4. Metode Penghitungan Pencemar
Download
Report
Transcript 4. Metode Penghitungan Pencemar
4. METODE PENGHITUNGAN
PENCEMAR
[email protected]
Flushing time
• Waktu yang dibutuhkan untuk mengganti akumulasi
air tawar yang ada di muara oleh debit sungai
• Waktu yang dibutuhkan untuk menggakti akumulasi
volume air melalui volume influx
Faktor yang mempengaruhi flushing time :
Debit air sungai
Pasang surut
Kecepatan angin
Stratifikasi percampuran
Topografi
Menghitung Flushing Time
Models
Freshwater
Fraction
For estuaries with
relatively high
freshwater inflow
Tidal Prisma
well-mixed lagoons
freshwater inflow is
low and gravitational
circulation is weak
• the flushing time is defined as the time needed to
drain a volume V through an outlet A with
current velocity v
(Tomczak, 2000)
• Steady state pollutant from point sources without
reaction looses or gains
Luas Estuari
Debit
D=A x V
Periode Pasut
(Tc)
Keluaran air tawar
R = D x Tc
Konsentrasi bahan
pencemar rata-rata
Salinitas estuari
Salinitias tiap ruas (Si)
Salinitas extuari &
ruas
Fraksi air tawar
Fi = (Ss – Si) / Ss
Rata-rata pasut
(P)
Kedalaman tiap
ruas (Hi)
Luas tiap ruas
(Li)
Volume pasut ratarata
Vi = Fi x Hi x Li
Volume air tawar
Wi = Fi x Vi
Rasio pertukaran
ri = R / Wi
Debit air tawar
(Qfw)
Waktu
pembilasan
T =Wi / Qfw
-contoh
Diketahui :
Segmen 1
Segmen 2
Luas segmen (m2)
8500000
350000
Debit (m3/s)
30
Kedalaman (m)
12
18.7
Lama pasang dalam 1 siklus pasut (jam)
12
10
Tinggi pasut rata-rata (m)
0.56
Ss (‰)
34
Si (‰)
20
0.77
23.6
Maka :
Segmen 1
R (m3)
Segmen 2
1188000
Fi
0.41176471
0.30588235
Vi (m3)
2816470.59
2695000
Wi (m3)
1159723.18
824352.941
ri
1.02438238
1.4411303
Qfw (m3/s)
30.7314715
43.2339089
T (s)
37737.3138
19067.2775
T (jam)
10.4825872
5.29646598
• requirement of a complete survey of the salinity
distribution in the estuary
• starts from the concept that a sea water
volume VT enters the estuary with the rising tide
• while a freshwater volume VR enters the estuary
during a tidal cycle (rising and falling tide)
• It assumes that the salt water volume VT is
completely mixed with the fresh water
volumeVR at high tide, and that the combined
volume VT + VR representing the mixture leaves
the estuary during the falling tide
(Tomczak, 2000)
the salinity of the salt water brought in by the rising tide is
S0, the salinity S* of the mixed water in the
volume VT + VR is easily calculated from :
S* = S0 VT / (VT + VR)
the fresh water fraction
f* = (S0 - S*) / S0 = 1 - S*/S0
flushing time
tF = (f* V) / R
tF = T V / (VT + VR)
Polutan Konservatif Vs Non Konservatif
Polutan
konservatif
Konsentrasinya dapat
tidak berubah
terhadap waktu
Polutan yang komponen senyawanya
tidak mengalami perubahan :
• tidak terdegradasi
• tidak hilang karena pengendapan
• tidak hilang karena penguapan atau
akibat aktivitas lainnya
Polutan
konservatif
Konsentrasi akan
mengalami pengurangan :
• Bila terjadi pengenceran
• Adanya difusi turbulen
Contoh :
• Logam berat Hg, Cu,
Cd, Zn, Pb, dll
• Pestisida
• Deterjen
• Hidrokarbon (HC)
Difusi akibat perbedaan
salinitas
Polutan non
konservatif
Senyawa-senyawa organik :
• Karbohidrat
• Lemak
• Protein
Polutan yang senyawa
penyusunnya mudah terurai
dan berubah bentuk didalam
suatu badan perairan
Mudah terlarut menjadi
zat-zat anorganik oleh
mikroba
Metode Storet
Metoda untuk menentukan status mutu air
Dapat diketahui parameter-parameter yang telah
memenuhi atau melampaui baku mutu air
Prinsipnya adalah membandingkan antara data kualitas air
dengan baku mutu air yang disesuaikan dengan
peruntukkannya guna menentukan status mutu air
Cara untuk menentukan status mutu air adalah dengan
menggunakan nilai dari US_EPA
Pengumpulan data : kualitas air &
debit air
(time series data)
Bandingkan data hasil
pengukuran vs nilai baku
mutu
Hasil pengukuran memenuhi
nilai baku mutu air
hasil pengukuran < baku
mutu = 0
Hasil pengukuran tidak
memenuhi nilai baku mutu
air :
Jumlah negatif dari seluruh parameter dihitung dan ditentukan
status mutunya dari jumlah skor yang didapat dengan
menggunakan sistem nilai
Beban Pencemar dan Kapasitas Asimilasi
Beban pencemaran = jumlah suatu unsur pencemar yang
terkandung dalam air atau limbah
Dihitung berdasarkan pengukuran langsung debit sungai
dan kosentrasi parameter yang diukur
Kapasitas asimilasi = kemampuan badan air dalam
menerima beban pencemar, tanpa menyebabkan terjadinya
penurunan kualitas air yang ditetapkan sesuai
peruntukannya
Kemampuan badan air dalam menetralisir atau
membersihkan sendiri (self purification) terhadap beban
pencemar sampai kondisi tidak tercemar
Nilai kapasitas asimilasi : membuat grafik hubungan antara
konsentrasi parameter limbah dengan beban pencemar
Selanjutnya dianalisis
dengan cara
memotongkannya
dengan garis baku
mutu
Analisis regresi menggunakan parameter beban pencemar
sebagai peubah bebas (independent) dan parameter
konsentrasi pencemar sebagai peubah tak bebas
(dependent)
Y= a +bx
y = Parameter konsentrasi pencemar di estuari
x = Nilai parameter beban pencemar dari sungai
a = Intersep/perpotongan dengan sumbu tegak (nilai tengah/rataan umum)
b = Kemiringan/gradient (koefisien regresi untuk parameter di perairan)
-contoh-
(Sembel, 2012)
Metode Neraca Massa
Fungsi :
Menentukan konsentrasi rata-rata sumber pencemar
point sources dan non point sources
Menentukan persentase perubahan laju alir atau
beban polutan
(Widyastuti)
(Widyastuti)
http://www.colourbox.com/image/the-word-to-be-continued-on-film-strip-image-5643556