Lumut - sepuluh tiga

Download Report

Transcript Lumut - sepuluh tiga

Lumut (Bryophyta)
Nama Kelompok:
1.
Luthfia Anggit K.
2.
Vera Setyanitami
3.
Aji Nur Fauzan
4.
Ghiffary H. Purwanto
(13)
(22)
(25)
(27)
HOME
PENGERTIAN
CIRI
LUMUT
REPRODUKSI
KLASIFIKASI LUMUT
A. Pengertian
Bryophyta (Yunani, bryon = lumut, phyton =
tumbuhan) merupakan anggota Kingdom
Plantae yang paling sederhana dan bisa
dikatakan sebagai bentuk peralihan antara
Thallophyta / tumbuhan bertalus dengan
Cormophyta / tumbuhan berkormus.
HOME
B. Ciri Lumut
1. Bentuk dan ukuran tubuh lumut:
a. Bentuknya:
berbentuk lembaran (lumut hati / Hepaticopsida) ;
berbentuk seperti tumbuhan kecil dan tegak (lumut daun / Bryopsida).
b. Lumut kecil ukurannya 1-2 cm, besar sekitar 20cm.
c. Struktur tubuh sederhana.
d. Terdapat rizoid (akar sederhana), untuk menyerap air dan garam mineral,
serta untuk melekat pada habitatnya. Rhizoid terdiri atas beberapa lapis
deretan sel parenkim.
e. Sel tubuhnya memiliki plastisida.
f. Dinding sel (tidak diperkuat oleh lignin), tersusun atas sellulose
g. Tidak memiliki pembuluh angkut (floem dan xylem). Jaringan
pengangkutnya berupa empulur.
h. Air diserap oleh rizoid (imbibisi) lalu diedarkan (difusi).
i. Lumut bertumbuh panjang, tidak membesar karena di ujung lumut
terdapat titik tumbuh = mengakibatkan lumut bertumbuh panjang.
2. Cara hidup dan Habitat lumut:
a. Lumut memiliki klorofil sehingga berfotosintesis.
b. Hidup di daerah yang lembap (higrofit) dengan cahaya rendah,
seperti di daerah hutan, atau di celah-celah batu, tembok, dan
menempel (epifit) di kulit pohon, ada pula yang di air (hidrofit)
Ricciocarpus natans
3. Struktur dan fungsi tubuh lumut bentuk gametofit:
a. Gametofit adalah lumut berwarna hijau, berbentuk lembaran, dan
membentuk alat kelamin yang menghasilkan gamet.
b. Sel kelamin jantan (spermatozoid) dihasilkan oleh anteridium.
c. Sel kelamin betina (ovum) dihasilkan oleh arkegonium.
d. Monoesis / homotalus adalah lumut yang memiliki anteridium
sekaligus arkegonium.
e. Diesis / heterotalus adalah lumut yang memiliki salah satu jenis alat
kelamin saja.
f. Di gametofit betina tumbuh rizoid.
4. Struktur dan fungsi tubuh lumut bentuk sporofit:
a. Sporofit adalah bentuk tumbuhan yang menghasilkan spora,
warna (kecokelatan, kekuningan, kemerahan, atau keunguan),
menumpang di gametofit, bertangkai, berbentuk seperti
terompet.
b. Mendapat air, garam mineral, dan zat makanan dari gametofit.
c. Terdapat:
1) vaginula (selaput pangkal tangkai),
2) seta (tangkai),
3) sporangium (kotak spora) : berbentuk kapsul yang dilindungi
kaliptra. Tersusun dari apofisis, teka (theca), dan operculum
(penutup).
HOME
C. Reproduksi Lumut
Reproduksi lumut bergantian antara seksual dengan
aseksualnya, reproduksi aseksualnya dengan spora haploid
yang dibentuk dalam sporofit, sedangkan reproduksi
seksualnya dengan membentuk gamet – gamet, baik gamet
jantan maupun gamet betina yang dibentuk dalam gametofit.
Ada 2 macam gametangium , yaitu :
1. Arkegonium adalah gametangium betina yang bentuknya
seperti botol dengan bagian lebar yang disebut perut, bagian
yang sempit disebut leher
2. Anteredium adalah gametangium jantan yang berbentuk
bulat seperti gada. Dinding anteredium terdiri dari selapis sel
sel yang mandul dan didalamnya terdapat sejumlah sel induk
spermatozoid.
Reproduksi aseksual dan seksual berlangsung secara bergantian
melalui suatu pergiliran keturunan yang disebut metagenesis.
Dalam metagenesis, terjadi pergiliran keturunan antara generasi
sporofit (2n) dan generasi gametofit (n). Ketika ada spora
yang jatuh pada tempat yang sesuai, maka spora akan tumbuh
menjadi protonema. Protonema akan segera tumbuh menjadi
tumbuhan lumut dewasa yang akan menghasilkan gamet
jantan (anteridium) yang akan menghasilkan spermatozoid
dan juga menghasilkan gamet betina (arkegonium) yang akan
menghasilkan ovum. Apabila terjadi fertilisasi antara
spermatozoid dengan ovum maka akan terbentuk zigot, zigot
tadi akan segera berkembang menjadi sporogonium yang
akan menghasilkan spora. Spora yang dihasilkan
sporogonium akan membelah dan akan keluar serta tumbuh
lagi menjadi protonema. Siklus akan berjalan seperti semula.
Skema Reproduksi Lumut
HOME
D. Klasifikasi Lumut
1.





Lumut Daun (Bryopsida)
Merupakan tumbuhan lumut yang paling
terkenal. Hamparan lumut daun terdiri dari satu tumbuhan
lumut daun yang tumbuh dalam kelompok yang padat,
sehingga bisa saling menyokong dan menguatkan, bisa
menyerap dan menahan air.
Protonema berbentuk daun kecil dan tiap protonema hanya
akan membentuk satu gametopora.
Gametofora terdiri dari batang – batang yang bercabang
dengan daun – daun dan gametofora tidak mempunyai rizoid.
Sporangium mempunyai kaki yang lebar serta hanya berupa
lekukan antara kaki dari kapsul dan tidak terdapat peristom
pada kapsul.
Fase dominannya adalah berupa fase gametofit
Akarnya belum berupa akar namun masih berupa rhizoid
Contoh lumut daun adalah Sphagnum sp.
(lumut gambut),
Bryum sp. (hidup di tembok atau batuan
yang lembab), dan Aerobrysis longissima
(hidup sebagai epifit di hutan).
Tubuh lumut daun bisa dibedakan menjadi rizoid,
batang, dan daun. Rizoid merupakan deretan sel
yang
memanjang
atau
filamen
seluler, menyerupai akar pada tumbuhan tingkat
tinggi. Melalui rizoid ini, lumut daun dapat
melekat pada benda tempat hidupnya,
misalnya saja pohon, dinding, atau bebatuan.
Sementara, fotosintesis banyak terjadi pada
bagian atas rizoid yang menyerupai batang atau
daun. Namun perlu diingat, jikalau bentuk
batang, daun, maupun akar (rizoid) lumut daun
tidak sama persis strukturnya dengan tumbuhan
vaskuler.
2. Lumut Hati (Hepaticopsida)
Tubuh masih berupa lembaran (talus)
yang terbagi atas beberapa lobus.
Bentuknya akan mengingatkan pada
lobus hati pada hewan. Karena itu, lumut
ini dinamakan lumut hati. Contoh lumut
hati adalah Marchantia
polymorpha dan Porella sp.
Siklus hidupnya adalah pembiakan secara seksual
dan aseksual. Di dalam sporangia, beberapa lumut
hati mempunyai sel berbentuk kumparan,
disebut elatera, yang muncul dari kapsul. Elatera
ini akan terlepas ketika kapsul terbuka, sehingga
spora akan terpancar keluar dari kapsul. Selain itu,
lumut hati juga dapat berkembangbiak secara
aseksual (vegetatif ). Sel yang berperan adalah
berkas-berkas sel kecil yang disebut
dengan gemma. Oleh tetesan air hujan, gamme ini
dapat terpelanting keluar dari mangkuk (talus)
yang ada pada permukaan gametofit.
Akibatnya, jika gemma jatuh di tempat yang
cocok, gemma tersebut akan membentuk individu
baru.
Kelas Hepaticopsida meliputi 300 genus dan
6.000 spesies yang umumnya terdapat di
daerah tropis dan daerah beriklim basah.
Secara umum, lumut hati dibagi menjadi
dua kelompok, yaitu Jugermanniidae yang
berdaun dan Marchabtiopsida yang
bertalus.
(i) Kelompok Jugermanniidae
Lumut jenis ini memiliki daun yang lebih sederhana dari
lumut dan tidak memiliki tulang tengah yang
disebut costa.Tangkai dari sporofitnya berwarna
transparan (bening) sampai ke arah putih. Sporofit dari
lumut hati mempunyai struktur sederhana yang terdiri
atas kaki yang melekat pada gametofit dan suatu kapsul.
Kapsulnya biasanya berwarna hitam dan berbentuk telur.
Salah satu contoh jenis lumut hati berdaun
adalah Scapania sp.
(ii) Kelompok Marchantiopsida
Mudah ditemukan. Gametofitnya pipih, berwarna
hijau dan berbentuk seperti rajutan berpilin. Pada
saat gametofitnya tumbuh subur dan siap
menghasilkan generasi sporofitnya, tumbuhan ini
dapat tumbuh seperti struktur berbentuk payung
berwarna hijau yang disebut carpocephalum.
Payung yang tepinya rata (anteridium) dan
payung yang memiliki lekuk-lekuk pada tepinya
yang (arkegonium). tahap ini merupakan tahap
reproduksi generatif. Sementara itu, reproduksi
vegetatif dengan membentuk gemma atau kuncup.
Salah satu contoh jenis lumut hati bertalus
adalah Asterella Californica.
3.








Lumut Tanduk (Anthocerotopsida)
Lumut tanduk mempunyai kemiripan dengan lumut hati,
yakni pada gametofitnya. Bedanya, lumut tanduk memiliki
sporofit yang berupa kapsul yang memanjang dan tumbuh
seperti tanduk dari hamparan gametofit.
Gametofit berbentuk lembaran
Sporofit berbentuk pipa memanjang ke atas, seperti tanduk
Di dalam “tanduk” dihasilkan spora
Struktur anatomi talus homogen, tiap sel mengandng satu
kloroplas dengan satu pirenoid yang besar
Sporogoniumterdiriatas kaki dankapsulsaja,
Spora berkecambah tidak membentuk protonema,
Perkembangbiakan aseksual sama dengan lumut hati
Terdiri 1 ordo yaitu Ordo Anthocerotales. Contohnya :
Anthoceros, Phaeceros, Megaceros dan Denroceros
Contoh lumut tanduk adalah
Anthoceros laevis dan
Notothylus indica.
4. Lumut Epifit
Lumut epifit adalah sebutan untuk komunitas
lumut yang hidup pada pepohonan. Lumutlumut tersebut hidup menempel pada
kulit pohon yang hidup maupun gelondongan
kayu yang sudah lapuk. Di hutan, terutama
hutan lumut, lumut epifit melingkupi
hampir semua bagian hutan, mulai dari pangkal
pohon di dekat permukaan tanah
sampai permukaan kanopi pohon. Komunitas ini
memiliki peran penting terutama dalam
siklus hidrologi karena mempunyai kemampuan
mengikat dan menahan air yang tinggi.
5. Lumut Sejati (Bryopsida)
Terdiri atas tangkai yang panjang dan kecil serta daun, tidak
memiliki jaringan pembuluh. Gigi peristom merupakan ciri
khusus dari lumut sejati, yaitu organ yang terletak di ujung
tangkai gametofit untuk melepaskan spora. Spora-spora
tumbuh dengan membentuk filamen bawah tanah yang
ramping disebut protonema. Protonema tumbuh menjadi
tumbuhan gametofit. Lumut sejati juga menghasilkan
gametofit-gametofit dari organ-organ vegetatif khusus seperti
bubil yang dihasilkan oleh rizoid, gemma yang dihasilkan oleh
daun atau batang, dan protonema sekunder yang dihasilkan
oleh rizoid atau bagian yang bukan dari tunas yang berdaun.
Beberapa contoh:
Hommolathecium natalli,
Sphagnum (lumut janggut), dan
Polytricum.
Terima Kasih