Kasus BOM Kepunton Solo

Download Report

Transcript Kasus BOM Kepunton Solo

Presentasi
Ilmu Kewarganegaraan
Pokok bahasan
: Aksi Bom bunuh diri di GBIK,
Kepunton, Solo, Jawa Tengah
Dosen pembimbing : Bp. Sudaryono
Assalamualaikum wr. wb.
Marilah pertama kita panjatkan puji
syukur kehadriat Allah SWT.
Yang mana
dengan rahmat dan hidayahnya kita dapat
berkumpul dalam kegiatan presentasi ini
dalam keadaan sehat wal’afiat.
Tak lupa sholawat serta salam kita
haturkan kepada nabi besar kita Muhammad
SAW, karena dengan perjuangannya kita bisa
terlepas dari zaman kebodohan.
Dalam kesempatan ini, kami akan
mempresentasikan tentang hubungan bom
Solo dengan nilai-nilai perspektif Pancasila
Aksi Bom GBIK, Kepunton, Solo, Jawa Tengah
Ini adalah kasus atau aksi bom bunuh diri
yang pertama kali terjadi di kota Solo. Bom
yang terjadi di kawasan Jebres itu mempunyai
daya ledak kekuatan low explosive, bom itu
meledak dengan cara di lekatkan pada perut
tersangka yaitu Ahmad Yosepa. Bom yang
meledak itu terjadi pukul 10.55 setelah acara
kebaktian usai. Walaupun hanya berkekuatan
low explosive, namun isu yang di sajikan
mampu menggemparkan kota Solo, bahkan
Indonesia. Terbukti dengan adanya kantor
dinas sementara Kapolri di kota Solo untuk
mengurus masalah bom tersebut.
Lalu, apa hubungannya dengan nilai perspektif Pancasila?
Siapakah yang bersalah dalam kasus bom tersebut?
Dimana peran Badan Intelejen negara dan POLRI?
Apakah semua hanya skenario belaka dan apakah ini semua
hanya pengalihan isu di tengah carut marutnya masalah di
negeri ini?
Mari kita bahas dalam presentasi dan forum diskusi ini ……
PANCASILA
1.
2.
3.
4.
5.
Ketuhanan yang Maha Esa
Kemanusiaan yang adil dan beradab
Persatuan Indonesia
Kerakyatan yang di pimpin oleh hikmat
kebijaksanaan, dalam permusyawaratan
perwakilan
Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Di pandang dari sila ke satu
“Ketuhanan yang maha Esa”
Aksi bom adalah tindakan bodoh dan
salah besar jika di lakukan di Indonesia
 Aksi bom tidak semua nya bisa di katakan
sebagai jihad
 Islam
tidak mengajarkan hambanya
menyakiti umat muslim dan umat nonmuslim yang tidak mengganggu agama
Islam
 Pentingnya rasa toleransi, menghormati,
dan saling memiliki antar umat beragama

Di pandang dari sila ke dua
“Kemanusiaan yang adil dan
beradab”




Aksi bom bunuh diri adalah perbuatan keji yang
tidak berperikemanusiaan dan melanggar HAM
Setiap orang mempunyai hak untuk hidup aman,
tenang, dan mendapatkan perlindungan hukum
di Indonesia
Aksi bom bunuh diri adalah perbuatan
pelanggaran dan pelecehan nilai-nilai Pancasila
Perlu di tingkatkannya jaminan hidup yang aman
oleh pihak-pihak penegak hukum, khususnya
POLRI dan BIN
Di pandang dari sila ke tiga
“Persatuan Indonesia”
Agama di Indonesia mulai mengalami dis
intregasi sosial dan mulai terpecah belah
 Mulai pudarnya smangat perdamaian
 Persatuan rakyat Indonesia sangat lemah
dan mudah di provokasi aksi terorisme
 Kebersamaan
yang mulai berkurang
menyebabkan
mudahnya
pemerintah
semakin membodohi rakyat

Di pandang dari sila ke empat
“Kerakyatan yang di pimpin oleh hikmat
kebijaksanaan, dalam permusyawaratan
perwakilan”
Rakyat mulai tidak tenang dan terancam
hidupnya
 Aksi bom adalah sebuah momok nyata bagi umat
beragama di Indoneia
 Pemerintah terbukti gagal dan kecolongan dalam
menjaga keamanan Nasional
 BIN dan POLRI seharunya lebih bekerja keras dan
profesional dalam bekerja
 Pemerintah sudah lupa dengan janji-janjinya, dan
rakyat kecil bagaikan hiburan di panggug
sandiwara mereka

Di pandang dari sila ke lima
“Keadilan sosial bagi seluruh
rakyat Indonesa”




Keadilan yang di tegakkan di Indonesia
adalah sebuah kegagalan besar
Aksi bom bunuh diri adalah aksi yang
menyenagkan bagi pemerintah, karena bisa
menutupi
kebusukan-kebusukan
para
petinggi negara
Aksi bom bunuh diri adalah sebuah kejadian
nyata yang sangat tidak adil bagi rakyat
Indonesia
Pemerintah seakan lupa terhadap kasus
korupsi di saat datang kasus bom bunuh diri
Dalam kasus itu, Siapakah
yang bersalah? Apakah :
 Ajaran
Islam
 Pelaku bom bunuh diri
 POLRI dan BIN, atau
 Pemerintah
Penjelasan!
Menurut kelompok kami, yang bersalah adalah:
 Pelaku bom bunuh diri, karena tindakan bunuh
diri dengan menggunakan bom bunuh diri di
Indonesia sangat tidak tepat
 POLRI dan BIN, karena sebagai badan penegak
hukum, seharusnya POLRI dan BIN mau bekerja
lebih keras dan menyusun strategi yang lebih
baik agar tidak kecolongan lagi
 Pemerintah, karena pemerintah sudah terlalu
banyak berbuat dzalim, sehingga banyak memicu
aksi-aksi terorisme yang bertujuan untuk
membuktikan kepada pemerintah, bahwa rakyat
sudah tak ingin di tindas
Dimanakah peran BIN dan POLRI?

BIN (Badan Intelejen Negara) yang sesungguhnya adalah
suatu badan mata-mata negara, telah gagal mengawasi
sindikat-sindikat teroris yang meresahkan rakyat Indonesia.
Segala berita yang mengabarkan bahwa BIN itu tidak bersalah
dan merasa tidak kecolongan, adalah tidak benar. Karena telah
terbukti BIN kecolongan atas kasus bom di Solo dan itu adalah
sebuah cara untuk menutupi kebusukan yang ada di negara ini.

POLRI adalah lembaga penegak hukum yang berhubungan
langsung dengan masyarakat, jadi POLRI harus selalu siap
sedia dalam setiap waktu untuk menjaga, dan mengayomi
masyarakat. Namun sekarang kenyataannya pihak dari
kepolisian malah lebih mementingkan kepentingan pribadi dan
kepentingan negara yang jelas-jelas sudah terlanjur bobrok
oleh korupsi. Dan hal itu pasti ada yang menjadi korban, yaitu
masyarakat semakin di tindas, yang kaya berkuasa, yang
miskin semakin tertindas.
Apakah semua hanya skenario belaka dan
apakah ini semua hanya pengalihan isu di
tengah carut marutnya masalah di negeri ini?
Jikalau memang benar itu adalah murni
aksi bom bunuh diri, secara logika dapat kita
ketahui, seharusnya pelaku meledakan diri nya
tepat pada saat jemaat sedang melakukan
misa di dalam gereja. Namun yang terjadi
seolah-olah hanyalah manipulasi, dan hal
tersebut sangat memberikan tanda tanya
besar. BIN yang di gembor-gemborkan
sebenarnya sudah mengendus aksi bom
tersebut, nyata nya tetap saja kecolongan.
Menurut pendapat para politisi dan pakar
hukum, kejadian tersebut adalah skenario lama,
yang bertujuan untuk mengalihkan isu yang terjadi
di dalam pemerintahan, khususnya di dalam
kabinet dan pemerintahan SBY.
SBY yang selalu di hantam dengan masalah
yang bertubi-tubi, mulai dari kasus korupsi, ricuh
antar kelompok agama, konflik daerah, dsb. Dan
yang paling parah adalah ketika partai nya di dera
kasus-kasus korupsi. Jadi telah menjadi cerita
lama, ketika bom terjadi, pasti kejadian itu di saat
posisi SBY dalam keadaan terdesak.
Jadi kesimpulan dari kelompok kami, mungkin
bom kepunton merupakan sebuah skenario yang
yang sudah di atur POLRI dan BIN untuk
melindungi harkat dan martabat SBY walaupun
harus menjatuhkan reputasinya sendiri.
SEKIAN
yang dapat kami sampaikan, apabila ada salah kata,
tingkah dan laku, kami mohon maaf.
Wassalamualaikum wr. wb.
HIDUP MAHASISWA !!!
Kelompok :
Diaz Virdananjaya
Faris Akmal
Muhamad Hafidz
Khadafi Muhamad
Ndaru Wicahyo
C100 110 016
C100 110 038
C100 110 001
C100 110 036
C100 110 033