Beberapa Penyakit Metabolik

Download Report

Transcript Beberapa Penyakit Metabolik

Beberapa Penyakit Metabolik
Burhannudin Ichsan
Tujuan belajar
 Setelah mengikuti perkuliahan ini diharapkan mahasiswa
mampu:
 Memahami penyakit aterosklerosis
 Memahami penyakit dibetes mellitus
 Memahami penyakit tekanan darah tinggi
Atherosclerosis
 Pengertian:
 Athera: bubur, sclerosis: pengerasan
 Yakni: terbentuknya bercak seperti bubur yang terdiri dari
penumpukan lemak cholesterol pada lapisan intima lumen
pembuluh darah. Keadaan ini menyebabkan penebalan pada
dinding pembuluh darah dan hilangnya elastisitas arteri,
disertai perubahan degenerasi lapisan media dan intima.
Etiologi
 Faktor resiko mayor:
 Faktor resiko minor
 Hiperkolesterolemia
 Kurangnya gerak fisik/olah
 Hipertensi
 Merokok

 Diabetes mellitus




raga yang teratur
Stress emosional
Pemakaian kontraseptive
oral
Hiperuricemia
Obesitas
Makanan tinggi karbohidrat
Faktor resiko
 Yang dapat dimodifikasi
 Yang tdk dapat dimodifikasi
 Merokok
 Usia
 Hiperlipoproteinemia dan
 Jenis kelamin pria
hiperkolesterolemia
 Hipertensi
 Dm
 Obesitas
 Riwayat keluarga dengan
sterosklerosis
IMT (indeks massa tubuh)
 Untuk mengetahui status gizi orang dewasa dapat






menggunakan indeks massa tubuh atau body mass index
(BMI)
Formula untuk menentukan BMI adalah:
IMT= BB2 (dlm kg)/TB (dlm M)
<18 =kurus
18-24 =normal
25-30 =gemuk
>30 =obese (gemuk sekali)
Patogenesis
 Salah satu hipotesis (reaksi terhadap endothelial injury)
Injury endotel
yang kronik
Menyebabkan
disfungsi endotel
Terdapat
perlekatan
monosit dan
platelet ke endotel
pembuluh darah
dan monosit
mengalami
emigrasi dari
lumen ke lapisan
intima
Sel-sel otot polos
mengalami
migrasi dari
lapisan media ke
intima . Makrofag
mengalami
aktivasi
Makrofag dan sel
otot polos
memakan lemak
sehingga
menimbulkan
penumpukan
lemak pada sel
tersebut pada
intima
Timbul plaque,
proliferasi sel otot
polos serta
penumpukan
ekstraseluler
matrix, kolagen
dan ekstraseluler
lipid
Aterosklerosis ilustration
Komplikasi
 Bermacam –macam
 Tergantung lokasi, ukuran pembuluh darah dan proses
kronisnya
Pencegahan
 Semua yang dapat mencegah faktor resiko yang bisa
dimodifikasi
Hipertensi
 Definisi: peningkatan yang menetap dari tekanan darah
sistolik 140 mmHg atau lebih dan atau tekanan diastolik 90
mmHg atau lebih
Klasifikasi hipertensi
kategori
Sistolik
(mmHg)
Diastolik
(mmHg)
optimal
< 120
and
< 80
Pre hipertensi
120-139
Dan /atau
80-89
Hipertensi stage
1
140-159
Dan/atau
90-99
Hipertensi stage
2
160-179
Dan/atau
100-109
Hipertensi stage
3
» 180
Dan/atau
» 110
Patogenesis
 Secara umum patogenesisnya belum pasti
 Penyebabnya adalah multifaktorial
 Secara mudah tekanan darah dapat dituliskan dengan
formulasi sebagai berikut: TEKANAN DARAH = CURAH
JANTUNG X TAHANAN PERIFER
Komplikasi
 Retinopati hipertensif
 Penyakit jantung dan pembuluh darah
 Penyakit hipertensi serebrovaskuler
 Enselopati hipertensi
 Nefrosklerosis karena hipertensi
Pengobatan
 Farmakologis
 Non-farmakologis
Pengobatan hipertensi nonfarmakologis
 Pembatansan garam dalam makanan
 Mengurangi berat badan
 Pembatasan alkohol
Diabetes mellitus
 Definisi: diabetes adalah penyakit metabolik yang ditandai
oleh hiperglikemia (gula darah tinggi) sebagai hasil dari
kelainan pada sekresi insulin, aksi insulin atau oleh keduanya
Biokimia insulin
 Dihasilkan oleh sel-sel beta pulau langerhans pankreas
 Tugas utama insulin adalah mengatur utilisasi glukosa oleh sel
sebagai energi , antara lain dengan melancarkan pelintasannya
melalui membran sel dan resorpsinya ke dalam sel
Biokimia insulin
 Di lapisan luar membran sel, misalnya otot dan lemak
terdapat struktur-struktur asam-amino kompleks.
 Reseptor-reseptor ini dapat mengikat insulin dan pada reaksi
ini terjadi impuls listrik yg memungkinkan glukosa darah
melintasi membran dan masuk ke dalam sel
Sel beta ilustration
Klasifikasi
 DM tipe 1
 DM tipe 2
 Gestational diabetes
 Secondary diabetes
 Serta ada beberapa klasifikasi yang jarang, contoh: wolfram
syndrom, autoimmune polyglandular syndrome (APS)
DM tipe 1
 Merupakan penyakit autoimmune
 Sel beta pankreas rusak
 Biasanya berkembang pada usia lebih muda
 Kadang disebut: juvenile diabetes dan juga disebut insulin-
dependent diabetes mellitus (IDDM)
DM tipe 2
 Gangguan metabolisme , yang biasanya melibatkan kelebihan
berat badan dan resistensi insulin
 Tubuh awalnya dapat membuat insulin, tetapi tubuh kesulitan
menggunakan hormon tersebut
 Pada akhirnya pankreas tidak dapat menghasilkan insulin
yang cukup dalam merespon kebutuhan tubuh
DM tipe 2
 Merupakan jenis DM yang terbanyak
 Juga disebut adult-onset diabetes dan non-insulin-dependent
diabetes mellitus (NIDDM)
 Istilah ini sebenarnya tidak tepat karena anak-anak dapat
menderita DM tipe 2 , dan beberapa pasien membutuhkan
terapi insulin
Gestational diabetes
 Terjadi ketika kehamilan biasanya trimester 3
 Penyakit ini biasanya berakhir setelah kehamilan berakhir,
tetapi hal ini meningkatkan resiko terkena DM tipe 2 pada
ibu maupun anaknya pada kehidupannya di mas mendatang
Secondary diabetes
 Diabetes yang disebabkan oleh suatu kondisi yang lain
 Beberapa penyebabnya yaitu: pankreatitis, cystic fibrosis,
pengobatan seperti kortikosteroid
komplikasi
 Koma diabetik
 Neuropati
 Retinopati
 Nefropati
 Proteinuri
 Ulkus/gangren
 PJK (penyakit jantung koroner)
 TB paru
 (Mubin, 2008)
Terapi
 Farmakologis
 Non farmakologis : diet, olah raga
Daftar pustaka
 Rashid , A, et al. (2008) Clinical practice guideline,
management of hypertension.
 Lumongga, F. (2007) Atherosclerosis. Medan: FK USU.
 Rilantono, et al. (1998) Buku ajar kardiologi. Jakarta: FK UI.
 Soeparman. (1990) Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta: FK UI.
Daftar Pustaka
 American Diabetes Association. (2012) Diagnosis and
classification of diabetes mellitus. Diabetes care, Volume 35,
Supplement 1, January.
 Riaz, D. (2009) Diabetes Mellitus. Scientific Research and
Essay Vol. 4 (5) pp. 367-373, May
 Notoatmojo, S. (2007) Kesehatan Masyarakat, Ilmu dan Seni.
Jakarta:Penerbit Rineka Cipta.
 Mubin, H. (2008) Panduan Praktis Ilmu Penyakit Dalam.
Diagnosis dan Terapi. Jakarta: EGC