Transcript kuliah TRANSKRIPSI
TRANSKRIPSI
Dr. Yekti Asih Purwestri, M.Si.
Laboratorium Biokimia Fakultas Biologi UGM
Pengaturan Transkripsi
DNA Perubahan lingkungan RNA Turn on/off gen protein Protein2 untuk menghadapi perubahan lingkungan Sangat penting untuk: 1. Ekspresi gen saat diperlukankan 2. Represi gen saat tidak diperlukan 3. Menjaga sumber energi; menghindari ekspresi gen2 yang tidak diperlukan
Tempat pengaturan : DNA RNA protein
Pengaturan Transkripsi
Transkripsi Initiation Elongation Termination Processing Capping Splicing Polyadenylation Turnover Translasi Protein processing
Transkripsi Prokariotik
• Operons Kelompok gen2 yang saling berhubungan yang ditranskripsi oleh promoter yang sama • RNA polisistronik • Gen2 multiple ditranskripsi sebagai SATU TRANSKRIP • Tidak punya nukleus , shg transkripsi dan translasi dapat terjadi secara simultan
Struktur RNA
Mengandung ribosa Basa N : A,G,C,U, Urasil berpasangan dengan adenin Secara kimiawi berbeda sedikit dengan DNA, ttp secara struktural mpy perbedaan yang besar Jalin tunggal Kemampuannya untuk melekuk membentuk stuktur 3D dapat fungsional
Variasi Struktur RNA
RNA lebih mirip protein dari pada DNA: domain struktur dihubungkan oleh domain yang lebih fleksibel shg fungsinya berbeda e.g. ribozymes – catalytic RNA
SINTESIS RNA
RNA polimerase menempel pada DNA, DNA melting Nucleosida ditambahkan 5’ 3’
Jenis RNA
Messenger RNA (mRNA) – gene2 yang mengkode protein Ribosomal RNA (rRNA) – membentuk ribosom Transfer RNA (tRNA) – adaptor yang menghubungkan asam amino amino dg mRNA selama translasi Small regulatory RNA – disebut juga non coding RNA
Pengaturan Transkripsi
Pengaturan inisiasi biasanya paling penting Transcription Initiation Elongation Termination Processing Capping Splicing Polyadenylation Turnover Translation Protein processing
Inisiasi
RNA polimerase Faktor2 transkripsi α α β β’σ Promoter DNA Sisi pengikatan RNAP Operator – repressor binding TF binding sites lain Start transkripsi : +1
Inisiation
RNA polymerase 4 subunit Sigma faktor (σ)– menentukan spesifisitas promoter + σ = holoenzyme Mengikat sekuen promoter Mengkatalisis “open complex” and transkripsi DNA menjadi RNA
RNAP mengikat sekuen promoter spesifik
Faktor Sigma mengenali sekuen konsensus -10 and -35
Promoter RNA polymerase
TTGACA TATAAT Deviation from consensus -10 , -35 sequence leads to weaker gene expression
Sigma factors
Sigma subunit s 70 RpoD s 54 s S s S RpoN RpoS RpoH s F RpoF s 32 RpoE FecI Type of gene controlled Growth/housekeeping N2; stress response Stationary phase, virulence Heat shock Flagella-chemotaxis Ferric citrate transport # of genes controlled ~1000 ~15 ~100 ~40 ~40 ~5 ~5 E. coli can choose between 7 sigma factors and about 350 transcription factors to fine tune its transcriptional output An Rev Micro Vol. 57: 441-466 T. M. Gruber
Lac operon control
• Repressor binding prevents RNAP binding promoter • An activating transcription factor found to be required for full lac operon expression: CAP (or Crp)
lac operon – activator and
repressor
CAP = catabolite activator protein CRP = cAMP receptor protein
Faktor2 yang mengaktifkan transkripsi
Crp dimer w/ DNA Helix-turn-helix (HTH) mengikat major groove DNA HTH merupakan salah satu dari banyak TF motif
Pengikatan kofaktor mengubah konformasi Crp binds cAMP, induces allosteric changes glucose glucose Crp cAMP Crp cAMP lac operon no mRNA mRNA CRP: cAMP reseptor protein/ CAP catabolite gene activator protein
Cooperative binding of Crp and RNAP Pengikatan lebih stabil daripada hanya protein saja
Enhancers
• activating regions not necessarily close to RNAP binding site
NtrC (nitrogen assimilation regulatory protein) example
: • NtrC required for RNAP to form open complex • NtrC activated by P • P NtrC binds DNA, forms loop that folds back onto RNAP, initiating transcription signature of sigma 54
Transcriptional Control
Transcription Initiation Elongation Termination Processing Capping Splicing Polyadenylation Turnover Translation Protein processing
Terminasi Transkripsi
Bakteri perlu mengakhiri transkripsi pada ujung gen 2 mekanisme terminasi transkripsi pada bakteri: Rho-independent (lebih umum) Rho-dependent
Rho-independent termination
• Sekuen terminasi mempunyai 2 ciri : Serial Residu U Daerah kaya GC yang saling komplimen • sekuen kaya GC membentuk loop • Stem-loop menyebabkan RNAP pause • Residu U tidak stabil rantai RNA dilepaskan
Rho-dependent termination
Rho merupakan protein heksamer Melingkupi 70-80 basa RNA Rho mempunyai aktivitas ATPase, bergerak sepanjang RNA sampai sisi RNAP, membuka rantai ganda DNA/RNA hybrid
Transkripsi Eukariotik
• • • Faktor2 transkripsi mengikat daerah
promoter
dari gen.
RNA polymerase II kemudian mengikat promoter untuk memulai transkripsi pada
start site (+1)
.
Enhancers
adalah sekuen DNA dimana faktor transkripsi spesifik (
activators
) terikat untuk meningkatkan laju transkripsi.
26
27
Transkripsi Eukariotik
•
Coactivators
dan
mediators
juga diperlukan untuk fungsi faktor2 transkripsi.
– coactivators and mediators mengikat faktor2 transkripsi dan bagian lain dari komponen/aparatus transkripsi 28
29
Struktur kromosom Eukariotik
• • • • DNA eukariot dikemas dalam chromatin.
Struktur Chromatin berhubungan secara langsung dengan pengaturan ekspresi gen.
Struktur Chromatin mulai dengan organisasi DNA dalam nukleosom.
Nukleosom mungkin memblok RNA polymerase II untuk bergabung dengan promoter.
30
Struktur kromosom Eukariotik
• • •
Metilasi
(penambahan –CH 3 ) pada DNA atau protein histon juga berhubungan dengan pengaturan ekspresi gen.
Kelompok nukleotida sitosin yang termetilasi mengikat protein yang menghambat aktivator untuk binding dengan DNA.
Metilasi pada protein histon berhubungan dengan inaktivasi daerah chromatin 31
32
33
Regulasi post transkripsional
• • Pengaturan ekspresi gen biasanya melibatkan pengaturan inisiasi transkripsi.
Tetapi ekspresi gen dapat dikontrol setelah transkripsi, dengan mekanisme berikut : – RNA interference – alternative splicing – RNA editing – mRNA degradation 34
Posttranscriptional Regulation
• •
RNA interference
molekul small RNA melibatkan pemakaian Enzim
Dicer
memotong double stranded RNA menjadi potongan2 kecil RNA –
micro-RNAs
bind to complementary RNA to prevent translation –
small interfering RNAs
degrade particular mRNAs before translation 35
36
Posttranscriptional Regulation
• • • Introns are spliced out of pre-mRNAs to produce the mature mRNA that is translated.
Alternative splicing
recognizes different splice sites in different tissue types.
The mature mRNAs in each tissue possess different exons, resulting in different polypeptide products from the same gene.
37
38
Posttranscriptional Regulation
• •
RNA editing
creates mature mRNA that are not truly encoded by the genome.
For example – – apolipoprotein B exists in 2 isoforms – one isoform is produced by editing the mRNA to create a stop codon – this RNA editing is tissue-specific 39
Posttranscriptional Regulation
• • Mature mRNA molecules have various half lives depending on the gene and the location (tissue) of expression.
The amount of polypeptide produced from a particular gene can be influenced by the half life of the mRNA molecules.
40
41
Senyawa Penghambat Transkripsi
Actinomycin D
Dari Streptomyces
Mengikat erat pada dupleks DNA menyisipkan diri antara pasangan basa G=C
Menghalangi pergerakan polymerase sepanjang rantai
Menghambat baik prokariotik maupun eukariotik Acridine
Menghambat dengan jalan yang sama dengan Actinomycin D
Senyawa Penghambat Transkripsi
Rifampicin
Dari Streptomyces
Menghalangi pembentukan ikatan fosfodiester pertama
Tidak menghalangi pemanjangan rantai
Mengikat pada sub unit β polymerase RNA
Tidak menghambat sintesis RNA pada eukariot
Senyawa Penghambat Transkripsi
α -amanitin
spesifik inhibitor pada sel hewan
dari jamur Amanita phalloides
menghambat enzim polymerase RNA II pada eukariot
tidak menghambat sintesis RNA prokariot dan jamurnya sendiri