PPT Keluarga dan Rumah Tangga

Download Report

Transcript PPT Keluarga dan Rumah Tangga

Perilaku Konsumen
Oleh
Ramadhani
I14100027
Rumah Tangga ???
Gambaran dari pengelolaan suatu tempat
tinggal oleh sekelompok orang yang terikat
dengan keluarga atau kelompok orang
yang tidak memiliki ikatan keluarga.
Mengapa penting mempelajari
Keluarga dari perspektif
perilaku konsumen???
 Karena berbagai macam produk dan jasa yang dibeli
oleh orang konsumen yang mengatasnamakan keluarga.
 Produk dan jasa yang digunakan oleh keluarga seringkali
dibeli oleh seorang anggota (individu) namun dalam
pengambilan keputusan pembelian suatu produk dan
jasa dipengaruhi oleh anggota keluarga lain atau
diputuskan bersama anggota keluarga yang lainnya.
Rumah Tangga
Rumah tangga biasa = seorang atau sekelompok orang yang
mendiami sebagian atau seluruh bangunan fisik, dan
biasanya makan bersama dari satu dapur (mengurus
kebutuhan sehari-hari bersama menjadi satu).
Rumah tangga khusus = orang-orang yang tinggal di asrama,
tangsi, panti asuhan, lembaga pemasyarakatan, atau rumah
yang pengurusan kebutuhan sehari-harinya dikelola oleh
suatu yayasan atau lembaga dan kelompok orang yang
tinggal dengan makan dan berjumlah lebih dari 10 orang.
 Rumah tangga keluarga
 Bukan rumah tangga
 Sebuah rumah yang anggotanya terikat oleh
hubungan perkawinan, darah dan adopsi.
 Rumah tangga keluarga terdiri atas rumah
tangga suami istri; rumah tangga suami istri, dan
anak-anaknya; rumah tangga suami, istri dan anakanak-anak yang tinggal di rumah berbeda; rumah
tangga tunggal; dan rumah tangga lainnya.
 Sebuah rumah tangga yang anggotanya tidak
terikat oleh hubungan perkawinan, darah dan
adopsi.
 Bukan rumah tangga terdiri atas rumah tangga
yang dihuni oleh seorang pria sendiri; seorang
wanita sendiri; dan dua orang atau lebih yang
mendiami sebuah rumah tanpa adanya hubungan
keluarga
Jumlah anggota keluarga atau rumah tangga
akan menentukan jumlah dan pola konsumsi suatu
barang dan jasa. Jumlah anggota keluarga akan
menggambarkan potensi permintaan terhadap
suatu produk dari sebuah rumah tangga. Anggota
keluarga saling mempengaruhi dalam keputusan
pembelian dari konsumsi suatu produk. Masingmasing anggota keluarga memiliki peran dalam
pengambilan keputusan. Seorang anggota keluarga
mungkin memiliki lebih dari satu peran.
Peran anggota keluarga dalam
pengambilan keputusan
 Inisiator (initiator)
 Pemberi pengaruh (influencer)
 Penyaring informasi (gatekeeper)
 Pengambilan keputusan (decider)
 Pembeli (buyer)
 Pengguna (user)
Initiator
Seorang anggota keluarga memiliki ide atau gagasan untuk
membeli atau mengkonsumsi suatu produk. Ia akan
memberikan informasi kepada anggota keluarga lainnya
untuk dipertimbangkan.
Influencer
Seorang anggota keluarga yang selalu dimintai
pendapatnya mengenai suatu produk atau merek yang
akan dibeli dan dikonsumsinya. Ia dimintai pendapatnya
mengenai kriteria dan atribut produk yang sebaiknya dibeli.
Gatekeeper
Seorang anggota keluarga yang menyaring semua
informasi yang masuk ke dalam keluarga tersebut.
Decider
Seorang anggota keluarga yang memiliki wewenang
untuk memutuskan apakah membeli suatu produk
atau seuatu merek. Biasanya seorang ibu lebih
memiliki wewenang dalam mengambil keputusan
terhadap pembelian suatu barang dan produk.
Buyer
Seorang anggota keluarga yang membeli suatu
produk atau memberi tugas untuk melakukan
pembelian produk barang dan jasa.
User
Seorang anggota keluarga yang menggunakan atau
mengkonsumsi suatu barang dan jasa. Sebuah
produk yang akan dikonsumsi oleh semua anggota
keluarga biasanya akan dibeli dengan jumlah yang
banyak, namun akan ada produk yang dibeli dalam
jumlah yang sedikit.
Model pengambilan keputusan
produksi oleh sebuah keluarga dalam
pengambilan keputusan
 Istri dominan dalam pengambilan keputusan
 Suami dominan dalam pengambilan
keputusan
 Keputusan autonomi
 Keputusan bersama
Istri dominan dalam mengambil keputusan
Istri memiliki kewenangan untuk memutuskan produk
dan merek apa yang dibeli untuk dirinya sendiri dan
untuk anggota keluarganya.
Suami dominan dalam mengambil
keputusan
Suami memiliki kewenangan untuk memutuskan produk
dan merek apa yang dibeli untuk dirinya sendiri dan
untuk anggota keluarganya.
Keputusan Autonomi
keputusan yang dilakukan oleh istri atau suami yang bisa
dilakukan tanpa bergantung dari salah satunya. Si suami
dapat memutusankan pembelian produk tanpa harus
bertanya kepada istrinya dan begitu juga sebaliknya.
Keputusan Bersama
Keputusan untuk membeli produk dan jasa dilakukan
secara bersama-sama antara suami dan istri. Keputusan
untuk membeli produk barang dan jasa yang berharga
mahal biasanya dilakukan bersama.
Undang-undang No.10 tahun 1992 tentang
Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan
Keluarga Sejahtera memberikan landasan bagi
keluarga dalam menjalankan fungsi:
 Fungsi keagamaan
 Fungsi sosial budaya
 Fungsi cinta kasih
 Fungsi melindungi
 Fungsi sosialisasi dan pendidikan
 Fungsi reproduksi
 Fungsi ekonomi
 Fungsi pembinaan lingkungan
Fungsi Keagamaan
Mendorong dan mengembangkan anggotanya agar
kehidupan keluarga menjadi wahana persemaian
nilai-nilai luhur budaya bangsa untuk menjadi
insan-insan agamis yang penuh iman dan takwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa
Fungsi Sosial dan Budaya
Memberikan kesempatan kepada keluarga dan
seluruh anggotanya untuk mengembangkan
kekayaan budaya bangsa yang beranekaragam
dalam satu kesatuan
Fungsi Cinta Kasih
Memberikan landasan yang kokoh terhadap hubungan
antara anak dengan anak, suami dengan istri,
orangtua dengan anaknya dan serta hubungan
kekerabatan antar generasi sehingga keluarga menjadi
wadah utama bersemainya kehidupan yang penuh
cinta kasih lahir dan batin
Fungsi Melindungi
Melindungi seluruh anggota keluarganya sehingga
seluruh anggota keluarga mendapatkan rasa aman
dan nyaman
Fungsi Sosialisasi dan Pendidikan
Memberikan pesan kepada keluarga untuk mendidik
keturunan agar dapat melakukan penyesuaian dengan
kehidupan di masa depan dalam bentuk keterampilan,
keahlian, dan pengetahuan.
Fungsi Reproduksi
Melanjutkan keturunan yang direncanakan dapat
menunjang terciptanya kesejahteraan manusia.
Fungsi Ekonomi
Keluarga menyediakan kebutuhan fisik yang mencukupi
dan memadai bagi semua anggota keluarga dalam
bentuk makanan, minuman, pakaian, rumah dan
pemeliharaan bagi seluruh anggota keluarganya.
Fungsi pembinaan lingkungan
Memberikan setiap keluarga kemampuan
menempatkan diri secara serasi, selaras, dan
seimbang sesuai dengan daya dukung alam dan
lingkungan yang berubah secara dinamis.
Fungsi lainnya yang sangat penting
dalam kaitannya fungsi keluarga
dengan perilaku konsumen
Fungsi gaya hidup yang menggambarkan kegiatankegiatan keluarga yang sebaiknya dilakukan untuk
pembinaan anak sebagai konsumen yang baik.
Sosialisasi diartikan....
Proses bagaimana seseorang memperoleh pengetahuan,
keahlian dan hubungan sosial yang menyebabkan ia
mampu berpartisipasi sebagai anggota masyarakat.
Arti sosial yang dimaksud dalam buku Perilaku Konsumen
(Sumarwan, 2006) adalah sosialisasi anak sebagai
konsumen. Maksudnya adalah proses dimana seorang
anak memperoleh pengetahuan dan keterampilan, serta
sikap yang relevan dengan fungsinya sebagai konsumen.
Sosialisasi anak
Sebagai Konsumen
Proses dimana seorang anak memperoleh pengetahuan
dan keterampilan serta sikap yang relevan dengan
fungsinya sebagai konsumen di pasar.
Proses sosialisasi ini diartikan juga sebagaimana proses
seorang anak memperoleh pengetahuan tentang
barang dan jasa serta pengetahuan konsumsi dan
pencarian informasi serta keterampilan untuk
menawar barang dan jasa.
Model Sosialisasi anak sebagai Konsumen
(Sciffman dan Kanuk, 2000)
Anak muda
Anggota keluarga lainnya
Mempengaruhi nilai-nilai dasar
dan perilaku
Teman-teman
Mempengaruhi sikap dan
perilaku yang lebih ekspresif
- Agama
> Gaya
- Keterampilan individu
> Fashion
- Cara berpakaian
> Fads
- Etika dan sopan santun
> “in/out”
- Motivasi belajar
- Pekerjaan, karir
- Norma perilaku konsumen
> Perilaku konsumen yang
diterima
Model Sosialisasi Konsumen terdiri
atas tiga Unsur Utama
 Faktor latar belakang, karakteristik konsumen seperti
status sosial, ekonomi, usia, kelas sosial dan agama.
 Yang melakukan sosialisasi adalah seseorang yang
secara langsung berhubungan dengan konsumen dan
memiliki pengaruh terhadap konsumen tersebut.
 Proses belajar dipengaruhi oleh orang yang melakukan
sosialisasi tersebut dan akan mempengaruhi proses
belajar konsumen melalui proses belajar modeling,
penguatan, dan kognitif. Hasil akhir dari proses
sosialisasi adalah konsumen yang telah tersosialisasi.
Model Sosialisasi Konsumen
Mowen dan Minor (1998)
Latar
belakang
• Status sosial
ekonomi
• Jenis kelamin
• Umur
• Kelas sosial
• Agama
Proses
Belajar
Pelaku
Sosialisasi
•
•
•
•
•
Media
Anggota
Keluarga
Teman dekat
Guru
•
•
•
•
Model
Penguatan
Tahap
Pengembang
an
• Kognitif
Hasil
• Konsum
en yang
tersosiali
sasi