materi kelas x - WordPress.com

Download Report

Transcript materi kelas x - WordPress.com



Menghias kain adalah
memperindah dan
mempercantik suatu benda
, baik yang dipakai untuk
diri sendiri ataupun lenan
rumah tangga sehingga
mutu dan kwalitasnya lebih
tinggi dari sebelumnya.
Contoh : untuk diri sendiri
baju, rok, selendang, topi
dan lenan rumah tangga
taplak meja, sarung galon,
bad cover, gorden, tutup
tudung nasi dll
Ditinjau dari tekniknya, menghias kain
dibedakan atas 2 macam yaitu 1)
menghias permukaan bahan yang sudah
ada dengan bermacam-macam tusuk hias
baik yang menggunakan tangan maupun
dengan menggunakan mesin dan 2)
dengan cara membuat bahan baru yang
berfungsi untuk hiasan benda. Menghias
permukaan kain atau bahan yaitu berupa
aneka teknik hias seperti sulaman,
lekapan
1. Sulaman ( semua menggunakan
benang sulam dan tusuk hias)
Sulaman adalah teknik menghias
kain dengan cara menjahitkan
benang secara dekoratif pada bidang
polos
Sulaman dapat
dibedakan antara lain:
a. Sulaman fantasi /
bebas
Sulaman fantasi
adalah sulaman yang
tidak terikat pada
suatu ketentuan yang
mengikat.
Tusuk hias yang
digunakan : macam –
macam tusuk

b. Sulaman pipih
Sulaman pipih
adalah sulaman yang
sama dengan
sulaman fantasi tapi
tusuk pipihnya lebih
dominan.
 Tusuk hias yang
disunakan : tusuk
pipih dan tusuk
batang
c. Sulaman
bayangan
Sulaman
bayangan adalah
sulaman yang
dilihat pada
bagian baik
seperti bayangan
dengan pinggir
motif seperti
tusuk tikan jejak
2. Lekapan
Lekapan adalah teknik menghias kain dengan
cara menempelkan bahan lain pada bidang
polos menggunakan tusuk hias Lekapan
terbagi 2:
 Aplikasi adalah teknik menghias kain dengan
cara menempelkan perca,yang telah dibentuk
sesuai motif yang di inginkan menggunakan
tusuk hias.
Tusuk hias yang digunakan : tusuk feston dan
sebagai fariasi bisa menggunakan tusuk batang
dll

Melekatkan benang adalah teknik
meghias kain dengan jalan menempelkan
benang tebal atau tali koor menggunakan
tusuk balut
Dalam mendesain produk disesuaikan
dengan prinsip desain, antara lain yaitu:
1. harmoni, yaitu hubungan serasi contoh
harmoni dalam menggaris bentuk dan
warna
2. Keseimbangan, yaitu letak desain
Keseimbangan ini secara garis besar
dapat dikelompokkan atas 2 yaitu
keseimbangan simetris dan
keseimbangan asimetris.
3. Irama, yaitu perbedaan unsur desain.
antara garis panjang, pendek, halus
kasar, lengkung irama pada desain
hiasan dapat dilakukan dengan cara
pengulangan bentuk secara teratur,
radiasi atau pancaran dan perubahan
atau peralihan ukuran.
4. Aksentuasi, yaitu pusat perhatian ( center
of interest) hal ini dapat dicapai dengan
cara memberikan perbedaan warna,
bentuk, ukuran sehingga tidak
memberikan kesan monoton dan
membosankan
5. Kesatuan, dapat dicapai dengan cara
membuat perulangan dari satu warna,
bentuk atau garis – garis tertentu
Desain hiasan dapat dibuat dari berbagai bentuk
ragam hias. Adapun jenis-jenis ragam hias
yang dapat digunakan untuk menghias bidang
atau benda yaitu:
a. Bentuk naturalis
Bentuk naturalis yaitu bentuk yang dibuat
berdasarkan bentuk-bentuk yang ada di alam
sekitar seperti bentuk tumbuh-tumbuhan,
bentuk hewan atau binatang, bentuk batubatuan, bentuk awan, matahari, bintang,
bentuk pemandangan alam dan lain-lain
b. Bentuk geometris
Bentuk geometris yaitu bentuk-bentuk yang
mempunyai bentuk teratur dan dapat diukur
menggunakan alat ukur. Contohnya bentuk
segi empat, segi tiga, lingkaran, kerucut,
silinder dan lain-lain. Berikut ini beberapa
bentuk-bentuk geometris
c. Bentuk dekoratif, yaitu gabungan antara
bentuk naturalis dan geometris
Dalam membuat desain hiasan warna
menjadi peranan penting karena warna
memberikan nilai tambah produknya
Ada 2 kombinasi warna dalam menghias
kain
1. Kombinasi harmonis, yaitu
menghubungkan dan
mengkombinasikan warna-warna serasi.
Contoh : hijau muda, hijau tua dan hijau
kekuning kuningan
2. Kombinasi kontras, yaitu
menghubungkan dan
mengkombinasikan warna – warna
berlawanan. Contoh biru & pink, merah
& hitam
Ragam hias dapat digunakan untuk menghias
suatu benda maka perlu dirancang bentuk
susunan ragam hiasnya yang disebut dengan
pola hias.
Pola hias adalah susunan ragam hias yang
disusun jarak dan ukurannya berdasarkan
aturan-aturan tertentu. Pola hiasan juga harus
menerapkan prinsip-prinsip desain seperti
keseimbangan, irama, aksentuasi, dan kesatuan
sehingga terdapat motif hias atau desain ragam
hias yang kita inginkan
1. Pola serak atau pola
tabur yaitu ragam hias
kecil-kecil yang diatur
jarak dan susunannya
mengisi seluruh
permukaan atau
sebahagian bidang
yang dihias. Ragam
hias dapat diatur jarak
dan susunannya
apakah ke satu arah,
dua arah, dua arah
(bolak balik) atau ke
semua arah
2. Pola pinggiran yaitu ragam hias disusun
berjajar mengikuti garis lurus atau garis
lengkung yang saling berhubungan satu
dengan yang lainnya. Pola pinggiran ini
ada lima macam yaitu pola pinggiran
berdiri, pola pinggiran bergantung, pola
pinggiran simetris, pola pinggiran
berjalan, dan pola pinggiran memanjat
a. Pola pinggiran
berdiri yaitu ragam
hias disusun berjajar
berat ke bawah atau
disusun makin ke
atas makin kecil.
Pola pinggiran ini
sering digunakan
untuk menghias
pinggiran bawah
rok, pinggiran
bawah blus, ujung
lengan dan lain-lain
b. Pola pinggiran
bergantung yaitu
kebalikan dari pola
pinggiran berdiri
yang mana ragam
hias disusun berjajar
dengan susunan
berat ke atas atau
makin ke bawah
makin kecil sehingga
terlihat seperti
menggantung
c. Pola pinggiran
simetris yaitu
ragam hias di
susun berjajar
dimana bagian atas
dan bagian bawah
sama besar
d. Pola pinggiran
berjalan yaitu
susunan ragam hias
yang disusun
berjajar pada garis
horizontal dan
dihubungkan
dengan garis
lengkung sehingga
motif seolah-olah
bergerak ke satu
arah
e. Pola pinggiran
memanjat yaitu
susunan ragam hias
yang disusun
berjajar pada garis
tegak lurus sehingga
seolah-olah motif
bergerak ke
atas/memanjat
3. Pola mengisi bidang
Pola mengisi bidang yaitu ragam hias disusun
mengikuti bentuk bidang yang akan dihias.
Pola mengisi bidang terdiri dari
a. bidang segi empat,
b. bidang segi tiga,
c. bidang lingkaran
a. Pola mengisi bidang segi
empat
yaitu Mengisi bidang
segi empat, ragam hias
bisa disusun di pinggir
atau di tengah atau
pada sudutnya saja
sehingga memberi
kesan bentuk segi
empat. Pola mengisi
bidang segi empat ini
bisa digunakan untuk
menghias benda yang
berbentuk bidang segi
empat seperti alas meja
b. Mengisi bidang segi
tiga yaitu ragam hias
disusun memenuhi
bidang segi tiga atau
di hias pada setiap
sudut segitiga

Pola mengisi bidang
lingkaran/setengah
lingkaran, ragam hias
dapat disusun
mengikuti pinggir
lingkaran, di tengah
atau memenuhi
semua bidang
lingkaran
1. Mencari Ide

Ide bisa muncul secara tidak berurutan
namun dapat juga muncul secara lengkap
Untuk memudahkan pencarian ide atau
gagasan untuk rancangan kerajinan tekstil,
mulailah dengan memikirkan hal-hal di
bawah ini








Produk kerajinan apa yang akan dibuat?
Mengapa produk kerajinan tersebut dibuat
Siapa yang akan menggunakan produk
kerajinan tersebut?
Bahan/material apa yang apa saja yang akan
dipakai?
Warna dan/atau motif apa yang akan
digunakan?
Adakah teknik warna tertentu yang akan
digunakan?
Bagaimana proses pembuatan produk
tersebut?
Alat apa yang dibutuhkan?
2. Membuat Gambar/desain
 Gambarkan ide-ide rancanganmu pada sebuah
buku atau lembaran kertas, dengan
menggunakan pensil, spidol atau bolpoin dan
sebaiknya hidari penggunaan penghapus.
Tariklah garis tipis-tipis dahulu. Jika ada garis
yang dirasa kurang tepat, abaikan saja, buatlah
garis lain pada bidang kertas yang sama.
Demikian seterusnya sehingga kamu berani
menarik garis dengan tegas dan tebal.
3. Pilih Ide Terbaik
Setelah kalian menghasilkan banyak ide-ide
dan menggambarkannya dengan sketsa, mulai
pertimbangkan ide mana yang paling baik,
menyenangkan dan memungkinkan untuk
dibuat
4. Perencanaan Produksi
Tuliskan prosedur dan langkah-langkah kerja
secara jelas dan detail.
5. Pembuatan Kerajinan
dimulai dari persiapan tempat, alat dan bahan
Pengemasan dan perawatan memiliki kesamaan
tujuan, yaitu
 untuk membuat produk menjadi awet dan
tahan lama.
 melindungi produk agar tidak mengalami
penurunan kualitas pada saat sampai kepada
pembeli.
 sebagai pelindung,
 kemasan juga memiliki fungsi untuk
kemudahan membawa serta pengiriman
1.
Dasar Kewirausahaan di Bidang Kerajinan Tekstil
Wirausaha berasal dari kata wira dan usaha. Arti
kata wira adalah pejuang,utama, gagah, berani,
teladan, dan jujur, sedangkan usaha adalah
kegiatan yang dilakukan. Pengertian wirausaha
adalah orang yang pandai atau berbakat
mengenali produk baru, menentukan cara
produksi baru, menyusun kegiatan untuk
mengadakan produk baru, mengatur permodalan
serta memasarkannya. Pelaku wirausaha disebut
wirausahawan atau entrepreneur.
Kewirausahaan adalah kemampuan menciptakan
sesuatu yang baru secara kreatif dan inovatif
untuk mewujudkan nilai tambah (Overton,
2002).
Kreatif berarti menghasilkan sesuatu yang belum
pernah ada sebelumnya. Inovatif berarti
memperbaiki, memodikasi, dan
mengembangkan sesuatu yang sudah ada.

2. Stimulus dan Motivasi Berwirausaha di
Bidang Kerajinan Tekstil
Salah satu kekuatan produk kerajinan tekstil
adalah pada keunikan ragam hias, corak dan
warna yang berbeda dihasilkan dari tiap
wilayah yang berbeda. Kearifan lokal dan nilai
budaya yang kental pada suatu produk
kerajinan membuatnya unik dan mudah
digemari oleh masyarakat umum. Hal ini
mendorong dan memotivasi kemandirian
ekonomi dengan memanfaatkan potensi
produk kerajinan
3. Karakter dan Sikap Kewirausahaan
Ciri- ciri seorang wirausahawan adalah:
a. Percaya diri (self condence)
Kunci keberhasilan dalam bisnis adalah untuk
memahami diri sendiri. Oleh karena itu,
wirausaha yang sukses adalah wirausaha yang
mandiri dan percaya diri.
b. Berorientasi tugas dan hasil
Seseorang yang selalu mengutamakan tugas
dan hasil adalah orang yang selalu
mengutamakan nilai-nilai motif berprestasi,
berorientasi pada laba,ketekunan, dan kerja
keras
c. Keberanian mengambil risiko
Wirausahawan adalah orang yang lebih
menyukai usaha-usaha yang lebih menantang
d. Kepemimpinan
Seorang wirausahawan harus memiliki sifat
kepemimpinan, kepeloporan, keteladanan. Ia
selalu menampilkan produk dan jasa-jasa baru
dan berbeda sehingga ia menjadi pelopor baik
dalam proses produksi maupun pemasaran.
e. Berorientasi ke masa depan
Wirausahawan harus memiliki perspektif dan
pandangan ke masa depan. Kuncinya adalah
dengan kemampuan untuk menciptakan sesuatu
yang baru dan berbeda dari yang ada sekarang
f. Keorisinilan : Kreativitas dan Inovasi
Wirausaha yang inovatif adalah orang yang
memiliki ciri-ciri berikut.
1. Tidak pernah puas dengan cara-cara yang
dilakukan saat ini, meskipun cara tersebut cukup
baik.
2. Selalu menuangkan imajinasi dalaam
pekerjaannya.
3. Selalu ingin tampil berbeda atau selalu
memanfaatkan perbedaan.