workshop - WordPress.com

Download Report

Transcript workshop - WordPress.com

ALAT PERAGA
KACAMATA PELUANG
Oleh:
1.
2.
3.
4.
5.
Iin Sofiyani
Tia Fifi Lestari
Firda Amila
Agus Siswanto
Arum Dwi Rahmawati
A 410 080 212
A 410 080 271
A 410 080 226
A 410 080 248
A 410 080250
KACAMATA PELUANG
A.
B
C
D
E
•Kajian Teori
•Alat dan Bahan
•Cara Pembuatan
•Cara Kerja
•Kelebihan
A. Kajian Teori
1. Peluang
Misalkan, sekeping uang logam yang bentuknya
simetris ditos sebanyak 50 kali, kejadian
munculnya muka gambar sebanyak 23 kali
sehingga
dinamakan frekuensi relatif
muncul muka gambar. Jika pengetosan uang
logam tersebut dilakukan berulang-ulang dalam
frekuensi yang besar, frekuensi relatif kejadian
muncul muka gambar akan mendekati suatu
bilangan tertentu, yaitu
. Bilangan tersebut
dinamakan peluang dari kejadian muncul angka.
Diketahui, N adalah banyak titik sampel pada ruang
sampel S dari sebuah percobaan. Kejadian A adalah
salah satu kejadian pada percobaan tersebut
sehingga peluang A adalah P(A) =
Apabila banyak kejadian A yang terjadi dari
percobaan tersebut adalah n, peluang terjadinya
kejadian A adalah P(A) =
2. Frekuensi Harapan
Frekuensi harapan suatu kejadian ialah
frekuensi yang diharapkan terjadinya
kejadian tersebut selama n percobaan
tersebut. Frekuensi harapan dirumuskan
sebagai berikut.
Dalam hal ini, n : banyak percobaan
P ( A)
: peluang terjadinya
kejadian A
3. Kejadian Majemuk
a. Peluang Komplemen Suatu Kejadian
Diketahui, A adalah kejadian pada sebuah ruang
sampel, sedangkan A’ adalah kejadian bukan A yang
juga terdapat pada ruang sampel tersebut. Kejadian
bukan A atau A’ dinamakan juga komplemen kejadian
A. Peluang kejadian A dilambangkan dengan P(A),
dan peluang komplemen kejadian bukan A
dilambangkan dengan P(bukan A) atau P(A’). Peluang
ruang sampel sama dengan 1, sehingga
b. Peluang Gabungan Dua Kejadian yang Saling
Lepas
Sebuah dadu seimbang dilempar ke atas. Misalkan, A
adalah kejadian (kejadian) munculdadu bermata ganjil
dan B adalah kejadian muncul mata dadu genap. Kejadian
A dan B merupakan kejadian saling lepas sebab irisan dari
dua kejadian tersebut adalah himpunan kosong.
Diketahui, himpunan A melambangkan kejadian A dan
himpunan B melambangkan kejadian B. Apabila P (A) dan
P (B) setiap peluang kejadian A dan kejadian B yang saling
lepas, peluang gabungan 2 kejadian tersebut yang
dinyatakan oleh
adalah
. Oleh karena
maka tentunya
= 0 sehingga,
Artinya, pada dua kejadian A dan kejadian B yang
saling lepas, peluang terjadinya kejadian A atau kejadian B
adalah penjumlahan peluang dua kejadian tersebut.
c. Peluang Dua Kejadian yang Saling Bebas
Jika kejadian A tidak memengaruhi terjadinya
kejadian B dan sebaliknya atau terjadiatau
tidaknya kejadian A tidak tergantung pada
terjadi atau tidaknya kejadian B. Hal iniseperti
digambarkan pada pelemparan dua buah
dadu sekaligus. A adalah kejadian keluarnya
dadu pertama angka 3 dan B adalah kejadian
keluarnyadadu kedua angka 5 maka kejadian
A dan kejadian B merupakan dua kejadian
yangsaling bebas, dan peluang kejadian ini
dapat dirumuskan:
B. Alat dan Bahan
Gunting
Gergaji
kecil /
besar
Soldier
Pengga
ris
angka
Meteran
Alat
Palu
Mistar
Pensil
Pisau
Jangka
besar
Spidol
Bor
Bahan
1.
2.
3.
Triplek ( 100 cm x 60 cm ) 2 buah
Kayu (330 cm x 5 cm x 1,5 cm)
Lampu led ( 22 buah; 11 merah dan 11
biru )
4. Kabel ( 10 meter )
5. Saklar ( 4 buah )
6. Paku (1,5 cm atau 2 cm)
7. Lem kayu
8. List (330 cm)
9. Perekat (20 cm x 40 cm)
10. Karpet (50 cm x 15 cm)
11. Seng (10 cm x 6 cm)
12. Cat 3 kaleng kecil (merah, biru,
putih)
13. Tenol (1 meter)
14. Dinamo ukuran motor tamiya (2
buah)
15. Resistor
16. Steker gepeng
17. Melamin (50 cm x 50 cm)
18. Batu baterai (4 buah)
19. Kertas mika
20. Stiker hitam
C. Cara Pembuatan
Adapun cara pembuatan alat peraga Kacamata Peluang adalah
sebagai berikut:
1. Menyiapkan seluruh alat-alat yang akan digunakan seperti di
atas.
2. Menyiapkan seluruh bahan - bahan yang akan digunakan
3. Membuat desain gambar sesuai rencana.
4. Menggambar dua buah lingkaran dengan diameter 30 cm di
triplek.
5. Mengecat lingkaran A dengan warna biru dan B dengan
warna merah.
6. Setelah cat pada lingkaran A dan B mengering, mengebor 2
buah triplek berbentuk lingkaran pada pusatnya.
7. Mengecat bagian triplek yang masih polos dengan warna
putih.
8. Menggambar angka 1 - 12 untuk lingkaran A dan 1 - 10 untuk
lingkaran B serta huruf-huruf
”KACAMATA PELUANG”
sebagai judul pada stiker
9. Menempelkan stiker angka pada lingkaran A dan B serta judul
di bagian atas sesuai ketentuan.
10.Memotong melamin dengan ukuran 4 cm x 3 cm sebanyak 90
buah.
11. Menandai potongan melamin dengan angka 0 sampai 9 dan
tanda tambah, kurang, pembagi, serta tanda sama dengan
menggunakan spidol permanen.
12. Memotong seng dengan ukuran 15 cm x 1 cm (sebagai jarum
jam)sebanyak dua buah, 4 cm x 0,5 cm dan 3,5 cm x 0,5 cm
masing masing sebanyak 22 buah.
13. Memasang seng yang berukuran 4 cm x 0,5 cm dan 3,5 cm x 0,5
cm pada lingkaran A dan B (masing-masing bagian yang
menuju tiap-tiap angka terdapat dua seng yang terpasang).
14. Mengecek semua lampu led dengan baterei, setelah
keadaan lampu led dapat digunakan kemudian disolder
dengan kabel.
15. Merangkai lampu led pada masing – masing angka di tiap
– tiap lingkaran (untuk lingkaran A mulai angka 1 sampai
12, lingkaran B mulai angka 1 sampai 10).
16. Menghubungkan rangkaian lampu dengan seng pada
masing – masing angka di kedua lingkaran.
17. Menghubungkan rangkaian tersebut pada saklar.
18. Membuat dua buah jarum yang terbuat dari mika
kemudian di lapisi dengan stiker dan pada masing-masing
jarum ditempelkan serabut platina.
19. Memasang dua buah jarum pada dinamo kemudian
dihubungkan dengan aliran AC. Setelah itu rangkaian
dihubungkan dengan saklar.
20. Menghubungkan kedua rangkaian dinamo
pada rangkaian baterei yang sudah dibuat
sebelumnya (tiap satu dinamo dihubungkan
dengan dua buah baterei).
21. Finishing yaitu pengecekan semua bagian
pada alat peraga terutama lampu dan jarum,
apakah sudah dapat beroperasi dengan tepat
atau tidak serta penyempurnaan kacamata
peluang.
22. Memasang list pada keliling bagian depan alat
peraga dengan menggunakan sekrup.
23. Alat peraga Kacamata peluang siap untuk
digunakan.
D. Cara Kerja
Cara kerja alat peraga Kacamata Peluang ini
adalah dengan menyambungkan alat peraga
dengan sumber arus listrik terlebih dahulu.
Setelah itu, tinggal kita jalankan alat peraga
sesuai kebutuhan, antara lain pada konsep:
• Peluang kejadian
Cara kerja Kacamata Peluang pada konsep ini adalah dengan
menghidupkan saklar pada salah satu jam. Misal ingin mencari
peluang munculnya angka 2 pada jam B,pertama yang dilakukan
pilih on pada jam B,kemudian off-kan ternyata jarum panah
menunjukkan angka 8, ulangi langkah tersebut sampai semua angka
muncul atau anak panah menunjukkan semua angka. Dalam
percobaan tersebut tidak memerhatikan angka yang sudah muncul.
Jadi akan terdapat 10 percobaan yang memenuhui kesepuluh angka
tersebut. Dari 10 percobaan tersebut angka 2 hanya 1 kali muncul.
Jadi bisa ditulis 1 : 10 atau , dimana 1 merupakan ‘n’ yaitu jumlah
objek yang dicari dan 10 merupakan ‘N’ jumlah semesta yang
bersangkutan. Dengan kata lain dapat ditulis .
E. KELEBIHAN
1. Memudahkan siswa dalam memahami
konsep peluang, peluang komplemen,
peluang saling lepas, dan peluang saling
bebas