routing adalah - WordPress.com

Download Report

Transcript routing adalah - WordPress.com

PROTOKOL ROUTING
Distance Vector Routing Protocol
Protokol distance vector bekerja dengan memberikan
kemampuan untuk memublikasikan semua rute-rute yang
diketahui keluar ke seluruh antarmuka yang dimilikinya.
Router yang secara fisik berada pada jaringan yang sama
dinamakan tetangga (neighbor). Jika router memublikasikan
rute-rute yang diketahuinya melalui seluruh antarmuka, dan
seluruh tetangga menerima routing update, maka setiap router
juga mengetahui rute-rute yang dapat dilalui ke seluruh subnet
suatu jaringan.
Routing LOOPs
Paket dalam jaringan dimungkinkan terjadi routing
loop. Routing Loop dapat terjadi karena seyap router
tidak melakukan update secara bersamaan, meskipun
berdekatan. Untuk mengatasi permasalahan routing
loop, terdapat beberapa metode:

Maximum Hop Count

Split Horizon

Route Poisoning

Holddowns
Split Horizon
Fitur route poisoning tidak seluruhnya dapat mengatasi kondisi
looping. Pada kasus di atas, ketika suatu router
memberitahukan suatu rute yang gagal dengan metrik yang
sangat besar, router tetangga kemungkinan tidak langsung
mendapat pemberitahuan
Route Poisoning
Routing loop dapat terjadi pada protokol distance vector routing
ketika router-router memberitahukan bahwa suatu rute berubah dari
kondisi valid ke tidak valid. Konvergensi yang lambat akan
mengakibatkan router tetangga terlambat mendapat pemberitahuan
kondisi tersebut, sehingga router tetangga tetap menganggap rute
tersebut valid.
Dengan route poisoning, router tidak akan memberitahukan status
tidak valid pada suatu rute yang gagal. Tetapi akan tetap
memberikan informasi keadaan rute yang gagal dengan status valid.
Rute tersebut akan diberi metrik yang sangat besar, sehingga router
lain akan menganggap rute tersebut sebagai rute yang tidak valid.
Hold-Down Timer
Hold-Down Timer mengatasi masalah dengan memberikan
aturan bahwa ketika suatu router yang mendapat
pemberitahuan suatu rute tidak valid, router tersebut akan
mengabaikan informasi rute-rute alternatif ke subnet
bersangkutan pada suatu waktu tertentu (hold-down timer).
Split Horizon with Poison Reverse
Split horizon with poison reserve merupakan varian
dari split horizon. Pada kondisi stabil, router bekerja
dengan fitur split horizon. Tetapi, ketika suatu rute
gagal, router tetangga yang mendapat informasi ini
akan mengabaikan aturan split horizon, dan
kemudian mengirimkan kembali informasi tersebut
ke router pertama dengan metrik yang sangat besar.
Metode ini dapat memastikan bahwa seluruh router
mendapat informasi yang benar mengenai kondisi
rute tersebut.
Next..
RIP (Routing Information Protocol) dan IGRP (Interior
Gateway Routing Protocol) merupakan dua standar
protokol routing berbasis distance vector routing
protocol. RIP dan IGRP memiliki banyak kesamaan
secara logis.
Routing on Protocol Informat (RIP)
RIP versi 1 didefinisikan secara lengkap pada RFC 1058, dan versi
yang lebih tinggi RIPv2, didefinisikan pada RFC 1721 dan 1722.
Karakteristik dari RIP antara lain:
 Termasuk dalam protokol distance vector
 Hop Count digunakan sebagai metrik untuk menentukan jalur
routing
 Maximum hop count adalah 15
 Routing update secara broadcast dilakukan tiap 30 detik sekali
 RIPv1 tidak memiliki informasi tentang subnet setiap route.
 RIPv2 berupaya untuk menghasilkan beberapa perbaikan atas
RIP, yaitu dukungan untuk VLSM, menggunakan otentikasi,
memberikan informasi hop berikut (next hop), dan multicast.
Next..
Topologi Jaringan RIP
Interior Gateway Routing Protocol (IGRP)
IGRP merupakan distance vector IGP. Routing distance vector
mengukur jarak secara matematik . Pengukuran ini dikinal
dengan nama distance vector. Router yang menggunakan
distance vector harus mengirimkan semua atau sebagian
routing table dalam pesan routing update dengan interval waktu
reguler kesemua operator tetangga.
Next..
IGRP menggunakan bandwidth dan delay sebagai metrik. Untuk
konfigurasi tambahan, IGRP dapat dikonfigurasi menggunakan
kombinasi semua variabel atau yang disebut dengan composite metric.
Variabel-variabel i tu adalah:
1.
Bandwidh: bandwidth yang terkecil dalam jalur
2.
Delay: delay kumulatif sepanjang jalur
3.
Load, beban dari link ke tujuan yang didasarkan atas bit persecond
4.
Reliability, tingkat kepercayaan link ke tujuan ditentukan dengan
pertukaran keep-lives
Link-State
Algoritma dasar kedua yang digunakan dalam proses routing adalah
algoritma link-state. Algoritma routing link-state-based dikenal juga
sebagai shortest path first(SPF). SPF Algoritma mengelola suatu
database kompleks dari informasi topologi.
Routing link-state menggunakan link-state paket (LSP), suatu
database topologi, algoritma SPF, yang menghasilkan SPF tree, dan
pada akhirnya akan dihasilkan routing table dari jalur dan port untuk
setiap jaringan.
Next..
Routing link-state memiliki keunggulan pada jaringan besar karena:

Protokol link -state hanya mengirim update dari topologi yang
berubah.

Periode update lebih jarang dibanding protokol distance vector.

Routing link-state dapat disegmentasi ke dalam hierarkihierarki
area yang dapat membatasi jangkauan perubahanperubahan rate.

Mendukung classless addressing.

Routing link-state mengirim subnet mask bersama dengan
update routing.
OSPF
Perkembangan teknologi i n i akhirnya menghasilkan protokol
Open Shortest Path First (OSPF) yang dikembangkan oleh IETF
untuk digunakan di internet. Bahkan sekarang Internet
Architecture Board (IAB) telah merekomendasikan OSPF
sebagai pengganti RIP. Rancangan OSPF menggunakan
protokol link-state dengan beberapa penambahan fungs
EIGRP
EIGRP (Enhanced Interior Gateway Routing Protocol) adalah
routing protocol yang hanya diadopsi oleh router cisco atau sering
disebut sebagai proprietary protocol pada cisco. Di mana EIGRP ini
hanya bisa digunakan sesama router cisco. EIGRP menggunakan
formula berbasis bandwidth dan delay untuk menghitung metrik
yang sesuai dengan suatu rute. Formula ini mirip dengan yang
digunakan oleh IGRP, tetapi jumlahnya dikalikan dengan 256 untuk
mengakomodasi perhitungan ketika nilai bandwidth yang digunakan
sangat tinggi.
Next..
EIGRP mempunyai 3 tabel dalam menyimpan informasi jaringannya:

Neighbor table : Di tabel ini menyimpan list tentang routerrouter
tetangganya. Setiap ada router baru yg dipasang, address dan
interface langsung dicatat di tabel i n

Topology table : Tabel i n i dibuat untuk memenuhi kebutuhan dari
Routing table dalam satu autonomous system (AS). DUAL
mengambil informasi dari tabel tetangga dan tabel topologi untuk
melakukan kalkulasi lowest cost routes to each destination.

Routing table : menyimpan the best mules ke tujuan. Informasi
tersebut diambil dari tabel topologi.
SEKIAN