4.Karakteristik Ekologis Zona Subtidal dan Laut Dalam

Download Report

Transcript 4.Karakteristik Ekologis Zona Subtidal dan Laut Dalam

Ima Yudha Perwira



Zona subtidal (zona twilight) adalah zona setelah zona intertidal.
Secara umum zona ini selalu terendam oleh air laut. Zona ini
masih ditembus sinar matahari, tapi tidak sebanyak zona
intertidal.
Zona ini dikatakan perbatasan jangkauan matahari mampu
menembus kedalaman laut.
Kehidupan di zonasi ini mulai sedikit, namun masih dihuni oleh
bunga-bunga karang. Ikan berukuran besar juga suka berada di
antara zona subtidal atau mengapung di permukaan laut dalam.
Daerah yang terletak di antara batas laut terendah di
pantai dengan ujung paparan benua.
 Zona ini merupakan zona fotik (masih mendapatkan
cahaya).
 Kedalaman sekitar 200 m.
 Terdiri dari sedimen lunak, pasir, lumpur, dan sedikit
daerah dengan substratkeras.
 Pada umumnya dihuni oleh bermacam jenis biota laut yang
melimpah dari berbagai komunitas, termasuk padang lamun
dan terumbu karang.

Zona ini merupakan zona afotik (tidak mendapat cahaya)
dan sangat gelap.
 Kedalamannya lebih dari 6000 m.
 Biota yang hidup di dalamnya unik dan masih belum banyak
diketahuikehidupan di dalamnya.




Pergerakan ombak. Pergerakan ombak tidak sebesar dan
sebanyak pergerakan ombak dizona intertidal dikarenakan
kedalamannya yang lebih dari 200 m.
Penetrasi cahaya. Masih mendapat cahaya walau penetrasi
cahayanya tidak sebanyak zona intertidal sehingga masih ada
flora yang masih bisa berfotosintesis. Misal: lamun (seagrass).
Persediaan makanan. Tumbuhan bisa hidup di zona ini dan
menghasilkan makanan, tetapi mereka akan lebih banyak
kehilangan dibanding menghasilkan. Walau produksi pangan
terbatas namun adanya kematian jasad fitoplankton dari
zonasubtidal yang mati menjadi sumber makanan utama pada
zona ini
Suhu. Suhu di zona subtidal masih cukup hangat karena
masih memperoleh penetrasi cahaya meskipun kecil.
 Salinitas. Kadar salinitas cukup tinggi sehingga akan
membuat fitoplankton sulit bertahan hidup.
 Topografi. Terdiri dari pasir, sedimen, dan bebatuan.




Suhu. Suhunya dingin dan sangat ekstrim dikarenakan tidak
ditembus cahayamatahari.
Salinitas. Memiliki kadar salinitas yang tinggi disebabkan oleh
kedalamannyayang lebih dari 6000 m. Menyebabkan plankton
tidak mampu hidup dan hanya biota laut tertentu yang bias
hidup di dalamnya.
Kedalaman. Kedalaman mencapai 6000 m bahkan lebih, palung
laut jugamerupakan bagian laut dalam. Dikarenakan
kedalamannya tingkat salinitassangat tinggi dan suhu sangat
dingin membuat biota sulit bertahan hidup.



Topografi. Terdiri dari pasir dan sedimen lain.
Oksigen. Tidak adanya penetrasi cahaya membuat fitoplankton
sebagai produsenutama oksigen dan makanan tidak mampu
bertahan hidup. Tidak adanya penghasil oksigen primer
menyebabkan kadar oksigennya sangat rendah.
Persediaan makanan. Persediaan makanan sangat sedikit
karena tidak adanya produsen primer, yakni fitoplankton.



Secara umum, wilayah perairan laut yang luas ini
dikelompokkan dalam lima bagian. Samudra Pasifik, Samudra
Atlantik, Samudra India, Laut Selatan, dan Laut Arktika.
Lautan dalam adalah zonasi yang paling misterius dan sangat
tidak ramah. Suasanananya seram, gelap, pekat. Kegelapannya
hampir serupa dengan lubang gua terdalam di bumi.
Kegelapan di laut dalam terjadi karena sinar matahari tak bisa
menembusnya. Cahaya “kehidupan” itu hanya bisa mencapai
kedalaman 1.000 meter. Ini berpengaruh pula pada suhunya
yang sangat dingin dan tekanan air yang luar biasa besar.



Penelitian terakhir menunjukkan bahwa di zona ini pun masih
juga dihuni mahluk hidup. Hewan-hewan laut dalam ini adalah
mahluk istimewa yang punya adaptasi khusus dengan
lingkungannya yang sangat ektrim dan keras.
Biasanya hewan-hewan laut dalam ini punya kemampuan
mengeluarkan cahaya, warna-warni indah di kegelapan. Bentukbentuk hewan laut dalam ini juga sangat aneh dan tidak lazim
seperti kehidupan di dua zonasi yang mendapat sinar mentari.
Beberapa spesies yang sudah dikenali dari lautan hitam yang
dingin ini seperti ubur-ubur kaca, ikan pengail (angler fish),
belut penelan, ikan tripod (tripod fish), ikan ekor tikus, dll.