Munculnya kehidupan awal manusia

Download Report

Transcript Munculnya kehidupan awal manusia

KEHIDUPAN AWAL MASYARAKAT
INDONESIA
Disusun oleh:
Ezra C. Sitanggang
Dian Nur Antika
Fany S. Wardana
Nur Ayomi P



Standar Kompetensi
Menganalisis peradaban Indonesia dan dunia.
Kompetensi Dasar
Menganalisis kehidupan awal masyarakat Indonesia.
Indikator :
1. Mengidentifikasi pembabagan pra-aksara berdasarkan
geologi.
2. Mengidentifikasi pembabagan pra-aksara berdasarkan
arkeologi.
3. Mendeskripsikan pembabagan pra-aksara berdasarkan
ciri kehidupan masyarakat.
4. Mendeskripsikan asal usul dan persebaran manusia di
kepulauan Indonesia.
 Tujuan
Pembelajaran
Setelah kegiatan pembelajaran siswa mampu
untuk
 Mengidentifikasi pembabagan pra-aksara
berdasarkan geologi.
 Mengidentifikasi pembabagan pra-aksara
berdasarkan arkeologi.
 Mendeskripsikan pembabagan pra-aksara
berdasarkan ciri kehidupan masyarakat.
 Mendeskripsikan asal usul dan persebaran
manusia di kepulauan Indonesia.
PEMBAGIAN ZAMAN
Ahli geologi membagi
umur bumi ke dalam 4
tahapan zaman
 Arkaeikum
 Paleozoikum
 Mesozoikum
 Neozoikum
Berdasarkan Arkeologi
- Zaman Batu
- Zaman Logam
ZAMAN ARKAEIKUM
Berlangsung sekitar 2500 juta tahun yang lalu
 Keadaan bumi masih sangat panas
 Suhunya diperkirakan mancapai 6000’C
 Belum ada kehidupan

ZAMAN PALEOZOIKUM
Berlangsung kira-kira 500-200 juta tahun yang
lalu
 Suhu mulai turun
 Sudah mulai ada kehidupan
mikrooarganismeberevolusiReptil, Amphibi
dan Pisces

ZAMAN MESOZOIKUM
Sekitar 250-140 juta tahun yang lalu
 Suhu bumi sudah stabilterbentuk banyak
hutan yang luas dan lebat
 Berkembanganya Reptil-reptil
besarDinosaurus
 Primata dan mamalia juga berkembang

ZAMAN NEOZOIKUM
Sekitar 60 juta tahun yang lalu
 Mulai adanya manusia
 Dibagi kedalam 2 zaman:
 Tersier
 Kuarter

ZAMAN TERSIER
60 juta tahun yang lalu
 Dihuni oleh:
 Dinosaurus
 Primata
 mamalia

ZAMAN KUARTER
600.000 juta tahun yang lalu
 Dibagi menjadi 2 masa:
 Pleistosenthe ice age
 Masa pentingadanya manusia purba
Pithecanthropus
 Holosen (20.000-10.000 juta tahun yang lalu)
 Evolusi pada makhluk hidup
 Homo Sapiens mulai berkembang

Paleolithikum
Mesolitikum
Batu
Neolithikum
Megalitikum
Pembagian zaman
berdasarkan
arkeologi
Besi
Logam
Perunggu
Tembaga
ZAMAN PALEOLITHIKUM
Zaman batu tua
 Ditandai dengan penggunaan perkakas yang
bentuknya sangat sederhana.
 Di Indonesia, manusia pendukungnya
Pithecanthropus Erectus, Pithecantropus
Robustus, meganthropus paleojavanicus

ZAMAN MEZOLITHIKUM
Zaman batu madya atau pertengahan
 Manusia pendukungnya bangsa Melanesoide
yang merupakan nenek moyang orang Papua,
Aeta, Sakai, dan Aborigin

ZAMAN NEOLITHIKUM
Zaman batu muda
 Di Indonesia,
 zaman Neolitikum dimulai sekitar 1.500 SM.
Cara hidup untuk memenuhi kebutuhannya
telah mengalami perubahan pesat, dari cara food
gathering menjadi food producting, yaitu dengan
cara bercocok tanam dan memelihara ternak.

ZAMAN MEGALITIKUM
zaman batu besar
 Pada zaman ini manusia sudah mengenal
kepercayaan animisme dan dinamisme.

HASIL BUDAYA ZAMAN MEGALITIKUM
Menhir
 Dolmen
 Sarkofagus
 Waruga

ZAMAN LOGAM
Zaman tembaga
 Zaman perunggu
 Zaman besi

MANUSIA PURBA DI INDONESIA
Sebelum membahas hal tersebut kita membahas
tentang terbentuknya kepulauan Indonesia
 Kepulauan Indonesia dibagi menjadi 3
 Bagian barat
 Bagian tengah
 Bagian timur

LANJUT......
Bagian barat awalnya bersatu dengan benua
AsiaDangkalan Sunda
 Bagian tengah asli wilayah Indonesia
 Bagian timur awalnya bersatu dengan benua
AustraliaDangkalan Sahul

TEORI TENTANG ASAL-USUL MANUSIA
Teori EvolusiCharles Darwin
 Dalam bukunya yang berjudul THE
DESCENT of MANmenyatakan bahwa
nenek moyang manusia yang paling dekat
yakni berkerabat dengan Primata

JENIS-JENIS MANUSIA PURBA DI
INDONESIA
Penemu
Periode
Penemuan
Eugene Dubois dan B.D
van Reitschotlen
1889 - 1909
Pithecanthropus Erectus
Teer Haar, Oppenoorth,
Ralph von Koenigswald,
F. weidenrich
1931 - 1941
Tjokrohandoyo dan
Duifjes, Teuku Jacob,
Prof. Dr. Sartono, Ir. Otto
Sudarmadji dan Prof. Dr.
R..P. Soejono
1952 - seterusnya
di Trinil, Ngawi, Jatiim
Kebudayaan Ngandong,
Meganthropus
Paleojavanicus dan
Pithecanthopus
Mojokertensis
Homo Mojokertensis
dan 13 fosil manusia
purba lainnya.
MEGANTHROPUS
Ralph van Koenigswald  fosil gigi, rahang atas
dan bawah di daerah Sangiran
 Cirinya:
 Badan tegap, rahang besar dan kuat
 Food gathering
 makananumbi2an dan buah2an
 Tidak memiliki dagu, kening menonjol ke
depan, memiliki tonjolan kepala belakang
yang tajam dan tulang dahi miring ke depan

PITHECANTHROPUS
 Eugene Dubois  Pithecanthropus Erectus
 Hidupnya berkelompok, berasal dari lapisan
Jetis dan lapisan Trinil
Cirinya:
 Tinginya antara 165 – 180 cm
 Berat badan sekitar 104 kg
 Rahang dan geraham kuat
 Kening menonjol, belum punya dagu,
berhidung besar dan dari miring ke belakang
 Tubuh tegap, bentuk paha sudah menyerupai
manusia
 Volume otak ±950 – 1100 cc
JENIS –JENIS PITHECANTHROPUS
Pithecanthropus Mojokertoens1936-1941R.v.
Koenigwald
 Pithecanthropus Soloensis19311934Weidenreich dan R.v. Koenigwald
 Pithecanthropus Robustus1939 Weidenreich
dan R.v. Koenigwald

HOMO
Jenis manusia purba yang memiliki sifat-sifat
manusia sekarang
 Dikenal dengan Thinking Man
 Hidup antara 60.000 – 25.000 tahun yang lalu
 Jenisnya:
 Homo Wajakensis
 Homo Soloensis
Di anggap sebagai nenek moyang kita

CIRI-CIRINYA
Volume otak antara 1.000 – 2.000 dengan rata-rata 1.350
– 1.450 cc
 Tinggi tubuh antara 130 – 210 cm
 Berat badan 30 – 150 kg
 Dahi membulat
 Gigi, rahang dan otot mengecil
 Muka tidak begitu menonjol ke depan, letak tengkorak
diatas tulang belakang
 Berjalan dan berdiri tegak sudah lebih sempurna
 Sudah mengenal api

Lapisan Tanah
Jenis Manusia
Holosen
Homo Sapiens
Pleistosen Atas
Homo Wajakensis
Pleistosen Tengah
Homo Soloensis
Pleistosen Bawah
Pithecanthropus
Robustus,
Pithecanthropus
Mojokertoensis,
Meganthropus
CIRI-CIRI SOSIAL, BUDAYA, EKONOMI
DAN KEPERCAYAAN MASYARAKAT
PADA MASA BERBURU DAN BERTANI
A. CORAK KEHIDUPAN MASYARAKAT
PRASEJARAH INDONESIA
1.
-
-
-
Sistem Kepercayaan
Mulai ada pada
zaman mesolitikum
Bukti berupa
lukisan perahu pada
nekara
Dikenal istilah
animisme dan
dinamisme
2. KEMASYARAKATAN
-
-
-
Sistem kemasyarakatan
masih sederhana
Berkelompok dalam
jumlah kecil
Adanya seorang pemimpin
yang dipilih atas dasar
musyawarah
Kelompok berdasarkan
bidang keahlian
 Membentuk aturan
secara musyawarah
3. MATA PENCAHARIAN
a. Pertanian
- Pada masa neolitikum
- Berpindah (mengandalkan humus) menetap
- Adanya pembagian tugas berdasarkan keahliannya
b. Pelayaran
- Perahu sampan
- Perahu bercadik
- Perahu pinisi
4. ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI
-
-
Zaman Neolitikum
Memanfaatkan angin musim
Ilmu perbintangan sebagai petunjuk waktu
dalam pertanian
Zaman perundagian  pengecoran logam
TEKNIK PEMBUATAN BARANG LOGAM
1.
Teknik dua setangkup (bivalve)
Menggunakan dua buah cetakan yang dapat saling
ditangkupkan.
Bentuk cetakan dibuat sesuai bentuk benda yang akan
dibuat.
Cairan logam dituang pada cetakan.
Kedua cetakan ditangkupkan.
Setlah logam dingin cetakan dibuka.
Keuntungannya yaitu cetakan dapat digunakan berulangulang.
2. Teknik cetak tuang (a cire perdue)
Bentuk benda yang dikehendaki dibuat dulu dari lilin.
Lilin dilapisi tanah liat lalu dipanaskan.
Cairan logam dituangkan.
Setelah cairan dingin, cetakan dipecahkan.
TEKNIK PEMBUATAN GERABAH
Teknologi tatap pelindas menghasilkan bentuk gerabah
yang tidak terlalu halus. Dengan meletakkan tanah liat di
atas landasan batu. Kemudian gerabah dibentuk dengan
mengandalkan keterampilan pembuat gerabah sesuai
bentuk yang diinginkan.
 Teknik roda pemutar, menggunakan landasan yang dapat
diputar sehingga lebih cepat membentuk gerabah dan
lebih halus buatannya.

5. KESENIAN
-
-
Lukisan
dinding gua
Batik
Gamelan
Wayang
B. CIRI KEHIDUPAN MASYARAKAT
PRASEJARAH INDONESIA
1.
-
-
-
-
Masa Berburu dan Meramu
Keadaan bumi masih labil.
Hidup bergantung pada alam dalam jumlah kecil.
Cenderung selalu berpindah tempat.
Pemilihan pemimpin menggunakan sistem interpares
(dianggap mempunyai pandangan lebih luas).
Telah menggunakan komunikasi sederhana dengan
dibantu isyarat muka, tangan dan anggota tubuh lain.
Telah memiliki naluri untuk melindungi diri.
Sisa makanan teronggok sebagai sampah dapur disebut
kjokkenmoddinger.
BEBERAPA
HAL YANG DILAKUKAN
MANUSIA PURBA UNTUK BERTAHAN
HIDUP
Menciptakan berbagai macam alat dari batu dan
tulang untuk membantu kekurangan dan
kemampuan fisik mereka.
 Hidup dalam kelompok untuk dapat saling
membantu ketika ada bahaya.
 Hidup berpindah tempat dekat dengan sumber air
dan binatang buruan.
 Ditemukannya api sehinga bertahan dari udara
dingin.

2. MASA BERCOCOK TANAM
Membuka sebidang tanah untuk ditanami tanaman
(berhuma).
 Banyak hasil ladang tergantung kesuburan dan curah
hujan.
 Jika kurang menguntungkan mereka berpindah tempat
(ladang berpindah).
 Kelompok bertambah banyak menjadi masyarakat
pedesaan.

3. MASA PERUNDAGIAN
Pembagian kerja telah terspesialisasi (bekerja sesuai
keterampilan masing-masing).
 Kehidupan menetap (sedenter).
 Hasil budaya terbuat dari perunggu, gerabah, perhiasan.
 Mengenal sistem barter
 Melaksanakan upacara pemujaan
 Mendirikan banguan tempat pemujaan.

HIPOTESA ASAL USUL DAN PERSEBARAN
MANUSIA DI KEPULAUAN INDONESIA
1. Teori Yunan
Berdasarkan teori ini, orang-orang Nusantara datang dan berasal dari
Yunan. Teori ini didukung oleh R.H Geldern, J.H.C Kern, J.R Foster,
J.R Logen, Slametmuljana, dan Asmah Haji Omar. Alasan
pendukungnya yaitu:
 Kapak Tua yang ditemukan di wilayah Nusantara memiliki
kemiripan dengan Kapak Tua yang terdapat di Asia Tengah. Hal ini
menunjukkan adanya migrasi penduduk dari Asia Tengah ke
Kepulauan Nusantara.
 Bahasa Melayu yang berkembang di Nusantara serumpun dengan
bahasa yang ada di Kamboja. Hal ini menunjukkan bahwa penduduk
di Kamboja mungkin berasal dari Dataran Yunan dengan menyusuri
Sungai Mekong. Arus perpindahan ini kemudian dilanjutkan ketika
sebagian dari mereka melanjutkan perpindahan dan sampai ke
wilayah Nusantara. Kemiripan bahasa Melayu dengan bahasa
Kamboja sekaligus menandakan pertaliannya dengan Dataran
Yunan.
Kedatangan mereka ke Kepulauan Nusantara ini melalui tiga
gelombang utama:
 Orang Negrito
Orang Negrito merupakan penduduk paling awal di Kepulauan
Nusantara. Mereka diperkirakan sudah mendiami kepulauan ini
sejak 1000 SM. Hal ini didasarkan pada hasil penemuan
arkeologi di Gua Cha, Kelantan, Malaysia.
Orang Negrito ini kemudian menurunkan orang Semang, yang
sekarang banyak terdapat di Malaysia. Orang Negrito
mempunyai ciri-ciri fisik berkulit gelap, berambut keriting,
bermata bundar, berhidung lebar, berbibir penuh, serta ukuran
badan yang pendek.
 Melayu Proto
Perpindahan orang Melayu Proto ke Kepulauan Nusantara
diperkirakan terjadi pada 2.500 SM. Mereka mempunyai
peradaban yang lebih maju daripada orang Negrito. Hal ini
ditandai dengan kemahirannya dalam bercocok tanam.
 Melayu Deutro
Perpindahan orang Melayu Deutro merupakan gelombang
perpindahan orang Melayu kuno kedua yang terjadi pada 1.500
SM. Mereka merupakan manusia yang hidup di pantai dan
mempunyai kemahiran dalam berlayar.
TEORI NUSANTARA
Asal mula manusia yang menghuni wilayah Nusantara ini tidak berasal dari
luar melainkan mereka sudah hidup dan berkembang di wilayah Nusantara
itu sendiri. Didukung oleh J. Crawford, K. Himly, Sutan Takdir Alisjahbana,
dan Gorys Keraf. Alasan Teori Nusantara:
 Bangsa Melayu dan bangsa Jawa mempunyai tingkat peradaban yang
tinggi. Taraf ini hanya dapat dicapai setelah perkembangan budaya yang
lama. Hal ini menunjukkan bahwa orang Melayu tidak berasal dari
manamana,
tetapi berasal dan berkembang di Nusantara.
 K. Himly tidak setuju dengan pendapat yang mengatakan bahwa bahasa
Melayu serumpun dengan bahasa Champa (Kamboja). Baginya, persamaan
yang berlaku di kedua bahasa tersebut adalah suatu fenomena yang bersifat
“kebetulan”.
 Manusia kuno Homo Soloensis dan Homo Wajakensis yang terdapat di
Pulau Jawa. Penemuan manusia kuno ini di Pulau Jawa menunjukkan
adanya kemungkinan orang Melayu itu keturunan dari manusia kuno
tersebut,
yakni berasal dari Jawa.
 Bahasa yang berkembang di Nusantara yaitu rumpun bahasa Austronesia,
mempunyai perbedaan yang sangat jauh dengan bahasa yang berkembang
di Asia Tengah yaitu bahasa Indo-Eropah.
TEORI “OUT OF AFRICA

Menyatakan bahwa manusia modern yang hidup sekarang
ini berasal dari Afrika. Setelah mereka berhasil melalu
proses evolusi dan mencapai taraf manusia modern,
kemudian mereka bermigrasi ke seluruh benua yang ada di
dunia ini. Apabila kita bersandar pada teori ini, maka bisa
dikatakan bahwa manusia yang hidup di Indonesia
sekarang ini merupakan hasil proses migrasi manusia
modern yang berasal dari Afrika tersebut.