psikometri umsida - Psikologi UHT 2012

Download Report

Transcript psikometri umsida - Psikologi UHT 2012

Pertemuan II
Oleh : M.Zainal Abidi
Achmad Fauzi
DOSEN F Psi U H T & Umsida
Tes Psikologis
Pengertian
• Tes : alat ukur.
• Prosedur sistematis, dilakukan berdasarkan tujuan dan tata cara yang jelas
(Cronbach, 1970 dalam Azwar, 1999).
• Prosedur pengumpulan sampel perilaku yang akan dikenai nilai kuantitatif
(Anastasi, 1997).
• Mencakup pengukuran dan evaluasi.
Tes psikologis mengukur atribut psikologis. Yaitu suatu konstrak teoritik yang ada
secara hipotetik dan dikonsepkan guna mendeskripsikan dimensi psikologis yang
ada dalam diri individu.
Atribut psikologis nampak dalam sampel perilaku yang dapat diamati (observable)
atau diukur secara langsung.
Mengapa mendefinisikan konstrak teoritik sangat penting untuk atribut
psikologis ?
 Untuk menentukan bagaimana pengukuran akan dilakukan
harus
didefinisikan secara operasional dalam bentuk indikator perilaku yang
teramati.
 Untuk memberikan dasar interpretasi hasil pengukuran
harus
didefinisikan dalam bentuk hubungan logis dan matematis dengan
konstrak lain yang sama-sama berada dalam sistem teoritiknya
Indikator perilaku yang diungkap dalam tes psikologis
(Cronbach, 1970 dalam Azwar, 1999).
• Performansi maksimal, adalah performansi terbaik yang mampu diperlihatkan
oleh individu sebagai respons terhadap item-item dalam suatu tes kemampuan
kognitif.
Cth : Tes intelegensi (WAIS, WISC, Binet, SPM), tes bakat, tes prestasi belajar, tes
potensi belajar.
• Performansi tipikal, adalah performansi yang ditampakkan individu sebagai
proyeksi dari kepribadiannya sendiri sehingga indikator perilaku yang
diperlihatkannya merupakan kecenderungan umum dirinya dalam menghadapi
situasi tertentu kepribadian.
Cth : Tes kepribadian, skala sikap, inventori minat, skala yang mengungkap aspek
afektif dalam kepribadian.
Mengapa sulit mengukur konstrak psikologis ?
 Tidak ada pendekatan tunggal dalam pengukuran konstrak apa pun
yang dapat diterima secara universal.
 Pengukuran psikologis umumnya didasarkan pada sampel perilaku
yang jumlahnya terbatas.
 Pengukuran selalu mungkin mengandung error.
 Satuan dalam skala pengukuran tidak dapat didefinisikan dengan
baik.
 Konstrak psikologis tidak dapat didefinisikan secara operasional
semata tetapi harus pula menampakkan hubungan dengan konstrak
atau fenomena lain yang dapat diamati.
Penggolongan Atribut Psikologis Yang Diukur Melalui Tes Psikologi
Atribut
Psikologi
s
Proyektif
Individu Kelompo
al
k
Non-Proyektif
Individual
MMPI,EPPS,
CPI, EPI, 16
PF,POL, FIRO,
ASQ, STAL, CPT
HTP, TAT,
Rorschach,
Kepribadian
Warteg,
Szondi
DAP
Intelegensia
Potensi
Intelektual
Kelompok
CIIS,
CMMS,
MSCA, PVT,
SIT, S-B,
WAIS,
WISC,
WPPSI
BTBC, CTMMSF, OVIT,
OLMAT, SPM,
APM, CPM
SAT, DAT,
GREAT, MAT,
MSAT, AAT,
Konstanta & Variabel
Konstanta adalah simbol kualitatif yang angkanya tidak
bervariasi.
• Universal, misal : nilai π = 3,141592654
• Spesifik, misal : n = jumlah subyek untuk suatu distribusi
tertentu.
Variabel adalah simbol yang nilainya bervariasi. Misal : jenis
kelamin : 1 = perempuan, 2 = laki-laki.
Statistik dan Parameter
• Statistik : besaran kuantitatif yang berlaku bagi suatu sampel.
• Parameter : besaran kuantitatif yang berlaku untuk
populasinya.
• Beberapa simbol yang lazim digunakan dalam statistik dan
parameter untuk menyatakan besaran adalah berikut ini :
Besaran
Statistik
Parameter
Mean ( harga ratarata)
X
μ
( Mu )
Deviasi Standar
s
σ
( Sigma )
Kovarians X dan Y
sxy
σxy
Koefisien Korelasi
Pearson
R
ρ
( Rho )
Koefisien Regresi
B
β
( Beta )
Skor Murni
T
τ
( Tau )
Error Pengukuran
E
ε
( Epsilon )
Banyaknya Subyek
n
N