varian dan kontrol pada penelitian eksperimen

Download Report

Transcript varian dan kontrol pada penelitian eksperimen

Dewi Mahastuti, M.Si
Varian


Varian adalah salah satu pengukuran
penyebaran sejumlah skor yang menunjukkan
berapa jauh skor itu menyebar dan seberapa
besar derajat perbedaan antara satu skor
dengan skor lainnya.
Varian diperlukan karena varian merupakan
nilai yang menggambarkan seberapa besar
penyebaran dari nilai-nilai yang ada dalam
satu kelompok. Salah satu kegunaannya
adalah untuk menentukan apakah perbedaan
antara nilai rata-rata kelompok yang
dibandingkan signifikan atau tidak.
Macam-Macam Varian

Varian Semantik : bagian dari varian
total yang berasal dari variasi skor VT
yang disebabkan oleh variabel yang
telah diketahui oleh peneliti, bisa
merupakan variabel yang dimanipulasi
atau variabel yang telah diketahui
pengaruhnya thd VT tp bukan
merupakan variabel yang diteliti (VS).
Varian Non-Sistemik : bagian dari varian
total yang berasal dari VT yang
disebabkan oleh faktor-faktor yang tidak
diketahui peneliti sehingga pengaruhnya
tidak dapat dikontrol dan dianggap
random (terjadi secara kebetulan).
Sering juga disebut varian eror.
 Varian Antar Kelompok : bagian dari
varian total yang berasal dari variasi
skor VT yang disebabkan oleh
manipulasi. Varian antar kelompok
masuk dalam varian semantik.


Varian dalam kelompok : bagian dari
varian total yang berasal dari skor VT
yang tidak disebabkan oleh variabel
yang dimanipulasi (VB). Varian non
sistematik/varian eror merupakan
bagian dari varian dalam kelompok.
Variabel sekunder yang
sumbangaannya tidak dapat diukur atau
dikontrol oleh peneliti juga merupakan
bagian dari varian dalam kelompok.
Controlled Variabel dan Extraneous
Variabel
 Controlled Variabel adalah variabel non
eksperimental yang telah berhasil
dikontrol oleh peneliti
 Ekstraneous variabel adalah variabel
non eksperimental yang tidak berhasil
dikontrol keberadaannya oleh peneliti.
 Variabel non eksperimental biasanya
juga dinamakan variabel sekunder atau
variabel eksternal, confounding variable.

Kontrol Terhadap variabel non
eksperimen
Dalam eksperimen, peneliti pemula
biasanya berpikir kalau semua variabel non
eksperimental harus dihilangkan, akan
tetapi ada variabel non eksperimental yang
tidak dapat dihilangkan tetapi bisa
diminimalisir dan dikontrol tingkatannya
seperti intelligensi dan pengalaman masa
lalu.
 Bagaimana kita tahu keakuratan hub X --Y maka kita harus melihat pada Validitas
Internal

Prinsip Maksminkon



Maksimalkan varians eksperimen atau varian
antar kelompok dengan merancang,
merencanakan dan melaksanakan penelitian
sedemikian rupa shg kondisi eksperimen
sangat berbeda satu dengan lain.
Minimalkan varian kesalahan atau varian
dalam kelompok dengan cara : a. mengurangi
kesalahan pengukuran dengan melakukan
kontrol terhadap kondisi eksperimen, b.
meningkatkan reliabilitas alat ukur.
Kontrol dilakukan terhadap Variabel sekunder
(VS) yang mungkin berpengaruh terhadap VT.
Teknik Kontrol terhadap
Variabel Sekunder

Randomisasi atau Random Assignment
Prosedur memasukkan secara acak subjek
pada sampel penelitian ke dalam setiap
kelompok penelitian KK dan KE. Randomisasi
merupakan teknik yang umumnya digunakan
untuk mengkontrol VS yang sudah ada pada
subjek sebelum penelitian dilakukan seperti
misal inteligensi, motivasi, minat dan jenis
kelamin. Dengan memasukkan secara acak ke
dalam KE dan KK maka secara statistik dapat
diasumsikan bahwa sebelum manipulasi KE
dan KK sudah dikontrol.

Eliminasi
Teknik kontrol dengan menghilangkan
VS dari VT.
Contoh : Pengaruh musik klasik
terhadap ingatan, kebisingan dapat
dikontrol dengan menggunakan ruangan
kedap suara.
Teknik ini dapat digunakan pada
penelitian eksperimental berdesain
between subject maupun within-subject.
Tidak semua VS bisa dikontrol dengan
eliminasi ini.

Konstansi /Balancing
Salah satu teknik kontrol digunakan
untuk menghilangkan pengaruh VS
terhadap VT, tetapi tidak berarti VS
tersebut tidak ada dalam penelitian.
Konstansi diartikan sama atau setara
Kontrol Konstansi pada kondisi
penelitian dan karakteristik Subjek.
Konstansi Kondisi
mengontrol atau membuat kondisi
menjadi sama atau setara. Misal.
Kontrol terhadap suhu, kebisingan
 Konstansi Karakteristik Subjek
Dilakukan dengan menyamakan
karakteristik subjek penelitian pada KE
dan KK. Ada dua cara dengan Matching
dan Blocking.


VS dijadikan VB kedua
VS seringkali tidak mungkin dihilangkan,
atau juga peneliti ingin melihat pengaruh
VS tersebut terhadap VT maka VS
dijadikan VB kedua. Kontrol ini cocok
untuk desain eksperimen between
subject.
Contoh : Pengaruh Metode Pengajaran
dengan prestasi belajar, ternyata
formasi tempat duduk juga berpengaruh
maka formasi tempat duduk jadi VB 2

Kontrol Statistik
Dalam teknik ini VS sudah
mempengaruhi VB terlebih dahulu
kemudian baru dikontrol secara statistik,
yaitu dengan mengeluarkan pengaruh
VS dari VT dengan perhitungan statistik.
Contoh : Pengaruh metode pengajaran
pengenalan huruf terhadap jumlah huruf
yang diingat siswa TK.
Counterbalancing
digunakan untuk mengontrol efek urutan
(sequencing effect)
a. Intrasubject Counterbalancing
b. Intragroup Counterbalancing
