Transcript diskusi 10

KETENTUAN KHUSUS
• Pada umumnya simple curve (circle) ini dipakai
apabila kecil (Δ = 0o – 4 o dengan R = 1200 m.
Hal ini dilaksanakan supaya belokan tikungan
tidak memerlukan super elevasi (kemiringan
jalan normal pada tikungan tersebut).
• Hal ini perlu supaya keselamatan dan
kenikmatan pemakai jalan terjamin apabila
dalam kecepatan yang tinggi, karena pada
umumnya hal ini pada daerah dataran.
• Hal khusus terpaksa dipakai didaerah
pegunungan (bukti-bukti), dimana R yang kecil
dipakai/tersedia.
Spiral Curve
Spiral
– curve (circle) – spiral
RUMUS :
RUMUS
Δ : = diketahui p,k dapat di
R
Ls
= diketahui lihat pada ta
= diketahui bel Barnet
Ts
= (R + p) tan 
2
( R  p)
-R

Cos
2
Lc = (  - 2  s)  . R
180
Es
=
Lt= 2 Ls + Lc
+k
Spiral
spiral
Δ –=
diketahui :  Θ = ½ Δ
R
= diketahui
s
Ls=
180
xR
2π

+ k
Ts= (R + p) tan
2
Es=
(R  p)
R

Cos
2
Lt= 2 Ls
Lc = 0
Catatan :
• Pada spiral curve kita mendapatkan tikungan
peralihan (transition spirals) ini penting bagi
keselamatan dan kenikmatan pemakai jalan.
• Sebelum kita memasuki tikungan ada ruangan /
jarak untuk masa peralihan dari kecepatan
tinggi kecepatan yang ditentukan oleh keadaan
melewati tikungan tersebut, atau dari jalan lurus
ke tikungan jadi kita tidak langsung dari jalan
lurus langsung ketikungan secara mendadak.
• Tetapi pada spiral-spiral, dimana Lc O atau S.C.
= C.S. adalah merupakan tikungan yang kurang
baik, sebab tidak ada jarak yang tertentu dalam
masa tikungan yang sama miringnya.
TRANSITION SPIRAL
• Beberapa Istilahnya :
• T.S.
=
Titik perubahan dari jalan yang
lurus ke lengkung peralihan (spiral curve)
• S.C.
=
Titik perubahan dari jalan
lengkung peralihan (spiral) kelingkaran (simple
curve)
• S.T.
=
Titik percobaan dari spiral curve
ke jalan yang lurus.
• Rc =
Jari-jari lengkung lingkaran (simple
curve)
• Es =
Jarak P.I. ke lengkung lingkaran
(External distance)
• Ls =
Panjang lengkung peralihan dari TS ke
S.C. dan C.S. ke S.T.
•I =
Jarak lurus dari T.S. ke sesuatu titik P
dalam spiral
• Θs =
Sudut antara garis singgung dititik S.C. dan
garis singgung di titik T.S.
• Θ =
Sudut antara garis singgung dititik sembarang
P, dalam spiral dan garis singgung dititik T.S.
• Φ =
Sudut antara garis lurus dari T.S. ke sesuatu
titik P dalam spiral dengan garis singgung dititik T.S.
• K =
Perbandingan dari perubahan derajat dari
Spiral – K = Δ
=
Total sudut tikungan
• Δc =
Sudut tikungan untuk bagian Simple Curve
saja.
• Xs, Ys
=
Koordinat dari titik S.C. dengan
menganggap garis singgung di T.S. sebagai SG X dan
garis tegak lurus sebagai SG : Y.
• X, Y
=
Koordinat dari sesuatu titik di spiral
curve
SUPERELEVATION
I. KIRI NAIK
naik)
1.Pave slope = 2%
II. KANAN NAIK (kebalikan Dari kalau kiri
Shoulder kiri dan kanan = 6 %
1.Pav. Slope 2%
2. Shoulder kiri = pav. Slope –
7%
hasilnya (-) arah keluar
1.Pav. Slope 6%
Shoulder kiri = pav. Slope – 7%
Shoulder kanan = pav. Slope
hasilnya (+) arah kedalam
Catatan
:
Superelevation normal
Pavement = 2% sd 3%
Shoulder = 4% sd 6%
Superelevasi maksimum 10%
PELEBARAN TIKUNGAN
RUMUS :
B = n (b’ + c) + (n – 1) Td + Z
B = Total wide of pavement on curve (meter)
Jumlah lebar perkerasan pada tikungan (dalam
meter)
n = Total traffic lane
Jumlah jalur lalu lintas
c = Side deliverance space (meter) – 0.80 meter
b’ = Wide of truck course on curve (meter)
Lebar lintasan kendaraan truk pada tikungan.
Td = Sectional width due to front over hang (meter)
Lebar melintang akibat tonjokan depan
Z = Additional width due to differences driving
(meter)
Lebar
tambahan
akibat
kelainan
dalam
0.105V
pengemudi.
Z=
VR
Pelebaran jalan ini mengikuti
perubahan dari Superelevati
(kemiringan) jalan, apabila di
titik superelevati max, maka
pada titik tersebut pelebaran
(widening) max.