ppt bioremidiasi - fitrianiulfatus

Download Report

Transcript ppt bioremidiasi - fitrianiulfatus

KELOMPOK :
NAMA :
1. Fitria Alfi R
2. Eka Fitriyani
3. Septian Anggraini H
4. Diyah Murti
5. Wahyu Tri Febriliani
(12320062)
(123200)
(12320078)
(12320086)
(12320096)
BIOREMIDIASI
TUJUAN
1. Untuk mengetahui pengertian bioremidiasi
2. Untuk mengetahui tujuan penggunaan dari
bioremidiasi
3. Untuk mengetahui organisme yang berperan
dalam bioremidiasi
4. Untuk mengetahui proses dari bioremidiasi
5. Untuk mengetahui jenis-jenis bioremidiasi
6. Untuk mengetahui faktor-faktor yang
mempengaruhi bioremidiasi
7. Untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan
bioremidiasi
BIOREMIDIASI???
Bioremidiasi berasal dari dua kata yaitu bio
dan remidiasi yang dapat diartikan sebagai
proses dalam menyelesaikan masalah. Jadi
bioremidiasi sendiri adalah salah satu
teknologi alternatif untuk mengatasi
masalah lingkungan dengan
memanfaatkan bantuan mikroorganisme.
TUJUAN BIOREMIDIASI
Bioremidiasi bertujuan untuk memecahkan
atau mendegradasi zat pencemar menjadi
bahan yang kurang beracun atau tidak
beracun (karbondioksia dan air) atau
dengan kata lain mengontrol, mereduksi
atay bahkan bahan pencemar dari
lingkungan.
JENIS-JENIS MIKROORGANISME YANG
BERPERAN DALAM BIOREMIDIASI
Mikroorganisme yang dimaksud berperan
dalam bioremidiasi adalah khamir, fungi
(mycoremidiasi), yeast, alga dan bakteri.
Mikroorganisme akan mendegradasi zat
pencemar atau polutan menjadi bahan
yang kurang beracun dan tidak beracun.
Sedangkan polutan sendiri dibagi menjadi
dua yaitu bahan pencemar organik dan
sintetik.
PROSES BIOREMIDIASI
Proses utama bioremidiasi adalah
biodegradasi, biotransformasi dan
biokatalis. Saat bioremidiasi terjadi, enzim
yang diroduksi oleh mikroorganisme
memodifikasi polutan beracun dengan
mengubah struktur kimia polutan tersebut.
Enzim mempercepat proses tersebut
dengan cara menurunkan energi aktivasi,
yaitu energi yang dibutuhkan untuk
memulai suatu reaksi.
Bahan dapat dibedakan berdasarkan
kemampuan mendegradasi lingkungan,
yaitu :
1. Bahan pencemar yang mudah
terdegradasi (biodegradable pollutant),
yaitu bahan yang mudah terdegradasi
lingkungan dan dapat diuraikan atau
terdekomposisi baik secara dekomposer
atau disengaja manusia, contohnya
adalah limbah rumah tangga.
2. Bahan pencemar yang sukar
terdegradasi (nondegradablenpollutant)
atau lambat sekali terdegradasi dapat
menimbulkan masalah lingkungan yang
cukup serius, contohnya adalah jenis
logam berat seperti timbal dan bakteri.
Pada saat proses tersebut terjadi
biotransformasi atau biodetoksifikasi
senyawa toksik menjadi senyawa yang
kurang toksik atau tidak toksik. Degradasi
senyawa kimia oleh mikroba dilingkungan
merupakan proses yang sangat penting
untuk mengurangi kadar bahan-bahan
berbahaya dilingkungan, yang berlangsung
melalui suatu seri reaksi kimia yang cukup
kompleks dan akhirnya menjadi metabolit
(hasil reaksi kimia) yang tidak berbahaya
dan tidak beracun.
JENIS-JENIS BIOREMIDIASI
Bioremidiasi yang melibatkan mikroba,
yaitu :
1. Biostimulasi, yaitu memperbanyak dan
mempercepat pertumbuhan mikroba
yang sudah ada didaerah tercemar
dengan cara memberikan lingkungan
pertumbuhan yang diperlukan, yaitu
penambahan nutrien dan oksigen.
Mikroba yang ditambahkan adalah
mikroba yang sebelumnya diisolasi dari
lahan tercemar kemudian setelah
memalui proses penyesuaian di
laboratorium diperbanyak dan
dikembalikan ke tempat asalnya untuk
memulai bioproses. Namun sebaliknya,
jika kondisi yang dibutuhkan tidak
terpenuhi, mikroba akan tumbuh dengan
lambat atau mati.
2. Bioaugmentasi, yaitu penambahan
produk mikroba komersial ke dalam
limbah cair untuk meningkatkan efisiensi
dalam pengolahan limbah secara biologi.
Cara ini paling sering digunakan dalam
meghilangkan kontaminasi di suatu
tempat. Hambatannya yaitu sulit untuk
mengontrol kondisi situs yang tercemar
agar mikroba dapat berkembang dengan
optimal.
3. Bioremidiasi intrinsik, yaitu bioremidiasi
yang terjadi secara alami di dalam air
atau tanah yang tercemar.
B. Bioremidiasi berdasarka lokasi, yaitu :
1. In situ, yaitu dapat dilakukan langsung
dilokasi tanah tercemar (proses
bioremidiasi yang digunakan berada
pada tempat lokasi limbah tersebut).
2. Ex situ, yaitu bioremidiasi yang
dilakukan dengan mengambil limbah
tersebut lalu di treatmen di tempat lain,
setelah itu baru dikembalikan ke tempat
asal. Lalu diberi perlakuan khusus
dengan memakai mikroba.
FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI BIOREMIDIASI
1. Lingkungan
Proses biodegradasi memerlukan tipe
tanah yang dapat mendukung kelancaran
aliran nutrien, enzim-enzim mikrobial dan
air. Terhentinya aliran tersebut akan
mengakibatkan terbentuknya kondisi
anaerob sehingga proses biodegradasi
aerobik menjadi tidak efektif.
2. Temperatur
Temperatur yang optimal untuk degradasi
hidrokarbon adalah 30-40 C.
3. Oksigen
Langkah awal katabolisme hidrokarbon
oleh bakteri maupun kapang adalah
oksidasi substrat dengan katalis enzim
oksidase, dengan demikian tersedianya
oksigen merupakan syarat keberhasilan
degradasi hidrokarbon minyak.
4. Ph
Pada tanah umumnya lingkungan asam,alkali
sangat jarang namun ada yang melaporkan
pada ph 11. Penyesuaian ph dari 4,5 menjdi
7,4 dengan penambahan kapur meningkatkan
penguraian minyak menjadi dua kali.
5. Kadar H2O dan karakter geologi
Kadar air dan bentuk poros tanah berpengaruh
pada bioremidiasi. Nilai aktivitas air
dibutuhkan untuk pertumbuhan mikroba
berkisar 0,9-1 umumnya berkadar air 50-60%.
6. Keberadaan zat nutrisi
Bila tanah yang digunakan bekas pertanian
mungkin tidak perlu ditambah zat nutrisi.
Mikroorganisme memerlukan nutrisi sebagai
sumber karbon, energi dan keseimbangan
metabolisme sel.
7. Interaksi antar polusi
Fenomena lain yang perlu mendapatkan
perhatian dalam mengoptimalkan aktivitas
mikroorganisme untuk bioremidiasi adalah
interaksi antara beberapa galur
mikroorganisme dilingkungan.
KELEBIHAN BIOREMIDIASI
1. Proses pelaksanaan dapat dilakukan
langsung didaerah tersebut dengan
lahan yang sempit sekalipun.
2. Mengubah polutan bukan hanya
memindahkannya.
3. Proses degradasi dapat dilaksanakan
dalam jangka waktu yamg cepat.
KEKURANGAN BIOREMIDIASI
1. Tidak semua bahan kimia dapat diolah secara
bioremidiasi.
2. Membutuhkan pemantauan yang ekstensif.
3. Membutuhkan lokasi tertentu.
4. Pengotornya bersifat toksik.
5. Padat ilmiah.
6. Berpotensi menghasilkan produk yang tidk
dikenal.
7. Dapat digabung dengan teknik pengolahan
lain yang belum teruji.
4. Bioremidiasi sangat aman digunakan
karena menggunakan mikroba yang
secara alamiah sudah ada dilingkungan.
5. Bioremidiasi tidak
menggunakan/menambahkan bahan
kimia berbahaya.
6. Teknik pengolahannya mudah
diterapkan dan murah biayanya.