BAB - II - betonevezpa

Download Report

Transcript BAB - II - betonevezpa

BAB - II
PENDAPATAN NASIONAL
APA SAJA YG DIPELAJARI ?






SEJARAH DAN PENGERTIAN PENDAPATAN NASIONAL
TUJUAN DARI MENGHITUNG PENDAPATAN NASIONAL
SIKLUS PENDAPATAN NASIONAL DAN PASAR-PASAR
METODE-METODE PERHITUNGAN PENDAPATAN
NASIONAL
BEBERAPA PENGERTIAN DASAR TENTANG
PENDAPATAN NASIONAL
PRODUK DOMESTIC BRUTO (PDB)
SEJARAH
Konsep pendapatan nasional pertama kali dicetuskan oleh Sir
William Petty dari Inggris yang berusaha menaksir
pendapatan nasional Inggris pada tahun 1665. Dalam
perhitungannya, ia menggunakan anggapan bahwa
pendapatan nasional merupakan penjumlahan biaya hidup
(konsumsi) selama setahun.
Namun, pendapat tersebut tidak disepakati oleh para ahli
ekonomi modern, sebab menurut pandangan ilmu ekonomi
modern, konsumsi bukanlah satu-satunya unsur dalam
perhitungan pendapatan nasional. Menurut mereka, alat
utama sebagai pengukur kegiatan perekonomian adalah
Produk Nasional Bruto (Gross National Product, GNP), yaitu
seluruh jumlah barang dan jasa yang dihasilkan tiap tahun
oleh negara yang bersangkutan diukur menurut harga pasar.
PENGERTIAN PENDAPATAN NASIONAL
Pendapatan Nasional adalah Nilai barang dan jasa
akhir berdasarkan harga pasar, yang diproduksi oleh
sebuah perekonomian dalam suatu periode (kurun
waktu) dengan menggunakan faktor-faktor produksi
yang berada dalam perekonomian tersebut.
Pendapatan Nasional menunjukkan
1.
2.
3.
Gambaran awal tentang seberapa efisien sumber daya yang ada dalam
perekonomian(tenaga kerja, barang modal, uang dan kemampun
kewirausahaan) digunakan utk memproduksi barang dan jasa. Makin besar
Pendapatan nasional, semakin baik efisiensi alokasi sumber daya
ekonominya.
Gambaran awal tentang produktivitas dan tingkat kemakmuran suatu
negara. Alat ukur yang disepakati ttg tingkat kemakmuran suatu negara
adalah pendapatan nasional per kapita. Yaitu besarnya Pendapatan
nasional dibagi dengan jumlah penduduk pada tahun ybs.
Gambaran awal tentang masalah-masalah struktural (mendasar) yang
dihadapi suatu perekonomian. Jika sebagian besar output nasional
dinikmati oleh sebagian kecil penduduk maka perekonomian memp.
Masalah dgn distribusi pendapatannya. Jika sebagian besar output
nasional berasal dari sektor pertanian, maka perekonomian tsb
berhadapan dgn masalah ketimpangan struktur produksi. Harus
seimbang antara kontribusi sektor pertanian dengan sektor industri.
Ada dua langkah penting sebelum kita menghitung
PDB yaitu :
1. Pemahaman tentang Siklus aliran pendapatan.
2. Lewat pasar-pasar apa saja para pelaku
ekonomi berinteraksi.
SIKLUS ALIRAN PENDAPATAN
(CIRCULAR FLOW)
Pembelian Barang dan Jasa
(4)
Pembelian Barang dan Jasa
Pajak
(5)
(3)
Pemerintah
Perusahaan
Rumah Tangga
(2)
(6)
Gaji, Pembayaran Bunga, Penghasilan
Non Balas Jasa (Transfer payment)
Pajak
(1)
Gaji, Upah, Bunga, Dividen, sewa
(7)
Ekspor
Dunia
Internasional
(8)
Impor
TIGA PASAR UTAMA
1.
2.
Pasar Barang dan Jasa, yaitu pertemuan antara permintaan dan
penawaran barang dan jasa.
Dalam perekonomian tertutup permintaan utamanya brasal dari
sektor rumah tangga dan pemerintah, permintaan tsb umumnya
merup. Permintaan barang dan jasa akhir.
Pasar Tenaga Kerja, yaitu interaksi antara permintaan dan
penawaran tenaga kerja.
Dalam perekonomian tertutup penawaran tenaga kerja berasal
dari sektor rumah tangga, sedangkan permintaan bersal dari
sektor perush. & pemerintah. Dlm perek. Terbuka permintaan
tenaga kerja juga berasal dari luar negeri.
TIGA PASAR UTAMA (SAMBUNGAN)
3.
Pasar Uang dan Modal
Yg diperjualbelikan dalam pasar uang adl bukan fisik
uang melainkan hak penggunaan uang.
Jika hak penggunaan uang yg diperjualbelikan adl
setahun atau kurang, maka pasar tsb masuk kategori
pasar uang (money market). Jika hak penggunaan uang
yang diperjualbelikan lebih dari setahun maka pasar tsb
adl pasar modal (capital market).
Agar alokasi sumber daya keuangan lebih efisien maka
dibutuhkan lembaga perantara keuangan yang berfungsi
mempertemukan permintaan dan penawaran uang, spt :
Perbankan dan lembaga keuangan bukan perbankan.
METODE-METODE PENGHITUNGAN
PENDAPATAN NASIONAL
1.
Metode Output atau Metode Produksi
Menurut metode ini, PDB adl total output (produksi) yg dihasilkan oleh suatu perekonomian
selama satu periode tertentu. Cara perhitungan dlm praktik adl dengan membagi-bagi
perekonomian menjadi beberapa sektor produksi . Jumlah output msg-msg sektor merup.
jumlah output seluruh perekonomian. Perhitungan PDB dgn metode ini, yg dijumlahkan
adalah nilai tambah masing-masing sektor.
NT = NO – NI
dimana : NT = nilai tambah
NO = nilai output
NI = nilai input antara
Dengan demikian besarnya PDB adalah :
dimana : i = sektor produksi ke 1, 2, 3, ……,n
Contoh :
TABEL
OUTPUT SEKTORAL NEGARA ASTINA TAHUAN 2007
Sektor Produksi
1.
2.
3.
4.
5.
Pertanian (Kapas)
Pabrik Benang
Pabrik Tekstil
Industri Garmen
Perdagangan (Pakaian)
Nilai Output Nilai Input Nilai Tambah
300
400
600
800
1.000
0
300
400
600
800
300
100
200
200
200

Ada 9 sektor penyumbang GNP bagi indonesia yaitu :
1)
Sektor pertanian, peternakan, kehutanan & perikanan
2)
Sektor pertambangan & penggalian
3)
Sektor industri pengolahan
4)
Sektor listrik, gas & air bersih
5)
Sektor konstruksi
6)
Sektor perdagangan, hotel & restoran
7)
Sektor pengangkutan & komunikasi
8)
Sektor keuangan, real estate & jasa perusahaan
9)
Sektor jasa-jasa :
a.
Pemerintahan umum : adm pemerinthan &
pertahanan serta jasa pemerintahan lainnya.
b.
Swasta : jasa sosial kemasyarakatan, jasa hiburan
dan rekreasi, jasa perorangan & rumah tangga.
2. Metode Pendapatan
Metode ini memandang nilai output perekonomian sbg nilai total balas jasa yg
diterima RT atas penggunaan faktor-faktor produksi yang digunakan dalam proses
produksi selama satu periode tertentu.
Q = f(L,K,U,E)
dimana :
Q = output
L = tenaga kerja
K = Barang modal
U = uang/finansial
E = kemampuan entrepreneur/kewirausahaan
Total balas jasa atas penggunaan faktor produksi disebut Pendapatan Nasional
(PN).
PN = w+i+r+π
dimana :
w = upah/gaji
i = pendapatan bunga
r = pendapatan sewa
π = keuntungan
3. Metode Pengeluaran
a.
Konsumsi RT
b.
Konsumsi Pemerintah, menyangkut pengeluaranpengeluaran pemerintah yg digunakan utk membeli
barang dan jasa akhir. Pengeluaran utk tunjangantunjangan sosial tidak masuk dlm perhitungan konsumsi
pemerintah.
c.
Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto (PMTDB) adl
merup pengeluaran sektor dunia usaha. Pengluaran ini
dilakukan untuk memelihara dan memperbaiki
kemampuan menciptakan/meningkatkan nilai tambah.
Termasuk dalam PMTDB adl perub stock barang jadi
maupun barang setengah jadi. Utk mengetahui potensi
produksi, akan lebih akurat bila yg dihitung adl
Investasi neto (net investment) yaitu investasi bruto
dikurangi penyusutan.
d. Ekspor Neto (Net Export), yaitu selisih antara nilai
ekspor dan impor. Ekspor neto positif menunjukkan
bahwa ekspor lebih besar daripada impor. Nilai PDB
berdasarkan metode pengeluaran ini adl nilai total 5
jenis pengeluaran tsb :
PDB = C+G+I+(X-M)
dimana :
C = Konsumsi RT
G = konsumsi/pengeluaran pemerintah
I = PMTDB
X = ekspor
M = Impor
BEBERAPA PENGERTIAN DASAR
TENTANG PERHITUNGAN AGREGAT
A. Produk Domestik Bruto (Gross Domestic Product)
PDB menghitung hasil produksi suatu perekonomian tanpa memperhatikan siapa
pemilik faktor produksi tsb.
B. Produk Nasional Bruto (Gross National Product)
PNB adl Nilai produksi yg dihasilkan oleh faktor-faktor produksi milik
perekonomian baik yg berada di dalam negeri maupun di luar negeri selama
satu tahun. Tetapi tidak termasuk hasil produksi perusahaan asing yg beroperasi
di wilayah negara tsb.
PNB = PDB – PFLN + PFDN
Selisih antara PFLN dg PFDN adl Pendapatan Faktor Produksi Neto (PFPN)
PNB = PDB + PFPN
Jika PFPN bernilai negatif artinya pembayaran thd pendapatan faktor-faktor LN
lebih besar daripada penerimaan atas balas jasa faktor produksi domestik yg
digunakan oleh perekonomian LN.
C. Produk Nasional Neto (Net National Product)
Utk memproduksi barang dan jasa dibutuhkan barang modal
(capital goods). Tujuan investasi adl mengganti barang modal yg
sudah aus (usang) dan menambah stock barang modal yg sdh ada.
PNN = PNB – Depresiasi
D. Pendapatan Nasional Netto (Net National Income)
PN merup balas jasa atas seluruh faktor produksi yang digunakan.
Angka PN didapat dari PNN, yaitu dg mengurangi PNN dengan
Pajak tidak langsung (PTL) dan menambahkan dg Nilai subsidi
(S).
Subsidi (S) harus ditambahkan krn merup balas jasa atas faktor
produksi tetapi tidak masuk dalam perhitungan PNN.
E. Pendapatan Personal/Perseorangan (Personal Income)
PP adl bagian pendapatan nasional yg merup hak individu-individu dlm
perekonomian, sbg balas jasa keikutsertaan mereka dlm proses produksi.
PP = PN-LTB-PAS+PIGK+PNBJ
LTB = Laba tidak dibagikan yg merup hak perusahaan. Tujuannya adl utk
keperluan perluasan perush.
PAS = Pembayaran-pembayaran asuransi sosial
PIGK = Pendapatan bunga yg diterima dari pemerintah dan konsumen.
PNBJ = Pendapatan non balas jasa (trnsfer payment) adl penerimaanpenerimaan yg bukan pendapatan tahun ini melainkan diambil dari
sebagian pendapatan nasional tahun lalu, spt : pembayaran dana pensiun,
tunjangan sosial bagi para pengangguran, bekas pejuang dsb.
F. Pendapatan Personal Yg Siap dibelanjakan
(Disposable Personal Income)
PPD adl pendapatan personal yg dapat dipakai
oleh individu, baik untuk membiayai konsumsinya
maupun untuk ditabung.
Besarnya adl pendapatan personal dikurangi pajak
langsung atas pendapatan personal (PAP).

C+G+I+(X-M) = Produk Domestik Bruto

Ditambah
: Pendapatan Faktor Produksi domestic yg ada di LN

Dikurang
: Pembayaran faktor produksi LN yg ada di DN
= Produk nasional Bruto (PNB)


Dikurang
: Penyusutan
= Produk Nasional Neto (PNN)


Dikurang
: Pajak Tidak Langsung

Ditambah
: Subsidi
= Pendapatan Nasional (PN)


Dikurang
: Laba ditahan

Dikurang
: Pembayaran asuransi sosial

Ditambah
: Pendapatan bunga personal dari pemerintah dan konsumen

Ditambah
: Penerimaan bukan balas jasa
= Pendapatan Personal



Dikurang
: Pajak pendapatan personal
= Pendapatan Personal Disposabel
PDB HARGA BERLAKU DAN HARGA
KONSTAN
Nilai PDB yg dihitung berdasarkan harga yg berlaku disebut PDB
Nominal. Sedangkan Nilai PDB yg dihitung berdasarkan harga
konstan disebut PDB Riil.
Hub antara PDB Riil dan PDB Nominal :
PDB riil = PDB Nominal / Deflator
Deflator = (Harga tahun t : Harga tahun t-1) X 100%
Manfaat dr perhitungan PDB harga konstan, selain dg segera
dapat
mengetahui
apakah
perekonomian
mengalami
pertumbuhan atau tidak. Juga dapat menghitung perubahan
harga (inflasi).
INFLASI =
( Deflator
tahun t  Deflator
( Deflator
tahun t  1)
tahun t  1)
x 100 %
CONTOH :
PRODUK
(Baju)
OUTPUT
(perTahun)
HARGA JUAL PDB
(per potong)
(Rp.)
PDB2010
1.250
80
100.000
PDB2011
1.000
120
120.000
Apakah PDB 2011 > PDB 2010 ?
MANFAAT & KETERBATASAN
PERHITUNGAN PDB
a.
Perhitungan PDB dan Analisis Kemakmuran
Untuk menganalisis tingkat kemakmuran suatu negara
maka digunakan perhitungan yang membagi Nilai
PDB dengan Jumlah penduduk yg disebut dg PDB per
kapita. PBB menggunakan angka PDB per kapita utk
menyusun kategori tingkat kemakmuran suatu negara.
Berdasarkan standar Tahun 1992, sebuah negara
dikatakan miskin jika PDB per kapita < US$450.
Kelemahan : pendekatan di atas tdk terlalu
memperhatikan aspek distribusi pendapatan.
b. Perhitungan PDB & Masalah Kesejahteraan Sosial
Jika PDB per kapita makin tinggi, maka daya beli masy,
kesempatan kerja serta masa depan perekonomian makin
membaik, shg gizi, kesehatan, pendidikan, kebebasan
memilih pekerjaan & masa depan
kondisinya makin
meningkat.
Kelemahan : masalah mendasar dlm perhitungan PDB adl
tidak diperhatikannya dimensi non material. Sebab PDB
hanya menhitung output yg dianggap memnuhi kebutuhan
fisik/materi yg dpt diukur dg nilai uang. Dimensi non
material misalnya ketenangan batin yg diperoleh dgn
menyandarkan hidup pd norma-norma agama/spiritual.
c. PDB perk kapita & Masalah Produktifitas
Utk memperoleh perbandingan produktivitas antar negara,
ada beberapa hal yg perlu diperhatikan :
1)
Jumlah & komposisi penduduk : bila ∑ penduduk makin
besar sedangkan komposisinya sebagian besar adl
penduduk usia (15-64 tahun) dan berpendidikan tinggi (>
SLA) maka tingkat output & produktivitas makin baik.
2)
Jumlah dan struktur kesempatan kerja : sekalipun
kesempatan kerja sangat besar, tetapi jika semuanya dlm
sektor pertanian, produktivitas pekerja juga tidak tinggi.
Sebab sektor ini memiliki nilai tambah yg rendah.
3)
Faktor-faktor non ekonomi : spt : etika kerja, tata nilai,
faktor kebudayaan & sejarah perkembangan.
d. Penghitungan PDB & Kegiatan-Kegiatan Ekonomi
Tak Tercatat
Di
negara-negara
berkembang,
keterbatasan
kemampuan pencatatan lebih disebabkan oleh
kelemahan administratif & struktur kegiatan ekonomi
msh didominasi oleh kegiatan pertanian & informal.
Negara maju, kegiatan ekonomi yg tdk tercatat karena
kegiatan tsb merup kegiatan ilegal/melawan hukum.
Padahal nilai transaksi sangat besar, mis: kegiatan
penjualan obat bius dan obat-obat terlarang lainnya.
DISTRIBUSI PENDAPATAN
Pendapatan nasional dianggap didistribusikan secara
merata sempurna bila setiap individu memperoleh
bagian yg sama dari output perekonomian.
Indikator yg digunakan dlm mengukur tingkat
ketimpangan distribusi pendapatan yaitu :
1.
Kurva Lorenz, sumbu horizontal membagi distribusi jml
keluarga menjadi 5 kelompok : 20% kelompok
keluarga paling miskin, sampai dgn 20% keluarga
palingkaya. Dalam kondisi adil sempurna, kurva
lorenz membentuk garis lurus diagonal OB yg
membagi bidang kubus OABD menjadi dua segitiga
sama kaki OAB & BOD.
(a)
Distribusi Pendapatan
yg Buruk
(b)
Distribusi Pendapatan
yg Sangat Buruk
2. Koefisien Gini, merup alat ukur ketidakadilan distribusi
pendapatan dg menghitung luas kurva lorenz yaitu areal
yg dibatasi garis diagonal OB & garis lengkung OB (areal
C). Jika distribusi pendapatan adil sempurna, areal tsb
tidak ada alias nol. Angka koefisien gini berkisar nol
sampai dengan satu. Makin buruk distribusi pendapatan,
angka koefisien gini makin besar.
Koefisien
gini 
Luas bidang C
Luas segitiga
ODB
< 0,3
: tingkat ketimpangan rendah
antara 0,3 – 0,5 : tingkat ketimpangan moderat (sedang)
> 0,5
: tingkat ketimpangan tinggi
3. Kriteria Bank Dunia, dgn mengukur ketimpangan distribusi
pendapatan suatu negara. Kriteria yg digunakan adl :
a. Apabila kelompok 20% penduduk termiskin memperoleh
pendapatan < 12% dari keseluruhan PN, maka negara yg
bersangkutan berada dlm ketimpangan yg tinggi dlm
distribusi pendapatan.
b. Apabila kelompok 20% penduduk termiskin memperoleh
pendapatan antara 12% - 16% dari keseluruhan PN, maka
terjadi tingkat ketimpangan sedang (moderat) dlm distribusi
pendapatannya.
c. Apabila kelompok 20% penduduk termiskin memperoleh
pendapatan > 16% dari keseluruhan PN, maka tingkat
ketimpangan yg terjadi rendah.
DISTRIBUSI KEKAYAAN
Di negara maju orang senantiasa membeli aset produktif
spt : saham, obligasi, menyimpan dlm bentuk deposito,
membeli real estate dan aset-aset lainnya. Tujuannya
adl peningkatan pendapatan total di masa mendatang.
Di negara yg blm maju umumnya kekayaan dlm bentuk
kepemilikan tanah dan rumah. Sayangnya kekayaan ini
umumnya aset tdk produktif
dalam arti tidak
menambah penghasilan bukan gaji.
Indonesia sebagian besar penduduk msh mengandalkan
pendapatan dr sektor pertanian, maka distribusi
kekayaan yg relevan dibicarakan adl distribusi
kepemilikan lahan pertanian (sawah dan perkebunan).