Tradisi Sejarah

Download Report

Transcript Tradisi Sejarah

B
TRADISI SEJARAH
DALAM MASYARAKAT INDONESIA
mgmp sejarah smg
budi_priyantoro@sma_kristamitra
SEJARAH berfungsi untuk memberikan identitas kepada masyarakatnya.
Sebuah MASYARAKAT dengan kebudayaan, nilai-nilai, norma-norma, tradisi
dan adat-istiadat yang sama, pasti memiliki jejak-jejak sejarahnya di masa
lampau.
Dengan demikian, KISAH SEJARAH dianggap perlu untuk menunjukkan jati
diri mereka yang membedakannya dengan masyarakat lain.
Kisah sejarah juga dianggap sebagai PENGALAMAN KOLEKTIF bersama di
masa lampau yang perlu di wariskan secara turun temurun untuk menjaga
keberlangsungan dan mempererat solidaritas hingga generasi ke generasi.
Bagaimana cara mereka MEWARISKAN TRADISI SEJARAH masa
lalunya dari generasi ke generasi ?
mgmp sejarah smg
budi_priyantoro@sma_kristamitra
MASYARAKAT INDONESIA
Masa Prasejarah
Masa Sejarah
abad
Ke-4
Masa Praaksara
Belum mengenal tulisan
Masa Aksara
Sudah mengenal tulisan
Untuk menjaga keberlangsungan dan rasa solidaritas,
perlu mewariskan TRADISI SEJARAH masa lalunya
dari generasi ke generasi.
mgmp sejarah smg
budi_priyantoro@sma_kristamitra
1.
Bagaimana cara masyarakat pada MASA PRAAKSARA mewariskan
tradisi sejarah masa lalunya kepada generasi keturunan mereka ?
2.
Bagaimana pula cara masyarakat pada MASA AKSARA mewariskan
tradisi sejarah masa lalunya kepada generasi keturunannya ?
mgmp sejarah smg
budi_priyantoro@sma_kristamitra
MASA PRA-AKSARA
Jejak-jejak sejarah :
PEWARISAN
TRADISI
SEJARAH
Bahasa pergaulan
Teka-teki
Sarana pewarisan :
Melalui :
Folklore
Lisan
Puisi/ Pantun
Tradisi/ Kebiasaan
Nyanyian rakyat/
Folksongs
Cerita lisan/ Dongeng
Arsitektur
Keluarga
TRADISI
LISAN
Non Lisan
Adat-istiadat
Masyarakat
Pertunjukkan hiburan
Mitologi
Pakaian & perhiasan
rakyat
Legenda
Obat-obatan
tradisional
Upacara adat
Sistem kepercayaan
Lagu Daerah
mgmp sejarah smg
Kerajinan rakyat
budi_priyantoro@sma_kristamitra
JEJAK-JEJAK SEJARAH LISAN
1. FOLKLOR : budaya yang diwariskan secara tradisional secara lisan maupun disertai gerak isyarat.
Folk  sekelompok orang yang memiliki ciri khas pengenal fisik, sos & bud.
Lore  budaya yang diwariskan secara lisan melalui contoh disertai isyarat/ alat bantu pengingat.
Ciri-ciri folklore :
1. Pewarisan secara lisan
2. tradisional, disebarkan dalam bentuk dasar tetap/ standar
3. Dapat berkembang dalam versi berbeda, karena mudah mengalami perubahan
4. Anonim
5. Biasanya berpola. Misal : didahului pembuka “ sahibul hikayat”, “ sawijining dina”
6. Berguna dalam kehidupan kolektif : pendidikan, pelipur lara, protes sosial, keinginan terpendam dsb.
7. Pralogis, punya logika tersendiri (tidak umum)
8. Kolektif (milik bersama)
9. Lugu/ polos (kelihatannya kasar atau terlalu sopan, merupakan cerminan emosi yang jujur
Macam :
1. Folklore Lisan
2. Folklore Sbagian Lisan
3. Folklore Bukan Lisan
mgmp sejarah smg
budi_priyantoro@sma_kristamitra
LISAN (MENTIFACT) :
1. Bahasa rakyat : diaialek, slang
2. Ungkapan tradisional : peribahasa, sindiran
3. Pertanyaan tradisional : teka-teki
4. Sajak/ Puisi rakyat : pantun, syair
5. Cerita prosa rakyat
6. Nyanyian rakyat
FOLKLORE
SEBAGIAN LISAN :
(SOCIOFACT)
1. Kepercayaan & takhayul
2. Permainan dan hiburan rakyat
3. Teater rakyat : lenong, ketoprak, ludruk
4. Tari rakyat : Tayuban, Jaran kepang, Ngibing
5. Adat kebiasaan : gotong royong, selamatan, kithanan dsb
6. Upacara Tradisional : turun tanah, temu manten dsb
7. Pesta rakyat tradisional : bersih desa, panen, selamatan
BUKAN LISAN :
1. Arsitektur tradisional
2. Seni kerajinan tradisional
3. Pakaian tradisional
4. Obat-obatan tradisional
5. Alat-alat musik tradisional
6. Peralatan/ senjata tradisional
7. Makanan dan minuman khas daerah
mgmp sejarah smg
budi_priyantoro@sma_kristamitra
Pertunjukan WAYANG kulit sangat populer di Jawa.
mgmp sejarah smg
budi_priyantoro@sma_kristamitra
Teater rakyat di Jawa Barat dan tarian di Aceh : pemain dikelilingi penonton.
mgmp sejarah smg
budi_priyantoro@sma_kristamitra
Rumah dan pakaian penduduk
Nias memiliki keunikan tersendiri
yang merupakan ciri khas mereka.
Tradisi Fahambi dan Tarian
Tulo-tulo jaman dahulu
digunakan untuk mempersiapkan
perang.
mgmp sejarah smg
budi_priyantoro@sma_kristamitra
Kerajinan logam & Batik :
merupakan contoh
folklor bukan lisan,
Sedangkan Wayang :
termasuk folklor
sebagian lisan
mgmp sejarah smg
budi_priyantoro@sma_kristamitra
Kerajinan patung
di Muntilan,
Jawa Tengah
mgmp sejarah smg
budi_priyantoro@sma_kristamitra
Alat musik
tradisional
Gamelan (Pentatonik)
Jawa:
merupakan
bentuk
foklor
Bukan lisan
mgmp sejarah smg
budi_priyantoro@sma_kristamitra
Tarian Reog Ponorogo
Jawa Timur.
Didalamnya terdapat unsur
magis-mistis.
mgmp sejarah smg
budi_priyantoro@sma_kristamitra
2. MITOS : Cerita prosa rakyat yang tokohnya para dewa atau makhluk setengah dewa, terjadi
di dunia lain (kahyangan) pada masa lampau dan dianggap benar-benar terjadi.
Umumnya menceritakan tentang : alam semesta, dunia, manusia awal, binatang
khas, topografi gejala alam, kehidupan para dewa ( petualangan, percintaan,
peperangan dsb)
Mitos dari luar negeri telah mengalami proses adaptasi di Indonesia
Mitos di Indonesia, umumnya tentang : terjadinya alam semesta (cosmogony)
Kehidupan para dewa (pantheon) dan tokoh pahlawan budaya (culture hero).
3. LEGENDA : cerita prosa rakyat yang berhubungan dengan kejadian alam dan di percaya
benar-benar terjadi.
Menurut Jan Harold Brunvard dapat digolongkan dalam 4 kelompok :
1. Legenda Keagamaan (Hagiografi/ legend of the saint)
2. Legenda Alam Gaib
3. Legenda Perseorangan
4. Legenda Setempat
mgmp sejarah smg
budi_priyantoro@sma_kristamitra
4. DONGENG : Cerita pendek koletif kesusteraan lisan.
1.
2.
Dongeng bintang (Fabel/ di Jawa Tengah dan Timur disebut Tantri)
Dongeng Biasa
5. UPACARA ADAT : Upacara-upacara yang berkembang di masyarakat, didasari oleh
keyakinan agama atau kepercayaan.
Merupakan upaya ritual untuk mencari hubungan keselarasan dengan
Tuhan, para dewa, makhluk halus ataupun alam gaib.
Umumnya bertujuan :
1. Mendapatkan kemurahan hati Tuhan/ para dewa
2. Menghindarkan diri dari kemarahan sang Penguasa Alam
(berbentuk bencana alam/ malapetaka)
mgmp sejarah smg
budi_priyantoro@sma_kristamitra
Upacara Kasodo :
berhubungan erat
dengan Legenda
“ Roro Anteng Dan
Joko Seger “
mgmp sejarah smg
budi_priyantoro@sma_kristamitra
Upacara Adat Ngaben
di Bali
mgmp sejarah smg
budi_priyantoro@sma_kristamitra
6. NYANYIAN RAKYAT : folklore yang terdiri dari kata-kata dan lagu, bersifat tradisional,
banyak varian dan beredar secara lisan.
Nyanyian rakyat berbeda dengan nyanyian pop / klasik umumnya, sebab :
- Tidak kaku : bentuk & isinya mudah berubah
- Peredaran lebih luas : dikalangan buta huruf maupun melek huruf, kalangan
atas maupun bawah.
- Umur labih panjang : bertahan lama karena beredar secara lisan & banyak
varian.
- Beraneka ragam : dari sederhana sampai rumit.
Fungsi Nyanyian Rakyat:
1. Pelipur lara/ jenaka, pengantar tidur atau pengiring permainqan anak.
2. Pembangkit semangat
3. Untuk memelihara sejarah setempat atau keluarga besar/ klan.
4. Protes sosial terhadap ketidak adilan dalam masyarakat.
mgmp sejarah smg
budi_priyantoro@sma_kristamitra
CONTOH
JEJAK SEJARAH
JENIS
Judul/Bentuk
Folkore Lisan
Folklore Setengah Lisan
Folklore Bukan Lisan
Mitos
Legenda
Dongeng
Upacar Adat
Folksong
mgmp sejarah smg
budi_priyantoro@sma_kristamitra
Daerah asal
MASA AKSARA
Bahasa :
PEWARISAN
TRADISI
SEJARAH
Sansekerta
Melalui :
Prasasti
Jawa Kuno/ Kawi
Melayu Kuno
Bali Kuno
TRADISI
TERTULIS
Kesusteraan :
Tutur/ Kitab Keagamaan
Mataram Kuno
Kitab Hukum
Kediri
Wiracarita
Majapahit I
Zaman :
Hindu/ Budha
Kitab Sejarah
Majapahit II
Hikayat Raja-raja Pasai
Kitab Kuno
Hikayat
Hikayat Hasanudin
Hikayat Bustan Us-Salatin
Islam
Sejarah Melayu
Babat
Babad Tanah Jawi
Babad Giyanti
mgmp sejarah smg
budi_priyantoro@sma_kristamitra
MASA AKSARA
A. Munculnya Tradisi Tulisan di Indonesia
Awal munculnya tradisi tulisan (pribumi) di Indonesia terdapat dalam Legenda AJI SAKA.
Cerita ini berhubungan dengan asal-usul abjad JAWA, yaitu :
ha na ca ra ka, da ta sa wa la, pa da Ja ya nya, ma ga ba tha nga.
B. Rekaman Tertulis dalam Tradisi Sejarah Masyarakat Indonesia
1.
PRASASTI
: Dokumen tertulis yang dipahatkan pada batu atau logam. Merupakan
dokumen resmi yang dikeluarkan oleh raja/ pejabat tinggi kerajaan.
Umumnya berisi tentang :
1.
Penghormatan kepada dewa
2.
Angka tahun dan penanggalan
3.
Menyebut nama raja
4.
Penetapan daerah Sima (bebas pajak)
5.
Perintah kepada pegawai tinggi kerajaan
6.
Shambada (sebab mengapa suatu daerah dijadikan Sima
7.
Para Saksi
8.
Desa perbatasan Sima (wanua tpisring)
9.
Hadiah dari Sima kepada raja & pendeta
10. Jalannya upacara
11. Tontonan
12. Kutukan kepada orang-orang yang melanggar peraturan daerah Sima
mgmp sejarah smg
budi_priyantoro@sma_kristamitra
Pallawa
Awal
mgmp sejarah smg
Kawi
Jawa
Modern
budi_priyantoro@sma_kristamitra
Berdasar bahasa dan tulisan, prasasti dibedakan :
1.
Prasasti Berbahasa Sansekerta (abad ke-5 – 9)
a. Huruf Pallawa : Yupa (Kutai), Ciaruteun/ Kebon Kopi/ Jambu (Tarumanegara)
Tuk Mas & Canggal (Mataram Hindu)
b. Huruf Pra-Nagari (India Utara & Srilangka) : Kalasan, Kelurak, Ratu Boko,
Plaosan Lor.
c. Huruf Jawa Kuno / Kawi : Dinoyo, Plumpungan.
2.
Prasasti Berbahasa Jawa Kuno (abad ke-10)
a. Huruf Jawa Kuno : Kedu, Mantyasih, Balitung (Mataram Kuno)
Trowulan (Majapahit)
b. Huruf Pra-Nagari : Singasari, Jago, Sanur.
3.
Prasasti Berbahasa Melayu Kuno : Kedukan Bukit, Talang Tuwo, Telaga Batu &
dan Ligor ( Sriwijaya)
4.
Prasasti Berbahasa Bali Kuno : Julah, Ugrasena, Tugu Sanur (Kerajaan Bali)
mgmp sejarah smg
budi_priyantoro@sma_kristamitra
Prasasti beruruf Pallawa awal dan huruf Kawi : dipahatkan pada permukaan batu dan logam
mgmp sejarah smg
budi_priyantoro@sma_kristamitra
2. KITAB KUNO : Sastra berbentuk prosa atau puisi, berhubungan dengan sejarah
(sastra sejarah), dimana unsur sastra dan sejarah bercampur.
Unsur sastra  fiktif/ fantasi : mitos, legenda, hagiografi
sejarah  tampak dalam tokoh-tokoh yang ditulis.
Penulisan sastra sejarah bersifat tradisional, tidak menggunakan
metode ilmiah, karena itu dikenal sbg Penulisan Sejarah Tradisional.
Macam
mgmp sejarah smg
:
1. Jaman Hindu-Budha
2. Jaman Islam
budi_priyantoro@sma_kristamitra
Kitab-kitab kuno Hindu-Budha dan Islam awal, diantaranya :
Zaman
Judul
Hindu-Budha
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
Negara Kertagama
Pararaton
Sundayana
Panji Wijayakrama
Ranggalawe
Sorandaka
Pamancangah
Usana Jawa
Usana Bali
Arjunawiwaha
Lubdhaka
Bharatayudha
Islam
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Hikayat Raja-raja Pasai
Hikayat Hasanudin
Hikayat Bustan Us-Salatin
Sejarah Melayu
Babad Tanah Jawi
Babad Giyanti
mgmp sejarah smg
budi_priyantoro@sma_kristamitra
Isi
Sebelum mengenal kertas, kitab-kitab kuno berhuruf kawi banyak ditulis di atas daun Lontar yang dikeringkan, antara lain
Kitab Bharatayuda. Kitab kuna semacam ini masih sering menjadi bahan kajian dalam menggali pandangan hidup
masyarakat bahkan hingga jaman modern sekarang.
mgmp sejarah smg
budi_priyantoro@sma_kristamitra
Proses penyiapan Lontar sebagai alas penulisan kitab di Bali.
mgmp sejarah smg
budi_priyantoro@sma_kristamitra
Hikayat Raja-raja Pasai ditulis dalam bahasa dan huruf Arab. Tradisi menulis Arab banyak diwariskan melalui
kegiatan belajar mengajar khususnya di pesantren.
mgmp sejarah smg
budi_priyantoro@sma_kristamitra