sap+7+aspek+manajemen

Download Report

Transcript sap+7+aspek+manajemen

ASPEK MANAJEMEN dan
ORGANISASI
Fungsi Manajemen
PERENCANAAN

PENDEKATAN DALAM PERENCANAAN
Pendekatan Atas-Bawah (Top-Down).
◦ Pimpinan organisasi mengintruksikan unit organisasi di bawahnya hanya
melaksanakan hal-hal yang telah direncanakan. Untuk perusahaan yang
menganut sistem desentralisasi (penyebaran kewenangan), pimpinan
puncak memberikan pengarahan dan petunjuk kepada pemimpin
cabang atau sejenisnya untuk menyusun rencana yang pada tahapannya
akan ditinjau dan dikoreksi oleh pimpinan puncak sebelum disetujui
untuk direalisasikan.

Pendekatan Bawah-Atas (Bottom-Up).
◦ pemimpin puncak memberikan gambaran situasi dan kondisi yang
dihadapi organisasi termasuk mengenai misi, tujuan, sasaran, dan
sumber daya yang dimiliki. Selanjutnya memberikan kewenangan
kepada manajemen di tingkat bawahnya untuk menyusun perencanaan.

Pendekatan Campuran.
◦ Kombinasi (campuran) di antara keduanya walaupun dengan
persentase yang relatif. Dengan pendekatan ini pemimpin
memberikan petunjuk perencanaan organisasi secara garis
besar sedangkan perencanaan detailnya diserahkan kepada
kreativitas unit perusahaan di bawahnya dengan tetap
mematuhi aturan yang ada.

Pendekatan Kelompok.
◦ perencanaan dibuat oleh sekelompok tenaga ahli dalam
perusahaan. Contoh dalam perusahaan dibentuk semacam
biro atau bagian khusus seperti Biro Perencanaan. Contoh
yang ada di pemerintahan adalah Bappenas (Badan
Perencanaan dan Pembangunan Nasional).
PENGORGANISASIAN

Proses yang berkaitan dengan pengaturan kegiatan dan
sumber daya agar dapat tercapai sasaran kelompok
secara efisien.

Menyusun struktur organisasi sesuai dengan asas-asas
organisasi yang berlaku.

Setelah dilakukan pengkajian berdasarkan aspek-aspek
ini, hendaknya diakhiri dengan suatu rekomendasi,
berupa hasil studi yang menyatakan bahwa rencana
pengorganisasian dapat diterima atau tidak.
ASAS-ASAS ORGANISASI

Asas-asas organisasi merupakan pedoman yang secara maksimal hendaknya
dilaksanakan agar didapatkan struktur organisasi yang baik sehingga aktivitas
organisasi dapat berjalan dengan efisien.

9 Faktor Asas-asas organisasi:
1. Perumusan Tujuan Organisasi
2. Departementalisasi; aktivitas menyusun satuan-satuan (unit-unit) organisasi yang diperlukan
dalam rangka melaksanakan fungsi yang ada
3. Pembagian Kerja; penetapan aktivitas terhadap masing2 fungsi
4. Koordinasi; keselarasan antar unit untuk menghindari konflik
5. Pelimpahan Wewenang; penyerahan sebagian hak untuk mengambil keputusan yang
diperlukan agar tugas serta tanggung jawab tetap dapat dilaksanakan dengan baik oleh seorang pejabat ke
pejabat yang lain
6. Rentang Kendali; jumlah terbanyak bawahan langsung yang dapat dipimpin
7. Jenjang Organisasi; tingkat-tingkat satuan organisasi yang di dalamnya terdapat pejabat,
tugas serta wewenang
8. Kesatuan Perintah, tiap-tiap pejabat dalam organisasi hendaknya hanya mendapat perintah
dan bertanggung jawab kepada seorang atasan tertentu
9. Fleksibel; mudah diubah untuk disesuaikan dengan perkembangan yang terjadi
STRUKTUR ORGANISASI
Struktur organisasi dapat diartikan sebagai susunan dan hubungan
antara bagian dan posisi dalam perusahaan.
Struktur organisasi menjelaskan pembagian ativitas kerja, serta
memperhatikan hubungan fungsi dan aktivitas tersebut sampai
batas-batas tertentu.
Selain itu, struktur organisasi memperlihatkan tingkat spesialisasi
aktivitas tersebut.
Struktur organisasi juga menjelaskan hierarki dan susunan
kewenangan, serta hubungan pelaporan (siapa melapor pada siapa).
Jenis-jenis Struktur/Desain
Organisasi
1.
2.
3.
4.
5.
Product
Area
Function
Customer
Matrix
8
1. Product Design
Perusahaan mengklasifikasikan sumber
dayanya berdasarkan masing-masing
produk/business unitnya.
 Cocok untuk perusahaan yang memiliki
bisnis unit yang berbeda dan segmen
pasar yang berbeda.

◦ Contoh : Astra International
9
1. Product Design
CEO
Automotive
Agribisnis
Finance
10
1. Product Design
+ Kelebihan:
 Lebih fokus dan terarah
 Lebih responsif terhadap perubahan pasar
Kelemahan :
- Duplikasi fungsi manajemen
- Sulit untuk menjalin hubungan antar divisi
produksi
-
11
2. Area Design
Perusahaan membuat desain organisasi
berdasarkan lokasi /area pemasaran.
 Contoh :

◦ PT KA
12
2. Area Design
CEO
Daops I
Daops II
Daops III
13
2. Area Design

Kelebihan
◦ Respon yang lebih cepat terhadap perkembangan di
daerah.
◦ Analisa pemasaran yang lebih terfokus berdasarkan
karakteristik daerah.

Kekurangan :
◦ Inefisiensi biaya karena terdapat duplikasi fungsi
14
3. Functional Design
Perusahaan membuat desain organisasi
berdasarkan fungsi umum perusahaan.
 Contoh: divisi HRD, divisi keuangan, divisi
pemasaran, dll.

15
3. Functional Design

Kelebihan
◦ Standarisasi kompetensi dalam suatu divisi
◦ Mudah mengidentifikasi apabila terdapat
konflik antar divisi

Kekurangan
◦ Hanya cocok untuk organisasi yang memiliki
unit bisnis atau segmen pasar yang homogen.
16
3. Functional Design
CEO
Div. Keuangan
Div. SDM
Div. Pemasaran
17
4. Customer Design
Perusahaan membuat desain organisasi
berdasarkan karakteristik pelanggannya
yang membutuhkan strategi khusus untuk
memenuhi kebutuhan pelanggan.
 Contoh: Hero supermarket dengan gerai
Hero dan Giant

18
4. Customer Design
CEO
Segmen market
Kelas A
Segmen market
Kelas B
19
5. Matrix Design
Perusahaan mengadopsi dua bentuk
desain organisasi, misal product dan area
desain.
 Contoh : Bank Mandiri

20
5. Matrix Design
CEO
Kanwil I Consumer Small Business Commercial
Banking Micro Banking
Banking
Kanwil II
21
Corporate
Banking
PENGGERAKAN (ACTUATING)

Aspek Leadership;
◦ mengarahkan dan mempengaruhi sumber daya
manusia agar mau bekerja untuk mencapai tujuan

Staffing
◦ Right men on the right job
PENGENDALIAN (CONTROLLING)
Fungsi pokok pengendalian tersebut adalah:

Mencegah terjadinya penyimpangan-penyimpangan atau kesalahan dengan
melakukan pengendalian secara rutin disertai adanya ketegasan-ketegasan dalam
pengawasan, yakni dengan pemberian sanksi yang semestinya terhadap
penyimpangan yang terjadi.

Mendinamisasikan organisasi. Dengan adanya pengawasan diharapkan sedini
mungkin dapat dicegah terjadinya penyimpangan-penyimpangan, sehingga setiap
unit organisasi selalu dalam keadaan bekerja secara efektif dan efisien.

Mempertebal rasa tanggung jawab. Dengan adanya pengendalian/pengawasan
yang rutin, setiap unit organisasi berikut karyawannya dapat selalu mengerjakan
semua tugas yang diberikan dengan benar sehingga, kesalahan dalam pelaksanaan
tugas akan kecil kemungkinannya untuk muncul. Jika tindakan yang salah tidak
dapat dihindari, laporan tertulis mengenai penyimpangan itu wajib diberikan.
Dengan cara-cara seperti ini, diharapkan tanggung jawab terhadap pekerjaan
makin lama makin tebal.