auditing asset management 2013

Download Report

Transcript auditing asset management 2013

ASSET MANAGEMENT AUDITING
IBIS HOTEL 22-24 OCT 2013
RUDY SURYANTO, SE.,M.Acc, Ak
PERKENALAN !
RUDY SURYANTO, SE.,M.Acc.,AK
Dosen UMY
Kepala BAIC – PPA FE UMY
Managing Director SYNCORE
PENGALAMAN KERJA
Senior Auditor Pricewaterhouse Coopers
Senior Auditor Ernst & Young
CONTACT :
[email protected]
PIN BB :21439C5E
Twitter @rudysyncore
FB/YM: [email protected]
2
0819-847-809
081-2299-111-97
01 Ruang Lingkup Audit Manajemen Aset
02 Issue dalam Asset Management Auditing
03 Perencanaan Asset Management
04 Teknik - Teknik Pengujian Asset Management Auditing (
Audit Investasi Perusahaan, Money Market Funds)
05 Pelaporan Audit Manajemen Aset
01
RUANG LINGKUP AUDIT MANAJEMEN ASET
Pengertian Auditing
MENURUT ARENS (2006)
Auditing is the accumulation and evaluation of
evidence about information to determine and report on
the degree of correspondence between the information
and established criteria. Auditing should be done by
competent, independent person
Komponen Auditing
Criteria
Data/
Kondisi
Bukti
Judgem
ent
Opini
Kertas
Kerja
COMPETENT & INDEPENDENT AUDITOR
Pengertian Asset Management
 PAS 55 “systematic and coordinated activities and practices
through which an organization optimally and sustainably
manages its assets and asset systems, their associated
performance, risks and expenditures over their lifecycles for
the purpose of achieving its organizational strategic plan.”
Ruang Lingkup Manajemen Aset
Manajemen aset sebagai konsep berevolusi dari manajemen
pemeliharaan untuk memberikan pendekatan yang lebih
holistik dalam mengelola kehidupan aset fisik.
Siklus hidup suatu aset terdiri dari tahap akuisisi, operasi,
pemeliharaan dan pembuangan. Ada empat fase dari kehidupan
aset merupakan kerangka tingkat tinggi untuk pengelolaan aset.
Jatuh tempo suatu organisasi dalam praktik dan proses
manajemen aset dapat ditentukan melalui penerapan audit
manajemen aset.
Lingkungan Pengendalian Manajemen Aset
Struktur dan Kebijakan
Nilai integritas dan etika
Filosofi dan gaya operasi
Praktek sumber daya
Performance evaluation
Penaksiran Risiko
BEST PRACTICE / CRITERIA
 ISO 55000 (overview, principles, technology), 55001
(requirements), 55002 (guidelines) Asset Management –
akan dirilis pada Februari 2014
 ISO 55000 tersebut merupakan pengembangan dari PAS55
yang sudah digunakan di banyak negara sebagai acuan asset
management yang baik sejak tahun 2004.
 Criteria juga termasuk peraturan pemerintah, kebijakan
perusahaan (Policy) dan SOP.
 Best practice bisa mengacu pada standar industri, standar
pemakaian asset yang dikeluarkan oleh pabrik dan standar
lainnya.
KERANGKA ASSET MANAGEMENT SESUAI PAS 55
Komponen ASSET
ASSET MANAGEMENT PRINCIPLES –
ISO 55000
ASSET MANAGEMENT GUIDELINES –
ISO 55002
ASSET MANAGEMENT GUIDELINES –
ISO 55002
The Relationship between asset management, strategic plan and stakeholder expectation
Planning & Implementation of Asset
Management
Element of Asset Management
PAS 55 – 2008 Asset Management
Standard
Key principles of successful Asset
Mnagement
TUJUAN ASSET MANAGEMENT
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Meningkatkan kepuasan customer dari peningkatan kinerja dan
kesesuaian antara produk atau jasa yang diberikan dengan
standar yang ditetapkan
Meningkatkan kinerja HSE (health, safety and enviromental)
Optimasi ROI dan pertumbuhan
Mendorong keberlanjutan (sustainability) jangka pajang
Kemampuan memberikan value-for-money dalam tingkat
pembiayaan tertentu
Meningkatkan kepatuhan terhadap peraturan dan ketentuan yang
berlaku
Meningkatkan pengelolaan resiko dan tata kelola
Meningkatkan reputasi perusahaan, nilai perusahaan, akses pasar
dan produk yang berkualitas, tingkat kepuasan karyawan dan
pengadaan yang lebih efisien dari rantai pasok yang tersedia
Mingkatkan pengembangan berkelanjutan dalam daur hidup
asset
RUANG LINGKUP AUDIT ASSET
MANAGEMENT
Fairness
Performance
Compliance
• Pemeriksaan
Pencatatan &
Pelaporan
Aset
• Pemeriksaan
Kinerja atas
Pengelolaan
Aset oleh
Manajemen
• Pemeriksaan
Kepatuhan
terhadap
Ketentuan
yang Berlaku
Internal
Control
Fairness
Performance
Existence &
Occurrence
Effectiveness
Internal Rule
Complexity
Conformance
Right & Obligation
Efficiency
Allocation &
Valuation
Presentation &
Disclosures
Compliance
Economy/Optimal
External
Regulation
FRAMEWORK AUDIT ASSET MANAGEMENT
02
ISSUE DALAM AUDIT ASSET MANAJEMEN
Aset dan Manajemen Aset
Aset
Manajemen Aset
• Manfaat ekonomi
masa depan
• Didapatkan atau
dikendalikan oleh
entitas tertentu
• Hasil dari transaksi
masa lalu.
• Perencanaan
• Tata Kelola
• Pencatatan &
Pelaporan
• Pengendalian
ASSET PLANNING
ASSET CREATION / ACQUISITION
FINANCIAL MANAGEMENT
ASSET OPERATION & MAINTENANCE
ASSET CONDITION & PERFORMANCE
ASSET REHABILITATION / REPLACEMENT
ASSET DISPOSAL
ASSET MANAGEMENT REVIEW
Cakupan Aset dalam Manajemen Aset
Harta Benda Modal
(HBM)
• Harta benda yang dimiliki
Perusahaan secara permanen
yang digunakan untuk
menjalankan kegiatan operasi
perusahaan.
JENIS HBM (ASET TETAP)
Tanah
Bangunan
Mesin
Perlengkapan Kantor
Kendaraan
Termasuk komponen suku cadang utama dan peralatan pemeliharaan
POSISI ASSET DALAM LAPORAN KEUANGAN
POSISI ASSET
PERUSAHAAN
PT.XXX
NERACA
Per 31 Desember 20XX
ASSET
AKTIVA LANCAR
KAS & SETARA KAS
PIUTANG USAHA
PERSEDIAAN
JUMLAH AKTIVA LANCAR
XXX
XXX
XXX
XXX
KEWAJIBAN dan EKUITAS
KEWAJIBAN JK PENDEK
HUTANG USAHA
HUTANG BANK
JML KEWAJIBAN JK.PENDEK
KEWAJIBAN JK.PANJANG
AKTIVA TETAP
AKTIVA
TANAH TETAP
BANGUNAN
MESIN
PERLENGKAPAN KANTOR
KENDARAAN
JUMLAH AKTIVA TETAP
XXX
XXX
XXX
XXX
XXX
JUMLAH KEWAJIBAN
EKUITAS
XXX
XXX
XXX
XXX
XXX
XXX
XXX
JUMLAH ASSET
XXX
JML KEWAJIBAN & EKUITAS
XXX
Audit Manajemen Aset
Apakah Aset Dikelola dengan
EFISIEN & EFEKTIF?
Apakah Aset Dicatat dan
Dilaporkan secara WAJAR?
Apakah Aset Dikelola sesuai
ATURAN?
03
PERENCANAAN AUDIT ASSET MANAJEMEN
Audit Program dan Pelaksanaan
Perencanaan yang efektif memusatkan audit pada aspekaspek yang kritis dan meminimalkan biaya dan risiko.
Mereview file-file audit manajemen aset tahun lalu.
Perencanaan audit secara menyeluruh dan rincian audit
program harus didokumentasikan.
PERENCANAAN AUDIT OPERASIONAL –
ASET MANAGEMENT AUDITING
PERENCANAAN AUDIT OPERASIONAL
KONSEP 3 E
Penentuan Obyek Audit - 1
Penentuan Obyek Audit - 2
Penentuan Obyek Audit - 3
Penentuan Obyek Audit - 4
Penentuan Obyek Audit - 5
MATRIK 3E
PERENCANAAN TAHUNAN
PERENCANAAN PENUGASAN
PERENCANAAN AUDIT KEUANGAN –
ASET MANAGEMENT AUDITING
Risiko Audit
Materialitas
Materialitas
Sesuatu hal disebut material
apabila penghilangan atau salah saji
hal tersebut dapat mempengaruhi
keputusan ekonomi pengguna yang
didasarkan pada laporan
manajemen aset tersebut.
Apakah suatu item material
tergantung ukuran item atau
kesalahan yang dipertimbangkan
berdasarkan keadaan khusus
penghilangan atau salah saji
tersebut.
Materialitas mungkin
dipertimbangkan dalam konteks
laporan manajemen aset secara
individual atau terhadap akumulasi
item-item di dalam laporan.
Penilaian apakah sesuatu hal
material merupakan judgment
profesional.
MATERIALITAS adalah besarnya
nilai yang dihilangkan atau salah saji
informasi akuntansi yang dilihat dari
keadaan yang melingkupinya, dapat
mengakibatkan perubahan atau
pengaruh terhadap pertimbangan
orang yang meletakkan kepercayaan
terhadap informasi tersebut.
Contoh Materialitas
Laba sebelum diaudit Rp100.000.000.
Setelah audit ditemukan kesalahan pencatatan sebesar Rp10.000.000,
Calon investor memutuskan tidak jadi berinvestasi, apabila laba perusahaan
hanya Rp90.000.000, dan memilih berinvestasi di tempat lain.
Kesalahan sebesar Rp10.000.000 dianggap materiial, dan harus dikoreksi
kalau manajemen ingin laporan keuangannya wajar tanpa pengecualian.
Berapa Besar Materialitas?
Karena dipandang tidak efektif untuk menanyakan satu per satu besaran
materialitas dari para pengguna laporan keuangan,maka auditor membuat
penilaian dan kebijakan atas besarnya materialitas dalam sebuah laporan keuangan.
Tingkat materialitas yang paling sering digunakan adalah 5% dari Laba Sebelum
Pajak
Contoh Laba sebelum audit adalah Rp100.000.000 maka materiliatasnya adalah
......
Fungsi Materialitas
Sebagai batas (materiality border) untuk menentukan apakah
salah saji material/perlu dikoreksi apa tidak
Seringjuga disebut sebagai tolerable error (kesalahan yang
masih bisa di toleransi)
Contoh apabila materialitas tingkat transaksi adalah
Rp250,000, dan ditemukan kesalahan sebesar Rp200,000,
apakah kesalahan tersebut material??
Risiko Audit
Auditor memberikan
penilaian yang tidak tepat atas
laporan manajemen aset.
Hal tersebut menunjukkan
kemungkinan adanya salah saji
yang material dan kegagalan
prosedur-prosedur audit
untuk mendeteksinya.
Inherent Risk: Risiko Bawaan atas Akun atau Transaksi
yang Berhubungan dengan Aset.
Control Risk: Risiko bahwa sistem pengendalian intern
yang dioperasikan perusahaan gagal untuk mencegah atau
mendeteksi salah saji yang material dalam lap manaj aset.
Detection Risk: Risiko bahwa prosedur-prosedur audit
dan review laporan manajemen aset gagal untuk
mendeteksi salah saji yang material.
Analytical Risk: Merupakan komponen dari detection
risk, yakni risiko bahwa prosedur-prosedur analytical
review gagal untuk mendeteksi kesalahan yang material.
Apa pentingnya?
Resiko Deteksi =
Resiko Audit
Resiko bawaan x Resiko Pengendalian
Keterangan
 Resiko Deteksi adalah satu-satunya resiko yang bisa
dipengaruhi/diatur oleh auditor, lewat banyak atau sedikitnya
bukti dengan penambahan atau pengurangan prosedur audit .
Apabila auditor ingin resiko deteksi kecil, maka perlu lebih banyak
bukti audit/prosedur audit, dan sebaliknya.
Bukti audit
Auditor harus memperoleh bukti audit yang cukup agar memungkinkan baginya
untuk membuat kesimpulan-kesimpulan yang reasonable sebagai dasar pemberian
opini audit.
Bukti audit adalah informasi yang diperoleh dari pengujian pengendalian dan/ atau
prosedur-prosedur substantif, untuk mendukung kesimpulan-kesimpulan dalam
laporan audit.
Bukti audit terdiri dari dokumen-dokumen sumber dan catatan-catatan yang
mendasari laporan manajemen aset.
Bukti audit harus dievaluasi dengan karakteristik sebagai berikut (1) kecukupan
dan (2) ketepatan.
Kecukupan Bukti Audit
Kecukupan adalah ukuran kuantitas bukti audit yang diperlukan untuk membentuk opini
audit.
Harus dibuat judgment untuk menentukan berapa jumlah bukti yang cukup untuk membuat
opini, karena normalnya tidak seluruh informasi yang tersedia diperiksa.
Judgment mengenai berapa cukup bukti audit, dipengaruhi oleh :
•
•
•
•
•
•
penilaian risiko bawaan/inherent risk dalam area tersebut atau keseluruhannya
penilaian terhadap efektivitas pengendalian intern untuk area tersebut
materialitas dari item yang diperiksa
pengalaman yang diperoleh dari audit sebelumnya
ruang lingkup atau luasnya prosedur-prosedur
sumber dan keandalan informasi yang tersedia
Ketepatan Bukti Audit
Ketepatan bukti audit ditentukan oleh kualitas
dan berhubungan dengan :
• relevan
• dapat diandalkan
• konsisten
Hubungan Materialitas dan Bukti
Semakin kecil materialitas maka audit semakin teliti,
contoh ekstrimnya adalah jika materialitas di tentukan
Rp 0 , artinya semua transaksi yang terjadi di
perusahaan tersebut dianggap material.
Jadi hubungan materialitas dan bukti adalah berbanding
terbalik, semakin kecil materialitas semakin banyak
bukti yang harus dikumpulkan, dan sebaliknya.
Apa Hubungan antara Resiko dengan Bukti Audit
Semakin rendah resiko
audit yang kita inginkan,
bukti audit yang harus kita
kumpulkan semakin banyak
(berbanding terbalik).
PERENCANAAN AUDIT SPI/KEPATUHAN
– ASET MANAGEMENT AUDITING
Keandalan
Informasi
Manajemen Aset
Penjagaan &
Pemeliharaan
Aset
Efisiensi &
Efektivitas
PENGUJIAN
INTERNAL CONTROL SYSTEM
Penyimpangan
Apakah Internal Control System yang dimiliki
Perusahaan sudah cukup EFEKTIF??
Lingkungan Pengendalian Manajemen Aset
Auditor harus memperoleh pemahaman
mengenai lingkungan pengendalian,
sehingga cukup untuk menilai sikap
manajemen terhadap pengendalian dan
pentingnya di dalam entitas.
Lingkungan pengendalian berarti suatu
kerangka di dalamnya sistem
pengendalian dibangun, dan juga sikap,
kemampuan dan tindakan dari
manajemen
Tujuan Memahami Lingkungan Pengendalian
Untuk menetapkan apakah mungkin manajemen menghasilkan sistem
informasi yang andal
Untuk mempertimbangkan kemampuan manajemen dalam membuat
judgment dan estimasi yang penting
Untuk mengidentifikasi adanya dorongan dan kemungkinan salah saji atau
penyimpangan oleh manajemen
Untuk menilai apakah manajemen memiliki informasi yang andal untuk
melakukan pengendalian yang efektif.
Untuk mengidentifikasi indikator-indikator dan pengendalianpengendalian kunci
Memahami Lingkungan Pengendalian
Struktur Organisasi
Pemberian Wewenang dan Tanggung Jawab
Kebijakan dan Praktik Sumber Daya Manusia
Integritas dan Nilai Etika (Corporate Values)
Komitmen Terhadap Kompetensi
Filosofi dan Gaya Operasi Manajemen
Review Kinerja
Penaksiran Risiko
Apakah Struktur Organisasi yang disusun telah didasarkan kepada atau
memperhatikan keputusan RUPS?.
Apakah Struktur Organisasi yang disusun dapat dilaksanakan dengan baik
tanpa modifikasi?
Apakah Struktur organisasi yang disusun memperhatikan kemampuan
pengendalian atasan langsung (Span of Control) ?
Apakah Struktur Organisasi dilengkapi dengan Job description ?
Apakah Struktur Organisasi yang ada mampu mencapai tujuan perusahaan?
Pemberian Wewenang dan Tanggung Jawab
Apakah dalam Job description terdapat ketentuan tentang pelimpahan wewenang dan tanggung
jawab ?
Apakah terdapat pelimpahan wewenang kepada pejabat/fungsionaris yang dilarang oleh sendisendi pengendalian intern, karena memungkinkan terjadinya penyalahgunaan wewenang ?
Apakah terdapat perangkapan fungsi yang bertentangan dengan prinsip internal check ?
Apakah ada tugas yang tidak terlaksana pada waktunya karena tidak dilimpahkan kepada orang
lain, sedangkan yang bersangkutan sedang menjalani cuti atau bertugas di luar daerah ?
Apakah Pemberian wewenang diikuti dengan laporan pertanggungjawaban ?
Kebijakan dan Praktik Sumber Daya Manusia
Apakah terdapat kebijakan umum tentang Sumber Daya
Manusia?
Apakah terdapat career planning yang dinyatakan secara
tertulis ?
Apakah terdapat program diklat yang berkelanjutan bagi
Personil perusahaan ?
Apakah terdapat Program evaluasi kompetensi SDM ?
Integritas dan Nilai Etika (Corporate Values)
Apakah Perusahaan telah memperhatikan nilai-nilai dan etika dalam rangka
memaksimalkan profit ?
Apakah didalam pelaksanaan operasi perusahaan terdapat pelanggaran terhadap
peraturan perundang undangan yang berlaku ?
Adakah terdapat protes dari masyarakat yang terkait dengan pelaksanaan atau
dampak operasi perusahaan ?
Apakah terdapat operasi perusahaan diluar core business yang ditetapkan dalam
akte pendirian atau tujuan yang ditetapkan dan dilaksanakan tanpa dasar hukum/
peraturan perundangan yang berlaku?
Komitmen Terhadap Kompetensi
Apakah Jajaran Direksi sebelum melaksanakan tugasnya telah menandatangani
Statement Of Corporate Intent (janji komitmen dalam melaksanakan tugas,
wewenang dan tanggungjawab sesuai dengan visi dan misi perusahaan?)
Apakah terdapat komitmen Direksi dan Pejabat level manajemen di bawahnya
untuk melaksanakan Tata kelola perusahaan yang baik ?
Apakah dalam pelaksanaan operasional terdapat hal-hal yang tidak transparan dan
akuntabel?
Apakah terdapat tugas yang tidak dipertanggungjawabkan ?
Apakah Gaya Operasi Manajemen dapat menggerakkan dan memberi motivasi kepada pejabat sampai
level terbawah ?
Apakah dalam kurun waktu satu tahun terakhir terdapat demonstrasi atau protes ketidak puasan
karyawan terhadap manajemen ?
Apakah terdapat masalah atau komitmen terhadap pihak diluar perusahaan yang tidak terselesaikan oleh
manajemen ?
Apakah Direksi memiliki ide terobosan baru (inovasi) dalam mengembangkan bisnis perusahaan ?
Apakah rapat-rapat Direksi dibuat notulen dan direview dalam rapat berikutnya ?
Apakah temuan eksternal auditor/management letter tahun lalu sudah ditindak lanjuti seluruhnya ?
Apakah terdapat kasus yang merugikan perusahaan yang tengah diproses oleh aparat penegak hukum ?
Review Kinerja
Apakah Perusahaan mempunyai Rencana Strategis yang memuat pernyataan visi, misi,
tujuan dan sasaran perusahaan dan langkah pencapaian tujuan ?
Apakah Rencana Strategis telah mempunyai kekuatan hukum (disahkan oleh pejabat
berwenang) dan diterapkan sebagai dasar pelaksanaan operasi perusahaan ?
Apakah terdapat tolok ukur (ukuran-ukuran) kinerja keberhasilan dari fungsi fungsi
Organisasi ?
Apakah ukuran keberhasilan tidak semata-mata didasarkan atas pengalaman tahun lalu,
melainkan juga dilakukan perbandingan dengan praktik-praktik terbaik (best practices)
Apakah dilakukan review kinerja secara periodik terhadap pejabat/ fungsionaris
perusahaan
Apakah terdapat system Reward & Punishment dan diterapkan perusahaan ?
Penaksiran Risiko
Apakah terdapat perubahan dalam lingkungan operasi maupun perubahan peraturan yang
mengakibatkan perubahan risiko ?
Apakah terdapat personel baru yang mempunyai fokus pandangan yang berbeda terhadap
design dan aplikasi pengendalian intern ?
Apakah terdapat perubahan atau perbaikan System Informasi?
Apakah terdapat teknologi baru dalam operasi atau system informasi yang mengubah risiko
berkaitan dengan pengendalian Intern ?
Apakah terdapat restrukturisasi korporat yang mengakibatkan pengurangan personel atau
merubah prosedur operasi baku ?
Apakah terdapat perubahan prinsip atau methode akuntansi yang berdampak dalam
penyusunan Laporan Keuangan ?
Pengujian Pengendalian
Pengujian observasi
Pengujian enquiry
Pengujian dengan inspeksi terhadap bukti dokumen
Pengujian re-performance
Pengujian pengendalian terhadap aplikasi komputer atau lingkungan
teknologi informasi.
Pengujian-Pengujian dalam Audit
Manajemen Aset
Kewajaran Pelaporan
Aset
• Pengujian Pengendalian
• Pengujian Substantif
Pengujian Kepatuhan
Pengujian Kinerja
Manajemen Aset
04
TEKNIK-TEKNIK PENGUJIAN ASSET
MANAGEMENT AUDITING
Pengujian
Operasioanal
(3E)
Pengujian
Pengendalian
(SPI)
Pengujian
Subtantif
(Keuangan)
PENGUJIAN OPERASIONAL –
ASET MANAGEMENT AUDITING
TEKNIK PENGUJIAN OPERASIONAL
 Effectiveness (Target vs Realisation)
 Eficient (Asset Turn Over Ratio)
 Optimalisasi (Net Present Value)
PENGUJIAN SPI –
ASET MANAGEMENT AUDITING
Pengujian Observasi
Mengamati kegiatan atau
prosedur manajemen aset yang
sedang berjalan.
Observasi menghasilkan bukti
yang andal tentang cara dan
prosedur pelaksanaan kegiatan
manajemen aset.
Pengujian Enquiry
Mencari informasi yang relevan dari personil yang
mengetahui baik di dalam maupun di luar
perusahaan.
Tingkat keandalan bukti yang diperoleh melalui cara ini
tergantung dari kompetensi, pengalaman, independensi dan
integritas personil yang dihubungi.
Inspeksi Bukti Dokumen
Pengujian ini biasanya berisi pengecekan secara
rinci suatu sample transaksi aset dalam satu
periode.
Bila mungkin, pengujian dokumen
dikombinasikan dengan observasi dan pengujian
enquiry selama prosedur-prosedur audit.
Pengujian Re-Performance
Pengujian dengan cara
mengecek data yang
sedang diproses.
Pengendalian Teknologi Informasi
Menguji prosedur-prosedur yang telah diprogram
(apakah pengendalian dilaksanakan sebagian atau
seluruhnya oleh prosedur-prosedur komputer).
Keandalan general control
Lamanya program tersebut telah digunakan
(program-program baru menjadi subjek pengujian)
Dampak kesalahan dalam prosedur-prosedur yang
diprogram terhadap laporan manajemen aset
PENGUJIAN SUBSTANTIF –
ASET MANAGEMENT AUDITING
Pengujian Substantif
Keberadaan
Kepemilikan
Verifikasi:
Penilaian
Penyajian &
Pengungkapan
PENGUJIAN KEBERADAAN ASET
Physical Check (Pemeriksaan fisik) adalah kegiatan pemeriksaan terhadap aset-aset
tetap perusahaan untuk mengetahui kondisi fisik aset, lokasi aset, mutasi aset, dan
status aset dalam rangka pengelolaan harta benda modal oleh perusahaan.
Berita acara pemeriksaan fisik aset tetap ditandatangani oleh
Holder, Kontroler/Ka Keuangan dan Auditor.
Manajer Asset
Susunan tim pemeriksaan fisik aset harus terdiri dari Asset Holder, Keuangan, dan
Auditor (Internal/Eksternal).
Pemeriksaan fisik aset tetap dilakukan minimal satu kali dalam satu tahun.
Apakah terdapat HBM yang dijadikan AGUNAN
Bagaimana status ASET TRANSFER
Inspeksi dokumen-dokumen PENGADAAN HBM
Aset Sewa Guna Usaha (LEASING) atau Aset Tetap
Apakah terdapat KONSINYASI
PENGUJIAN PENILAIAN
DEPRESIASI
KAPITALISASI
REVALUASI
PENGHAPUSAN
KLASIFIKASI
JUSTIFIKASI
PRINSIP AKUNTANSI YANG BERLAKU
UMUM
Teknik Pengujian Substantif
PembuktianJumlah
Pengujian
100%
Pengujian
Selektif
Scrutiny
Review
analitis
Rekonsiliasi
Konfirmasi
Tracing
Vouching
Pembuktian jumlah adalah bila jumlah secara teoritis atas
saldo AKUN ASET TETAP atau golongan transaksi ASET
TETAP dapat ditentukan atau dihitung berdasarkan
informasi independen, dan kemudian dibandingkan dengan
JUMLAH sesungguhnya.
Misal JUMLAH PENGADAAN dikurangi JUMLAH
HILANG DAN HAPUS dan mempertimbangkan
TRANSFER ASET.
Menguji seluruh item dalam
Daftar Aset Perusahaan.
Suatu Daftar Aset Perusahaan
mungkin berisi sejumlah kecil
item dengan nilai besar atau
risiko kesalahan/penyimpangan
setiap item aset mungkin cukup
tinggi yang mengharuskan
pengujian semua item.
Item-item dengan nilai yang besar
Item-item utama
Item-item yang mewakili (audit sampling)
Scrutiny
Pengujian untuk mengidentifikasi item-item Aset yang TIDAK
BIASA, khususnya item-item yang material, di luar keadaan
normal saldo-saldo atau transaksi-transaksi perusahaan
Pengujian scrutiny dilaksanakan pada setiap golongan transaksi
aset tetap
Pengujian scrutiny harus dilaksanakan oleh mereka yang
memiliki pengetahuan dan pengalaman yang tepat.
REVIEW ANALITIS
Analisis terhadap angka-angka signifikan, ratio-ratio dan
trend-trend, dan investigasi terhadap fluktuasi-fluktuasi dan
hubungan-hubungan yang tidak konsisten dengan informasi
yang relevan, atau penyimpangan dari pola atau jumlahjumlah yang telah diprediksi.
Review analitis merupakan proses yang memerlukan
keterampilan yang tinggi mencakup pembuatan
kesimpulan-kesimpulan dan perhitungan-perhitungan
mekanis..
Rekonsiliasi
Mencari sebab adanya
perbedaan antara
jml/kondisi riil dengan
daftar/laporan manajemen
aset
Konfirmasi
Komunikasi langsung
auditor dg pihak ketiga
yang independen
Tracing
Penelusuran / pengusutan aliran informasi
sejak mula-mula data tersebut direkam
pertama kali dalam dokumen, dilanjutkan
dengan pelacakan pengolahan data dalam
proses pelaporan manajemen aset.
Vouching
Pemeriksaan bukti
pendukung, penelusuran
dari Daftar Aset sampai
ke dokumen pendukung
PEMERIKSAAN KINERJA PENGELOLAAN ASET
PENGELOLAAN ASET SUDAH
EFISIEN ?
ASET TETAP (HBM) SUDAH
DIGUNAKAN SECARA OPTIMAL?
PENGUJIAN EFISIENSI PENGELOLAAN ASET
Menentukan
FORMULASI untuk
ukuran EFISIENSI
pengelolaan aset
perusahaan.
ASUMSI: Semakin besar
penjualan semakin efisien
penggunaan aset
perusahaan
FORMULASI
UMUM=> RASIO
EFISIENSI:
• (Penjualan / Total Aset) x
100%
Pengujian dilakukan
secara time series.
PENGUJIAN OPTIMALISASI PENGELOLAAN ASET
Menentukan FORMULASI untuk ukuran OPTIMALISASI pengelolaan aset
perusahaan.
FORMULASI UMUM=> TINGKAT OPTIMALISASI:
• (Laba HBM atau Investasi / Total Aset)
ASUMSI: Manajemen (Aset) bertanggung jawab atas pemeliharaan dan pemanfaatan
seluruh HBM yang digunakan perusahaan, maka manajemen bertanggung jawab atas
optimalisasi laba yang dihasilkan dari seluruh HBM.
Pengujian dilakukan secara time series.
PENGUJIAN KEPATUHAN MANAJEMEN ASET
Kepatuhan terhadap
Aturan/Kebijakan Internal
Kepatuhan terhadap
Regulasi Pemerintah
Kepatuhan terhadap Aturan/Kebijakan Internal
Pedoman Manajemen Aset
Tata Kerja Organisasi Manajemen Aset
Tata Kerja Individu Manajemen Aset
Kebijakan Akuntansi & Pelaporan Aset Tetap
Kepatuhan terhadap Regulasi Pemerintah
Regulasi Pengadaan Barang (Keppres 80/2003=> Perpres 54/2010)
Regulasi Penghapusan BMN (PP 23/2005)
Regulasi yang terkait dengan lingkungan
Regulasi Aspek Perpajakan
Dsb
Mengungkap
Kondisi Riil
Seharusnya.
Kriteria
Sebab
Akibat
DEFINISI INVESTASI
Investasi => Aset
• Aset yang dimaksudkan untuk
memperoleh manfaat ekonomik
sehingga dapat meningkatkan
nilai Perusahaan.
KLASIFIKASI INVESTASI
Investasi
Investasi
Jangka Pendek
Investasi
Jangka Panjang
Permanen
Non Permanen
INVESTASI JANGKA PENDEK
Diharapkan
dapat segera
dicairkan dan
dimaksudkan
untuk dimiliki
selama
setahun atau
kurang
Contoh:
ditujukan
dalam rangka
manajemen
kas
Berisiko
rendah
• Deposito
berjangka waktu
tiga sampai dua
belas bulan
• Obligasi
pemerintah
jangka pendek
• Sertifikat Bank
Indonesia (SBI)
Dimaksudkan
untuk dimiliki lebih
dari dua belas bulan
Sifat penanaman:
• permanen
• non permanen
Investasi Permanen
• Investasi jangka panjang yang dimaksudkan
untuk dimiliki secara berkelanjutan.
Investasi Non Permanen
• Investasi jangka panjang yang dimaksudkan
untuk dimiliki secara tidak berkelanjutan.
Audit Investasi Perusahaan
METODE
PENILAIAN
INVESTASI
PENGAKUAN
HASIL INVESTASI
PELEPASAN DAN
PEMINDAHAN
INVESTASI
PENGUNGKAPAN
PENGAKUAN
PENGUKURAN
METODE PENILAIAN INVESTASI
Metode Biaya  Permanen
Metode Ekuitas  Permanen
Metode Nilai Bersih yang dapat
Direalisasikan  Nonpermanen
METODE PENILAIAN INVESTASI PERMANEN
Kepemilikan
<20%
N
Metode
Ekuitas
Y
Memiliki
Pengaruh
Signifikan
Y
N
Metode
Biaya
PENGAKUAN HASIL INVESTASI (1)
Hasil investasi yang diperoleh dari investasi jangka pendek,
antara lain berupa bunga deposito, bunga obligasi dan
dividen tunai (cash dividend) dicatat sebagai pendapatan.
Hasil investasi berupa dividen tunai (cash dividend) yang
diperoleh dari PMP yang pencatatannya menggunakan:
• metode biaya  dicatat sebagai pendapatan hasil investasi.
• metode ekuitas  dicatat sebagai pendapatan dan sekaligus pengurang
nilai investasi perusahaan.
PENGAKUAN HASIL INVESTASI (2)
Hasil investasi berupa dividen saham
(cash dividend) yang diperoleh dari PMP
yang pencatatannya menggunakan:
• metode biaya  dicatat sebagai penambahan
jumlah investasi
• metode ekuitas  tidak ada pencatatan, karena
penambahan jumlah investasi sudah dicatat pada
saat diumumkan laba.
PELEPASAN DAN PEMINDAHAN INVESTASI
Selisih dari pelepasan investasi, tidak
diakui sebagai keuntungan /kerugian
oleh pemerintah.
Pelepasan sebagian investasi tertentu
dinilai dengan menggunakan nilai
rata-rata.
PENGUNGKAPAN
Kebijakan akuntansi penentuan nilai investasi
Jenis-jenis investasi
Perubahan harga pasar investasi
Penurunan nilai investasi yang signifikan dan penyebabnya
Investasi yang dinilai dengan nilai wajar dan alasan penerapannya
Perubahan pos investasi
PENGAKUAN INVESTASI
Investasi diakui apabila memenuhi
salah satu kriteria:
• Kemungkinan manfaat ekonomik dan manfaat
lainnya atau jasa pontensial di masa yang akan
datang atas suatu investasi tersebut dapat
diperoleh perusahaan;
• Nilai perolehan atau nilai wajar investasi dapat
diukur secara memadai.
PENGUKURAN INVESTASI JANGKA PENDEK
Investasi jangka pendek dalam bentuk surat
berharga dicatat sebesar biaya perolehan.
Investasi jangka pendek yang tidak diketahui
biaya perolehannya dinilai berdasar nilai
wajar investasi pada tanggal perolehannya.
PENGUKURAN INVESTASI PERMANEN
Investasi jangka panjang bersifat permanen
dicatat sebesar biaya perolehannya
Investasi jangka panjang dari pertukaran aset
perusahaan dicatat sebesar biaya perolehan, atau
nilai wajar investasi tersebut jika harga
perolehannya tidak ada.
PENGUKURAN INVESTASI NON PERMANEN
Investasi non permanen (misal RPD dan RDI) dinilai sebesar nilai
nominal pinjaman yang diberikan.
Investasi non permanen dalam bentuk penanaman modal di proyekproyek pembangunan pemerintah dinilai sebesar biaya
pembangunan termasuk biaya yang dikeluarkan untuk perencanaan
dan biaya lain yang dikeluarkan dalam rangka penyelesaian proyek
sampai proyek tersebut diserahkan ke pihak ketiga.
Catatan: RPD = Rekening Pembangunnan Daerah; RDI = Rekening Dana Investasi
Strategi Audit Investasi
Rekonsiliasi
Analitical Review
Pengujian Transaksi
Pengujian Saldo Investasi
Verifikasi Penyajian & Pengungkapan
Fokus Audit Investasi
Keterjadian &
Otorisasi
Kelengkapan
Akurasi & Klasifikasi
Money Market Funds
Deposito Berjangka (Time Deposits)
Surat Berharga (Commercial Paper – CP)
Promissory Notes
Suplier dana jangka pendek dalam pasar uang : bank komersial
dan institusi non keuangan yang memiliki kelebihan dana
Kebijakan untuk
mengoptimalkan kelebihan
aset didukung dengan
pemberian wewenang yang
akuntabel.
Ability to meet shortterm obligations and
to efficiently generate
revenues
Ability to provide
financial rewards
sufficient to attract
and retain financing
Liquidity and
Efficiency
Profitability
Solvency
Market
Prospects
Ability to generate
future revenues and
meet long-term
obligations
Ability to generate
positive market
expectations
05
PELAPORANAUDIT MANAJEMEN ASET
Aset yang tersedia dapat berupa aset yang berisiko dan aset
yang bebas risiko.
Aset berisiko adalah aset yang tingkat return aktualnya di
masa depan masih mengandung ketidakpastian.
Aset bebas risiko adalah aset yang tingkat returnnya di masa
depan sudah bisa dipastikan pada saat ini, yang ditunjukkan
oleh varians return yang sama dengan nol.
Key Risks and Controls
Risiko sistematis (Systematic risk)  risiko yg tdk
dpt dihilangkan dg melakukan diversifikasi; berkaitan
dg faktor makro ekonomi yg mempengaruhi pasar
(misal: tingkat bunga, kurs, kebijakan pemerintah).
Risiko non sistematis (Unsystematic risk), risiko
spesifik, risiko perusahaan risiko yg dpt
dihilangkan dg melakukan diversifikasi, karena hanya
ada dlm satu perusahaan/industri tertentu
Pelaporan Audit Manajemen Aset
Review & Penyelesaian
Laporan Audit
Review dan Penyelesaian
Review
Kertas
Kerja
Diskusi
Draft
Laporan
Final
Laporan audit
Laporan Kewajaran Laporan
Manajemen Aset
Laporan Kinerja Manajemen Aset
Laporan Kepatuhan Manajemen
Aset
PENUTUP