Singapura slide

Download Report

Transcript Singapura slide

PERBEDAAN KODE ETIK PSIKOLOGI INDONESIA
DAN KODE ETIK PSIKOLOGI SINGAPURA
KELOMPOK :
1.
ANJAS WARTO
2.
MARISA ARNES
3.
MARIA HUKA KOBAN
4.
LEGYA GEERTRUIDA
5.
YULI
6.
DIAN FERLINA
46111120036
46112110080
46112120006
46112120031
46110120014
PERBEDAAN KODE ETIK SINGAPURAN DAN INDONESIA
SINGAPURA
INDONESIA
Terdiri dari 19 Prinsip Khusus
Terdiri dari 80 Pasal (Sesuai Kode Etik Psikologi hasil
kongres HIMPSI, 2010 Cetalkan pertama)
Tidak ada pembangian Bab - bab pada kode etik (Prinsip
khusus) singapura.
Pada Kode Etik Indonesia pasal pasal dikelompokan
menjadi 15 Bab
Tidak ada pasal “pengertia”n pada pada Kode Etik
Singapura.
Pada Kode Etik Indonesia pasal pertama adalah pasal
pengertian yang menjabarkan pengertian Kode eti
psikologi, psikologi, psikolog, ilmuwan psikologi dan
layanan psikologi.
Hal hal yang berkaitan dengan Kompetensi dibahas pada
“prinsip Kompetensi”
Pada Kode Etik Indonesia hal hal yang berkaitan dengan
Kompetensi dibahas pada bab III
Pada Kode Etik Singapura terdapat pembahasan
“keselamatan Client” Prinsip 7
Keselamamatan Client pada kode etik Indonesia menjadi
bagian pada Pasal 49 Informed Consent dalam Penelitian
Pada Kode etik singapura terdapat penjelasan pada prinsip
10 “Announcement of Services (Penguman Jasa)
” yaitu tentang publikasi layanan, penggunaan testimonial
dalam brosur.
Pada Kode etik Indonesia pengumuman jasa terdapat pada
BAB VI IKLAN dan PERNYATAAN PUBLIK yang mana
dalam bab tersebut terdiri dari beberapa pasal yang
membahas tentang pengumuman/publikasi jasa.
Pada kode etik singapura prinsip biaya terdapat pada
prinsip 12 “remunerasi”
Pada Kode Etik Indonesia Pasal Biaya terdapat pada Bab 7
biaya layanan psikologi yang terdiri dari 4 pasal yang lebih
lengkap dibandingkan prinsip remunearsi yang ada di
singapura
PERBEDAAN KODE ETIK SINGAPURAN DAN INDONESIA
SINGAPURA
INDONESIA
Layanan Psikologi dalam keadaan darurat menjadi bagian
prinsip 7 dan tidak ada ayat / pasal khusus pada pemberian
layanan psikologi dalam keadaan darurat
Pada Kode etik Indonesia Pemberian Layanan Psikologi
dalam Keadaan Darurat terdapat pada pasal 12
Pada Kode Etik Singapura tidak ada pembahasan tentang
psikologi Forensik.
Pada Kode Etik Indonesia Terdapat pembahasan pada Bab
V tentang Psikologi Forensik.
Pada Kode Etik Singapura tidak ada pembahasan prinsip
tentang Pendidikan dan pelatihan
Pada Kode Etik Indonesia terdapat Bab yaitu Bab VIII yang
mencakup pembahasan “Pendidikan dan Pelatihan” yang
terdiri dari 8 pasal didalam bab tersebut
Pada kode Etik Singapura tidak ada prinsip yang
pembahasan “Psikoedukasi”
Pada Kode Etik Indonesia Terdapat pembahasan
“Psikoedukasi” yaitu terdapat di dalam Bab XIII yang terdiri
dari 2 pasal yaitu pasal 69 tentang batasan umum dan pasal
70 Pelatihan dan tanpa pelatihan.