Tugas TBT Hama sudah jadi(zul)

Download Report

Transcript Tugas TBT Hama sudah jadi(zul)

3.
Oleh :
1. Steviana baity
2. Tri purwanti
Teuku Zulqarnain F
PADI
 Padi merupakan bahan makanan yang menghasilkan
beras. Bahan makanan ini merupakan makanan pokok
bagi sebagian besar penduduk Indonesia. Meskipun
padi dapat digantikan oleh makanan lainnya, namun
padi memiliki nilai tersendiri bagi orang yang biasa
makan nasi dan tidak dapat dengan mudah digantikan
oleh bahan makanan yang lain.
 Padi adalah salah satu bahan makanan yang
mengandung gizi dan penguat yang cukup bagi tubuh
manusia, sebab didalamnya terkandung bahan yang
mudah diubah menjadi energi. Oleh karena itu padi
disebut juga makanan energi.
 Menurut Collin Clark Papanek, nilai gizi yang
diperlukan oleh setiap orang dewasa adalah 1821 calori
yang apabila disetarakan dengan beras maka setiap hari
diperlukan beras sebanyak 0,88 kg. Beras mengandung
berbagai zat makanan antara lain: karbohidrat, protein,
lemak, serat kasar, abu dan vitamin. Disamping itu beras
mengandung beberapa unsur mineral antara lain:
kalsium, magnesium, sodium, fosphor dan lain
sebagainya.
SYARAT TUMBUH
 Tanaman padi dapat hidup baik didaerah yang berhawa
panas dan banyak mengandung uap air. Curah hujan yang
baik rata-rata 200 mm per bulan atau lebih, dengan
distribusi selama 4 bulan, curah hujan yang dikehendaki
per tahun sekitar 1500 -2000 mm. Suhu yang baik untuk
pertumbuhan tanaman padi 23 °C. Tinggi tempat yang
cocok untuk tanaman padi berkisar antara 0 -1500 m dpl.
 Tanah yang baik untuk pertumbuhan tanaman padi adalah
tanah sawah yang kandungan fraksi pasir, debu dan
lempung dalam perbandingan tertentu dengan diperlukan
air dalam jurnlah yang cukup. Padi dapat tumbuh dengan
baik pada tanah yang ketebalan lapisan atasnya antara 18 22 cm dengan pH antara 4 -7.
A. Persiapan Benih
 Memilih benih yg bersetifikat :
a. Kemasan berlabel warna biru
b. Label bertulisakan “benih bersertifikat” berisi no.
Seri , no. Dan alamat produsen, keterangan mutu
benih, tanggal akhir berlakunya benih.
 Varietas yg dipilih hendaknya varietas yg
direkomendasikan untuk daerah yg bersangkutan.
Rekomendasi memperlihatkan sifat varietas dgn
penyesuaian keadaan lapang (tipe lahan, OPT, target
produksi, pola tanam, kualitas produk)
Perlakuan Benih sebelum
Persemaian
 Benih dijemur 2-3 jam
 Benih direndam sehari semalam
 Benih dimasukan dalam karung agar tetap lembab.
 Benih siap ditabur, jarak penaburan sekitar 10 cm,
kerapatan penaburan 25 gr benih/10m²
B. Pengolahan Tanah
 Pengolahan tanah bertujuan mengubah keadaan
tanah pertanian dengan alat tertentu hingga
memperoleh susunan tanah ( struktur tanah ) yang
dikehendaki oleh tanaman. Pengolahan tanah sawah
terdiri dari beberapa tahap :
a. Pembersihan
b. Pencangkulan
c. Pembajakan
d. Penggaruan
a. Pembersihan
 Selokan-selokan perlu dibersihkan
 Jerami yang ada perlu dibabat untuk pembuatan
kompos
b. Peencangkulan
 Perbaikan pematang dan petak sawah yang sukar
dibajak
c. Membajak
 Memecah tanah menjadi bongkahan-bongkahan
tanah
 Membalikkan tanah beserta tumbuhan rumput (
jerami ) sehingga akhirnya membusuk
 Proses pembusukan dengan bantuan mikro organisme
yang ada dalam tanah
Menggaru
 Meratakan dan menghancurkan gumpalan-gumpalan







tanah
Pada saat menggaru sebaiknya sawah dalam keaadan basah
- Selama digaru saluran pemasukan dan pengeluaran air
ditutup agar lumpur tidak hanyut terbawa air keluar
Penggaruan yang dilakukan berulang kali akan
memberikan keuntungan
Permukaan tanah menjadi rata
Air yang merembes kebawah menjadi berkurang
Sisa tanaman atau rumput akan terbenam
Penanaman menjadi mudah
Meratakan pembagian pupuk dan pupuk terbenam
C. Penanaman
 Dalam penanaman bibit padi, harus diperhatikan
sebelumnya adalah :
a. Persiapan lahan : Tanah yang sudah diolah dengan
cara yang baik, akhirnya siap untuk ditanami bibit
padi
b. Umur bibit : Bila umur bibit sudah cukup sesuai
dengan jenis padi, bibit terse but segera dapat
dipindahkan dengan cara mencabut bibit
c. Tahap penanaman
Tahap penanaman dapat dibagi
menjadi 2 bagian yaitu :
1. Memindahkan bibit
Bibit dipesemaian yang telah berumum 17-25 hari
(tergantung jenis padinya, genjah / dalam ) dapat segera
dipindahkan kelahan yang telah disiapkan.
 Syarat -syarat bibit yang siap dipindahkan ke sawah :
o Bibit telah berumur 17 -25 hari
o Bibit berdaun 5 -7 helai - Batang bagian bawah besar, dan
kuat
o Pertumbuhan bibit seragam ( pada jenis padi yang sama)
o Bibit tidak terserang hama dan penyakit Bibit yang
berumur lebih dari 25 hari kurang baik, bahkan mungkin
telah ada yang mempunyai anakan.
2. Menanam
Dalam menanam bibit padi, hal- hal yang harus diperhatikan adalah :
a. Sistim larikan ( cara tanam )
- Akan kelihatan rapi
- Memudahkan pemeliharaan terutama dalam penyiangan
- Pemupukan, pengendalian hama dan penyakit akan lebih baik dan cepat
- Kebutuhan bibit / pemakaian benih bisa diketahui dengan mudah
b. Jarak tanam
Faktor yang ikut menentukan jarak tanam pada tanaman padi, tergantung pada :
- Jenis tanaman : Jenis padi tertentu dapat menghasilkan banyak anakan. Jumlah anakan yang banyak memerlukan jarak
tanam yang lebih besar, sebaliknya jenis padi yang memiliki jumlah anakan sedikit memerlukan jarak tanam yang lebih
sempit.
- Kesuburan tanah : Penyerapan hara oleh akar tanaman padi akan mempengaruhi penentuan jarak tanam, sebab
perkembangan akar atau tanaman itu sendiri pada tanah yang subur lebih baik daTi pada perkembangan akar / tanaman
pada tanah yang kurang subur. Oleh karena itu jarak tanam yang dibutuhkan pada tanah yang suburpun akan lebih lebar
daTi pada jarak tanam padah tanah yang jurang subur.
- Ketinggian tempat / musim : Daerah yang mempunyai ketinggian tertentu seperti daerah pegunungan akan memerlikan
jarakn tanam yang lebih rapat dari pada jarak tanam didataran rendah, hal ini berhubungan erat dengan penyediaan air.
Tanaman padi varietas unggul memerlukan jarak tanam 20 x 20 cm pada musim kemarau, dan 25 x 25 cm pada musim
hujan.
c. Hubungan tanaman
Hubungan tanaman berkaitan dengan jarak tanam. Hubungan tanaman yang sering diterapkan ialah : Hubungan
tanaman bujur sangkar ( segi empat ), Hubungan tanaman empat persegi panjang, Hubungan tanaman 2 baris.
d. Jumlah tanaman ( bibit ) tiap lobang.
Bibit tanaman yang baik sangat menentukan penggunaannya pada setiap lubang. Pemakian bibit tiap lubang antara 2 -3
batang
e. Kedalaman penanaman bibit
Bibit yang ditanam terlalu dalam / dangkal menyebabkan pertumbuhan tanaman kurang baik, kedalam tanaman yang
baik 3 -4 cm.
f. Cara menanam
C. Pemeliharaan
 Meliputi :
a. Penyulaman dan penyiangan
b. Pengairan
c. Pemupukan
a. Penyulaman
 Yang harus diperhatikan dalam penyulaman :
a. Bibit yang digunakan harus jenis yang sama
b. Bibit yang digunakan merupakan sisa bibit yang
terdahulu
c. Penyulaman tidak boleh melampoi 10 hari setelah
tanam
d. Selain tanaman pokok ( tanaman pengganggu )
supaya dihilangkan.
b. Pengairan
 Pengairan disawah dapat dibedakan :
a. Pengairan secara terus menerus
b. Pengairan secara piriodik
c. Pemupukan
 Tujuannya adalah untuk mencukupi kebutuhan makanan
yang berperan sangat penting bagi tanaman baik dalam
proses pertumbuhan / produksi, pupuk yang sering
digunakan oleh petani berupa :
- Pupuk alam (organik)
- Pupuk buatan (anorganik)
 Dosis pupuk yang digunakan :
a. Pupuk Urea 250 -300 kg / ha
b. Pupuk SP 36 75 -100 kg / ha
c. Pupuk KCI 50 -100 kg / ha Atau disesuaikan dengan
analisa tanah
Pengelolaan Pasca panen
 Proses panen harus memenuhi standar baku
sertifikasi yaitu :
1.
2.
3.
dimulai dengan mengeluarkan rumpun yang tidak
seharusnya dipanen
menggunakan sabit bergerigi untuk mengurangi
kehilangan hasil, perontokan biji segera dilakukan
setelah panen dengan dibanting atau dengan tresher
hindari pemumpukan terutama jika sampai terjadi
fermentasi / panas tinggi karena akan mematikan
lembaga,
Pengeringan
 Pengeringan dapat dilakukan menjadi 2 cara yaitu
pengeringan dengan sinar matahari dan dengan dryer :
 Pengeringan dengan sinar matahari :
Dengan cara ini dianjurkan menggunakan
lantai jemur yang terbuat dari semen, dilapisi
terpal agar tidak terlalu panas dan gabah tidak
tercecer, serta dibolak-balik setiap 3 jam sekali.
Calon benih dikeringkan sampai mencapai
kadar air maksimal 13 %, dan sebaiknya 10-12 %
agar tahan disimpan lama.
Lanjutan...
 Pengeringan dengan menggunakan dryer
Dryer dibersihkan setiap kali ganti varietas, hembuskan
udara sekitar 3 jam tanpa pemanasan, kemudian diberikan
hembusan udara panas suhu rendah dimulai dari 320C,
selanjutnya ditingkatkan seiring dengan menurunnya
kadar air gabah calon benih, sampai suhu mencapai panas
420C pada kadar air 14 %. Atur laju penurunan kadar air
0,5 % per jam. Suhu disesuaikan setiap 3 jam, bahan
dibolak-balik agar panas merata, dan lanjutkan
pengeringan sampai diperoleh kadar air minimal 13 %
namun sebaiknya 10-12 %.
Pembersihan..
 Pembersihan dilakukan untuk memisahkan dan
mengeluarkan kotoran dan biji hampa sehingga
diperoleh ukuran dan berat biji yang seragam
pembersihan padi dapat dilakukan dengan
langkah-langkah sebagai berikut :
Lanjutan....
pembersihan padi dapat dilakukan dengan langkah-langkah
sebagai berikut :
 Dilakukan secara manual jika jumlah bahan sedikit
 Apabila bahan dalam jumlah yang besar dilakukan dengan
menggunakan mesin pembersih seperti : blower, separator,
dan gravity table separator
 Peralatan yang digunakan sebaiknya yang berfungsi baik
 Bersihkan alat tersebut setiap kali akan digunakan
 Gunakan kemasan/karung baru dan pasang label atau
keterangan diluar dan dalam kemasan
 Petugas pengawas benih tanaman pangan setempat
diminta untuk mengambil contoh guna pengujian
laboratorium
Pengemasan
 Benih yang layak disimpan adalah benih dengan daya




tumbuh awal sekitar 90 % dan KA 10-12 %
Gunakan gudang yang memenuhi syarat
Bebas dari hama gudang seperti tikus, hama bubuk,
dan lainnya
Gunakan kantong yang kedap udara
Kemasan ditata teratur, tidak bersentuhan langsung
dengan lantai
Pengendalian hama penyakit
 Tikus sawah ( Rattus argentiventer Rob & Kloss )
Pengendalian tikus harus sudah dilaksanakan pada saat tanaman padi di
persemaian sampai anakan maksimum dengan teknik pengendalian
sebagai berikut :
1. Pada saat pra tanam atau pengolahan tanah dilakukan gropyokan,
sanitasi lingkungan dan pengumpanan beracun di habitatnya.
2. Tanam serentak dengan selang < 10 hari dalam areal luas (+ 300 Ha)
sehingga masa generatif tanaman hampir serempak yang diharapkan
pertumbuhan populasi tikus dapat dideteksi dan upaya pengendalian
dapat direncanakan dengan baik.
3. Minimalisasi ukuran pematang dan tanggul disekitar persawahan
sehingga mengurangi kesempatan pembuatan liang
4. Sanitasi lingkunganam persawahan (semak, rumput dan tempat
persembunyian lain)
Lanjutan...
Pemagaran persemaian dengan plastik dan dikombinasikan
dengan pemasangan perangkap bubu
6. Pada tanaman muda dilakukan pemasangan umpan
beracun antikoagulan, pengemposan, sanitasi lingkungan,
pemasangan pagar plastik dan dikombinasikan dengan
perangkap bubu pada pertanaman yang berbatasan dengan
sumber serangan
7. Pemasangan bubu yang dikombinasikan dengan pagar
plastik serta tanaman perangkap. Untuk setiap + 13 ha
dapat diwakili satu petak tanaman perangkap.
8. Pemanfaatan musuh alami antara lain kucing, anjing, ular
sawah, burung elang dan burung hantu.
Wereng Coklat
 . Pengaturan Pola Tanam.
Pengaturan pola tanam yang diterapkan adalah
tanam serentak, pergiliran tanaman dan pergiliran
varietas berdasarkan tingkat ketahanan dan tingkat
biotipe wereng batang coklat Tanam serentak
hendaknya dilakukan pada areal yang sekurangkurangnya satu petak tersier atau wilayah kelompok
tani dengan selisih waktu tanam paling lama 2
minggu.
Lanjutan...
 Penggunaan Varietas Tahan.
Penggunaan varietas tahan dan pergiliran varietas
tahan dilakukan untuk menekan dan menghambat
perkembangan biotipe baru.
 Pengendalian Hayati.
Penggunaan cendawan entomopathogen yang dapat
dimanfaatkan untuk mengendalikan Wereng coklat
antara lain : Beauveria bassiana, Metarrhizium
anisopliae, M. flavoviridae dan Hersutella citriformis.
Lanjutan....
Lanjutan...
 Eradikasi.
Eradikasi dilakukan apabila ditemukan serangan kerdil
rumput dan kerdil hampa dengan pencabutan dan
pemusnahan.
 Penggunaan Insektisida.
Pengedalian dengan insektisida dilakukan apabila telah
ditemukan populasi wereng coklat 10 ekor / rumpun (1 ekor
/ tunas) pada tanaman berumur < 40 HST dan 20 ekor/
rumpun pada tanaman berumur > 40 HST. Insektisida
yang dipilih bersifat selektif, efektif dan diijinkan untuk
digunakan pada tanaman padi.
Lanjutan...
Hama putih palsu
 Pengaturan air irigasi, yaitu dengan mengeringkan air
pada persemaian dan persawahan yang terserang (5-7
hari) untuk mencegah perpindahan larva sehingga
mati. Hal ini disebabkan larva hanya bertahan hidup
bila ada air.
 Karena hama putih hanya menyerang tanaman muda,
maka pengendalian dengan insektisida tidak
dianjurkan. Aplikasi pestisida diijinkan bila intensitas
serangan rata-rata > 25 %.
SUWUN YAKK...^.^