Taqwa - WordPress.com

Download Report

Transcript Taqwa - WordPress.com

TAQWA
Oleh
Biki Zukfikri Rahmat
DI SAMPAIKAN PADA MATA KULIAH
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS SILIWANGI
TASIKMALAYA
A. Pengertian
Takwa dari kata waqaya (Arab) berarti takut, menahan,
menjaga diri, memelihara, tanggung jawab, menyelamatkan,
dan memenuhi kewajiban.
 Secara etimologis, kata taqwa berasal dari waqa, yaqi,
wiqayah, yang berari takut, menjaga, memelihara dan
melindungi.
 Orang yang bertakwa adalah orang yang takut kepada Allah
berdasarkan kesadaran dengan mengerjakan Perintah-nya,
tidak melanggar larangan-Nya, takut terjerumus kedalam
perbuatan dosa.
 Orang yang bertakwa adalah orang yang menjaga
(membentengi) diri dari kejahatan, memelihara diri agar tidak
melakukan perbuatan yang tidak diridhoi Allah, bertanggung
jawab mengenai sikap, tingkah laku dan perbuatannya, serta
memenuhi kewajibannya.
LANJUTAN
 Menurut H.Agus Salim, takwa adalah sikap mental seseorang
yang selalu ingat dan waspada terhadap sesuatu dalam
rangka memelihara dirinya dari noda dan dosa, selalu
berusaha melakukan perbuatan yang baik dan benar, pantang
berbuat salah dan jahat kepada orang lain, diri sendiri dan
lingkungannya.
 Perintah taqwa kepada Allah tersebar pada 72 ayat. Dari
ayat2 itu dapat disimpulkan bahwa “taqwa adalah taat hanya
kepada Allah da Rasul-Nya dengan selalu menjalankan segala
perintahnya walaupun bersifat anjuran yg hukumnya sunat
serta menjauhi segala larangannya yg berat maupun yg
ringan/yg hukumnya makruh.
 Para mufasir menyimpulkan bahwa taqwa adalah sikap
seseorang yg membuat wiqayah (penghalang) antara dirinya
dgn siksa Allah dan kemurkaannya siksa dunia maupun
akhirat.
B. Kedudukan dan fadhilah takwa
Kedudukan takwa bagi seorang muslim sangat
penting dalam kehidupannya, sebab:
a. Takwa
adalah ukuran (parameter) kemuliaan
seorang muslim (S.49: 13)
b. Takwa adalah pokok segala pekerjaan
c. Takwa sebagai dasar persamaan hak antara pria dan
wanita (suami isteri) (Q.S. 4:1)
d. Taqwa sebagai pokok-pokok kebajikan (QS.2.177)
Lanjutan Fadhilah Taqwa
 Imam Ghazali dalam kitab Tahdzibul Akhlaq fadilah
taqwa:
 Pemeliharaan dan perlindungan dari gangguan musuh
(QS.3.120)
 Penguatan dan pertolongan (QS.2:194)
 keselamatan dari kesulitan yg berat dan rizqi yg halal
(QS.ath-thalaq;3).
 Kehormatan dan kemuliaan (QS.alhujurat:13)
 Selamat dari api neraka (QS.maryam 72).
C. Ciri–ciri Muttaqin:
Muttaqin adalah bentuk isim fa’il (pelaku) dari kata taqwa.
Bentuk jama’ atau banyaknya adalah muttaqun atau
muttaqin. Dalam alquran tercantum beberapa ayat yg
menjelaskan tentang ciri2 muttaqin:
1. Pada awal QS.Al-Baqarah
2. QS.3:133-135 (berinfaq saat susah/senang, menahan amarah, pemaaf,
menghargai orang lain, bertobat bila khilaf).
3. Beribadah di waktu malam dengan sujud berdiri, serta diikuti rasa
takut kepada azab akhirat ( Az-Zumar 39 : 9 )
4. QS. At-thur 17-21 (berusaha agar keluarga dan keturunannya menjadi
orang2 shalih).
Lima Indikator Ketaqwaan Dalam Surah al-Baqarah ayat 177:
1.
Memelihara fitrah iman dengan menjaga 6 rukun iman.
2.
Mencintai sesama umat manusia yang diwujudkan melalui
kesanggupan mengorbankan harta.
3.
Memelihara ibadah formal.
4.
Memelihara kehormatan diri (menepati janji).
5.
Memiliki semangat perjuangan (sabar saat kepayahan, kesusahan
dan di waktu perang).
D. Ruang lingkup
Menurut Hasan Langgulung takwa merupakan kesimpulan
semua nilai yang terdapat didalam Al Quran. Takwa mencakup
segala nilai yang diperlukan manusia untuk keselamatan dan
kebahagiannya di dunia ini dan di akhirat kelak.
Nilai-nilai takwa yang dibutuhkan manusia dapat digolongkan
atas, yaitu: (1) nilai-nilai perseorangan, (2) nilai-nilai
kekeluargaan, (3) nilai-nilai sosial, (4) nilai-nilai kenegaraan
dan (5) nilai keagamaan.
Dalam arti memelihara takwa meliputi empat jalur hubungan
manusia, yaitu: a. Hubungan manusia dengan Allah, b.
Hubungan manusia dengan hati nurani atau dirinya sendiri, c.
hubungan manusia dengan sesama manusia, d. hubungan
manusia dengan lingkungan hidup. Keempat hubungan tersebut
harus dikembangkan secara selaras dan seimbang.
Lanjutan
 Hubungan manusia dengan Allah meliputi: (1)
beriman kepada Allah, (2) beribadah kepada-Nya,
(3) mensyukuri nikmat-Nya, (4) bersabar menerima
cobaan Allah, (5) memohon ampun atas segala dosa
dan tobat untuk tidak lagi melakukan kejahatan.
 Hubungan
manusia dengan dirinya sendiri,
meliputi: (1) sabar, (2) pemaaf, (3) adil, (4) ikhlas,
(5) berani, (6) memegang amanah, (7) mawas diri,
(8) mengembangkan semua sikap dalam akhlak yang
baik.
 Hubungan manusia dengan sesama, meliputi: (1) tolong
menolong, (2) suka memaafkan kesalahan orang lain, (3)
menepati janji, (4) lapang dada, (5) menegakkan
keadilan dan berlaku adil terhadap diri sendiri dan orang
lain.
 Hubungan manusia dengan Lingkungan hidup meliputi:
memelihara dan menyayangi binatang dan tumbuhtumbuhan, tanah, air dan udara serta semua alam
semesta untuk kesejahteraan manusia dan makhluk
lainnya tanpa membuat kerusakan atau kehancuran
alam, sehgingga generasi beikutnya tidak dapat
mengolah dan menikmati alam lagi.
Konsekwensi dari keempat hubungan diatas,
manusia bertakwa harus mengembangkan 4 (empat)
tanggung jawab dan kewajiban, yaitu: (1) tanggung
jawab kepada Allah, (2) kepada hati nurani sendiri,
(3) kepada manusia lain, dan (4) tanggung jawab
memelihara hewan, tumbuh-tumbuhan, air, udara,
tanah dan kekayaan seluruh alam yang diciptakan
Allah untuk memenuhi kebutuhan makhluknya.
KORELASI IMAN DAN TAQWA
11
Dalam kaitannya dengan iman, maka
taqwa
dapat
diartikan
sikap
memelihara
keimanan
yang
diwujudkan
dalam
pengamalan
ajaran agama Islam secara utuh dan
konsisten (istiqomah).