Materi Sosialisasi Pedoman Penulisan Ijazah MI,MTs dan MA Tapel

Download Report

Transcript Materi Sosialisasi Pedoman Penulisan Ijazah MI,MTs dan MA Tapel

SOAIALISASI PEDOMAN
PENGISIAN DAN PENULISAN
BLANGKO IJAZAH DAN SKHUAMBN
MI, MTs, MA
Surabaya, 30 Juli 2013
PENGERTIAN
• Ijazah adalah surat pernyataan resmi dan sah
yang menerangkan bahwa pemegangnya telah
tamat belajar pada suatu jenjang pendidikan
tertentu untuk dapat melanjutkan ke
jenjang pendidikan yang lebih tinggi dan dapat
juga dipergunakan dalam penentuan jenjang
kepegawaian.
• SKHUAMBN adalah surat pernyataan resmi
dan sah yang menyatakan bahwa peserta
didik telah mengikuti Ujian Akhir Madrasah
Berstandar Nasional.
JENIS-JENIS BLANGKO IJAZAH DAN
SKHUAMBN
Jenis Blangko Ijazah terdiri atas :
a. Blangko Ijazah tingkat Madrasah Ibtidaiyah;
b. Blangko Ijazah tingkat Madrasah Tsanawiyah;
c. Blangko Ijazah tingkat Madrasah Aliyah:
1) Program IPA
2) Program IPS
3) Program Bahasa
4) Program Keagamaan
Lanjutan
Jenis Blangko SKHUAMBN terdiri atas :
a. Blangko SKHUAMBN untuk Madrasah Ibtidaiyah;
b. Blangko SKHUAMBN untuk Madrasah
Tsanawiyah;
c. Blangko SKHUAMBN untuk Madrasah Aliyah.
1) Program IPA
2) Program IPS
3) Program Bahasa
4) Program Keagamaan
Petunjuk Umum Penulisan Blangko Ijazah
1. Yang berhak menulis dan mengisi Blangko Ijazah ialah
Kepala Madrasah atau petugas yang ditunjuk oleh Kepala
Madrasah.
2. Pengisian dan Penulisan Blangko Ijazah Madrasah harus
jelas dan rapi dengan menggunakan tinta warna hitam
yang tidak mudah luntur/tidak mudah terhapus.
3. Yang berhak menandatangani dan menerbitkan
Ijazah ialah Kepala Madrasah asal peserta didik yang
sedang menjabat, tidak dapat ditandatangani oleh
pelaksana tugas (Plt.) atau pelaksana harian (Plh.) Kepala
Madrasah.
Lanjutan
4. Dalam penulisan harus dihindari adanya kesalahan. Jika
terjadi kesalahan tulisan, tidak boleh dicoret, di tip-ex atau
ditimpa. Ijazah yang salah disilang dengan tinta warna hitam dari
kedua sudut yang berlawanan, sebagai pernyataan blangko
ijazah tersebut tidak sah lagi.
5. Stempel Madrasah menggunakan tinta warna ungu
dibubuhkan diantara pasfoto dan tanda tangan Kepala
Madrasah, stempel harus menyentuh pasfoto.
6. Kode Provinsi dan Kabupaten/Kota adalah sesuai
dengan indeks yang dikeluarkan Ditjen Pendidikan Islam,
sebagaimana terlampir dalam lampiran I.
Petunjuk Khusus Penulisan dan
Pengisian Ijazah Halaman Depan
1. Diisi berturut-turut dengan kode jenis satuan pendidikan
pada madrasah Penyelenggara, kode provinsi dan kabupaten
/kota, klasifikasi surat Kemenag, nomor urut ijazah yang
dikeluarkan oleh madrasah asal peserta didik, tahun
pelaksanaan ujian nasional atau ujian madrasah.
Contoh :
MI.___/01.___/PP.01.1/0001/2013 Untuk MI di Provinsi Aceh
MTs.__/02.___/PP.01.1/0001/2013 Untuk MTs di Provinsi Sumut
MA.__ /03.___/PP.01.1/0001/2013 Untuk MA di Provinsi
Sumbar
Lanjutan
Penjelasan
MI._____
MTs.____
MA._____ : Singkatan satuan pendidikan madrasah.
01.
:
Kode Provinsi dan Kode Kabupaten/Kota.
02.
:
Kode Provinsi dan kode kabupaten/kota sesuai
dengan kode A butir 6.
PP.01.1
:
Klasifikasi Surat Kementerian Agama
untuk Bidang Pendidikan dan Pengajaran khususnya ijazah.
01.
Untuk evaluasi dan ijazah
01.1 Untuk surat-surat yang berkenaan dengan
evaluasi/ujian dan ijazah dari tingkat RA/BA, Madrasah,
Diniyah, Pondok Pesantren sampai Perguruan Tinggi.
lanjutan
0001 :
nomor urut ijazah diatur dan
diberikan oleh madrasah negeri/swasta yang
berhak menerbitkan ijazah dimulai dari nomor
1 (satu) dengan diawali angka 0 (nol) sesuai
dengan jumlah siswa yang berhak memperoleh
ijazah.
2013 :
Tahun pelaksanaan Ujian Nasional
dan Ujian Akhir Madrasah Berstandar Nasional
serta Ujian Madrasah.
Lanjutan
2.
Diisi nama Madrasah yang berhak
mengeluarkan ijazah sesuai dengan nomenklatur
madrasah yang bersangkutan.
Contoh : MA Negeri 13 Jakarta (untuk madrasah negeri)
MA Nurul Huda (untuk madrasah swasta)
3.
Diisi dengan nama pemegang/pemilik ijazah, ditulis
dengan huruf kapital secara jelas dan tebal. Untuk MI
sesuai dengan yang tercantum pada akte kelahiran/
kenal lahir/ bukti kelahiran yang sah. Untuk MTs dan MA,
sesuai dengan yang tercantum pada ijazah yang
diperoleh dari jenjang pendidikan sebelumnya atau
akte/dokumen kelahiran yang sah apabila terdapat
kekeliruan penulisan pada ijazah sebelumnya.
Contoh : FATKHUL MANAN
lanjutan
4.
Diisi dengan tempat, tanggal, bulan dan tahun
kelahiran pemilik ijazah. Untuk MI sesuai dengan
yang tercantum pada akte kelahiran/kenal lahir
/bukti kelahiran yang sah, untuk MTs dan MA,
sesuai dengan yang tercantum pada ijazah yang
diperoleh dari jenjang pendidikan sebelumnya
atau akte/dokumen kelahiran yang sah apabila
terdapat kekeliruan penulisan pada ijazah
/STTB sebelumnya.
Contoh : Jakarta, 14 Oktober 1999
Lanjutan
5. Diisi dengan nama orang tua pemegang ijazah Untuk
MI sesuai dengan yang tercantum pada akte
kelahiran/kenal lahir/bukti kelahiran yang sah. Untuk
MTs dan MA, sesuai dengan yang tercantum pada
ijazah yang diperoleh dari jenjang pendidikan
sebelumnya atau akte/dokumen kelahiran yang sah
apabila terdapat kekeliruan penulisan pada ijazah
sebelumnya.
Contoh : Ahmad Iskandar
6. Diisi dengan nomor induk pemilik ijazah sesuai
dengan nomor yang tercantum pada Buku Induk
di madrasah yang bersangkutan. Contoh : 00079991
Lanjutan
7. Diisi dengan nomor peserta Ujian Nasional.
Disesuaikan dengan nomor peserta Ujian
Nasional.
8. Diisi tempat, tanggal, bulan, dan tahun
penerbitan ijazah, adalah nama
kabupaten/kota tempat penerbitan, diikuti
tanggal penerbitan ijazah (disesuaikan dengan
tanggal pengumuman hasil Ujian Nasional).
Contoh : Jakarta,
2013
Lanjutan
9.
Nama kepala madrasah yang berwenang
mengeluarkan dan menandatangani ijazah, dan
dibubuhkan tanda tangannya. Bagi kepala
madrasah yang pegawai negeri sipil mengisi
NIP, sedangkan bagi kepala madrasah yang bukan
PNS diisi tanda garis/strip (---)
Contoh :
a. untuk yang PNS : Drs. H. Lukman Hakim, M.Pd.
NIP. 196512131989031002
b. untuk yang bukan PNS : Drs. H. Muhammad
Sholeh, M.Pd.
NIP. ---
Lanjutan
10. Ditempel foto terbaru pemegang ijazah
berukuran 3x4 hitam-putih atau berwarna
menghadap ke depan.
11. Dibubuhkan cap tiga jari tengah siswa
(telunjuk, jari tengah, jari manis) tangan kiri
pemegang ijazah.
12. Dibubuhkan stempel yang harus menyentuh
pasfoto. Stempel yang digunakan adalah
stempel madrasah asal peserta didik
Petunjuk Khusus Penulisan Ijazah
Halaman Belakang
1.
Ditulis nama pemilik ijazah dengan huruf kapital. Untuk MI,
sesuai dengan yang tercantum pada akte kelahiran/kenal
lahir/bukti kelahiran lain yang sah. Untuk MTs dan MA, sesuai dengan
yang tercantum pada ijazah yang diperoleh dari jenjang pendidikan
sebelumnya atau akte/dokumen kelahiran yang sah apabila terdapat
kekeliruan penulisan pada ijazah
sebelumnya.
Contoh: BASSAM RAHMANA
2.
Diisi tempat, tanggal, bulan, dan tahun kelahiran pemilik
ijazah.
Untuk MI sesuai dengan yang tercantum pada akte kelahiran/kenal
lahir/bukti kelahiran yang sah, untuk MTs dan MA, sesuai dengan yang
tercantum pada ijazah yang diperoleh dari jenjang pendidikan
sebelumnya atau akte /dokumen kelahiran yang sah apabila terdapat
kekeliruan penulisan ijazah.
Contoh: Mataram, 17 Agustus 1998
Lanjutan
3. Diisi dengan nomor induk pemilik ijazah sesuai
dengan nomor yang tercantum pada Buku Induk
Madrasah yang bersangkutan. Contoh : 0007991
4. Diisi dengan nomor peserta Ujian Nasional.
Disesuaikan dengan nomor peserta Ujian
Nasional.
Pengisian nilai rata-rata rapor :
a. MI dari semester 7, 8, 9, 10, dan 11
b. MTs dari semester 1, 2, 3, 4, dan 5
c. MA dari semester 3, 4, dan 5
Pengisian nilai mata pelajaran pada
ujian madrasah terdiri atas :
5. Pengisian nilai rata-rata rapor diisi dengan
rentang nilai
0 - 10 dengan dua desimal di
belakang koma.
6. Pengisian nilai ujian madrasah diisi dengan
rentang nilai 0 - 10 dengan dua desimal di
belakang koma.
7. Pengisian nilai madrasah diisi dengan rentang
nilai 0 - 10 dengan dua desimal di belakang koma.
8. Pengisian nilai rata-rata diisi dengan rentang nilai
0 - 10 dengan dua desimal di belakang koma.
Pengisian nilai mata pelajaran pada
ujian nasional terdiri atas :
9. Pengisian nilai madrasah diisi dengan rentang nilai 0 - 10
dengan dua desimal di belakang koma.
10. Pengisian nilai ujian nasional diisi dengan rentang nilai0 10 dengan dua desimal di belakang koma.
11. Pengisian nilai akhir diisi dengan rentang nilai 0 - 10 dengan
satu desimal di belakang koma dengan pembulatan.
12. Pengisian nilai rata-rata diisi dengan rentang nilai 0 - 10
dengan satu desimal di belakang koma dengan pembulatan.
13. Pengisian nama tempat dan tanggal penerbitan ijazah adalah
nama kabupaten/kota tempat penerbitan, diikuti dengan tanggal
dan bulan penerbitan ijazah sesuai dengan tanggal pengumuman
kelulusan Ujian Nasional.
Lanjutan
14. Nama kepala madrasah yang berwenang
mengeluarkan dan menandatangani ijazah, dan
dibubuhkan tanda tangannya. Bagi kepala Madrasah
yang pegawai negeri sipil mengisi NIP,
sedangkan bagi kepala madrasah yang bukan PNS diisi
tanda garis/strip ( - - - )
Contoh :
a. untuk yang PNS : Dr. H. Kafa Billah M.Pd.
NIP. 196512131989031002
b. untuk yang bukan PNS : Dr. H. Romzi Farras, M.A
NIP. --15. Tanda tangan kepala madrasah asal peserta didik.
PETUNJUK PENGISIAN DAN
PENULISAN BLANGKO SKHUAMBN
1. Yang berhak menulis dan mengisi blangko
SKHUAMBN ialah Kepala Madrasah Penyelenggara
Ujian Akhir Madrasah Berstandar Nasional atau
petugas yang ditunjuk oleh Kepala Madrasah.
2. Pengisian dan Penulisan Blangko SKHUAMBN
harus jelas dan rapi dengan menggunakan tinta
warna hitam yang tidak mudah luntur /tidak
mudah terhapus.
3. Yang berhak menandatangani dan menerbitkan
SKHUAMBN ialah Kepala Madrasah Penyelenggara.
Lanjutan
4. Dalam penulisan harus dihindari adanya
kesalahan. Jika terjadi kesalahan tulisan tidak boleh
dicoret, di tip-ex atau ditimpa. SKHUAMBN yang
salah disilang dengan tinta warna hitam dari
kedua sudut yang berlawanan, sebagai pernyataan
blangko SKHUAMBN tersebut tidak sah digunakan.
5. Stempel madrasah menggunakan tinta warna
ungu dibubuhkan di antara pasfoto dan tanda tangan
kepala madrasah, stempel harus menyentuh pasfoto.
6. Kode Provinsi adalah sesuai dengan indeks
yang dikeluarkan Direktorat Jenderal Pendidikan
Islam, sebagaimana terlampir dalam lampiran II.
Petunjuk Khusus Penulisan dan
Pengisian SKHUAMBN
1. Penomoran SKHUAMBN berdasarkan blangko
SKHUAMBN yang diterbitkan oleh MI, MTs, dan MA
penyelenggara adalah dengan kode Provinsi sebagaimana
urutan dalam huruf A angka 6 (lampiran II), diikuti dengan
nomor urut madrasah penyelenggara Ujian Akhir Madrasah
Berstandar Nasional (UAMBN) MI, MTs, dan MA yang
ditetapkan dengan Surat Keputusan Kepala Kantor Wilayah
Kementerian Agama Provinsi, dan diakhiri dengan Tahun
Penerbitan SKHUAMBN.
Contoh:
09/01/2013
09
....... adalah kode Provinsi DKI Jakarta
01
....... adalah nomor urut madrasah penyelenggara
UAMBN pada provinsi tersebut
2013
adalah tahun penerbitan SKHUAMBN
Lanjutan
2.
Diisi nama Madrasah Penyelenggara Ujian,
yang berhak mengeluarkan SKHUAMBN sesuai dengan
nomenklatur madrasah yang bersangkutan.
Contoh : MI Negeri 13 Jakarta (untuk madrasah negeri),
MI Nurul Huda (untuk madrasah swasta)
3.
Diisi dengan nama pemegang/pemilik SKHUAMBN,
ditulis dengan huruf kapital secara jelas dan tebal
sesuai dengan yang tercantum ijazah/STTB/STL yang
diperoleh dari jenjang pendidikan sebelumnya atau
akte/dokumen kelahiran yang sah apabila terdapat
kekeliruan penulisan pada ijazah/STTB/STL sebelumnya.
Contoh : MUHAMMAD FIKRI
lanjutan
4.
Diisi dengan tempat, tanggal, bulan, dan tahun
kelahiran pemilik SKHUAMBN, sesuai dengan yang tercantum
pada ijazah/STTB/STL yang diperoleh dari jenjang
pendidikan sebelumnya atau akte/dokumen kelahiran yang
sah apabila terdapat kekeliruan penulisan pada ijazah /STTB
/STL sebelumnya.
Contoh : Jakarta, 14 Oktober 1999
5.
Diisi dengan nama orang tua pemegang SKHUAMBN
Untuk MI sesuai dengan yang tercantum pada akte
kelahiran/kenal lahir/bukti kelahiran yang sah. Untuk MTs dan
MA, sesuai dengan yang tercantum pada ijazah/STTB yang
diperoleh dari jenjang pendidikan sebelumnya atau
akte/dokumen kelahiran yang sah apabila terdapat kekeliruan
penulisan pada ijazah/STTB sebelumnya.
• Contoh : H. M. Faisal Akbar
Lanjutan
6.
Diisi dengan nama dan alamat madrasah
tempat siswa belajar, sesuai dengan nomenklatur
madrasah yang berlaku. Untuk MI, MTs, atau MA
yang menggabung diisi sesuai dengan dokumen
nomenklatur madrasah penyelenggara.
Contoh : MTs Negeri 13 Jakarta (untuk madrasah
negeri) MTs Nurul Huda (untuk madrasah swasta).
7.
Diisi dengan nomor induk pemilik SKHUAMBN
sesuai dengan nomor induk yang tercantum pada
Buku Induk di Madrasah yang bersangkutan.
Contoh : 00079993
Lanjutan
8. Diisi nilai mata pelajaran dan jumlah nilai
Ujian Akhir Madrasah Berstandar Nasional
dengan angka dua digit di belakang koma dan
ditulis dengan huruf sebagai penyebutan nilai
angka.
9. Diisi tempat, tanggal, bulan, dan tahun
penerbitan SKHUAMBN, adalah nama
kabupaten/kota tempat penerbitan.
Contoh : Jakarta, 24 Mei 2013
Lanjutan
10.
Nama kepala madrasah penyelenggara ujian yang
berwenang
mengeluarkan dan menandatangani SKHUAMBN, dan
dibubuhkan tanda tangannya. Bagi kepala madrasah yang
pegawai negeri sipil mengisi NIP, sedang bagi kepala
madrasah yang bukan PNS diisi tanda garis/strip ( - - - )
Contoh :
a. untuk yang PNS : Dr. H. Lukman Hakim, M.Pd.
NIP. 196512131989031002
b. untuk yang bukan PNS : Dr. H. Muhammad Sholeh, M.Pd.
NIP. --11.
Tanda tangan kepala madrasah penyelenggara.
12.
MI 000000019 nomor Blangko SKHUAMBN, sudah
tercetak pada blangko.
KODE PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA Berdasarkan Peraturan Menteri
Agama Republik Indonesia Nomor: 16 Tahun 2006
13.
13.1.
13.2.
13.3.
13.4.
13.5.
13.6.
13.7.
13.8.
13.9.
13.10.
13.11.
13.12.
13.13.
13.14.
13.15.
13.16.
13.17.
13.18.
Provinsi Jawa Timur
Kabupaten Pacitan
Kabupaten Ponorogo
Kabupaten Trenggalek
Kabupaten Tulungagung
Kabupaten Blitar
Kabupaten Kediri
Kabupaten Malang
Kabupaten Lumajang
Kabupaten Jember
Kabupaten Banyuwangi
Kabupaten Bondowoso
Kabupaten Situbondo
Kabupaten Probolinggo
Kabupaten Pasuruan
Kabupaten Sidoarjo
Kabupaten Mojokerto
Kabupaten .lombang
Kabupaten Nganjuk
(13)
01
02
03
04
05
06
07
08
09
10
11
12
13
14
15
16
17
18
Lanjutan
13.19.
13.20.
13.21.
13.22.
13.23.
13.24.
13.25.
13.26.
13.27.
13.28.
13.29.
13.30.
13.31.
13.32.
13.33.
13.34.
13.35.
13.36.
13.37.
13.38.
Kabupaten Madiun
Kabupaten Magetan
Kabupaten Ngawi
Kabupaten Bojonegoro
Kabupaten Tuban
Kabupaten Lamongan
Kabupaten Gresik
Kabupaten Bangkalan
Kabupaten Sampang
Kabupaten Pamekasan
Kabupaten Sumenep
Kota Kediri
Kota Blitar
Kota Malang
Kota Probolinggo
Kota Pasuruan
Kota Mojokerto
Kota Madiun
Kota Surabaya
Kota Batu
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
KODE PROVINSI
13. Provinsi Jawa Timur 13
CONTOH BLANGKO IJAZAH MI,
MTs, DAN MA YANG SUDAH DIISI
Lihat pada lampiran
SEKIAN
TERIMAKSIH