Transcript File

Anggota Kelompok :
1. Bintang / 5303013026
2. Melvin / 53030130
3. Amanda / 53030130
A)Polimer Berdasarkan Ketahananya
Terhadap Panas:
1) Polimer termoplastik: polimer yg memiliki sifat
- Berat molekul kecil
- Tidak tahan terhadap panas.
- Jika dipanaskan akan melunak.
- Jika didinginkan akan mengeras.
- Mudah untuk diregangkan.
- Fleksibel.
- Titik leleh rendah.
- Dapat dibentuk ulang (daur ulang).
- Mudah larut dalam pelarut yang sesuai.
- Memiliki struktur molekul linear/bercabang.
*Contohnya:
• Polietilena (PE) = Botol plastik, mainan, bahan
cetakan, ember, drum, pipa saluran, isolasi kawat
dan kabel, kantong plastik dan jas hujan.
• Polivinilklorida (PVC) = pipa air, pipa plastik, pipa
kabel listrik, kulit sintetis, ubin plastik, piringan
hitam, bungkus makanan, sol sepatu, sarung tangan
dan botol detergen.
• Polipropena (PP) = karung, tali, botol minuman,
serat, bak air, insulator, kursi plastik, alat-alat rumah
sakit, komponen mesin cuci, pembungkus tekstil,
dan permadani.
• Polistirena = Insulator, sol sepatu, penggaris,
gantungan baju.
2) Polimer termoseting: polimer yg memiliki sifat
- Keras dan kaku (tidak fleksibel)
Jika dipanaskan akan mengeras.
Tidak dapat dibentuk ulang (sukar didaur ulang).
Tidak dapat larut dalam pelarut apapun.
Jika dipanaskan akan meleleh.
Tahan terhadap asam basa.
Mempunyai ikatan silang antarrantai molekul.
*Contohnya:
Bakelit = asbak, fitting lampu listrik, steker listrik, peralatan
fotografi, radio.
B)Pengaruh Temperatur, Kelembaban,dan
Laju Tegangan:
1) Temperatur:Kalau temperatur naik kekuatan
tarik polimer menurun.
• Maka dari itu walaupun pada temperatur
dekat dengan suhu kamar,perubahan tiba”
bisa terjadi pada polimer termoplastik,oleh
karena itu perlu berhati”.
2)Kelembaban: Meningkatnya kadar air yg
terabsorpsi cenderung memberikan hubungan
tegangan-regangan serupa dengan pengaruh
temperatur, tetapi pengaruh tersebut kurang
dibandingkan dengan pengaruh temperatur.
Walaupun begitu kadang” air rendah dan
sulfaktan dlm air dpt menyebabkan
pengurangan modulus elastik dan
meningkatkan retakan karena tegangan.
3)Laju Tegangan:Kalau laju tegangan dikurangi
perpanjangan bertambah yg mengakibatkan
kurva tegangan regangan menjadi landai maka
modulus elastiknya menjadi kecil dan batas
mulurnya tidak jelas. Itu membuat laju
tegangan memberikan pengaruh besar pada
sifat” mekanik bahan polimer, oleh karena itu
persyaratan yg ketat ditetapkan untuk setiap
pengujian.
1)Sifat Tekukan,Lenturan:
• Pada bahan polimer kekuatan tekan jauh lebih
besar dari pada kekuatan tarik, hal inilah yg
menyebabkan patah karena tekukan pada
bagian yg mengalami tegangan tarik.
2)Sifat” Pada Penekanan:
• Bahan polimerdapat mengalami deformasi yg
besar,umumnya kekuatan tekan lebih besar
dari pada kekuatan tarik dan modulus elastik
untuk tekan juga lebih besar dari pada untuk
tarik. Di samping itu kekuatan tekan bahan
polimer umumnya 2-5 kali lebih besar dari
kekuatan gesernya.Oleh karena itu
kehancuran karena geseran lebih mudah dari
pada disebabkan tekanan.
Kekerasan
Kekerasan adalah “kriteria untuk
menyatakan intensitas tahanan suatu
bahan terhadap deformasi yang
disebabkan objek lain.”
Cara pengujian kekerasan :
•Kekerasan Rockwell
Kekerasan Rockwell (HR) yang dipakai untuk menentukan
kekerasan polimer adalah sebagai berikut : Mempergunakan
bola sebagai penekan, beban mula P0 diberikan untuk
mendapat kedalaman mula, selanjutnya beban P diberikan
untuk waktu tertentu (15 detik menurut standar ASTM) dan
setelah dikembalikan ke beban mula diukur kedalaman
deformasi plastisnya (h, mm) yang disubtitusikan ke dalam
persamaan.
HR = 130 – 500h
Skala kekerasan yang ditunjukkan pada tabel
3.3 diperlukan, tergantung pada diameter bola
dan beban yang diberikan. Menurut JIS
dipakai skala M dan R, dan menurut ASTM
dipakai skala K, E, L, M dan R.
•Kekerasan Vickers
Kekerasan Vickers HV penting bagi ketelitian
kekerasan logam, dsb.
HV = 1,854 P/dm2
Dimana dm adalah panjang rata-rata garis
diagonal bekas penekanan oleh penekanan
paramida intan (diamond).
Ketahanan Aus dan Gesekan
Mekanisme gesekan pada bahan polimer sangat berbeda
dengan mekanisme gesekan pada logam. Pada logam,
koefisien gesekan hampir konstan tidak tergantung beban,
luas bidang kontak laju gesekan. Tetapi pada bahan polimer
koefisien gesekan tergantung beban, bidang kontak, dst.
Hubungan antara gaya gesek (F) dengan beban P, (F)∞P0,74
berlaku untuk nilon dan polietilen. Untuk polivinil khlorid : F =
SAn{ 1-eks (- KP)}
F
S
An
K
P
: Gaya gesek
: Bidang Kontak
: Bidang kontak
: Konstanta
: Beban
Ketahanan Lelah
Pembebanan luar yang diberikan berulang-ulang kepada
bahan lebih cepat mengalami patah. Gejala ini disebut
kelelahan yang merupakan sifat penting dalam penggunaan
bahan. Kelelahan biasanya dinyatakan dengan tegangan
maksimum bolak-balik untuk sejumlah balikan tegangan.
Bentuk tegangan dalam kelelahan adalah tarik, tekan tekuk
(lentur), punter dan kombinasinya.
1.3 Sifat-Sifat Termal
• Sifat khas bahan polimer sangat berubah oleh
perubahan temperatur. Hal ini disebabkan
apabila temperatur berubah, pergerakan
molekul karena termal akan mengubah
kumpulan molekul atau merubah struktur
(terutama struktur yang berdimensi besar).
Koefisien Pemuaian Termal
• Koefisien pemuaian panjang karena panas adalah
sederhana apabila bahan bersifat isotropi, tapi apabila
struktur bahan berbeda di setiap arah maka diperlukan
suatu pertimbangan khusus.
• Jadi pada setiappembahasan koefisien pemuaian
panjang perlu diingat bahwa bahan polimer sering dibuat
anisotropi pada proses pembuatannya..
• Perlu diingat serat dan film yang dibuat anisotropi sering
terjadi penyusutan karena panas, karena apabila
temperatur naik, cara pengumpulan molekul berubah
oleh pergerakan termal dari molekul.
Faktor – faktor penentu kelarutan :
1.
2.
3.
4.
5.
Temperatur larutan
Berat molekul, struktur molekul
Kristalinitas
Kepolaran
Pelarut campuran
1.5 sifat-sifat kimia
• Kelarutan
bahan bermolekul besar menunjukkan kelaluan yang rumit dalam
hal melarutkan dibandingkan dengan bahan bermolekul kecil. Salah
satu kriteria kelarutan adalah parameter kelarutan.
ᶞ = (∆E/V) 1/2
∆E
: energi penguapan dari komponen
V
: kapasitas molar (cc)
∆E/V : kerapatan energi
Teori Flory-Huggins
Tahanan kimia
Tabel 3.19
Tabel 3.20
Tabel 3.21 kelarutan plastik
Terima Kasih