Aset – Godfrey chp 7

Download Report

Transcript Aset – Godfrey chp 7

Godfrey Chp 7
1
Definisi
 IASB:
 Aset merupakan sumberdaya yang dikendalikan oleh
suatu badan sebagai hasil dari transaksi yang lalu
dan diharapkan memberikan manfaat ekonomis
dimasa yang akan datang yang mengalir pada badan
usaha
2
Manfaat ekonomik dimasa yang
akan datang
 Aktivitas yang menghasilkan laba
 Mempunyai potensi dalam memberikan kontribusi
baik secara langsung maupun tidak langsung, dalam
memberikan arus kas atau yang ekuivalen dengan kas
pada badan usaha. Melalui peningkatan pendapatan
maupun penghematan biaya.
 Sumberdaya ekonomik tersebut harus mempunyai
utilitas dan mempunyai keterbatsan (scarcity).
 Manfaat ekonomik dimasa yang akan datang,
menunjukkan kemampuan memberikan jasa bagi
badan uasaha.
3
Dikendalikan Badan Usaha
 Hak untuk memanfaatkan aset tersebut, dan tidak
harus mempunyai bukti kepemilikan aset.
 Kepemilikan biasanya sesuai dengan pengendalian,
tetapi ini bukan merupakan karakteristik aset yang
penting. Sebagai contoh adanya agen yang mempunyai
kewajiban menjual barang milik prinsipal. Barang
tersebut bukan aset dari agen tetapi aset prinsipal.
 Konsep legal digunakan sebagai pedoman. Tujuan
akuntansi tidak terfokus pada konsep legal, tetapi
lebih menekankan pada substansi.
4
Kejadian Dimasa Lalu
 Aset tidak termasuk aset yang masih direncanakan.
 Sudah ada kemampuan untuk memanfaatkan
5
Dapat dipertukarkan
 Elemen tersebut dapat dipisahkan dari badan usaha
sehingga dapat diperjual belikan.
6
Dasar Pengakuan
 Sesuai dengan ketentuan legal
 Dapat ditetapkan substansi ekonomiknya
 Menggunakan konsep conservatism
7
Pengukuran Aset Berwujud
 US GAAP – Historical Cost, merefleksikan
conservatism, objective dan bukti yang dapat
diverifikasi.
 Standar IASB , memungkinkan dilakukan penilaian
kembali aset berwujud. Standar ini memungkinkan
tetapi tidak mengharuskan menggunakan pengukuran
current value.
8
Pengukuran aset Tak berwujud
 IAS 38 para 24: Cost pada saat terjadi kepemilikan
 IAS 38 para 75: memunkinkan adanya penilaian
kembali aset tak berwujud
 IAS 16: fair value ditentukan oleh pasar yang aktive
9
Pengukuran aset finansial
 Derivative harus diukur berdasarkan fair value
 Fair value adalah nilai pertukaran aset yang diperpleh
dari kedua pihak yang melakukan transaksi tanpa
adanya batasan apapun (arm’s length transaction)
Jenis aset Finansial
Metode Pengukuran
Utang Dan piutang
Kos yang diamortisasi
Investasi yang dimiliki
sampai jatuh tempo
Kos yang diamortisasi
Sekuritas yang tersedia
untuk dijual
Fair value, gain & loss diakui pada
elemen ekuitas
Sekuritas yang
diperdagangkan
Fair value, Gain & loss diakui pada
laporan laba komprehensif
10
Tantangan bagi penyusun Standar
 Disarankan penyusun standar untuk
mempertimbangkan beberapa model pengukuran.
 IASB memperkenalkan penggunaan pengukuran fair
value, meskipun Cairns tidak mengakuinya.
 IFRS memperkenalkan pengukuran fair value untuk
derivative dan beberapa aset dan liabilitas keuangan
11
Pengukuran Fai Value
 Market Approach
 Menggunakan harga dan informasi dari transaksi yang
sesungguhnya untuk aset dan liabilitas yang sejenis dan
diperbandingkan
 Income Approach
 Konversi dari diskonto uang yang diterima dimasa yang
akan datang
 Cost Approach
 Sejumlah uang yang digunakan untuk memperoleh
kapasitas yang sama (current replacement cost)
12
Issue bagi Auditor
 Auditor perlu memahami berbagai model penilaian
dan proses manajemen untuk menentukan input yang
digunakan untuk pengukuran yang digunakan.
 Untuk mengembangkan pendekatan audit yang
efektif, auditor perlu memahami proses dan
pengendalian penentuan fair value, dan melakukan
judgment apakah metode pengukuran yang digunakan
klien sudah memadai untuk menghasilakan
pengukuran fair value yang reasonable.
13