas kelembagaan
suatu negara masih belum bisa melindungi hak
kekayaan yang di miliki oleh rakyat.
Kebijakan ekonomi makro yang telah di terapkan
dalam pembangunan ekonomi seharusnya dapat
mengontrol tinggi rendahnya inflasi sehingga
dapat di prediksi hasilnya.
Negara yang telah meliberalisasi negaranya, secara
tidak langsung dapat membuka peluang
perekonomian bagi swasta serta dapat mengejar
kebijakan yang tidak efisien.




Dalam suatu negara lembaga memanng menjadi
pintu dari kesuksesan ekonomi, karna lembaga
meiliki aturan yang berpengaruh terhadap
produktifitas tenaga kerja.
Politik leberalisasi dapat membuka ekonomi untuk
memfasilitasi kompetisi internasional.
Indikator lingkungan ekonomi makro yang stabil
dapat di lihat dari tinggi rendahnya inflasi,
keseimbangan aggaran serta mata uang uang yang
stabil dan kompetitif.
Pemerintah dalam mengatasi kegagalan pasar dan
mempercepat pembangunan, pemerintah dapat
melakukan belanja publik sebagai alat kebijakan
yang penting.




Perlu ditindak lanjuti kenapa pemerintah tidak
mengejar kebijakan yang lebih sehat dan
kondusif untuk pertumbuhan ekonomi?
Apakah ada hubungan timbal balik antara
ekonomi dengan politik leberalisasi?
Apakah suatu lembaga yang memiliki
kebijakan struktural akan mengakibatkan
produktifitas yang lebih baik?
Apa yang perlu di kembangkan dalam
pembangunan ekonomi?