SIFAT-SIFAT FISIK DAN MORFOLOGI TANAH

Download Report

Transcript SIFAT-SIFAT FISIK DAN MORFOLOGI TANAH

SIFAT-SIFAT FISIK DAN
MORFOLOGI TANAH
DISUSUN OLEH:
NOVIA ANGGRAENI (10315244021)
Pengertian
Sifat morfologi tanah adalah sifat-sifat tanah
yang dapat diamati dan dipelajari di lapang.
Sebagian dari sifat-sifat morfologi tanah
merupakan sifat-sifat fisik dari tabah tersebut.
1. Profil tanah
• Profil tanah merupakan penampang melintang
tanah atau irisan tegak lurus ke bawah dari
permukaan tanah yang menampakkan
lapisan-lapisan tanah (horison)
• Horizon adalah lapisan tanah yang kurang
lebih sejajar dengan permukaan bumi dan
mempunyai ciri-ciri tertentu.
Gambar horison tanah
• Solum: tanah yang berkembang
secara genetis; merupakan lapisan
tanah mineral dari atas sampai
sedikit dibawah batas atas horizon
C (terdiri dari horizon O-A-E-B).
• Lapisan tanah atas: lapisan tanah
yang subur karena mengandung
banyak bahan organik (terdiri dari
horizon O-A).
• Lapisan tanah bawah: lapisan di
bawah solum (terdiri dari horizon
C-R).
•
•
•
•
•
•
Horizon O
Lapisan atas, lapisan olah, lapisan humus
Lapisan teratas suatu penampang tanah, yang biasanya banyak mengandung Bahan Organik
(BO) sebagai hasil dekomposisi seresah sehingga warnanya gelap.
Merupakan lapisan utama
Horizon A
Horison mineral ber BOT sehingga berwarna agak gelap
Horizon E
Horison mineral yang telah tereluviasi (tercuci) sehingga kadar (BOT, liat silikat, F dan Al
rendah) tetapi pasir dan debu kuarsa (seskuoksida) dan mineral resisten lainnya tinggi,
berwarna terang
Horizon B
Horrison Illuvial atau horison tempat terakumulasinya bahan-bahan yang tercuci dari horison
diatasnya (akumulasi bahan eluvial)
Ketebalan lapisan > horizon A
Horizon B dibagi menjadi beberapa sub lapisan:
Sub lapisan B1: daerah peralihan horizon (warna agak gelap)
Sub lapisan B2: daerah kandungan kapur tinggi (warna terang)
Sub lapisan B3: daerah penimbunan unsure Fe missal Fe2O3 (warna merah)
Horizon C
Horizon C atau lapisan batuan induk merupakan hasil pelapukan dan penghancuran oleh
iklim terhadap batuan induk yang berlangsung lama.
Sifatnya mirip batuan induk.
Horizon R (bedrock)
Merupakan dasar tanah yang terdiri dari batuan yang sangat pejal dan belum mengalami
pelapukan.
Kegunaan profil tanah :
• Untuk mengetahui kedalaman lapisan olah
(Lapisan Tanah Atas = O-A) dan solum(O-A-EB).
• Untuk mengetahui kelengkapan atau
differensiasi horison pada profil
• Untuk mengetahu warna tanah
Warna tanah didasarkan pada 3 variabel:
• Hue adalah warna spectrum yang dominan sesuai dengan
panjang gelombangnya
• Value menunjukkan gelap terangnya warna, sesuai dengan
banyaknya sinar yang dipantulkan.
• Chromamenunjukkan kemurnian atau kekuatan dari warna
spektrum. Chroma didefiniskan juga sebagai gradasi
kemurnian dari warna atau derajat pembeda adanya
perubahan warna dari kelabu atau putih netral (0) ke warna
lainnya (19).
Berdasarkan buku Munsell Saoil Color Chart
• Nilai Hue dibedakan menjadi: (1) 5 R; (2) 7,5 R; (3) 10 R; (4) 2,5 YR; (5)
5 YR; (6) 7,5 YR; (7) 10 YR; (8) 2,5 Y; dan (9) 5 Y,
yaitu mulai dari spektrum dominan paling merah (5 R) sampai
spektrum dominan paling kuning (5 Y), selain itu juga sering ditambah
untuk warna-warna tanah tereduksi (gley) yaitu: (10) 5 G; (11) 5 GY;
(12) 5 BG; dan (13)
• Value dibedakan dari 0 sampai 8, yaitu makin tinggi value
menunjukkan warna makin terang (makin banyak sinar yang
dipantulkan
• Chroma juga dibagi dari 0 sampai 8, dimana makin tinggi chroma
menunjukkan kemurnian spektrum atau kekuatan warna spektrum
makin meningkat.
3. Tekstur tanah
• Tekstur tanah merupakan sifat
menggambarkan kasar halusnya tanah
dalam perabaan yang ditentukan oleh
perbandingan berat fraksi-fraksi
penyusunnya
•
•
•
•
Bahan- bahan tanah meliputi:
Pasir : 2mm – 50 u
Debu : 50u – 2u
Liat : < 2u
Lebih dari 2mm disebut bahan kasar
(kerikil sampai batu)
• Tanah yang bertekstur pasir mempunyai luas
permukaan yang kecil sehingga sulit menyimpan
atau menyerap air dan unsur hara. Tanah yang
bertekstur lempung atau liat mempunyai luas
permukaan yang besar sehingga kemampuan
menahan air dan menyediakan unsur hara sangat
tinggi. Tekstur tanah ringan yaitu tanah yang
didominasi fraksi pasiran lebih mudah diolah
dibandingkan dengan tekstur berat yang
didominasi fraksi lempung.
Tekstur tanah dapat digolongkan :
• Apabila terasa kasar, berarti pasir, pasir
berlempung
• Apabila terasa agak kasar, berarti lempung
berpasir, lempung berpasir halus
• Apabila terasa sedang, berari lempung berpasir
sangat halus, lempung, lempung berdebu, debu
• Agak halus, berarti lempung liat, lempung liat
berpasir, lempung liat berdebu
• Halus, berari liat berpasir, liat berdebu, liat
4. Struktur tanah
• Struktur tanah merupakan sifat fisik tanah
yang menggambarkan susunan ruangan
partikel-partikel tanah yang bergabung satu
dengan yang lain membentuk agregat dari
hasil proses pedogenesis.
• Struktur ini terjadi karena butir-butir pasir,
debu dan liat terikat satu sama lain oleh suatu
perekat seperti bahan organik, oksida-oksida
besi dan lain-lain.
Faktor yang mempengaruhi
pembentukan agregat
•
•
•
•
•
•
Bahan Induk
Bahan organik tanah
Tanaman
Organisme tanah
Waktu
Iklim
Macam macam struktur tanah
•
Struktu tanah berbutir (granular): Agregat yang
membulat, biasanya diameternya tidak lebih dari 2 cm.
Umumnya terdapat pada horizon A yang dalam keadaan
lepas disebut “Crumbs” atau Spherical.
•
Kubus (Bloky): Berbentuk jika sumber horizontal sama
dengan sumbu vertikal. Jika sudutnya tajam disebut
kubus (angular blocky) dan jika sudutnya membulat
maka disebut kubus membulat (sub angular blocky).
Ukuranya dapat mencapai 10 cm.
•
Lempeng (platy): Bentuknya sumbu horizontal lebih
panjang dari sumbu vertikalnya. Biasanya terjadi pada
tanah liat yang baru terjadi secara deposisi (deposited).
•
Prisma: Bentuknya jika sumbu vertikal lebih panjang dari
pada sumbu horizontal. Jadi agregat terarah pada sumbu
vertikal. Seringkali mempunyai 6 sisi dan diameternya
mencapai 16 cm. Banyak terdapat pada horizon B tanah
berliat. Jika bentuk puncaknya datar disebut prismatik
dan membulat disebut kolumner.
• Tanah dengan struktur baik (granuler, remah)
mempunyai tata udara yang baik, unsur-unsur
hara lebih mudah tersedia dan mudah diolah.
Struktur tanah yang baik adalah yang
bentuknya membulat sehingga tidak dapat
saling bersinggungan dengan rapat. Akibatnya
pori-pori tanah banyak terbentuk. Di samping
itu struktur tanah harus tidak mudah rusak
(mantap) sehingga pori-pori tanah tidak cepat
tertutup bila terjadi hujan.
5. Konsistensi tanah
• Konsistensi tanah menunjukkan integrasi
antara kekuatan daya kohesi butir-butir tanah
dengan daya adhesi butir-butir tanah dengan
benda lain.
• Keadaan tersebut ditunjukkan dari daya
tahan tanah terhadap gaya yang akan
mengubah bentuk. Gaya yang akan
mengubah bentuk tersebut misalnya
pencangkulan, pembajakan, dan penggaruan
Penetapan konsistensi tanah dapat dilakukan
dalam tiga kondisi, yaitu:
• Konsistensi basah merupakan penetapan konsistensi
tanah pada kondisi kadar air tanah di atas kapasitas
lapang (field cappacity).
• Konsistensi lembab merupakan penetapan
konsistensi tanah pada kondisi kadar air tanah sekitar
kapasitas lapang.
• Konsistensi kering merupakan penetapan konsistensi
tanah pada kondisi kadar air tanah kering udara.
• Pada kondisi basah, konsistensi tanah
dibedakan berdasarkan tingkat plastisitas dan
tingkat kelekatan.
• Pada kondisi lembab, konsistensi tanah
dibedakan ke dalam tingkat kegemburan
sampai dengan tingkat keteguhannya
• Pada kondisi kering, konsistensi tanah
dibedakan berdasarkan tingkat kekerasan
tanah.
Beberapa faktor yang mempengaruhi
konsistensi tanah
• tekstur tanah,
• sifat dan jumlah koloid organik dan anorganik
tanah
• sruktur tanah
• kadar air tanah.
6. Drainase tanah
• Drainase Tanah: adalah lamanya kondisi
tergenang / jenuh air, bukan merupakan
ukuran berapa cepat air terbuang dari tanah
air dapat hilang melalui permukaan tanah
maupun melalui peresapan ke dalam tanah
• Berdasarkan atas klas drainasenya, tanah
dibedakan menjadi klas drainase
terhambat(tergenang) sampai sangat cepat
(air sangat cepat hilang dari tanah).
• Klas drainase ditentukan di lapang dengan melihat adanya
gejala-gejala pengaruh air dalam penampang tanah. Gejalagejala tersebut antara lain adalah warna pucat, kelabu, atau
adanya becak-becak karatan
• Warna pucat atau kelabu kebiru-biruan menunjukkan adanya
pengaruh genangan air yang kuat, sehingga merupakan
petunjuk adanya tanah berdrainase buruk.
• Adanya karatan menunjukkan bahwa udara masih dapat masuk
ke dalam tanah setempat-setempat sehingga terjadi oksidasi di
tempat tersebut dan terbentuk senyawa- senyawa Fe+++ yang
berwarna merah. Bila air tidak pernah menggenang sehingga
tata udara dalam tanah selalu baik, maka seluruh profil tanah
dalam keadaan oksidasi (Fe+++). Oleh karena itu seluruh tanah
umumnya berwarna merah atau cokelat.
• Keadaan drainase tanah menentukan jenis
tanaman yang dapat tumbuh. Sebagai contoh,
padi dapat hidup pada tanah-tanah dengan
drainase buruk, tatapi jagung, karet, cengkeh,
kopi dan lain-lain tidak akan dapat tumbuh
dengan baik kalau tanah selalu tergenang air.
7. Pori-pori tanah
• Pori-pori tanah dapat dibedakan menjadi pori-pori
kasar (macro pore) dan pori-pori halus (micro pore).
Pori-pori kasar berisi udara atau air gravitasi (air yang
mudah hilang karena gaya gravitasi), sedang pori-pori
halus berisi air kapiler atau udara.
Porositas tanah dipengaruhi:
• Kandungan bahan organic
• Struktur tanah
• Tekstur tanah
• Tanah- tanah pasir mempunyai pori-pori kasar
lebih banyak daripada tanah liat. Tanah dengan
banyak pori-pori kasar sulit menahan air sehingga
tanaman mudah kekeringan.
• Porositas tanah tinggi kalau bahan organik tinggi,
tanah-tanah dengan struktur granuler ataau
remah, mempunyai porositas yang lebih tinggi
daripada tanah-tanah dengan struktur massive
(pejal). Tanah dengan tekstur pasir banyak
mempunyai pori-pori makro sehingga sulit untuk
menahan air.
8. Sifat-sifat lain
•
•
•
•
Keadaan batuan
Padas(pan)
Kedalaman efektif
Lereng