Melakukan pengemasan dan penyimpanan produk hasil perikanan

Download Report

Transcript Melakukan pengemasan dan penyimpanan produk hasil perikanan

Pre Test
1. Apa yang kamu ketahui tentang pengemasan?
2. Sebutkan jenis-jenis kemasan dan penggunaannya?
3. Sebutkan minimal 3 tujuan dari pengemasan?
4. Keterangan apa saja yang harus dicantumkan dalam label?
Sejarah Kemasan
Sebelum manusia membuat kemasan, alam sendiri telah
menyajikan kemasan, seperti misalnya jagung yang
dibungkus seludang, buah-buahan terbungkus kulitnya,
buah kelapa yang terlindung baik dengan sabut dan
tempurung
Secara tradisional nenek moyang kita menggunakan
kemasan alami untuk mewadahi bahan pangan seperti
buluh bambu, daun-daunan, pelepah atau kulit pohon,
kulit binatang, rongga batang pohon, batu, tanah liat,
tulang dan sebagainya.
Pengertian
Pengemasan adalah kegiatan penempatan produksi
ke dalam wadah dengan segala jenis material lainnya
yang dilakukan oleh produsen atau pemasar untuk
disampaikan kepada konsumen.
Fungsi Utama Kemasan
 Sebagai Pelindung (Kekedapan)
 Sebagai Sarana Promosi & Informasi
 Mamberikan nilai tambah
Tujuan Pengemasan
• Membantu mencegah atau mengurangi kerusakan
• Melindungi bahan pangan yang ada di dalamnya
• Melindungi dari bahaya pencemaran serta gangguan fisik (gesekan,
benturan, getaran memar, lecet, pecah, belah, penyok, rusak oleh
cahaya, dll).
• Menempatkan suatu hasil pengolahan atau produk industri agar
mempunyai bentuk yang memudahkan dalam penyimpanan,
pengangkutan dan distribusi.
• Mencegah atau mengurangi serangan mikroba dan serangga
Jenis-jenis kemasan tradisional
1. keranjang yang dibuat dari anyaman bambu dengan
bahan penyekat berupa daun pisang basah maupun
kering, daun ubikayu dan lainnya untuk mengemas
buah-buahan dan sayuran dari sentra produksi sanpai
ke pasar.
2. Peti yang terbuat dari bahan bambu, kayu/papan dari
bahan Pinus sp atau Jenjing (Albizia falcatra) untuk
mengemas buah-buahan (mangga, alpukat), sayursayuran, dan hasil ternak (telur).
3. Karung goni juga masih banyak digunakan untuk
mengemas komoditas pertanian seperti umbi-umbian,
kacang-kacangan, bahkan buah-buahan
Macam-macam jenis bahan kemasan alami
1. Daun pisang
Daun pisang baik digunakan untuk mengemas, dikarenakan
sifat fisik yang berbeda terutama sifat fleksibilitas.
2. Daun aren
sebagai bahan kemas biasanya hanya dipakai untuk hasil
pertanian atau hasil olahan yang berbentuk padatan dan
ukurannya relatif besar-besar sebagai contoh kemasan
gula aren
3. Kemasan dari bambu dan rotan
merupakan kemasan tradisional yang biasanya ditampilkan
dalam bentuk anyaman, biasa digunakan untuk kemasan
ikan pindang
Tes formatif 1
Pilihlah salah satu jawaban yang tepat dari pertanyaan dibawah ini….
1. Yang tidak termasuk dalam kemasan alami adalah…
A. Kulit jagung
B. Daun pisang
C. Buah kelapa yang terlindung baik dengan sabut dan
tempurung
D. Kulit Ikan Lemuru
E. Bambu
3. Yang tidak termasuk fungsi kemasan adalah…
A. Sebagai jasa penawaran
B. Sebagai Pelindung
B. Sebagai Sarana Promosi & Informasi
C. menambah pendapatan
Suatu wadah / bahan kemas harus memiliki fungsi utama yaitu:
 Menjaga bahan/komoditas tetap bersih dan merupakan
pelindung terhadap kontaminasi dan kotoran dari luar.
 Melindungi bahan terhadap kerusakan fisik (air, cahaya, gas) dan
kerusakan mekanik ( gesekan / benturan )
 Harus berfungsi sesuai dengan tujuan pengemasan, efisien dan
ekonomis sebagai bahan kemas.
 Dapat
memudahkan
pada
tahap-tahap
penanganan,
penumpukan, penyimpanan pengangkutan dan distribusi
 Ukuran, bentuk dan bobot serta disain dari unit wadah yang baik
sehingga dapat memberikan penampakan, informasi, dan
identifikasi pada penanganan dan perdagangan.
fungsi kemasan harus memenuhi persyaratan :
1. Kemampuan/daya membungkus yang baik untuk
memudahkan dalam penanganan, pengangkutan,
distribusi, penyimpanan dan penyusunan/ penumpukan.
2. Kemampuan melindungi isinya dari berbagai resiko dari
luar, misalnya perlindungan dari udara panas/dingin,
sinar/cahaya matahari, bau asing, benturan/tekanan
mekanis, kontaminasi mikroorganisme.
3. Kemampuan sebagai daya tarik terhadap konsumen.
Dalam hal ini identifikasi, informasi dan penampilan
seperti bentuk, warna dan keindahan bahan kemasan
harus mendapatkan perhatian
fungsi kemasan harus memenuhi persyaratan :
4. Persyaratan ekonomi, artinya kemampuan dalam
memenuhi keinginan pasar, sasaran masyarakat dan
tempat tujuan pemesan
5. Mempunyai ukuran, bentuk dan bobot yang sesuai
dengan norma atau standar yang ada, mudah dibuang,
dan mudah dibentuk atau dicetak
Untuk memenuhi persyaratan-persyaratan tersebut maka
kemasan harus memiliki sifat:
1. Permeabel terhadap udara (oksigen dan gas lainnya)
2. Bersifat non-toksik dan inert (tidak bereaksi dan
menyebabkan reaksi kimia) sehingga dapat
mempertahankan warna, flavor dan cita rasa produk yang
dikemas.
3. Kedap air (mampu menahan air atau kelembaban udara
sekitarnya)
4. Kuat dan tidak mudah bocor
5. Relatif tahan terhadap panas
6. harganya relatif murah.
Tugas Kelompok
1. Tuliskanlah 3 contoh produk produk apa saja yang dikemas
menggunakan jenis kemasan dibawah ini
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Karton
Plastik PE
Botol
Kaleng
Kresek
Daun pisang
Hal yang harus dipertimbangkan dalam memilih bahan kemasan
adalah :
→ Apakah bahan kemasan yang diperlukan harus transparan (tembus
pandang) atau tidak
→ Apakah yang fleksibel ataukah yang kaku ?
→ Apakah bahan kemasan tidak merusak bau, warna, dan mutu barang
tau bahan yang dikemas ?
→ Mahalkah harga bahan kemasan yang diperlukan itu ? Adakah
alternatif lain yang lebih murah ?
Ditinjau menurut Fungsinya pengemasan dalam garis besarnya dibagi
menjadi 2 fungsi:
1. Fungsi teknis
2. Fungsi Komersil
fungsi teknis, dalam hal ini menitik beratkan pada :
1. Komoditas dapat disimpan, diangkut dan didistribusikan kepada
konsumen tanpa mengalami perubahan dalam mutunya.
2. Perlindungan komoditas terhadap kerusakan mekanik selama
penyimpanan dan pemasaran
3. Perlindungan komoditas terhadap kontaminasi seperti jasad renik
insekta, oksigen, uap air, debu, sinar matahari dan panas.
Fungsi komersil, dalam hal ini menitik beratkan pada :
1.
Membuat komoditas supaya lebih mudah disajikan dalam pasaran
dan menarik, mudah dikenal oleh konsumen
2.
Mencegah pengurangan jumlah komoditas yang telah ditentukan
menurut satuan ukuran tertentu.
3.
Merupakan tempat untuk menyampaikan keterangan atau catatan
antara lain tentang harga, berat/isi produk, susunan, cara
menyimpan dan gizi.
Teknologi Pengemasan
Dibedakan dalam 2 aspek yaitu :
1. Aspek Perlindungan dan Penanganan Produk
2. Aspek Pemasaran dari Pengemasan
1. Aspek Perlindungan dan Penanganan Produk
 Mengontrol keluar masuknya air
 Mengendalikan suhu
 Mencegah perpindahan komponen yang dapat menguap
 Mencegah penyinaran UV
Pengontrolan Uap Air
• Mencegah masuknya uap air terutama untuk produk yang kering
Mengendalikan Suhu
• Memperpanjang Umur Simpan
• Penyimpanan dengan suhu rendah perlu kemasan yang tahan suhu
rendah
• Kemasan dapat menahan penguapan air
• Kemasan kuat, sehingga pada waktu pembekuan tidak pecah
Mencegah perpindahan komponen yang dapat menguap
• Mencegah terjadinya perubahan cita rasa
produk
• kemasan kedap
• Contoh kantong polietilen dan kemasan gelas
seperti botol atau gelas jar
Mencegah Kontak cahaya
1.
Menghindari kontak cahaya untuk produkproduk yang tidak tahan terhadap cahaya.
2.
Menggunakan kemasan kedap cahaya seperti
:
• Kemasan Aluminium Foil
• Kemasan Kaleng
• Kemasan Gelas Berwarna
• Kemasan Plastik Tidak transparan
(tembus pandang
2. Aspek Pemasaran dari Pengemasan
Menarik Perhatian
warna, bentuk, merk,
gambar-gambar, tata letak
Daya Tarik Praktis
mudah dibuka dan ditutup;
volume yang sesuai; dapat
digunakan kembali;
dapat diisi ulang;
Tentukanlah pilihan jawaban mana diantara pilihan pernyataan
dibawah ini apakah termasuk dalam fungsi kemasan ditinjau dari aspek
teknis atau dari segi aspek komersil
1.
2.
3.
4.
Bahan kemasan terbuat dari bahan karton yang tebal
Plastik PE tahan terhadap suhu rendah
Komposisi produk tertuang dalam kemasan
Produk udang blok beku dikemas dalam Master carton dengan
mencantumkan berat 1.8 kg
5. Plastik PP tidak tahan terhadap suhu rendah
6. Kemasan yang kaku biasanya digunakan untuk mengemas produk
yang mudah pecah seperti kecap ikan yang menggunakan wadah gelas
7. Memberikan warna yang menarik pada label kemasan
8. Kemasan alumunium foil merupakan kemasan yang kedap cahaya
9. Mencantumkan tanggal kadaluarsa
10. Botol plastik saos cabe merupakan kemasan fleksibel untuk
memudahkan penggunanya
Kemasan dapat digolongkan berdasarkan beberapa segi antara lain:
Frekuensi pemakaian,
Struktur sistem kemasan,
Sifat kekakuan bahan kemas,
Sifat perlindungan terhadap lingkungan, dan
Tingkat kesiapan pakai.
Segi Frekuensi Pemakaian
a. Kemasan Sekali Pakai (Disposable), yaitu kemasan yang langsung
dibuang setelah satu kali pakai. Contohnya bungkus plastik es,
bungkus permen, bungkus daun, karton dus, makanan kaleng
b. Kemasan yang Dapat Dipakai Berulang Kali (Multi Trip), seperti
beberapa jenis botol minuman (limun, bir) dan botol kecap.
Wadah-wadah tersebut umumnya tidak dibuang oleh konsumen
akan tetapi dikembalikan lagi pada agen penjual untuk
kemudian dimanfaatkan ulang oleh pabrik.
c. Kemasan yang Tidak Dibuang (Semi Disposable). Wadah-wadah
ini biasanya digunakan untuk kepentingan lain di rumah konsumen
setelah dipakai, misalnya kaleng biskuit, kaleng susu, dan berbagai
jenis botol. Wadah-wadah tersebut digunakan untuk penyimpanan
bumbu, kopi, gula, dan sebagainya
Segi Struktur Sistem Kemas
Berdasarkan letak atau kedudukan suatu bahan kemas di dalam sistem kemasan
keseluruhan dapat dibedakan atas :
a. Kemasan Primer, yaitu bahan kemas langsung mewadahi
bahan pangan (kaleng susu, botol minuman, bungkus tempe
b. Kemasan Sekunder, yaitu kemasan yang fungsi utamanya
melindungi kelompok kemasan lainnya, seperti misalnya kotak
karton untuk wadah kaleng susu, dan hasil perikanan seperti
udang dan ikan beku
c. Kemasan Tersier dan Kuartener, yaitu apabila masih diperlukan
lagi pengemasan setelah kemasan primer, sekunder dan tersier.
Umumnya digunakan sebagai pelindung selama pengangkutan
contohnya container
Segi Sifat Kekakuan Bahan Kemas
a. Kemasan fleksibel, yaitu yaitu sistem pengemasan yang dapat
melentur mengikuti bentuk bahan yang dikemas. Bahan
pengemas fleksibel terdiri dari berbagai jenis kertas,
cellulose films, plastic film, kertas timah coatings, dan kombinasi
dari bahan-bahan tersebut.
b. Kemasan kaku, yaitu bila bahan kemas bersifat keras, kaku, tidak
tahan lenturan, patah bila dipaksa dibengkokkan. Misalnya kayu
gelas dan logam.
c. Kemasan semi kaku/semi fleksibel, yaitu bahan kemas yang
memiliki sifat-sifat antara kemasan fleksibel dan kemasan kaku,
seperti botol plastik (susu, kecap, saus) dan wadah bahan yang
berbentuk pasta
(Tuliskanlah masing-masing 3 menurut kamu yang termasuk
Dalam kemasan flexibel, kemasan kaku dan semi kaku)
Segi Sifat Perlindungan Terhadap Lingkungan
a. Kemasan Hermetis, yaitu wadah yang secara sempurna tidak
dapat dilalui oleh gas, misalnya kaleng dan botol gelas.
b. Kemasan Tahan Cahaya, yaitu wadah yang tidak bersifat transparan,
misalnya kemasan logam, kertas dan foil. Kemasan ini cocok untuk
bahan pangan yang mengandung lemak dan vitamin yang tinggi,
serta makanan yang difermentasi.
c. Kemasan Tahan Suhu Tinggi, jenis ini digunakan untuk bahan
pangan yang memerlukan proses pemanasan, sterilisasi atau
pasteurisasi.
Segi Tingkat Kesiapan pakai
a. Wadah Siap Pakai, yaitu bahan kemas yang siap untuk diisi dengan
bentuk yang telah sempurna sejak keluar dari pabrik. Contohnya
adalah wadah botol, wadah kaleng, dan sebagainya.
b. Wadah Siap Dirakit atau disebut juga wadah lipatan, yaitu kemasan
yang masih memerlukan tahap perakitan sebelum pengisian,
misalnya kaleng dalam bentuk lempengan dan silinder fleksibel,
wadah yang terbuat dari kertas, foil atau plastik.
KEMASAN KERTAS
Merupakan kemasan flexible pertama ditemukan sebelum plastik dan
aluminium foil. jenis kertas yang dapat digunakan sebagai kemasan fleksibel
adalah
1. kertas kraft,
memiliki sifat paling kuat dan banyak
digunakan sebagai kemasan
2. Glassin
memiliki permukaan seperti gelas dan
transparan, memiliki ketahanan yang baik
terhadap lemak dan minyak namun tidak
tahan terhadap air
3. kertas lilin (waxed paper)
Kertas lilin yang memiliki sifat tahan terhadap
lemak dan cocok untuk mengemas bahan
pangan
Kertas lilin digunakan untuk mengemas bahan
pangan, sabun, tembakau dan lain-lain.
4. Kertas perkamen
digunakan untuk mengemas bahan pangan seperti mentega, biskuit yang
berkadar lemak tinggi, keju, ikan (basah, kering atau digoreng), daging
(segar, kering, diasap atau dimasak), hasil ternak lain, teh dan kopi.
Sifat-sifat kertas perkamen adalah :
1. mempunyai ketahanan lemak yang baik
2. mempunyai kekuatan basah (wet strength) yang baik walaupun dalam
air mendidih
3. tidak berbau dan tidak berasa
Chipboard
dibuat dari kertas koran bekas dan sisa-sisa kertas. digunakan sebagai
pelindung atau bantalan pada barang pecah belah.
Keuntungan kemasan Kertas
1. harganya yang murah
2. mudah diperoleh dan penggunaannya yang luas.
Selain sebagai kemasan, kertas juga berfungsi sebagai media komunikator
dan media cetak.
Kelemahan kemasan kertas untuk mengemas bahan pangan adalah sifatnya
yang sensitif terhadap air dan mudah dipengaruhi oleh kelembaban udara
lingkungan.
Alumunium dan Alufo
•Daya pengkaratan rendah,
•Mudah dibengkokkan,
•Mampu menahan masuknya gas,
•Tidak berbau dan tidak berasa
Alumunium Foil (Alufo)
• Merupakan bahan kemas dari
lembaran alumunium yang padat
dan tipis dengan ketebalan <0.15
mm.
• Kemasan ini kedap, tidak tembus
cahaya, fleksibel/mudak dilipat
atau dibentuk,
• Dapat digunakan sebagai bahan
pelapis atau penguat dilapisi
dengan plastik atau kertas
KARAKTERISTIK LOGAM VS NON LOGAM
Logam
Non Logam
a. Konduktor panas & listrik yang baik
Konduktor yang buruk,
isolator yang baik
b. Dapat ditempa atau dibengkokkan dalam
keadaan padat
Rapuh dan tidak dapat ditempa
c. Mempunyai kilap logam
Kilap non logam
d. Tidak tembus pandang
Beberapa jenis bersifat
tembus pandang
e. Densitas Tinggi
Densitas rendah
f. Berbentuk padat (Kecuali merkuri)
Berbentuk padat, cair atau gas
Keuntungan wadah kaleng untuk makanan dan minuman :
• mempunyai kekuatan mekanik yang tinggi
• Tahan terhadap gas, uap air, jasad renik, debu dan kotoran
• Toksisitasnya rendah
• Tahan terhadap perubahan suhu yang ekstrim
• Mempunyai permukaan yang ideal untuk dekorasi
Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan kemasan kaleng :
 Sifat korosif kaleng
 Sifat keasaman makanan
 Kekuatan kaleng (daya tahan terhadap tekanan dalam retort atau
keadaan vakum)
 Ukuran kaleng
Bahan Pengemas Gelas
Keunggulan
 inert (tidak bereaksi dengan bahan yang
dikemas, tahan asam dan basa, dan tahan
lingkungan)
 gelas dapat dibuat tembus pandang atau gelap
 selama pemakaian, bentuknya tetap
 tidak berbau dan tidak berpengaruh terhadap
bahan yang dikemas (tidak ada perpindahan)
 penahan yang baik terhadap uap air, air dan gas
Kelemahan Kemasan Gelas
 Rapuh/mudah pecah
 Berat sehingga biaya distribusi dan transportasi
tinggi
 Perlu bahan pengemas kedua
 Membutuhkan banyak tenaga
Bahan Pengemas Kayu
•Sebagai bahan pengemas sekunder
•Syarat : mudah tersedia, mudah
disambung dan dipaku, kuat,
tergantung pada jenis, ukuran dan
proses awal dari produk yang
dikemas.
KEMASAN PLASTIK
Sifat kemasan plastik
1. Ringan,
2. fleksibel, multiguna, kuat, tidak bereaksi,
3. Tidak karatan
4. Dapat diberi warna dan harganya yang murah.
Kelemahan dari plastik:
Plastik dibuat dengan cara polimerisasi yaitu menyusun dan membentuk
secara sambung-menyambung bahan-bahan dasar plastik yang disebut
monomer
Kandungan zat monomer dan molekul kecil dari plastik yang mungkin
bermigrasi ke dalam bahan pangan yang dikemas
Jika zat monomer berimigrasi terhadap bahan pangan maka akan
mengakibatkan gangguan terhadap kesehatan manusia
Bahaya bagi manusia:
1. Potensinya untuk menimbulkan kanker
2. Lever pada hewan
3. iritasi pada saluran pencernaan terutama mulut, tenggorokan, dan
lambung
4. membuat makanan menjadi berubah rasa serta aroma dan bisa
menimbulkan keracunan
JENIS-JENIS KEMASAN PLASTIK
1.
2.
3.
PE (POLI-ETILEN)
PP (POLI-PROPILEN)
POLI-ESTER
Polietilen
Polietilen adalah polimer dari monomer etilen yang dibuat dengan proses
polimerisasi adisi dari gas etilen yang diperoleh dari hasil samping industri minyak
dan batubara
Berdasarkan densitasnya, maka plastik polietilen dibedakan atas :
a.
Polietilen densitas rendah (LDPE= Low Density Polyethylene)
b.
Polietilen densitas menengah (MDPE = Medium Density Polyethylene)
c.
Polietilen Densitas Tinggi (HDPE = High Density Polyethylene)
Jenis Plastik PE
• Low Density Polyethylene (LDPE) yang mudah dikelim/direkat dan
murah
• Medium Density Polyethylene (MDPE) yang lebih kaku dari LDPE dan
lebih tahan suhu tinggi,
• High Density Polyethylene (HDPE) yang paling kaku dan tahan suhu
tinggi (suhu 120°C).
Penggunaan Polyetilen
Kemasan polietilen banyak digunakan untuk mengemas buah-buahan,
sayur-sayuran segar, roti, produk pangan beku dan tekstil.
SIFAT PLASTIK PE (POLI-ETILEN)
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Mudah ditarik, sukar disobek
Tidak cocok untuk bahan berlemak
Tahan terhadap asam, basa, alkohol, deterjen
Untuk penyimpanan beku (-50°C)
Dapat dengan mudah ditembus gas
Kedap air dan uap air
Polipropilen (PP)
Merupakan polimer dari propilen dan termasuk jenis plastik olefin
Sifat-sifat dan penggunaannya sangat mirip dengan polietilen, yaitu :
1. Ringan dan mudah dibentuk
2. tembus pandang dan jernih
3. lebih kuat dari PE.
4. Pada suhu rendah akan rapuh, dalam bentuk murninya mudah pecah pada
suhu -30oC.
5. Tidak dapat digunakan untuk kemasan beku.
6. lebih kaku dari PE dan tidak mudah sobek sehingga mudah dalam penanganan
dan distribusi
7. daya tembus (permeabilitasnya) terhadap uap air rendah,
8. permeabilitas terhadap gas sedang, dan tidak baik untuk bahan pangan yang
mudah rusak oleh oksigen.
9. tahan terhadap suhu tinggi sampai dengan 150oC, sehingga dapat dipakai
untuk mensterilkan bahan pangan.
Ada 3 (tiga) jenis plastik PET, yaitu :
- PET biasa tanpa laminasi
- PET yang mengkerut jika kena panas
- PET yang dilaminasi untuk kemasan vakum
Polyester (PET)
PET adalah hasil kondensasi polimer etilen glikol dan asam treptalat,dan dikenal
dengan nama dagang mylar
Jenis plastik ini banyak digunakan dalam laminasi terutama untuk meningkatkan
daya tahan kemasan terhadap kikisan dan sobekan sehingga banyak digunakan
sebagai kantung-kantung makanan.
Sifat PET
1.
tembus pandang (transparan), bersih dan jernih
2.
tahan terhadap suhu tinggi (300oC)
3.
Permeabilitasnya (kemampuan ditembus) terhadap uap air dan gas
rendah
4.
tahan terhadap pelarut organik seperti asam-asam organik dari buahbuahan, sehingga
5.
dapat digunakan untuk mengemas minuman sari buah.
6.
tidak tahan terhadap asam kuat, fenol dan benzil alkohol.
7.
kuat dan tidak mudah sobek
8.
tidak mudah dikelim dengan pelarut
DISAIN DAN PELABELAN KEMASAN
Disain merupakan seluruh proses pemikiran dan perasaan yang akan
menciptakan sesuatu dengan menggabungkan fakta, konstruksi, fungsi dan
estetika untuk memenuhi kebutuhan manusia. Desain adalah konsep pemecahan
masalah rupa, warna, bahan, teknik, biaya, kegunaan dan pemakaian yang
diungkapkan dalam gambar dan bentuk.
Faktor-faktor penting dan persyaratan disain kemasan
a. Mampu menarik calon pembeli
b. Menampilkan produk yang siap jual
c. Informatif dan komunikatif
• menunjukkan identitas produk seperti warna, rasa, bentuk dan ukuran harus
dapat diketahui oleh konsumen melalui kemasan.
• Jenis atau identitas produk harus juga diberikan porsi menonjol pada panel
utama kemasan
d. Menciptakan rasa butuh terhadap produk
BAHASA DISAIN GRAFIS
Unsur-unsur atau bahasa disain grafis yaitu bahasa visual atau bahasa simbol
yang diungkapkan melalui bentuk, ilustrasi-ilustrasi, warna dan huruf.
Ilustrasi dan dekorasi
Ilustrasi grafis dan fotografi memudahkan produsen memantapkan citra suatu produk.
Fungsi utama ilustrasi
untuk informasi visual tentang produk yang dikemas, pendukung teks, penekanan
suatu kesan tertentu dan penangkap mata untuk menarik calon pembeli
Suatu ilustrasi yang baik harus :
1. berfungsi lebih dari sekedar menggambarkan produk atau menghiasi kemasan
2. menimbulkan daya tarik dan minat, sehingga akan lebih cepat dan efektif daripada
pesan tertulis.
3. sesuai dengan keyakinan dan selera pemakai
4. mengikuti perkembangan dan perubahan sejalan dengan perubahan minat dan cara
hidup target kelompok konsumen.
5. tidak berlebihan atau kurang sesuai karena akan membingungkan konsumen.
Warna
Warna kemasan merupakan hal pertama yang dilihat konsumen (eye catching) dan
mungkin mempunyai pengaruh yang terbesar untuk menarik konsumen.
Pengaruh utama dari warna adalah menciptakan reaksi psikologis dan fisiologis
tertentu, yang dapat digunakan sebagai daya tarik dari disain kemasan.
Sehubungan dengan kesan fisilogis atau psikologis maka ada dua 2 golongan
warna yang dikenal yaitu :
1. Warna panas (merah, jingga, kuning), dihubungkan dengan sifat spontan,
meriah, terbuka, bergerak dan menggelisahkan), warna panas disebut
extroverted colour.
2. Warna dingin (hijau, biru dan ungu), dihubungkan dengan sifat tertutup, sejuk,
santai, penuh pertimbangan, sehingga disebut introverted colour.
Kesan psikologis dan fisilogis dari masing-masing warna antara lain:
Biru
: dingin, martabat tinggi
Merah : berani, semangat, panas
Purple : keemasan, kekayaan
Oranye : kehangatan, enerjik
Hijau
: alami, tenang
Putih
: suci, bersih
Kuning : kehangatan
Coklat : manis, bermanfaat
Pink
: lembut, kewanitaan
Oranye dan merah merupakan warna-warna yang menyolok dan dinilai
mempunyai daya tarik yang besar. Pada kemasan, warna biru dan hitam jarang
digunakan sebagai warna yang berdiri sendiri, tapi dipadukan dengan warna lain
yang kontras, seperti hitam dengan kuning, biru dengan putih atau warna lainnya.
Selera suatu negara terhadap warna kemasan, sebagai contoh:
a. Merah, disukai rakyat Italia, Singapura dan Meksiko. Kurang disukai oleh rakyat
Chili, Inggris dan Guatemala.
b. Biru, warna maskulin di Inggris dan Swedia. Warna feminim di Belanda.
c. Kuning, disukai rakyat Asia seperti Cina, jepang, dan korea.
d. Hijau, warna sejuk bagi orang-orang Amerika, Iran, Irak, India, Pakistan. Warna
suci dinegara-negara Arab.
e. Hitam, warna berkabung pada hampir semua negara. Sebaiknya juga
merupakan warna yang disukai di Spanyol
Hal yang perlu diperhatikan dalam pemilihan warna kemasan:
1. Lingkungan dan budaya,
2. kondisi ekonomi,
3. tingkat umur,
4. jenis kelamin
Warna pada kemasan dapat berfungsi untuk :
a. Menunjukkan ciri produk
• Warna pink atau merah jambu sering digunakan untuk produk-produk
kosmetika,
• warna hijau yang terpadu dalam kemasan permen menunjukkan adanya flavor
mint.
• Kombinasi biru dan putih pada air mineral atau pasta gigi memberi kesan bersih
dan higenis
Warna juga berhubungan erat dengan rasa pada makanan, seperti :
1. Merah dapat berarti pedas atau mungkin rasa manis
2. Kuning menunjukkan rasa asam
3. Biru dan putih umumnya menunjukkan rasa asin
4. Hitam diartikan pahit
b. Diferensiasi produk
c. Menunjukkan kualitas produk
• warna emas, maroon dan ungu sering dikaitkan sebagai produk mahal dan simbol
status,
• warna kuning untuk produk-produk yang lebih murah
Persyaratan yang diperlukan untuk memilih warna dalam pengemasan dan
pemasaran adalah sebagai berikut :
1. Warna kemasan hendaknya menarik, merangsang rasa, pandangan dan
penciuman dengan penampilan visualnya sehingga menimbulkan minat pembeli.
2. Warna yang digunakan diharapkan mempunyai nilai yang baik untuk diingat.
3. Warna dipilih untuk menarik perhatian pembeli. Jenis kelamin, status ekonomi,
kelompok umur, lokasi geografis
4. Warna-warna kemasan tidak hanya harus menciptakan atau menimbulkan minat
dalam penyaluran dalam jumlah besar, tapi juga harus disenangi di rumah
tangga.
5. Diperlukan suatu seleksi yang teliti tentang jenis dan intensitas penerangan di
toko atau tempattempat yang digunakan untuk barang atau bahan pangan yang
dikemas
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menampilkan cetakan pada kemasan
a. Tata letak (lay out).
Tulisan pada permukaan kemasan harus mudah dibaca.
Informasi dasar yang ditampilkan pada bagian muka meliputi identitas
perusahaan atau merk, nama produk dan deskripsinya, manfaat untuk konsumen,
dan keperluan-keperluan hukum.
b. Huruf.
Huruf besar atau huruf kapital memudahkan untuk dibaca daripada huruf kecil,
dan huruf yang ditulis renggang lebih mudah dibaca daripada huruf yang ditulis
rapat
c. Komposisi standar dan proporsi
masing-masing komponen produk hendaknya ditampilkan dengan warna yang
mudah dibaca, seperti tidak menggunakan warna kuning atau putih pada dasar
yang cerah
d. Bentuk permukaan.
Cetakan pada permukaan yang datar lebih mudah dibaca daripada cetakan pada
permukaan yang bergelombang.
LABELLING
Label atau disebut juga etiket adalah tulisan, tag, gambar atau deskripsi lain yang
tertulis, dicetak, diukir, dihias, atau dicantumkan dengan jalan apapun, pada wadah
atau pengemas
Pengertian label
Berdasarkan Undang-Undang RI No. 7 tahun 1996 yang dimaksud dengan label
pangan adalah setiap keterangan mengenai pangan yang berbentuk gambar, tulisan,
kombinasi keduanya, atau bentuk lain yang disertakan pada pangan, dimasukkan ke
dalam, ditempelkan pada, atau merupakan bagian kemasan pangan.
Etiket atau tulisan pada label harus memenuhi syarat
1. dapat menampung semua keterangan yang diperlukan mengenai produk
2. tidak boleh mudah lepas, luntur atau lekang karena air, gosokan atau pengaruh
sinar matahari.
Tujuan pelabelan pada kemasan adalah :
1. memberi informasi tentang isi produk yang diberi label tanpa harus membuka
kemasan
2. sebagai sarana komunikasi antara produsen dan konsumen tentang hal-hal dari
produk yang perlu diketahui oleh konsumen , terutama yang kasat mata atau
yang tidak diketahui secara fisik
3. memberi peunjuk yang tepat pada konsumen hingga diperolej fungsi produk
yang optimum
4. sarana periklanan bagi konsumen
5. memberi rasa aman bagi konsumen
Menurut (Undang-Undang RI No. 7 tahun 1996 tentang Pangan) Pada label kemasan,
khususnya untuk makanan dan minuman, sekurang-kurangnya dicantumkan hal-hal
berikut
a. Nama produk
Disamping nama bahan pangannya, nama dagang juga dapat dicantumkan. Produk
dalam negeri ditulis dalam bahasa Indonesia, dan dapat ditambahkan dalam bahasa
Inggris bila perlu.
b. Daftar bahan yang digunakan
Harus dicantumkan lengkap Urutannya dimulai dari yang terbanyak, kecuali untuk
vitamin dan mineral.
c. berat bersih atau isi bersih
1. makanan padat dinyatakan dengan satuan berat,
2. makanan cair dengan satuan volume.
3. makanan semi padat atau kental dinyatakan dalam satuan volume atau berat.
d. nama dan alamat pihak yang memproduksi
Untuk makanan impor harus dilengkapi dengan kode negara asal.
Nama jalan tidak perlu dicantumkan apabila sudah tercantum dalam buku telepon.
e. keterangan tentang halal
1. Produsen yang mencantumkan tulisan halal pada label/penandaan makanan
produknya bertanggung jawab terhadap halalnya makanan tersebut bagi
pemeluk agama Islam.
2. kehalalan suatu produk harus melalui suatu prosedur pengujian yang dilakukan
oleh tim akreditasi oleh LP POM MUI, badan POM dan Departemen Agama.
f. tanggal, bulan, dan tahun kedaluwarsa.
Umur simpan produk pangan biasa dituliskan sebagai :
- Best before date : produk masih dalam kondisi baik dan masih dapat dikonsumsi
beberapa saat setelah tanggal yang tercantum terlewati
- Use by date : produk tidak dapat dikonsumsi, karena berbahaya bagi kesehatan
manusia (produk yang sangat mudah rusak oleh mikroba) setelah tanggal yang
tercantum terlewati
Produk pangan yang memiliki umur simpan 3 bulan dinyatakan dalam tanggal,
bulan, dan tahun,
Produk pangan yang memiliki umur simpan lebih dari 3 bulan dinyatakan dalam
bulan dan tahun
Keterangan lain yang dapat dicantumkan pada label kemasan adalah:
1. Nomor pendaftaran,
2. kode produksi serta
3. petunjuk atau cara penggunaan,
4. petunjuk atau cara penyimpanan,
5. nilai gizi serta tulisan atau pernyataan khusus
Nomor pendaftaran untuk produk dalam negeri diberi kode MD,
sedangkan produk luar negeri diberi kode ML.
Kode produksi meliputi :
1. Tanggal, bulan dan tahun produksi
2. Kode perusahaan
3. Kode jenis produk
4. atau huruf lain yang mencirikan kriteria produksi
Contoh produk yang wajib mencantumkan kode produksi adalah :
- susu pasteurisasi, strilisasai, fermentasi dan susu bubuk
- makanan atau minuman yang mengandung susu
- makanan bayi
- makanan kaleng yang komersial
- daging dan hasil olahannya
Tulisan atau pernyataaan khusus dalam kemasan
1. Susu kental manis, harus mencantumkan tulisan : ”Perhatikan, Tidak cocok
untuk bayi”
2. Makanan yang mengandung bahan yang berasal dari babi harus diulis :
”MENGANDUNG BABI”
3. Makanan dengan Iradiasi ditulis : RADURA dan logo iradiasi
4. Makanan Halal, tulisan halal ditulis dalam bahasa Indonesia atau Arab
Persyaratan umum tentang pernyataan (klaim) yang dicantumkan pada label:
1. Tujuan pencantuman informasi gizi adalah memberikan informasi kepada
konsumen meliputi informasi jumlah zat gizi yang terkandung (bukan petunjuk
berapa harus dimakan).
2. Tidak boleh menyatakan seolah-olah makanan yang berlabel gizi mempunyai
kelebihan daripada makanan yang tidak berlabel
3. Tidak boleh membuat pernyataan adanya nilai khusus, bila nilai khusus tersebut
tidak sepenuhnya berasal dari bahan makanan tersebut, tetapi karena
dikombinasikan dengan produk lain. Misalnya sereal disebut kaya protein, yang
ternyata karena dicampur dengan susu pada saat dikonsumsi.
4. Pernyataan bermanfaat bagi kesehatan harus benar-benar didasarkan pada
komposisi dan jumlahnya yang dikonsumsi per hari.
Gambar atau logo pada label
Gambar atau logo tidak boleh menyesatkan dalam hal asal, isi, bentuk, komposisi,
ukuran atau warna. Misalnya :
1. gambar buah tidak boleh dicantumkan bila produk pangan tersebut hanya
mengandung rasa buah
2. gambar jamur utuh tidak boleh untuk menggambarkan potongan jamur
3. gambar untuk memperlihatkan makanan di dalam wadah harus tepat dan
sesuai dengan isinya.
4. Saran untuk menghidangkan suatu produk dengan bahan lain harus diberi
keterangan dengan jelas bila bahan lain tersebut tidak terdapat dalam wadah.