etika lingkungan.iad

Download Report

Transcript etika lingkungan.iad

Pengertian Etika Lingkungan
Etika lingkungan adalah norma dan kaidah moral
yang mengatur perilaku manusia dalam
berhubungan dengan alam serta nilai dan prinsip
moral yang menjiwai perilaku manusia dalam
berhubungan dengan alam tersebut.
1. manusia dikuasai lingkungan
2. manusia memanfaatkan isi alam
3. manusia menguasai alam
4. manusia hidup selaras dengan lingkungan hidup
Merupakan upaya terpadu dalam pemanfaatan,
penataan,pemeliharaan, pengawasan, pengendalian,
pemulihan, dan pengembangan lingkungan hidup
Mencapai kelestarian hubungan manusia dengan
lingkungan hidup
2. Mengendalikan pemanfaatan sumber daya secara bijaksana
3. Mewujudkan manusia sebagai pembina lingkungan hidup
4. Melaksanakan pembangunan berwawasan lingkungan
untuk kepentingan generasi mendatang
1.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Populasi berlebihan
Distribusi populasi yang tidak merata
Konsumsi berlebihan dan pola konsumsi boros
Ketidakbijaksanaan penggunaan teknologi
Krisis dalam pengelolaan
Penyederhanaan ekosistem dan gagalnya pemeliharaan keanekaragaman
ekologi
1.
2.
3.
4.
Membentuk daerah konservasi bagi hewan dan tumbuhan seperti taman
nasional, cagar alam, taman laut, hutan lindung dll.
Menumbuhkan sikap menjaga keseimbangan lingkungan seperti mencegah
kebakaran, melakukan reboisasi, tidak melakukan penebangan pohon.
Penggunaan teknologi sesuai dengan kebutuhan.
Pengelolaan disertai dengan proses pembaruannya.
Pengertian
 Etika Lingkungan Hidup hadir sebagai respon atas etika moral yang
selama ini berlaku, yang dirasa lebih mementingkan hubungan antar
manusia dan mengabaikan hubungan antara manusia dan mahluk
hidup bukan manusia. Mahluk bukan manusia, kendati bukan pelaku
moral (moral agents) melainkan dipandang sebagai subyek moral
(moral subjects), sehingga pantas menjadi perhatian moral manusia.
‘Kesalahan terbesar semua etika sejauh ini adalah etika-etika
tersebut hanya berbicara mengenai hubungan antara manusia dengan
manusia’ Albert Schweitzer. Dalam perkembangan selanjutnya,
etika lingkungan hidup menuntut adnya perluasan cara pandang dan
perilaku moral manusia. Yaitu dengan memasukkan lingkungan atau
alam semesta sebagai bagian dari komunitas moral.
Lanjutan
 ANTROPOSENTRISME
 Antroposentrisme adalah teori etika lingkungan yang memandang
manusia sebagai pusat dari sistem alam semesta. Manusia dan
kepentingannya dianggap yang paling menentukan dalam tatanan
ekosistem dan dalam kebijakan yang diambil dalam kaitan dengan
alam, baik secara langsung atau tidak langung. Nilai tertinggi adalah
manusia dan kepentingannya. Hanya manusia yang mempunyai nilai
dan mendapat perhatian. Segala sesuatu yang lain di alam semesta ini
hanya akan mendapat nilai dan perhatian sejauh menunjang dan demi
kepentingan manusia. Oleh karenanya alam pun hanya dilihat sebagai
obyek, alat dan sarana bagi pemenuhan kebutuhan dan kepentingan
manusia. Alam hanya alat bagi pencapaian tujuan manusia. Alam tidak
mempunyai nilai pada dirinya sendiri.
 Alfin: pendapat qt ttg lingkungan hdup d uin
 Panji Yang next......
 Haryono: Canangan Pemerintah 1 org 1 pohon..?
 Dampak negatif reboisasi
Lanjutan
 BIOSENTRISME DAN EKOSENTRISME
 Ekosentrisme merupakan kelanjutan dari teori etika lingkungan
biosentrisme. Oleh karenanya teori ini sering disamakan begitu saja
karena terdapat banyak kesamaan. Yaitu pada penekanannya atas
pendobrakan cara pandang antroposentrisme yang membatasi
keberlakuan etika hanya pada komunitas manusia. Keduanya
memperluas keberlakuan etika untuk mencakup komunitas yang lebih
luas. Pada biosentrisme, konsep etika dibatasi pada komunitas yang
hidup (biosentrism), seperti tumbuhan dan hewan. Sedang pada
ekosentrisme, pemakaian etika diperluas untuk mencakup komunitas
ekosistem seluruhnya (ekosentrism).
Penghijauan (reboisasi)
 PENTINGNYA PENGHIJAUAN LINGKUNGAN
 Penghijauan adalah salah satu kegiatan penting yang harus dilaksanakan secara
konseptual dalam menangani krisis lingkungan.
 Banyak fakta yang menunjukkan bahwa tidak jarang pembangunan dibangun di lahan
hijau terbuka. Padahal tumbuhan dalam ekosistem berperan sebagai produsen pertama
yang mengubah energi surya menjadi energi potensial untuk makhluk lainnya dan
mengubah CO2 menjadi O2 dalam proses fotosintesis. Sehingga dengan meningkatkan
penghijauan di daerah perkotaan berarti dapat mengurangi CO2 atau polutan lainnya
yang berperan terjadinya efek rumah kaca atau gangguan iklim. Di samping vegetasi
berperan dalam kehidupan dan kesehatan lingkungan secara fisik, juga berperan estetika
serta kesehatan jiwa dan raga. Mengingat pentingnya peranan vegetasi ini terutama di
daerah perkotaan untuk menangani krisis lingkungan maka diperlukan kesadaran,
perencanaan dan pelaksanaan dalam upaya menghijaukan lingkungan. Dari berbagai
pengamatan dan penelitian ada kecenderungan bahwa pelaksanaan penghijauan belum
konseptual, malah terkesan asal jadi. Memilih jenis tanaman dengan alasan mudah
diperoleh, murah harganya dan cepat tumbuh.
Lanjutan
 Penghijauan
 Penghijauan dalam arti luas adalah segala daya untuk
memulihkan, memelihara dan meningkatkan kondisi alam
agar dapat terus berproduksi dan berfungsi secara optimal,
baik sebagai pengatur tata air atau pelindung lingkungan.
Ada pula yang mengatakan bahwa penghijauan didaerah
kota adalah suatu usaha untuk menghijaukan kota dengan
melaksanakan pengelolaan taman-taman kota, tamantaman lingkungan, jalur hijau dan sebagainya. Dalam hal
ini penghijauan perkotaan merupakan kegiatan pengisian
ruang terbuka di perkotaan.
Lanjutan
 Pada proses fotosintesis tumbuhan hijau
mengambil CO2 dan mengeluarkan C6H12O6
serta peranan O2 yang sangat dibutuhkan
manusia. Oleh karena itu, peranan tumbuhan
hijau sangat diperlukan untuk menjaring CO2 dan
melepas O2 kembali ke udara. Di samping itu
berbagai proses metabolisme tumbuhan hijau
dapat memberikan berbagai fungsi untuk
kebutuhan makhluk hidup yang dapat
meningkatkan kualitas lingkungan.
Penghijauan berperan dan
berfungsi
 Sebagai paru-paru kota. Tanaman sebagai elemen
hijau, pada pertumbuhannya menghasilkan zat asam
(O2) yang sangat diperlukan bagi makhluk hidup
untuk pernapasan;
 Sebagai pengatur lingkungan (mikro), vegetasi akan
menimbulkan hawa lingkungan setempat menjadi
sejuk, nyaman dan segar;
Lanjutan
 Pencipta lingkungan hidup (ekologis);
 Penyeimbangan alam (adaphis) merupakan
pembentukan tempat-tempat hidup alam bagi
satwa yang hidup di sekitarnya;
 Perlindungan (protektif), terhadap kondisi fisik
alami sekitarnya (angin kencang, terik matahari,
gas atau debu-debu);
 Keindahan (estetika);
 Kesehatan (hygiene); (Rekreasi dan pendidikan
(edukatif);
Unsur hutan kota (urban
forestry)
 Fungsi dan manfaat hutan antara lain untuk memberikan
hasil, pencagaran flora dan fauna, pengendalian air tanah
dan erosi, ameliorasi iklim. Jika hutan tersebut berada di
dalam kota fungsi dan manfaat hutan antara lain
menciptakan iklim mikro, arsitektural, estetika, modifikasi
suhu, peresapan air hujan, perlindungan angin dan udara,
pengendalian polusi udara, pengelolaan limbah dan
memperkecil pantulan sinar matahari, pengendalian erosi
tanah, mengurangi aliran permukaan, mengikat tanah.
Konstruksi vegetasi dapat mengatur keseimbangan air
dengan cara intersepsi, infiltrasi, evaporasi dan transpirasi.
Lanjutan
 Sebagai konsekuensi tumbuhan sebagai produsen
pertama dalam ekosistem, dan mengingat fungsi
hutan kota dan fungsi penghijauan perkotaan
sangat bergantung kepada vegetasi yang
digunakan maka tidak perlu lagi dipersoalkan luas
lahan sebagai syarat hutan kota. Yang penting
adalah jumlah dan keanekaragaman vegetasi yang
ditaman di perkotaan sebanyak mungkin.
Perlindungan Hutan
 Hutan-hutan Indonesia sebagai paru-paru dunia,
keberadaannya perlu dilestarikan. Oleh karena itu,
sebagai usaha konservasi sumber daya alam dan
lingkungan hidup. Perlindungan hutan dan
pelestariannya diarahkan untuk memberikan
perlindungan terhadap proses ekologi yang dapat
menunjang dan memelihara sistem penyangga
kehidupan umat manusia.
HUTAN UNTUK KESEJAHTERAAN
 Hutan sebagai sumber kekayaan alam yang penting
perlu dikelola dengan sebaik-baiknya agar
memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi rakyat
dengan tetap menjaga kelangsungan fungsi dan
kemampuannya dalam melestarikan lingkungan
hidup.
Lanjutan
 Dalam hubungan ini tetap diperlukan peranan hutan
sebagai sumber pendapatan dan lapangan kerja bagi
penduduk sekitarnya. Hal ini akan lebih meningkatkan
rasa tanggung jawab masyarakat untuk membina
kelestarian alam. Selanjutnya perlu lebih ditingkatkan
produksi hutan terutama untuk memenuhi kebutuhan
industri dan energi melalui peningkatan pengusahaan
hutan produksi, penyempurnaan tata guna hutan tropis
serta pemanfaatan hasil hutan. Usaha perlindungan,
penertiban dan pengamanan hutan, penanaman kembali,
konversi sebagian hutan alam menjadi hutan buatan,
penyuluhan serta pengembangan sistem pemasaran perlu
dilanjutkan dan ditingkatkan.
 Kita merasa bersyukur bahwa Tuhan Yang Maha
Pemurah menganugerahkan kita kekayaan alam
yang melimpah. Kita dianugerahi ribuan pulau
dan lautan yang luas serta selat-selat dengan
sumber daya alam yang lengkap dan berharga,
seperti sumber daya alam tadi, kita manfaatkan
untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat.
 Dalam melaksanakan pembangunan, kita harus
menghindari cara-cara pembangunan yang
menghasilkan kemajuan material tetapi
mengakibatkan kerusakan lingkungan. Kita harus
mengembangkan pembangunan yang sekaligus
melestarikan fungsi lingkungan hidup. Dengan
melaksanakan pembangunan yang demikian,
maka kemiskinan rakyat dapat kita atasi bersama
dengan usaha meningkatkan kualitas hidup rakyat