PASAR MODAL KONVENSIONAL DAN PASAR

Download Report

Transcript PASAR MODAL KONVENSIONAL DAN PASAR

PASAR MODAL
KONVENSIONAL DAN PASAR
MODAL SYARIAH
Oleh:
Puput Mustika
Tia Rahmalianti
Akubanks/D3/III
2013
Pasar Modal
 Pasar modal secara umum dapat
diidentikkan dengan sebuah tempat
dimana modal diperdagangkan antara
pihak yang memiliki kelebihan modal
(investor) dengan orang yang
membutuhkan modal (issuer) untuk
mengembangkan investasi.
PASAR MODAL
Pasar modal (capital modal) adalah pasar keuangan
untuk dana-dana jangka panjang dan merupakan
pasar yang konkret. Dana jangka panjang adalah
dana yang jatuh temponya lebih dari satu tahun.
Pasar Modal Konvensional dan Syariah
 Pengertian Pasar Modal konvensional dapat dilihat
dalam Bab I Ketentuan Umum, Pasal 1 ayat (13)
Undang-undang Nomor 8 Tahun 1995 Tentang
Pasar Modal, yang didalamnya disebutkan, bahwa
Pasar Modal adalah kegiatan yang bersangkutan
dengan Penawaran Umum dan perdagangan Efek,
Perusahaan Publik yang berkaitan dengan Efek yang
diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang
berkaitan dengan Efek.
Pasar Modal Syariah
 Pasar Modal Syariah secara umum dapat
didefinisikan sebagai Pasar Modal yang dalam
operasionalnya menerapkan prinsip-prinsip syariah
Dasar hukum (peraturan) dalam Pasar Modal
Konvensional dan Pasar Modal Syariah
 UU No.8/1995 tentang Pasar Modal
 PP No. 45/1995 tentang Penyelenggaraan Kegiatan di Bidang Pasar




Modal
SK Bapepam No. Kep.07/PM/2003 Tgl. 20 Februari 2003 tentang
Penetapan Kontrak Berjangka atas Indeks Efek sebagai Efek
Peraturan Bapepam No. III. E. 1 tgl. 31 Okt 2003 tentang Kontrak
Berjangka dan Opsi atas Efek atau Indeks Efek
SE Ketua Bapepam No. SE-01/PM/2002 tgl. 25 Februari 2002
tentang Kontrak Berjangka Indeks Efek dalam Pelaporan MKBD
Perusahaan Efek
Persetujuan tertulis Bapepam nomor S-356/PM/2004 tanggal 18
Pebruari 2004 perihal Persetujuan KBIE-LN (DJIA & DJ Japan
Titans 100) 1. No.05/DSN-MUI/IV/2000 tentang Jual Beli Saham;
Landasan Berdasarkan Al-Qur’an
Al- Baqarah: 278
ََ ‫ن الرِّ َبا إِن ُكن ُتم مُّؤ ِم ِن‬
‫ين‬
ََ ‫ي َِم‬
ََ ‫للا َو َذرُواَ َما َب ِق‬
ََّ َ‫ين آ َم ُنواَ ا َّتقُوا‬
ََ ‫ََ ُّي َها الَّ ِذ‬
Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada
Allah dan tinggalkan sisa riba (yang belum
dipungut) jika kamu orang-orang yang
beriman (QS. Al- Baqarah: 278).
Ayat lainnya : Al- Baqarah: 279, Al- Baqarah: 275,
An-Nisa’:29, Al-Jumu’ah:10, Al-Maidah: 1.
Landasan Hukum Berdasarkan Hadits
 Dalam sebuah hadits, Nabi Muhammad Saw.
Bersabda, “Ketahuilah, siapa yang memelihara anak
yatim, Sedangkan anak yatim itu memiliki harta,
maka hendaklah ia menginvestasikannya
(membisniskankannya), janganlah ia membiarakan
harta itu idle, sehingga harga itu terus berkurang
lantara zakat”.
Berdasarkan Fatwa MUI
 Fatwa No. 20/DSN-MUI/IX/2001 tentang Pedoman




Pelaksanaan Investasi Untuk Reksadana Syariah
Fatwa No. 32/DSN-MUI/IX/2002 tentang Obligasi
Syariah
Fatwa No. 33/DSN-MUI/IX/2002 tentang Obligasi
Syariah Mudharabah
Fatwa No. 40/DSN-MUI/X/2003 tentang Pasar
Modal dan Pedoman Umum Penerapan Prinsip
Syariah di Bidang Pasar Modal
Fatwa No. 41/DSN-MUI/III/2004 tentang Obligasi
Syariah Ijarah
Peraturan lainnya
 Peraturan Bapepam & LK No IX.A.13 tentang
Penerbitan Efek Syariah
 Peraturan Bapepam & LK No IX.A.14 tentang Akadakad Yang Digunakan Dalam Penerbitan Efek
Syariah di Pasar Modal
 Peraturan Bapepam & LK No II.K.1 tentang Kriteria
dan Penerbitan Daftar Efek Syariah
Fungsi Pasar Modal Syariah
a. Memungkinkan bagi masyarakat berpartispasi dalam
kegiatan bisnis dengan memperoleh bagian dari keuntungan
dan risikonya.
b. Memungkinkan para pemegang saham menjual sahamnya
guna mendapatkan likuiditas
c. Memungkinkan perusahaan meningkatkan modal dari luar
untuk membangun dan mengembangkan lini produksinya
d. Memisahkan operasi kegiatan bisnis dari fluktuasi jangka
pendek pada harga saham yang merupakan ciri umum pada
pasar modal konvensional
e. Memungkinkan investasi pada ekonomi itu ditentukan oleh
kinerja kegiatan bisnis sebagaimana tercermin pada harga
saham.
Produk-Produk Yang Di Perdagangkan di
Pasar Modal Konvensional Dan Pasar
Modal Syariah.
Pasar Modal Konvensional
Saham (Stocks)
Saham pada dasarnya adalah bukti pemilikan atas
suatu perusahaan berbentuk Perseroan Terbatas
(PT). Saham Terbagi Menjadi dua:
a. Saham Biasa (Common Stocks)
b. Saham Preferen (Preferred Stocks)
1.
2. Obligasi (Bond)
Obligasi adalah surat berharga atau sertifikat yang
berisi kontrak antara pemberi dana (dalam hal ini
pemodal) dengan yang diberi dana (emiten).
3. Obligasi Konversi (Convertible Bond)
 Obligasi konversi, sekilas tidak ada bedanya dengan
obligasi biasa, misalnya, memberikan kupon yang
tetap, memiliki waktu jatuh tempo dan memiliki
nilai “face value”. Hanya saja, obligasi konversi
memiliki keunikan, yaitu bisa ditukar dengan saham
biasa.
4. Reksa Dana (Mutual Funds)
 Reksa dana merupakan salah satu alternatif investasi
bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil
dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan
keahlian untuk menghitung risiko atas investasi
mereka.
Produk Pasar Modal Syariah
1.
Saham Syariah
Saham merupakan surat berharga yang
merepresentasikan penyertaan modal kedalam
suatu perusahaan. Sementara dalam prinsip
syariah, penyertaan modal dilakukan pada
perusahaan-perusahaan yang tidak melanggar
prinsip-prinsip syariah
Saham-saham yang dilarang dalam Indeks
Syariah
Mengacu pada Fatwa DSN-MUI No.20, larangan pada:
seperti:
a. Usaha perjudian dan permainan yang tergolong judi
atau perdagangan yang dilarang.
b. Usaha lembaga keuangan konvensional (ribawi)
termasuk perbankan dan asuransi konvensional.
c. Usaha yang memproduksi, mendistribusi serta
memperdagangkan makanan dan minuman yang
tergolong haram.
d. Usaha yang memproduksi, mendistribusi dan/atau
menyediakan barang-barang ataupun jasa yang merusak
moral dan bersifat mudarat.
2. Obligasi Syariah
 Sesuai dengan Fatwa Dewan Syari’ah Nasional No:
32/DSN-MUI/IX/2002, “Obligasi Syariah adalah
suatu surat berharga jangka panjang berdasarkan
prinsip syariah yang dikeluarkan Emiten kepada
pemegang Obligasi Syari’ah yang mewajibkan
Emiten untuk membayar pendapatan kepada
pemegang Obligasi Syari’ah berupa bagi
hasil/margin/fee, serta membayar kembali dana
obligasi pada saat jatuh tempo.
3. Reksa Dana Syariah
 Reksa Dana Syariah merupakan Reksa Dana yang
mengalokasikan seluruh dana/portofolio kedalam
instrument syariah seperti saham-saham yang
tergabung dalam Jakarta Islamic Indeks (JII),
obligasi syariah, dan berbagai instrument keuangan
syariah lainnya.
LEMBAGA-LEMBAGA YANG TERLIBAT
DI PASAR MODAL
1. BAPEPAM (Badan Pengawas Pasar Modal)
2. Lembaga Penunjang Pasar Perdana : Penjamin
Emisi Efek, Akuntan Publik, Konsultan Hukum,
Notaris, Agen Penjual , Perusahaan Penilai.
3. Lembaga Penunjang dalam Emisi Obligasi
4. Lembaga Penunjang Pasar Sekunder
Keuntungan dari Pasar Modal
• Menyediakan sumber pembiayaan jangka panjang
untuk dunia usaha.
• Sarana untuk mengalokasikan sumber dana secara
optimal bagi investor.
• Memungkinkan adanya upaya diversifikasi.
Manfaat Pasar Modal adalah :
Manfaat bagi Investor :
• Memperoleh deviden bagi pemegang saham
• Memperoleh capital gain jika ada kenaikan harga
saham
• Memperoleh bunga bagi pemegang obligasi
• Mempunyai hak suara dalam RUPS
• Dapat dengan mudah mengganti instrumen investasi
Manfaat bagi Emiten :
• Mendapatkan dana yang lebih besar
• Perusahaan dapat lebih fleksibel dalam mengolah
dana
• Memperkecil ketergantungan terhadap bank
• Besar kecilnya deviden tergantung besar kecilnya
keuntungan
• Tidak ada kewajiban yang terikat sebagai jaminan
Manfaat bagi Pemerintah :
• Membantu pemerintah dalam mendorong
perkembangan pembangunan
• Membantu pemerintah dalam mendorong kegiatan
investasi
• Membantu pemerintah dalam menciptakan
kesempatan kerja
Risiko dari Pasar Modal
• Risiko daya beli
Daya beli berkaitan dengan kemungkinan terjadinya inflasi yang
menyebabkan nilai riil pendapatan akan lebih kecil.
• Risiko bisnis
Menurunnya kemampuan perusahaan memperoleh laba,
menyebabkan menurunnya kemampuan emiten membayar bunga
atau deviden.
• Risiko tingkat bunga
Tingkat bunga yang naik, biasanya akan menyebabkan nilai saham
cenderung turun
• Risiko likuiditas
Kemampuan surat berharga untuk dapat segera diperjualbelikan
Kelemahan Pasar Modal
Selain kerugian, Pasar Modal juga memiliki
kelemahan antara lain :
• Mekanisme pasar modal yang cukup rumit
menyulitkan pihak-pihak tertentu yang akan terlibat
di dalamnya.
• Saham pasar modal bersifat spekulatif sehingga
dapat merugikan pihak tertentu.
• Jika kurs tidak stabil, maka harga saham ikut
terpengaruh.