manajemen perkreditan

Download Report

Transcript manajemen perkreditan

MANAJEMEN PERKREDITAN
Sari Yuniarti, SE.,MM.
[email protected]
Pengertian Kredit
Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan
yang dapat dipersamakan dengan itu, ,
berdasarkan persetujuan atau kesepakatan
pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain
yang mewajibkan pihak peminjam untuk
melunasi utangnya setelah jangka waktu
tertentu dengan pemberian bunga.
(UU No.7 tahun 1992 – UU.No.10 Tahun 1998)
Penggolongan Kredit Berdasarkan
Jangka Waktu (maturity)
Kredit Jangka Pendek
Kredit yg jangka waktu pengembaliannya kurang
dari 1 tahun. (Mis. Kredit utk membiayai
kelancaran operasi perusahaan = kredit modal
kerja).
Kredit Jangka Menengah
Kredit yg jangka waktu pengembaliannya 1-3
tahun. (Mis. Utk penambahan modal kerja atau
kredit investasi)
Penggolongan Kredit (Lanjutan)
Kredit Jangka Panjang
Kredit yg jangka waktu pengembaliannya
lebih dari 3 tahun. (Mis. Utk kredit investasi,
utk membiayai suatu proyek, perluasan usaha
atau diversifikasi)
Penggolongan Kredit
Berdasarkan Penggunaannya
 Kredit Modal Kerja
Kredit yg diberikan oleh bank utk menambah
modal kerja debitur (kredit komersiil: industri,
kontraktor; kredit perdagangan: ekspor import)
 Kredit Konsumsi
Kredit yang diberikan oleh bank utk tujuan
memenuhi kebutuhan debitur yg bersifat
konsumtif (pembelian rumah, kendaraan, dll.)
 Kredit Investasi = kredit jangka menengah atau
panjang.
Analisis dan Evaluasi Kredit
Dlm analisis kredit sekurang-kurangnya
mencakup informasi sbb:
 Identitas pemohon
 Tujuan permohonan kredit
 Riwayat hubungan bisnis dgn bank
 Analisis 5c kredit
Analisis 5C
Collateral
Character
Condition
Capacity
Capital
Character (Analisis Watak)
Bertujuan utk mendapatkan gambaran akan
kemampuan membayar dari pemohon,
mencakup perilaku pemohon sebelum dan
selama permohonan kredit diajukan (meliputi:
kejujuran, ketulusan, kecerdasan, kesehatan,
kebiasaan dll). Pemohon kredit yg berperilaku
selalu mendesak pencairan kredit dgn disertai
janji-2 pemberian hadiah, pd umumnya
diragukan kemampuannya dalam
mengembalikan/melunasi kredit.
Capacity (Analisis Kemampuan)
Bertujuan utk mengukur tingkat kemampuan
mengembalikan kredit dari usaha yg dibiayai, mencakup
aspek :
1. Aspek manajemen (kemampuan mengelola
perusahaan)
2. Aspek produksi (kemampuan berproduksi scr
berkesinambungan)
3. Aspek pemasaran (kemampuan memasarkan
produk/jasa)
4. Aspek personalia (kemampuan SDM dlm mendukung
aktivitas perusahaan)
5. Aspek finansial (kemampuan perusahaan dlm
menghasilkan laba).
Capital (Analisis Modal)
Bertujuan utk mengukur kemampuan pemohon
dlm menyediakan modal sendiri. Semakin besar
jumlah modal sendiri yg ditanamkan dlm
usahanya, maka semakin menunjukkan
keseriusan debitur utk menjalankan usahanya.
Penilaian capital mencakup: besar dan komposisi
modal, perkembangan laba usaha selama 3
periode sebelumnya, angka rasio perbandingan
antara utang dan modal sendiri (DER= Debt to
Equity Ratio), perkembangan harga saham (bagi
yg sdh go public).
Condition (Analisis Kondisi/
Prospek Usaha)
Bertujuan utk mengetahui prospektif
atau tidaknya suatu usaha yg akan
dibiayai, yg meliputi: siklus bisnis
melalui pemasok, pengolahan sampai
pemasaran, kondisi persaingan produk,
barang sustitusi yg beredar di pasar,
potensi calon pesaing, peraturan
pemerintah.
Collateral (Analisis Agunan)
Bertujuan utk mengetahui besarnya nilai
agunan yg dpt dipergunakan utk menutupi
risiko kegagalan pemgembalian kewajiban-2
debitur. Fungsi agunan disini sbg alat
pengaman lapis kedua bagi bank dlm setiap
pemberian kredit apabila kredit yg diberikan
menjadi bermasalah.
Dalam hubungan ini, suatu proyek mungkin
feasible namun belum tentu bankable atau
memenuhi syarat utk memperoleh kredit
bank akibat tidak memadainya jaminan.
Penyebab Kredit Bermasalah
1-2
• Kebijakan kredit yg ekspansif
• Penyimpangan prosedur kredit
3-4
• Lemahnya sistem administrasi dan
pengawasan
• Lemahnya sistem informasi
5-6
• Itikad kurang baik dari pihak bank
• Turunnya reputasi dan tk kepercayaan kpd
bank
Penyebab Kredit Bermasalah
F
A
K
T
O
R
E
K
S
T
E
R
N
A
L
• Penurunan ekonomi dan tingginya
tingkat bunga kredit
1-2 • Pemanfaatan iklim persaingan
bank yang tidak sehat oleh debitur
• Kegagalan usaha debitur
3-4 • Debitur mengalami musibah
Upaya Penyelamatan Kredit
Bermasalah
Rescheduling
Reconditioning
Restructuring
Eksekusi
Barang
Jaminan
Rescheduling
Yaitu perubahan persyaratan kredit yg
hanya menyangkut jadwal pembayaran
dan atau jangka waktu kredit.
Persyaratan debitur yg memperoleh
fasilitas rescheduling, mis: usaha debitur
memiliki prospek utk bangkit kembali,
memiliki willingness to pay, dan niat utk
terus mengelola usahanya.
Reconditioning
Yaitu perubahan sebagian atau seluruh
syarat-2 kredit sepanjang tidak menyangkut
perubahan maksimum saldo kredit.
Mis: keringanan berupa pembebasan
tunggakan bunga atau penghentian
perhitungan bunga bagi debitur yg jujur,
cooperative serta masih dianggap memiliki
usaha yg potensial.
Restructuring
Yaitu perubahan syarat-2 kredit yg
menyangkut penambahan dana bank,
konversi seluruh atau sebagian
tunggakan bunga menjadi pokok
kredit baru, konversi seluruh atau
sebagian dari kredit menjadi
penyertaan dlm perusahaan.
Eksekusi Barang Jaminan
Yaitu penjualan barang-2 yg dijadikan
jaminan dalam rangka pelunasan
utang. Pelaksanaan ini dilakukan
terhdp kategori kredit yg memang
benar-2 tidak dapat lagi dibantu utk
disehatkan kembali atau tidak
memiliki prospek utk dikembangkan.
Perhitungan Kebutuhan Kredit
Kredit Modal Kerja
Dalam menentukan kebutuhan modal kerja harus dipertimbangkan
hal-2 sbb:
1. Pertumbuhan penjualan
Dilakukan dgn cara memproyeksikan penjualan periode y.a.d
brdsrk periode sebelumnya. Mis. Proyeksi penjualan sebesar
30%.
2. Perputaran piutang (ITO)
Dihitung dgn membagi piutang dagang dgn penjualan dan
dikalikan hari selama periode kegiatan tsb berlansung, diperoleh
juml hari perputaran piutang.
Lanjutan
3. Perputaran persediaan (RTO)
Dihitung dgn membagi persediaan dagang dgn
harga pokok penjualan dan dikalikan hari selama
kegiatan tsb berlangsung, shg diperoleh juml hari
perputaran persediaan
4. Perputaran utang (DTO)
Dihitung dgn membagi utang dagang dgn harga
pokok penjualan dan dikalikan hari selama
kegiatan tsb berlangsung, shg diperoleh juml hari
perputaran utang dagang.
5. Kas yang tersedia pd periode sebelumnya
Tugas Kelompok ( 3 org)
 Mencari 1 (satu) sektor usaha (jasa, dagang, atau
manufaktur) skala mikro, kecil, atau menengah.
 Identifikasi:
1. Penjualan
2. Proyeksi penjualan Tahun 2011
3. Harga Pokok Penjualan
4. Piutang Dagang
5. Persediaan
6. Utang Bank
7. Utang Dagang
8. Biaya-biaya yg dikeluarkan
9. Kas
 Hitung kebutuhan kredit.
Rumus Perhitungan Kebutuhan Modal Kerja
 Menghitung Net Working Capital (NWC)
NWC = Aktiva Lancar – Utang Lancar
 Menghitung Inventory Turn Over (ITO)
ITO =
Persediaan x ∑ hari dlm periode
HPP
 Menghitung Receivable Turn Over (RTO)
RTO = Piutang Dg x ∑ hari dlm periode
Penjualan
 Menghitung Working Capital Turn Over (WCTO)
WCTO = ITO + RTO
Lanjutan
 Menghitung Out of Pocket Expense (OPE)
OPE = HPP + Biaya-2 yg dikeluarkan
 Menghitung Kredit Modal Kerja (KMK)
WCTO x OPE x Proyeksi Penjualan
= xxx
Periode
NWC
= (xxx)
Kebutuhan Modal Kerja
= xxx
Utang Bank
= (xxx)
Kebutuhan KMK
= xxx
Kredit Konsumsi
Hal-hal yg harus diperhatikan
 Besarnya gaji (suami dan/atau istri)
 Bonafiditas perusahaan tempat kerja pemohon
 Perjanjian kerjasama dgn perusahaan ybs.
 Surat kuasa dari pemohon utk kesanggupan
perusahaan memotong gaji.
 Surat pernyataan bhw ybs tidak mengambil
kredit serupa di bank lain. Ini dimaksud agar
perhitungan angsuran kredit (yg pd umumnya
ditetapkan 30% dr gaji) tdk memberatkan
kehidupan pemohon.
Contoh Angsuran Per bulan Kredit
Konsumtif, Bunga Flat 12,25%
Angsuran/ bulan
No
Jumlah
Pinjaman
Jangka 1 tahun
Jangka 2 tahun
Jangka 3 tahun
1
1.000.000
93.542
51.875
37.986
2
2.000.000
187.083
103.750
75.972
3
3.000.000
280.625
155.625
113.958
4
4.000.000
374.167
207.500
151.944
5
5.000.000
467.708
259.375
189.931
6
6.000.000
561.250
311.250
227.917
7
7.000.000
654.792
363.125
265.903
8
8.000.000
748.333
415.000
303.889