Transcript Pola tanam

Diversifikasi pertanian
Riwan kusmiadi
Pentingnya diversifikasi pertanian

Menjawab tantangan ketahanan pangan
yang ada ditengah permasalahan turunya
produksi dan kurangnya lahan yang
produktif
Riwan kusmiadi

Diversifikasi pertanian dapat dilakukan
dengan cara penganekaragaman usaha
pertanian. (penanaman tanaman yang
berbeda, tidak satu jenis tanaman tertentu,
diversifikasi juga membantu dalam
kelangsungan lahan pertanian agar tetap
produkstif)
Riwan kusmiadi
Diversifikasi pertanian dapat
dilakukan dengan cara :
Pergantian jenis tanaman
dengan mengimbagi
pemenuhan kebutuhan
makanan pokok
2. Sistem tumpang sari
(melakukan sistem penanaman
campuran dalam satu lahan
produktif ---- (dapat menahan
serangan hama dan ikut
menambah unsur hara pada
lahan).
3. Menggunakan lahan pertanian
berbasis hutan (agroforestry)
1.
Riwan kusmiadi
Agroforestry

Agroforestry adalah teknik pertanaman yang
memadukan tanaman kayu yang berumur
panjang dengan tanaman pertanian (palawija),
peternakan atau perikanan di dalam atau di luar
kawasan hutan.
Riwan kusmiadi

Pola tanam agroforestry pada dasarnya
dipraktekkan untuk satu tujuan yakni
efisiensi penggunaan lahan, artinya dari
sebidang lahan bisa dihasilkan berbagai
produk yang bernilai ekonomi.

Pola tanam agroforestry dipraktekkan
secara luas dalam rangka rehabilitasi hutan
dengan melibatkan petani miskin dan lapar
lahan (land-less farmer) di sekitar hutan.
Riwan kusmiadi

Agroforestry pada dasarnya adalah pola
pertanaman yang memanfaatkan sinar
matahari dan tanah yang `berlapis-lapis` untuk
meningkatkan produktivitas lahan.
Riwan kusmiadi

contoh :
Pada sebidang tanah, seorang petani
menanam sengon (Paraserianthes
falcataria) yang memiliki tajuk (canopy) yang
tinggi dan luas. Di bawahnya, sang petani
menanam tanaman kopi (Coffea spp) yang
memang memerlukan naungan untuk
berproduksi. Lapisan terbawah di dekat
permukaan tanah dimanfaatkan untuk
menanam empon-empon atau ganyong
(Canna edulis) yang toleran/tahan terhadap
naungan.
Riwan kusmiadi
Riwan kusmiadi

Mengacu kepada kebijakan pembangunan
pertanian, pengembangan pola tanam dan
diversifikasi usaha tani di lahan sawah
memiliki justifikasi yang kuat.

Wacana diversifikasi usaha tani telah
dikembangkan sejak Pelita II (1974-1978),
dalam rangka pemantapan program
intensifikasi dan ekstensifikasi menuju
swasembada pangan.
Riwan kusmiadi

Pengembangan intensifikasi palawija dan
hortikultura perlu dilakukan secara simultan
dan terpadu dengan budidaya tanaman padi.

Palawija -------- pergiliran tanaman di lahan
sawah.
Riwan kusmiadi
Potensi dan dampak pengelolaan
pola tanam

Pengembangan diversifikasi atau pola
usaha tani perlu dilakukan secara rasional
dan dinamis dengan mempertimbangkan
faktor lingkungan dan permintaan pasar
agar memberikan manfaat yang maksimal
dalam peningkatan produksi.
Riwan kusmiadi
Beberapa faktor yang perlu dipetimbangkan
dalam menyusun pola tanam (usaha tani )
adalah sebagai berikut:
1. Ketersediaan air yang mencakup waktu dan
lamanya ketersediaan. Yang tergantung
pada kinerja air irigasi, pola distribusi dan
jumlah hujan
2. Keadaan tanah yang meliputi sifat fisik,
kimia dan bentuk permukaan tanah.
3. Tinggi tempat dari permukaan laut terutama
sehubungan dengan suhu udara, tanah dan
air pengairan.
Riwan kusmiadi
4. Eksistensi hama dan penyakit tanaman yang
bersifat kronis dan potensial
5. Ketersediaan dan aksebilitas bahan
tanaman yang meliputi jenis dan varietas
menurut kesesuaian agroekosistem dan
toleransi terhadap jasad pengganggu
6. Aksebilitas dan kelancaran pemasaran hasil
produksi dengan dukungan infrastruktur
(fisik dan kelembagaan) dan potensial pasar
yang memadai.
Riwan kusmiadi
7. Kemampuan permodalan, ketersedian
kridit dan kelayakan serta kemampuan
petani menggunakan kridit
8. Kharakteristik sosial budaya masyarakat
setempat yang terkait dengan adopsi
teknologi dan pengembangannya dalam
perbaikan taraf hidup mereka.
Riwan kusmiadi
Berdasarkan sifat tanah dan tipe iklim, terdapat
enam jenis agroekosistem sebagai basis pola
pertanaman dalam setahun:
1.
Lahan sawah irigasi 10-12 bulan (a) padi
sawah-padi sawah-padi sawah. Pola ini
dianjurkan pada kondisi kesulitan drainase
dengan kewajiban pengembalian bahan
organik. (b) padi sawah – padi sawah –
palawija/sayuran.
Riwan kusmiadi
2. Lahan sawah irigasi dengan jaminan
ketersediaan air irigasi 7-9 bulan (a) padi
sawah-padi sawah walik jerami-palawija
(b) padi sawah – palawija/sayuran palawija/sayuran.
3. Lahan sawah irigasi dengan jaminan
ketersediaan air irigasi 5-6 bulan : (a) gogo
rancah- padi sawah walik jerami-palawija
(b) palawija-padi sawah-palawija/sayuran
(c) padi sawah-palawija/sayuran
Riwan kusmiadi
4. Lahan sawah tadah hujan (a) gogo rancahpadi sawah-kacang tunggak (b)padi sawahpalawija/sayuran (c) gogo rancah-palawijapalawija/sayuran (d) budidaya sistem surjan
5. Lahan pasang surut (a) padi unggul-padi
unggul (b) padin unggul-padi lokal (c)padipalawija (d) palawija-palawija (e) budidaya
sistem surjan
Riwan kusmiadi
6. Lahan kering (a) padi gogo tumpang sari
dengan jagung yang ditanam pada awal
musim hujan (b) tanaman substitusi padi
gogo seperti kacang tanah atau kedelai (c)
pola tanam lorong (alley cropping) dengan
tanaman pagar (hedgerow) seperti legume,
buah buahan atau tanaman industri (d) pola
tanam dengan mengikut sertakan tanaman
perkebunan dan ternak dalam sistem usaha
tani lahan kering
Riwan kusmiadi
Pada lahan sawah irigasi bila air tersedia
sepanjang tahun, petani cenderung
bertanam padi terus menerus sehingga
berdampak buruk terhadap
perkembangan hama dan penyakit
tanaman
 ----- 2 x setahun tetapi mengikut sertakan
palawija pada musim ke tiga.

Riwan kusmiadi

1.
2.
3.
4.
Menurut Basa dan Effendi (1981), Berkenaan
dengan pengembangan pola tanam pada lahan
basah :
Produk tanaman pangan pada lahan basah
banyak dipengaruhi oleh tersedianya air irigasi
dan hujan, jenis tanah, kemampuan wilayah
(lahan) dan teknologi pertanian
Pola tanam rekomendasi pada sawah
berpengairan 9-10 bulan adalah padi sawahpadi sawah-palawija dengan hasil 15,40 ton
gabah/Ha.
Pada sawah berpengairan 7 bulan, pola tanam
introduksi adalah padi gogo rancah-padi walik
jerami-palawija.
Pola tanam anjuran pada sawah berpengairan
5 bulan adalah gogo rancah-padisawahpalawija.
Riwan kusmiadi

Pola tanam padi-padi-kacang hijau dapat
dilakuakan di lahan sawah irigasi dan
dapat meningkatkan intensitas tanam dan
pendapatan usaha tani.
Riwan kusmiadi
Menurut soemarno (1992) dibandingkan
dengan tanaman kacangan lainnya
kacang hijau memiliki beberapa
kelebihan:





lebih tahan kekeringan, hama dan
penyakit yang menyerang lebih sedikit,
dapat dipanen dalam usia yang relatif
singkat (55-60 hari)
dapat ditanam pada lahan yang kurang
subur dengan teknik budidaya yang
lebih mudah,
resiko kegagalan panen lebih kecil,
harga jual lebih tinggi dan lebih stabil
dan dapat dikonsumsi langsung
dengan cara pengolahan yang mudah
Riwan kusmiadi
Intensifikasi pertanian
Adalah salah satu usaha
untuk meningkatkan hasil
pertnian dengan cara
mengoptimalkan lahan
pertanian yang sudah ada
-------
panca usaha tania
Riwan kusmiadi
Panca usaha tani
1.
2.
3.
4.
5.
Pemilihan dan penggunaan bibit unggul
Pengelolaan lahan atau tanah pertanian
secara tepat. (bisa dengan 2 cara yaitu
tradisional/cangkul dan modern /traktor.
Pengaturan irigasi atau saluran air
Pemberian pupuk yang sesuai aturan
(pupuk alami atau buatan). Tak hanya
jenis tetapi cara, dosis dan waktu
pemupukan harus menjadi perhatian.
Pemberantasan hama dengan baik
(dapat dilakuan dengan pelepasan
predator hama dan dapat juga
menggunakan bahan kimia)
Riwan kusmiadi
Beberapa dampak intensifikasi
yang tak terkendali





Dampak dari pengolahan tanah
Dampak dari pemupukan (unsur nitrogen
yang terkandung di dalam pupuk dapat
menyebabkan terbentuknya larutan nitrit di
dalam tanah)
Dampak dari Pestisida
Penurunan keanekaragaman hayati
Penurunan produksi protein, dikarenakan
pengembangan serealia (sebagai
sumber karbohidrat) tidak diimbangi
pengembangan pangan sumber protein
dan lahan peternakan diubah menjadi
sawah)
Riwan kusmiadi
ekstensifikasi

populasi penduduk meningkat
= luas lahan untuk
pemukiman--------lahan
produktif berkurang.

Ekstensifikasi harus dilakukan
untuk mencegah penurunan
produksi hasil pertanian untuk
memnuhi kebutuhan pangan
Riwan kusmiadi
Pelaku ekstensifikasi
Perseorangan
(petani)
 Pemerintah (program
transmigrasi)
biasanya bersifat mandiri
berkesinambungan dan
mendapat pengawasan penuh
dari pemerintah

Riwan kusmiadi
Macam-macam
ekstensifikasi
Perluasan lahan pertanian
dengan pembukaan hutan baru
(nomaden--- merupakan hasil
perluasan secara mandiri)
 Perluasan lahan pertanian
dengan pembukaan lahan kering.
(kondirinya kurang subur
sehingga dibutuhkan sebuah
perlakuan tambahan)
 Perluasan lahan pertanian
dengan pembukaan lahan
gambut.

Riwan kusmiadi
Dampak dari ekstensifikasi
pertanian
Rusaknya ekosistem pada
lahan lahan tertentu
 Berkurangnya habitat alami
hewan di alam.

Diharapkan program
ekstensifikasi pertanian yang
seimbang dan selaras dengan
perubahan alam maupun
ekosistem yang ada.
Riwan kusmiadi