5. NEH-PS - WordPress.com

Download Report

Transcript 5. NEH-PS - WordPress.com

Oleh :
Dr. Epi Supiadi, M.Si
C. Kode etik pekerjaan sosial
C. Kode etik pekerjaan sosial
1.
2.
3.
4.
Kode etik NASW
Kode etik Internasional
Kode etik radikal
Signifikansi kode etik
D. Prinsip-prinsip etik pekerjaan sosial
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Penerimaan
Individualisasi
Pernyataan perasaan bertujuan
Sikap tidak menghakimi
Objektivitas
Keterlibatan emosional secara terkendali
Diterminasi diri
Akses terhadap sumber
Kerahasiaan
Akuntabilitas
Kode Etik Pekerjaan Sosial
 Kode etik yang ditulis secara umum, mencerminkan filsafat
profesi dan menentukan harapan untuk melakukan yang
benar.
 Fungsi Kode Etik mencakup :
 Memandu pembuatan keputusan, mengatur perilaku
profesional, dan menetapkan standar yang digunakan untuk
mengevaluasi profesi. (DuBois & Miley, 2005)
 Petunjuk praktik pekerjaan sosial etis, sebagai kriteria
mengadakan evaluasi pada etika yang dipraktikkan secara
aktual, serta sebagai perlambang (seperti palu hakim) bagi
pemaksaan etika pekerjaan sosial dan dasar keputusan untuk
menjawab keluhan-keluhan perilaku yang tidak etis. (Levy,
1992)
Tujuan dari berbagai kode etik
 Memberikan para praktisi panduan saat menghadapi dilema




praktik yang meliputi isu-isu etika.
Melindungi masyarakat dari penipu dan praktisi yang tidak
kompeten
Melindungi profesi dari kontrol pemerintah; aturan diri sendiri
lebih disukai dari pada aturan negara.
Menciptakan kemungkinan bagi rekan-rekan profesional untuk
hidup dalam keharmonisan satu sama lain dengan mencegah
kerusakan diri yang akan menyebabkan terjadinya percekcokan
internal.
Melindungi para profesional dari litigasi; para praktisi yang
mengikuti kode yang menawarkan perlindungan jika dituntut
karena malpraktik
Kode Etik National Association Of Social Workers (NASW)
 Kode Etik NASW memberikan petunjuk untuk masalah etik
praktis.
 Kode etik ini diperoleh dari prinsip-prinsip etik, yang pada
akhirnya didasarkan pada nilai-nilai inti profesi pekerjaan sosial,
yang meliputi :
 Pelayanan
 Keadilan sosial
 Harga diri dan martabat manusia
 Pentingnya hubungan antar manusia
 Integritas
 Kompetensi
Prinsip-prinsip etika pekerja social
 Tujuan utama pekerja sosial adalah untuk membantu orang yang





membutuhkan dan untuk mengatasi masalah-masalah sosial
Para pekerja sosial menentang ketidakadilan sosial
Para pekerja sosial menghormati martabat yang melekat dan
nilai seseorang
Para pekerja sosial mengakui kepentingan dasar hubungan
manusia
Para pekerja sosial berperilaku yang dapat dipercaya
Praktik pekerja sosial dalam wilayah kompetensi mereka dan
mengembangkan serta meningkatkan keahlian profesional
mereka.
Kode Etik NASW melayani enam tujuan
 Kode mengidentifikasi nilai-nilai inti yang merupakan dasar misi pekerja sosial
 Kode meringkas prinsip-prinsip etika yang luas yang mencerminkan inti nilainilai profesi dan menetapkan serangkaian standar etika tertentu yang harus
digunakan untuk memandu praktik pekerjaan sosial
 Pedoman ini dirancang untuk membantu pekerja sosial mengidentifikasi
pertimbangan yang relevan ketika kewajiban profesional mengalami konflik
atau muncul ketidakpastian etika.
 Kode memberikan standar etika dimana masyarakat umum dapat memegang
tanggung jawab seorang pekerjaan sosial professional
 Kode sosialisasi nilai, prinsip etika, dan standar etika bagi praktisi yang baru ke
lapangan untuk misi pekerjaan sosial
 Kode standar yang mengartikulasikan profesi pekerjaan sosial itu sendiri dapat
digunakan untuk menilai apakah pekerja sosial telah terlibat dalam perilaku
tidak etis.
Kode Etik International Federation Of Social Workers (IFSW)
1.
2.
3.
4.
IFSW mengidentifikasi nilai-nilai dan etika perilaku umum
untuk praktek pekerjaan sosial di seluruh dunia
IFSW adalah sebuah organisasi yang mewakili pekerja-pekerja
sosial dan asosiasi profesional dari 77 negara
IFSW mengidentifikasi nilai-nilai profesional yang diklaim
mengatasi perbedaan-perbedaan budaya
Pembukaan Kode Etik Internasional merangkum nilai-nilai
universal : Pekerjaan sosial berasal dari kemanusiaan, agama
dan cita-cita demokrasi dan filosofis dan dapat diaplikasikan
secara universal untuk memenuhi kebutuhan manusia yang
timbul dari interaksi pribadi-sosial dengan mengembangkan
potensi manusia.
Prinsip-prinsip dasar yang diatur dalam kode etik IFSW
1.
2.
3.
4.
5.
Setiap manusia memiliki nilai yang unik yang membenarkan
pertimbangan moral untuk orang tersebut.
Setiap individu mempunyai hak pemenuhan diri sendiri,
sejauh tidak melanggar hak orang lain dan berkewajiban
memberikan konstribusi pada kesejahteraan sosial
Masyarakat harus berfungsi untuk memberikan manfaat yang
maksimum bagi semua anggotanya
Pekerja sosial harus berkomitmen pada prinsip keadilan sosial
Pekerja Sosial bertanggung jawab untuk menyediakan
pengetahuan dan keterampilan objektif untuk membantu
individu, kelompok, komunitas dan masyarakat didalam
pengembangan dan resolusi konflik dan konsekuensinya.
Prinsip-prinsip dasar yang diatur dalam kode etik IFSW
6.
7.
8.
9.
Pekerja sosial diharapkan memberikan pendampingan/ asistensi yang
terbaik untuk semua orang yang mencari bantuan dan nasihat mereka tanpa
diskriminasi yang tidak adil atas dasar gender, umur, kecacatan, warna kulit,
kelas sosial, ras, agama, bahasa, keyakinan politik, atau orientasi seksual.
Pekerja sosial menghormati HAM individu dan kelompok sebagaimana
dimaksud dalam deklarasi universal HAM dan konvensi internasional yang
berasal dari deklarasi tersebut
Pekerja Sosial menghargai prinsip-prinsip privasi, kerahasiaan dan
penggunaan informasi yang bertanggungjawab di dalam pekerjaan
profesionalnya
Pekerja sosial diharapkan bekerja dalam kolaborasi penuh dengan klien
mereka, bekerja dengan kepentingan terbaik klien tetapi menghargai
kepentingan orang lain yang terlibat
Prinsip-prinsip dasar yang diatur dalam kode etik IFSW
10. Pekerja Sosial pada umumnya mengharap pertanggung-
jawaban klien dalam kolaborasi yang mereka lakukan
11. Pekerjaan sosial tidak konsisten dengan dukungan langsung
atau tidak langsung individu, kelompok, kekuasaan politik
atau struktur kekuasaan yang menekan sisi kemanusiaan
mereka dengan mempekerjakan teroris, penyiksaan atau
tindakan brutal sejenis
12. Pekerja sosial membuat keputusan adil beretika dan
memegang teguh, menghargai prinsip etika deklarasi
internasional IFSW dan standar etika internasional bagi
pekerja sosial yang diadop oleh asosiasi profesional nasional
mereka
Kode Etik Radikal
 Adanya perdebatan mengenai pekerjaan sosial oleh aliran
aktifis sosial dan komitmen keadilan sosial, membuat
pekerjaan sosial menjadi suatu profesi yang radikal.
 Para pendukung perspektif radikal, Bertha Reynolds dan
Jef Galper Frey, melihat nilai-nilai dan idealisme pekerjaan
sosial sejalan dengan aliran politik radikal dan semangat
revolusioner, yang menempatkan perhatian orang di atas
kepentingan keuntungan (non profit), dan berusaha untuk
memberdayakan kaum miskin, tertindas, dan
terdiskriminasi untuk memperjuangkan perubahan sosial
(Wagner, 1990, hal 7).
 Kegiatan pekerjaan sosial radikal yaitu untuk mencari
perubahan progresif di lingkungan sosial seiring
dengan gerakan protes massa pada tahun 1930 dan
gerakan sosial tahun 1960-an, termasuk hak-hak sipil,
anti-perang, wanita, dan gerakan hak-hak
kesejahteraan.
 Jeffrey Galper (1975) mengembangkan Kode Etik
Layanan Sosial Radikal untuk merespon kembali
terhadap bias konservatif yang tercermin dalam Kode
Etik NASW
Usulan Galper tentang kode etik radikal
 Saya menganggap bahwa kewajiban utama saya adalah
mensejahterakan manusia
 Saya akan bekerja ke arah pembangunan sebuah masyarakat yang
berkomitmen untuk ucapan ini, "dari setiap orang menurut
kemampuannya, untuk setiap orang sesuai dengan kebutuhannya."
 Saya akan berjuang untuk mewujudkan sebuah masyarakat dimana
kepentingan pribadi dan tindakan pribadi saya konsisten dengan
minat dan tindakan saya sebagai pekerja.
 Saya akan menganggap diri saya bertanggung jawab kepada semua,
bergabung untuk perubahan social dan akan menganggap tanggung
jawab mereka bagiku demi kualitas dan cakupan pekerjaan yang kita
lakukan dan masyarakat yang kami ciptakan.
 Saya akan bekerja untuk mencapai peradaban dunia yang baik di




mana semua orang dapat bebas dan terbuka dengan satu sama
lain dalam segala hal.
Saya akan menggunakan informasi yang diperoleh dari
pekerjaan saya untuk memfasilitasi kemanusiaan, perubahan
revolusioner di masyarakat. '
Saya akan memperlakukan temuan, pandangan, dan tindakan
dari rekan-rekan dengan memberi penghormatan kepada
mereka.
Saya akan menggunakan semua pengetahuan dan keterampilan
yang tersedia untuk saya dalam membawa perubahan radikal
dalam masyarakat
Saya mengakui tanggung jawab saya untuk memberikan ide-ide
saya dan menemukan pengetahuan dan praktek kepada
masyarakat.
 Saya menerima tanggung jawab saya untuk membantu




melindungi masyarakat terhadap praktik yang tidak etis oleh
perorangan atau organisasi dalam masyarakat.
Saya berkomitmen pada diri sendiri untuk menggunakan diri
secara penuh dalam perjuangan untuk perubahan revolusioner.
Saya mendukung prinsip bahwa semua orang bisa dan harus
berkontribusi terhadap realisasi masyarakat yang manusiawi.
Saya menerima tanggung jawab untuk bekerja ke arah
penciptaan dan pemeliharaan kondisi dalam masyarakat yang
memungkinkan semua orang untuk hidup dengan Kode Etik ini.
Saya menyumbangkan pengetahuan saya, keterampilan, dan
dukungan untuk pelaksanaan suatu masyarakat, demokratis
kemanusiaan, dan masyarakat sosialis komunal.
Hal Penting dari Kode Etik
 Mengetahui, memahami, dan menerapkan kode etik
profesional penting untuk para praktisi karena beberapa
alasan.
 Sekarang banyak negara mensyaratkan lisensi untuk
praktek pekerjaan sosial. Pemeriksaan lisensi biasanya
berisi sejumlah pertanyaan yang berkaitan dengan kode
etik profesional.
 Profesional harus mengusahakannya sendiri dengan tepat
dengan mengintegrasikan perilaku profesional mereka
dengan perilaku pribadi mereka.
Pembangian Tugas kelompok
Materi Diskusi
Kelompok
Code Etik NASW (Appendix A) halaman 447 –
466
Kelompok I
Code of Ethics of IFSW (appendix B), halaman
467 – 472
Kelompok II
Kode Etik Ikatan Pekerja Sosial Profesional
Indonesia (IPSPI)
Kelompok III