materi1agrostologi

Download Report

Transcript materi1agrostologi

MK. AGROSTOLOGI
(Staf pengajar Nyimas Popi Indriani)
Materi – 1 Agrostologi
TANAH
BENTUKAN
ALAM
(TUMBUHAN ,
HEWAN, DAN
MANUSIA)
ALAT
PRODUKSI
TANAMAN
memiliki sifat-sifat
sendiri
menghasilkan
bahan makanan
mencerminkan
hasil & berbagai
faktor
menekankan
hubungan antara
tanah dan tanaman
(Edopologi)
membentuknya di
alam
Syarat-syarat tumbuh
tanaman: - genetik &
iklim
telah
terpenuhi, maka
TANAH merupakan
faktor utama yang
menentukan
pertumbuhan
tanaman selanjutnya.
TANAH adalah MEDIA tumbuh tanaman.
JADI DALAM BIDANG MAKANAN TERNAK, TANAH ADALAH ALAT
PRODUKSI UNTUK MENGHASILKAN HIJAUAN MAKANAN TERNAK.
PERANAN
TANAH
•
•
•
•
Tempat tegak/tumbuh tanaman
Tempat penyedia unsur-unsur hara yg dibutuhkan tanaman
Gudang air bagi tanaman
Tempat penyedia udara bagi pernafasan tanaman.
PROFIL TANAH
Adalah irisan tanah ke bawah sampai kedalaman 1-1,5 m
4 lapisan dalam tanah :
1. TOP SOIL (A)
Lapisan paling atas, tempat tumbuh mikroorganisme tanah (makro & mikro), lapisan olah
tanah, lapisan tersubur, warna abu-abu kecoklatan dan kaya akan hara dan bahan organik.
Kedalaman 8-45 cm, umumnya 20 cm. Pelapukan dan penghancuran oleh iklim sangat besar.
Banyak unsur yang dicuci masuk ke horizon (B).
2. SUB SOIL (B).
Lapisan di bawah top soil, warna lebih terang, lebih padat dan sedikit bahan organik. Tidak
sesubur lapisan top soil. Pelapukan oleh iklim tidak sempurna, banyak menerima masukan
material dari lapisan A.
3. BAHAN INDUK (C)
Hasil proses pembentukan tanah diantaranya hasil pelapukan dan penghancuran oleh iklim.
Awal terjadinya pelapukan dan proses reaksi kimia dalam pembentukan tanah.
4. BATUAN INDUK
Masih merupakan bahan pejal belum mengalami proses penghancuran oleh iklim maupun
pelapukan.
Lapisan TOP SOIL dan SUB SOIL disebut SOLUM TANAH atau KEDALAMAN EFEKTIF,
artinya akar tanaman dapat menembus ke dalam lapisan itu.
PERKEMBANGAN TANAH
Merupakan proses yang lama (ratusan tahun) dari bahan induk menjadi seperti top soil.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan tanah :
1. Climate. Temperatur dan Curah hujan sangat dominan. Tropik lebih cepat dari sub tropik.
2.Topografi. kedalaman tanah dipengaruhi kemiringan suatu lahan.
3.Biological Activity. Tumbuhan, hewan, dan mikroorganisme selama siklus hidupnya. Material
mereka yang mati terdekomposisi menjadi humus. Perakaran tanaman membongkar celah dan
batuan. Vegetasi tanaman dapat memecah permukaan batuan.
4. Kegiatan pertanian. Kedalaman pengolahan tanah, pembuatan drainase, pengapuran dan
sebagainya dapat mempercepat pembentukan tanah.
BAHAN-BAHAN PENYUSUN TANAH
1. Padatan : utamanya bahan mineral (batuan, pasir, liat dll) dan bahan organik (sisa
tumbuhan dan hewan).
2. Cair : utamanya air tanah
3. Gas : udara tanah (bersaing dengan air tanah untuk menutupi permukaan partikel
tanah.
4. Living organisme seperti bakteri, fungi, hewan tanah yang kecil, cacing dll.
Bagian-bagian yang menyusun tanah ini membentuk sistem sehingga sanggup
memberikan ruang untuk perakaran, gudang hara dan menyediakan air serta udara
bagi tanaman.
Susunan tanah bagian TOP SOIL
BO
AIR 5%
25%
UDARA
25%
BAHAN
MINERAL
45%
Perbandingan dari
bahan mineral, udara,
air dan bahan organik
tersebut TIDAK
selalu sama tetapi
bergantung pada jenis
tanah, lapisan-lapisan
tanah dan keadaan
iklim.
Gumpalan tanah itu terdiri dari gumpalan-gumpalan kecil yang berupa AGREGAT
SEKUNDER.
Agregat sekunder ini dibentuk dari kumpulan butir-butir yang lebih kecil yang
disebut AGREGAT PRIMER.
Agregat primer bergabung dengan yang lainnya membentuk pori-pori tanah.
Pori-pori tanah yang BESAR diisi oleh UDARA dan pori-pori KECIL diisi oleh AIR.
TEKSTUR TANAH
Tekstur tanah adalah perbandingan kandungan fraksi pasir, debu dan liat
dalam satuan massa tanah.
FRAKSI TANAH
Fraksi tanah : pecahan batu atau mineral tanah dari bagian padatan tanah.
Nama fraksi tanah ditentukan oleh ukurannya.
1. Batu
: lebih besar dari 10 mm
2. Kerikil
: 2000 mikron-10 mm
3. Pasir
: 50-2000 mikron
4. Debu
: 2-50 mikron
5. Liat
: kurang dari 2 mikron
Catatan.
1 mikron = 0,001 mm.
Yang merupakan fraksi utama dalam tanah : pasir, debu dan liat.
Dengan melihat komposisi dari masing-masing fraksi tanah, maka tanah dapat
digolongkan ke dalam 12 kelas tekstur tanah.
KELAS TEKSTUR TANAH
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
tekstur tanah
Pasir
Pasir berlempung
Lempung
Lempung berpasir
Lempung berdebu
Lempung berliat
Lempung liat berpasir
Lempung liat berdebu
Debu
Liat
Liat berpasir
Liat berdebu
Tanda/Simbol
S
Pp
L
O
A
E
M
B
U
C
G
D
Kelas tekstur tanah dapat ditentukan dengan menggunakan
SEGITIGA TEKSTUR
Tugas
Buatlah segitiga tekstur.
Tentukan kelas tekstur tanah dengan perbandingan
Pasir: Debu: Liat
1. 30:30:40
2. 50:20:30
3. 25:55:20
Dalam praktek di lapangan apabila alat untuk melihat diameter tidak ada, maka cara yang
dapat dilakukan dengan menggunakan tangan secara langsung.
Cara:
1. Ambil sampel
2.Letakkan di tangan antara jari telunjuk dengan ibu jari, kemudian ditekan dan dipilin
sehingga membentuk bola lembek.
3. Rasakan kekasaran dan kelicinannya
4. Kemudian ditekan dan dilihat kelengketannya waktu kedua jari tangan tersebut
ditolakkan.
Dari hasil kasar di lapangan, dapat kelas tekstur untuk uji lapangan dapat
digolongkan sebagai berikut :
1. Pasir
Terasa kasar, tidak membentuk bola dan tidak melekat di ibu jari.
2. Lempung
Tidak kasar dan tidak licin, bola teguh dengan permukaan mengkilat dan melekat
pada kedua jari.
3. Debu
Terasa licin sekali, bola tegak, dapat sedikit digulung dengan permukaan mengkilat
dan agak melekat pada kedua jari.
4. Liat
Terasa berat bentuk bola baik sekali dan melekat pada kedua jari.
Penentuan kelas tekstur dianggap penting karena sifat fisik tanah, kesuburan tanah
dan pengolahan tanah.
Pada tanah LIAT, tipe ini relatif subur tetapi pengolahan harus berat.
STRUKTUR TANAH
Adalah susunan butir/agregat primer tanah secara alami menjadi bentuk tertentu
dan dibatasi oleh bidang belah alami.
Berdasarkan tipe (bentuk dan kedudukan), struktur tanah dibedakan 3 macam :
1. Remah. Struktur tanah yang sarang, tidak berbentuk dan berukuran tertentu.
2. Gumpal. Berbentuk agregat dengan pori-pori yang sempit, berukuran lebih
besar dari pada tipe remah dan bentuk ini biasanya kurang baik.
3. Butir. Bentuk tidak berstruktur yang sebenarnya tapi merupakan butir tunggal
yang tersusun dalam agregat yang menyebabkan peredaran udara sulit.
Pengaruh struktur tanah terhadap pertumbuhan tanaman.
1. Pengaruh langsung.
Jika struktur tanah padat, maka AKAR sulit untuk masuk ke dalam tanah,
sebaliknya jika remah, akar akan mudah masuk ke tanah.
2. Pengaruh tidak langsung.
Udara tanah (aerasi), jika padat, Udara dan Air sulit masuk, tapi jika remah maka
udara dan air mudah masuk ke tanah.
Struktur yang baik adalah yang terdapat perbandingan seimbang antara padatan,
udara dan air.
UDARA TANAH
Menempati pori-pori MAKRO antara agregat-agregat tanah. Akar
tanaman, hewan tanah dan mikroorganisme membutuhkan oksigen. Akar
tanaman untuk proses pernapasan, pengambilan hara dan air. Jasad hidup untuk
melakukan dekomposisi/penguraian.
Umumnya kandungan oksigen lebih sedikit dan kandungan udara
karbon dioksida lebih banyak bila dibandingkan dengan yang di ATMOSFIR (
berbahaya, harus ada pertukaran). Hal ini karena adanya aktivitas dari akar dan
jasad hidup yang terus menerus.
Tata udara atau aerasi : Keadaan peredaran udara dalam tanah atau
penggantian udara tanah dengan udara yang segar pada saat kondisi seperti di
atas. Perpindahan oksigen dan karbon dioksida dengan cara DIFUSI.
Proses aerasi bisa dengan bantuan
1. Hujan
2. Perubahan dalam temperatur
3. Perubahan dalam tekanan barometer
4. Drainase yang baik
5. Pengolahan (terutama pada tanah yang liat)
6. Membuka struktur tanah
TANAH BERPASIR : aerasinya paling baik ( Baik untuk germinasi benih dan
pembenihan tanaman).
TANAH LIAT : aerasi paling jelek.
TATA AIR TANAH
Peranan air sangat tinggi :
Menentukan sifat fisik, kimia, dan biologi.
Dalam pembentukan tanah sebagai pelarut yang mempercepat proses pelapukan.
Semua air yang ada di dalam tanah berasal dari atmosfir.
Air yang jatuh ke permukaan tanah digolongkan men jadi 4, yaitu :
Run off : air mengalir di atas permukaan tanah.
Air infiltrasi : air yang merembes ke dalam tanah.
Air perkolasi : Air yang lebih masuk ke dalam tanah.
Air Tanah (Ground water) adalah air yang berada di bagian dalam tanah.
Air infiltrasi dan perkolasi dapat diperbesar tangkapannya dengan cara pengolahan tanah dan
reboisasi dengan rumput sebagai penutup.
Banyaknya AIR yang diserap oleh TANAH tergantung kepada struktur, tekstur dan bahan
organik.
Banyaknya AIR yang diserap oleh TANAMAN tergantung pada daya tahan atau daya ikat
agregat tanah terhadap air dari pada banyaknya air yang tersedia.
Kehilangan air :
Lewat permukaan tanah : evaporasi
Lewat tanaman : Transpirasi.
Pengikisan unsur hara dan mineral yang ada di dalam tanah oleh air disebut Pencucian
(leaching).
FUNGSI AIR BAGI TANAMAN :
Menegakkan tubuh, dengan mempertahankan tekanan turgor,
Proses fotosintesis
Pengangkut unsur hara dalam tanah ke tubuh tanaman
Pengangkut hasil fotosintesis
Mendinginkan tubuh tumbuhan
Menyimpan zat hasil asimilasi.
BEBERAPA KEADAAN STATUS AIR DALAM TANAH
• Absolutly dry (kering mutlak) : suatu keadaan tanah tidak mengandung air termasuk di
dalam partikel tanah (sangat kering).
• Oven dry (kering oven) : Keadaan tanah yang masih ada air di dalamnya (dalam rongga
tanah).
• Permanent Wilting Point (titik layu permanen) : keadaan air (jumlah) dalam tanah sama
sekali tidak tersedia untuk tanaman.
• Wilting Point (titik layu) : keadaan air dalam tanaman yang di atasnya mulai layu, tetapi bila
disiram akan segar kembali.
• Field Capacity (Kapasitas lapang): Keadaan tanah dimana air yang di dalam rongga telah
mengalir keluar kecuali agregat/pori tanah/antar tanah (rongga mikro). Adalah kemampuan
tanah untuk menahan air dan rongga yang besar tidak berisi air (rongga-ronga kecil terisi
air).
• Air jenuh : Keadaan tanah dimana semua rongga diisi oleh air.
Air tersedia (selisih antara titik layu dengan titik kapasitas lapang).
Air gravitasi (air yang keluar dari tanah akibat gaya gravitasi)










KIMIA TANAH
Tanah merupakan kumpulan banyak senyawa dari yang
sederhana hingga senyawa anorganik yang kompleks.
Dilihat dari sisi kimia tanah/ mineral tanah, tanah merupakan
suatu yang sangat dinamis.
Susunan kimia tanah sangat bervariasi bergantung kepada :
1.Bahan induk
2.Proses pembentukannya
3.Keadaan iklim
4.Bentuk wilayah
5.Mahluk hidup yang ada di atasnya (hewan dan tumbuhan).
“Kimia tanah yang mempengaruhi kesuburan tanah akan lebih
lanjut dibahas pada saat topik pemupukan dan kesuburan
tanah”






KEASAMAN TANAH
Suatu ukuran aktivitas ion H+ dalam larutan air tanah dan
biasanya dipahami sebagai ukuran untuk menentukan sifat dari
keasaman tanah.
Tanah dapat bersifat asam, alkalis, dan netral. Pengetahuan akan
keasaman tanah cukup penting untuk pemupukan, pengapuran dan
perbaikan sifat fisik, kimia dan biologi tanah, serta pertumbuhan
tanaman.
Kemasaman tanah akan berpengaruh kepada pertumbuhan
tanaman dan ketersediaan unsur hara dalam tanah. Pengaruh pH
terhadap tanaman :
-Secara langsung. Akar tanaman rusak jika pH tanah mencapai <4,5
atau >9 (seperti tanah gambut)
-Secara tidak langsung. Pengaruh terhadap ketersediaan hara (akan
menimbulkan keracunan & hama penyakit), pH>4,5 , kandungan P
diikat oleh Al, Fe & Mn, sehingga ketersediaannya kurang.
Skala pH
Keterangan
<4,5
4,6-5
5,1-5,5
5,6-6,0
6,1-6,5
6,6-7,0
7,1-8,0
8,1-9,0
>9,0
Sangat masam sekali
Masam sekali
Agak masam
Sedikit masam
Kurang masam
Netral
Sedikit basa (alkalis)
Agak alkalis
Sangat alkalis
Pengapuran
Salah satu cara untuk meningkatkan nilai pH tanah dengan cara pengapuran.
Kebutuhan kapur berbeda-beda tergantung pada derajat keasaman suatu tanah.
Manfaat Pengapuran :
a. Menetralisasi keasaman
b. Mensuplai kalsium bahkan magnesium
c. Meningkatkan struktur tanah. Tanaman akan memproduksi banyak akar dan tumbuh baik,
bakteri akan lebih aktif dalam memecah bahan organik. Pada akhirnya akan memperbaiki
struktur tanah dan tanah mudah dalam pengolahan.
d. Mempengaruhi ketersediaan nutrisi tanaman. Nutrisi tanaman N,P,K, akan mudah lebih
tersedia pada yang diberikan pengapuran. Tetapi terlalu banyak pengapuran akan
membuat banyak hara minor tidak tersedia.
Kapur dapat hilang dari tanah, dapat melalui cara :
a. Drainase
Kapur akan mudah hilang melalui drainase. diperkirakan 125-2000 kg/ha per tahun
kalsium hilang melalui cara ini.
b. Pemupukan dan Manure
Setiap 1 kg sulfat amonium dapat menghilangkan 1 kg kalsium karbonat dari tanah.
c. Tanaman
Pemanenan mengangkat kalsium dari tanah
d. Ternak
Pemberian Belerang
Pemberian belerang akan menurunkan pH,
sebab dalam tanah belerang akan kembali
menjadi H2S, selanjutnya dioksidasi
menjadi asam sulfat : yaitu asam kuat yang
akan melepaskan ion H+ dalam larutan
tanah.
SEGITIGA TEKSTUR TANAH