K-mah Ceria 28 September 2012

Download Report

Transcript K-mah Ceria 28 September 2012

DARAH
Spesial for “MUSLIMAH SHALIHAH”
[Keisya Avicenna, 28 September 2012]
DARAH
• SIFAT SIFAT DARAH :
o Cair
o Kental
o Berbau ‘tidak enak’
o Tidak berbau
WARNA WARNA DARAH :
o Hitam
o Merah
o Merah kekuning-kuingan
o Kuning
o Keruh
Darah yang keluar dari rahim wanita ada 3 jenis:
• Darah haid
• Darah nifas
• Darah istihadhah
DARAH HAID
• Darah haid ialah darah sehat yang keluar dari
rahim wanita.yang sedikitnya berusia 9 tahun.
• Darah ini keluar minimumnya selama sehari
semalam (24 Jam), maksimumnya 15 hari dan
normalnya 6 atau 7 hari. Jadi masa suci bagi
wanita antara dua haid tidak boleh kurang dari
15 hari
Hikmah Haid
•
•
•
•
Tanda wanita sehat jika keluar haid.
Tanda sudah masuk baligh jika keluar haid.
Tanda tidak hamil jika keluar haid.
Tanda wanita masuk menopause (jika tidak
keluar haid).
DARAH NIFAS
• Darah nifas ialah darah yang keluar dari rahim
wanita yang melahirkan, minimumnya
seketika, maksimumnya 60 hari dan
normalnya 40 hari.
Contoh :
Seorang ibu setelah melahirkan langsung
mengeluarkan darah selama 53 hari,
kemudian putus selama 8 hari, keluar lagi
selama 3 hari. Maka :
o 53 hari : nifas
o 8 hari : suci
o 3 hari : haid
DARAH ISTIHADHAH
• Darah istihadhah ialah darah yang keluar dari
rahim wanita, ia bukan darah haidh atau darah
nifas tapi darah penyakit. Hukumnya seperti
hukum orang yang tidak bisa menahan kecing
yang selamanya keluar.
Jenis Darah Istihadhah
Ada 5 macam:
1. Darah yang keluar dari rahim gadis yang belum berusia
9 tahun.
2. Darah yang keluar dari rahim wanita kurang dari sehari
semalam (kurang dari 24 jam).
3. Darah yang keluar dari rahim wanita lebih dari 15 hari
4. Darah yang keluar dari rahim wanita yang melahirkan
lebih dari 60 hari.
5. Darah yang keluar dari rahim wanita sebelum habis
masa suci 15 hari.
• Bagi wanita yang mengeluarkan darah
istihadhah yaitu bukan darah haid dan
nifas (darah penyakit) WAJIB baginya
melakukan shalat dan puasa.
Cara shalat bagi wanita istihadhah
1- Mencuci darah istihadhah dari kemaluannya sebersihbersihnya dan menutup rapat kemaluan dengan kain
(pembalut)
• Sesuai dengan sabda Rasulallah saw kepada Hamnah
binti Jahsy ra “Aku beritahukan kepadamu (agar
menggunakan) kapas kerena kapas dapat menyerap
darah” Hamnah berkata: “Darahnya lebih banyak
daripada itu” Rasulallah saw bersabda lagi: “Maka
pakailah penahan.” (HR Abu Daud, at-tirmidzi).
• Jika masih tetap keluar setelah diberikan penahan maka
darah yang keluar (rembes) tidak membatalkan
wudhunya dan shalatnya sah. Karena kesulitan baginya
untuk mencegah darah yang keluar.
2- Wajib mengulangi mencuci darah dari kemaluannya dan
menutup rapat kemaluan dengan kain (pembalut) setiap
akan wudhu. Dan wajib wudhu setiap akan melakukan
shalat.
Cara shalat bagi wanita istihadhah
3- Tidak boleh berwudhu sebelum masuk waktu
shalat
4- Satu wudhu hanya bisa berlaku untuk satu shalat
fardhu saja atau tidak boleh lebih dari satu shalat
fardhu kecuali shalat sunah boleh dilakukan
sekehendaknya.
5- Harus segera melakukan shalat setelah berwudhu
tidak boleh ditunda. Jika shalatnya ditunda
setelah berwudhu, maka wudhunya wajib
diulangi, karena dikuatirkan darah akan keluar
lebih banyak lagi. Hal ini sama dengan orang yang
tidak bisa menahan kencing karena penyakit,
shalatnya harus disegerakan setelah berwudhu
tidak boleh ditunda.
Larangan bagi Wanita Haid dan Nifas
1. Shalat.
• Sesuai dengan sabda Rasulullah Saw kepada Fatimah
binti Abi Hubaisy: “Jika datang haid maka tinggalkanlah
shalat, dan jika telah pergi maka mandilah dan
lakukanlah shalat” (HR Bukhari Muslim).
2. Puasa.
• Rasulullah Saw bersabda: “Aku tidak melihat kurangnya
akal dan agama yang lebih menguasai manusia dari
wanita.”. Beliau bersabda “Wanita bangun malam
tanpa mengerjakan shalat dan tidak puasa di bulan
Ramadan (karena haid), ini adalah kekurangan pada
agama” (HR Bukhari Muslim).
3. Thawaf
• Sesuai dengan sabda Rasulallah saw kepada
Aisyah ra (Ketika haji wada’ dan ia mendapatkan
haid): “Lakukanlah semua amalan yang dilakukan
oleh orang yang melaksanakan haji, hanya saja
engkau tidak boleh melakukan thawaf di
Baitullah” (HR Bukhari Muslim).
4. Thalak (cerai)
• Wanita yang sedang haid tidak boleh diceraikan
oleh suaminya.
5. Berdiam (I’tikaf) di masjid.
• Rasulullah Saw bersabda “Tidak halal masjid bagi
orang yang junub dan wanita yang sedang haid”
(HR Abu Daud, Ibnu Majah, at-Thabrani, Ibnu
Khuzaimah dan Ibnu al-Qathan)
6. Bersetubuh
• Allah berfirman: “Mereka bertanya kepadamu
tentang haid. Katakanlah: “Haid itu adalah
kotoran”. Oleh sebab itu hendaklah kamu
menjauhkan diri dari wanita di waktu haid; dan
janganlah kamu mendekati mereka, sebelum
mereka suci. Apabila mereka telah suci, maka
campurilah mereka itu di tempat yang
diperintahkan Allah kepadamu” [QS. AlBaqarah:222]
Mandi Junub
Mandi menurut syar’I ialah meratakan air ke
seluruh tubuh.
Rukun mandi junub:
1. Berniat.
2. Membasuh seluruh anggota tubuh mulai dari
sebelah kanan.
Sunnah Mandi Junub
1.
2.
3.
4.
5.
Mencuci kedua tangan 3x.
Membasuh kemaluan
Berwudhu secara sempurna
Menuangkan air ke atas kepala sebanyak 3x.
Mengalirkan air ke seluruh badan dengan
memulai dari sebelah kanan.
Bekal-bekal Mengisi Masa Haid
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Dzikrullah
Belajar Mengajar
Birrul Walidain
Berkhidmat pada Suami
Menambah Kuantitas Dakwah
Silaturahim
Memperbanyak infaq dan sedekah
Muroja’ah Hafalan Qur’an dan Hadits.
NB: Rincian Masa Haid
A. Jika masa pemisah kurang dari 15 hari, maka
perinciannya sebagai berikut :
Bila darah pertama dan kedua masih dalam rangkaian
masa 15 hari terhitung dari permulaan keluarnya
darah pertama,maka semuanya di hukumi haid
termasuk masa berhenti diantara 2 darah tersebut.
Contoh :
o Keluar darah selama 3 hari : haid
o Berhenti selama 3 hari : haid
o Keluar lagi selama 5 hari : haid
Keseluruhan hari termasuk hari tidak keluar darah
dihukumi haid, sebab semuanya masih dalam masa
maksimal haid, yaitu 15 hari.
B. Bila darah kedua sudah di luar rangkaian masa 15 hari
dari permulaan haid pertama ( jumlah masa pemisah
dengan darah pertama tidak kurang dari 15 hari ).
Sementara jumlah masa pemisah di tambah darah
kedua tidak lebih 15 hari maka darah kedua dihukum
darah fasad (darah kotor).
Contoh :
• Kurang 15 hari
o Keluar darah 10 hari : haid
o Berhenti selama 3 hari : haid
o Keluar lagi selama 10 hari : fasad (kotor)
• Lebih 15 hari
o Keluar darah 8 hari : haid
o Berhenti selama 9 hari : suci
o Keluar lagi selama 4 hari : fasad
C. Bila jumlah masa suci pemisah di tambah darah
kedua melebihi 15 hari, maka sebagian darah
kedua dihukumi darah fasad (untuk
menyempurnakan masa minimal suci pemisah),
dan sisanya di hukumi haid kedua, bila memenuhi
ketentuan haid.
Contoh :
o Keluar darah 8 hari : haid
o Berhenti 9 hari : suci
o Keluar lagi 7 hari : 6 hari fasad dan 1 hari haid
o Keluar darah 10 hari : haid
o Berhenti selama 4 hari : haid
o Keluar lagi 7 hari : 1 hari haid, 6 hari suci