psak 16 aset tetap 1209

Download Report

Transcript psak 16 aset tetap 1209

Dwi Martani
Workshop PSAK
1








Overview
Ruang lingkup
Pengakuan
Pengukuran Awal
Pengkuran setelah pengakuan awal
Penghentian pengakuan
Pengungkapan
Transisi dan Tanggal Efektif
Workshop PSAK
2

Perbedaan dengan IFRS
◦ Ruang lingkup karena ada beberapa PSAK yang belum
diadopsi
◦ Tanah karena ada peraturan khusus PSAK 47 Tanah
◦ Penarikan standar akuntansi lain

Perbedaan
◦ Perubahan kebijakan akuntansi dari model biaya ke model
revaluasi
◦ Akuntasi untuk aset yagn tersedia untuk dijual
◦ Ketentuan transisi
Workshop PSAK
3




Penilaian aset tetap  penurunan nilai
Penilaian dengan menggunakan model revaluasi
Biaya pemeliharaan
Pertukaran Aset tetap
Workshop PSAK
4



Tidak diterapkan untuk hak penambangan dan reservasi
tambang, tetapi berlaku untuk aset tetap yang digunakan
untuk penambangan.
Persyaratan pengakuan aset dengan pendekatan yang
berbeda  PSAK 30 (menambahkan syarat pemindahan risiko
dan imbalan)
Untuk properti investasi:
◦ Menggunakan model biaya
◦ Dikonstruksi atau dikembangkan tetapi belum memenuhi kriteria
properti investasi
◦ Dikembangkan ulang
Workshop PSAK
5

Aset tetap adalah aset berwujud yang:
◦ Dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa untuk
direntalkan kepada pihak lain, atau untuk tujuan administratif; dan
◦ Diharapkan untuk digunakan selama lebih dari satu periode

Biaya perolehan (cost) adalah
◦ Jumlah kas atau setara kas atau
◦ Nilai wajar dari imbalan lain yang diserahkan untuk memperoleh suatu aset pada
saat perolehan atau konstruksi, atau
◦ Jika dapat diterapkan, jumlah yang diatribusikan ke aset pada saat pertama kali
diakui sesuai dengan persyaratan tertentu dalam PSAK lain

Penyusutan adalah alokasi sistematis jumlah yang dapat disusutkan dari
suatu aset selama umur manfaatnya

Rugi penurunan nilai (impairment loss) selisih dari jumlah tercatat suatu
aset dengan jumlah yang dapat diperoleh kembali dari aset tersebut.
Workshop PSAK
6

Biaya perolehan aset tetap diakui jika dan hanya jika :
◦ Besar kemungkinan manfaat ekonomis di masa depan
berkenaan dengan aset tersebut akan mengalir ke entitas
◦ Biaya perolehan aset dapat diukur dengan andal
Workshop PSAK
7


Suku cadang dan peralatan pemeliharaan biasanya dicatat
sebagai persediaan dibebankan pada laba rugi pada saat
dikonsumsi.
Dianggap sebagai aset tetap jika:
◦ Suku cadang utama dan peralatan siap pakai memenuhi kriteria aset
tetap ketika entitas memperkirakan mengguanakan aset tersebut
selama lebih dari satu periode.
◦ Suku cadang dan peralatan pemeliharaan yang hanya bisa digunakan
untuk suatu aset teta tertentu.
Workshop PSAK
8



Standar tidak menentukan unit ukuran dalam pengakuan aset
tetap
Diperlukan pertimbangan dalam penerapan kriteria
pengakuan yang sesuai dengan kondisi tertentu entitas.
Pertimbangan tersebut tepat terhadap agretasi unit-unit yang
secara individual tidak signifikan, kemudian menerapkan
kriteria atas nilai agregat
Workshop PSAK
9

Entitas harus mengevaluasi berdasarkan prinsip pengakuan ini
terhadap semua biaya perolehan saat terjadinya:
◦ Biaya awal untuk memperoleh atau mengkonstruksi aset tetap
◦ Biaya-biaya selanjutnya yang timbul untuk menabah, mengganti dan
memperbaikinya
Workshop PSAK
10



Aset tetap dapat diperoleh untuk alasan keamaan dan
lingkungan.
Walaupun tidak secara langsung meningkatkan manfaat
ekonomis masa depan dari suatu aset tetap yang ada,
mungkin diperlukan bagi entitas untuk memperoleh manfaat
ekonomis masa dengan dari aset lain  diakui sebagai aset
Nilai tercatatnya harus direview untuk menguji apakah terjadi
penurunan nilai
Workshop PSAK
11





Biaya perawatan diakui dalam laporan laba rugi pada saat
terjadinya  biaya pemeliharaan dan perbaikan aset tetap
Entitas mengakui biaya penggantian komponen suatu aset dalam
jumlah tercata aset saat biaya itu terjadi jika pengeluaran tersebut
memenuhi kriteria untuk diakui sebagai bagian dari aset.
Jumlah tercatat komponen yang diganti tersebut tidak lagi diakui
apabila memenuhi ketentuan penghentian pengakuan.
Setiap inspeksi yang signifikan diakui dalam jumlah tercatat aset
tetap sebagai suatu penggantian apabila memenuhi kriteria
pengakuan.
Jika diperlukan, estimasi biaya inspeksi sejenis yang akan dilakukan
di masa depan dapat digunakan sebagai indikasi biaya inspeksi saat
aset tersebut diperoleh atau dibangun.
Workshop PSAK
12


Satu asat tetap yang memenuhi kualifikasi untuk diakui sebagai aset
tetap pada awalnya harus diukur sebesar biaya perolehan.
Biaya perolehan meliputi :
◦ Harga perolehannya termasuk bea impor, pajak yang tidak boleh dikreditkan setelah
dikurangi diskon penjualan dan potongan lainnya.
◦ Biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk membawa aset ke lokasi dan
kondisi yang diinginkan.
◦ Estimasi awal biaya pembongkaran dan pemindahan aset tetap dan restorasi lokasi
aset.


Pengakuan biaya perolehan awal dihentikan ketika aset tersebut
berada pada lokasi dan kondisi yang diinginkan agar aset siap
digunakan.
Tidak termasuk nilai perolehan:
◦ Biaya yang terjadi saat aset beroperasi namun masih dibawah kapasitas
◦ Kerugian awal operasi
◦ Biaya relokasi atau reorganisasi sebagai bagian atau seluruh operasi entitas.
Workshop PSAK
13


Kegiatan insidentil yang tidak dimaksudkan untuk mebawa
aset tersebut ke lokasi dan kondisi yang diinginkan tidak boleh
dimasukkan dalam komponen penambah / pengurang nilai
aset.
Perolehan karena pembangungan sendiri:
◦ Menggunakan prinsip yang sama sebagaimana perolehan aset dengan
pembelian atau cara lain.
◦ Jika membuat aset serupa untuk usaha normal maka laba internal dieliminasi,
pemborosan tidak termasuk biaya perolehan.
◦ Bunga dikapitalisasi mengikuti ketentuan PSAK 26
Workshop PSAK
14


Biaya perolehan aset tetap setara dengan nilai tunainya dan
diakui saat terjadinya.
Jika pembayaran ditangguhkan maka selisihnya dengan nilai
tunai  beban bunga kecuali diperkenankan dikapitalisasi
menurut PSAK 26
Workshop PSAK
15

Pertukaran aset non moneter dengan non moneter lainnya tetap
diukur pada nilai wajar kecuali :
◦ Transaksi pertukaran tidak memiliki substansi komersia atau
◦ Nilai wajar aset yang diterima dan diserahkan tidak dapat diukur secara
andal


Biaya perolehannya diukur dengan jumlah tercatat dari aset yang
diserahkan.
Entitas mempertimbangkan suatu transaksi pertukaran memiliki
substansi komersial atau tidak dengan mempertimbangkan sejauh
mana arus kas masa depan (setelah pajak) diharapkan dapat
berubah.
Substansi komersial :
a.
b.
c.
Konfigurasi arus kas / aset yang diterima berbeda dengan yang
diserahkan.
Nilai khusus entitas dari kegiatan operasional berubah akibat pertukaran
Selisih a dan b relatif signifikan terhadap nilai wajar dari aset yang
dipertukarkan.
Workshop PSAK
16

Nilai wajar aset tidak memiliki transaksi pasar yang serupa
dapat diukur dengan andal jika:
◦ Variabilitas estimasi rentang nilai wajar yang masuk akal untuk aset
tersebut tidak signifikan
◦ Probabilitas dari beragam estimasi dalam rentah tersebut dapat dinilai
secara memadai dan digunakan dalam mengestimasi nilai wajar.
Jika entitas dapat menentukan nilai yang wajar dari aset yang diterima
dan diserahkan maka nilai wajar dari aset yang diserahkan digunakan
untuk mengukur nilai perolehan dari aset yang diterima kecuali nilai wajar
aset yang diterima lebih jelas.

Perolehan aset tetap yang dicatat lesse dalam sewa pembiayaan diatur
sesuai dengan PSAK 30
Workshop PSAK
17

Aset tetap yang diperoleh dari hibah pemerintah tidak boleh
diakui sampai diperoleh keyakinan bahwa:
◦ Entitas akan memenuhi kondisi atau prasyarat hibah tersebut dan
◦ Hibah akan diperoleh
Workshop PSAK
18



Suatu entitas harus memilih model biaya (cost model) sebagai
kebijakan akuntansinya dan menerapkan kebijakan tersebut
terhadap seluruh aset tetap dalam kelompok yang sama
Metode biaya (cost model)  harga perolehan dikurangi
akumulai penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai aset
Metode revaluasi (revaluation model)  aset tetap yang nilai
wajarnya dapat diukur dengan andal harus dicatat pada
jumlah revaluasian yaitu nilai wajar pada tanggal revaluasi
dikurangi akumulai penyusutan dan akumulasi rugi
penurunan nilai yang terjadi terjadi setelah tanggal revaluasi.
 Revaluasi harus dilakukan dengan keteraturan yang cukup reguler untuk
memastikan bahwa jumlah tercatat tersebut tidak berbeda secara material dari
jumlah yang ditentukan dengan menggunakan nilai wajar pada tangal neraca
Workshop PSAK
19

Nilai wajar :
◦ Tanah dan bangunan ditentukan melalui penilaian oleh penilai profesional
berdasarkan bukti pasar.
◦ Pabrik dan peralatan  nilai pasar yang ditentukan penilai
◦ Tidak ada pasar  pendekatan penghasilan atau biaya pengganti yang
telah disusutkan (depreciated replacement cost)


Revaluasi dilakukan secara periodik dengan melihat meterialitas
perbedaan nilai buku dan nilai wajar
Jika aset tetap direvaluasi maka akumulasi pada tanggal revaluasi
diperlakukan dengan salah satu cara berikut:
◦ Disajikan kembali secara proporsional dengan perubahan dalam jumlah tercatat bruto dari aset
sehingga jumlah tercatat aset setelah revaluasi sama dengan nilai revaluasian. Dilakukan apabila
aset direvaluasi dengan memberi indeks untuk mebentukan biaya pengganti yang telah
disusutkan.
◦ Dieliminasi terhadap jumlah tercatat bruto dari aset dan jumlah tercatat neto setelah eliminasi
disajikan kembali sebesar jumlah revaluasian dari aset tersebut. Metode ini sering dipakai untuk
bangunan.
Workshop PSAK
20

Jika suatu aset tetap direvaluasi, maka seluruh aset tetap
dalam kelompok yang sama harus direvaluasi.
◦ Suatu kelompok aset tetap adalah pengelompokan aset yang memiliki
sifat dan kegunaan yang serupa dalam operasi normal entitas.
◦ Aset tetap direvaluasi secara bersamaan untuk menghindari revaluasi
secara selektif dan bercampurnya biaya perolehan dan nilai lainnya
pada saat yang berbeda-beda.

Perubahan model biaya ke model revaluasi berlaku prospektif
dan berlaku untuk ketentuan transisi
Workshop PSAK
21


Jika jumlah tercatat aset meningkat akibat revaluasi, kenaikan
tersebut langsung dikredit pada bagian surplus revaluasi.
Namun kenaikan tersebut harus diakui dalam laporan laba
rugi hingga sebesar jumlah penurunan nilai aset akibat
revaluasi yang pernah diakui sebelumnya dalam laporan laba
rugi.
Jika jumlah aset tercatat menurun akibat revaluasi,
penurunan tersebut diakui dalam laporan laba rugi. Namun
penurunan nilai akibat revaluasi tersebut langsung didebit ke
ekuitas pada bagian surplus revaluasi selama penurunan
tersebut tidak melebihi saldo kredit surplus revaluasi untuk
aset tersebut.
Workshop PSAK
22



Surplus revaluasi dipindahkan langsung ke saldo laba pada
saat aset tersebut dihentukan pengakuannya dan sebagian
dapat dipindahkan sejalan dengan penggunaan oleh entitas.
Surplus revaluasi dipindahkan ke saldo laba sebesar
perbedaan jumlah penyusutasn berdasarkan nilai revaluasi
aset dengan jumlah penyusutan berdasarkan biaya perolehan
aset tersebut.
Pemindahan surplus revaluasi ke saldo laba tidak dilakukan
melalui laporan laba rugi.
Workshop PSAK
23

Dampak pajak penghasilan atas revluasi, jika ada diakui
dan diungkapkan sesuai dengan PSAK 46.
◦ Intepretasinya perbedaan tersebut dianggap sebagai beda
temporer sehingga perusahaan dapat melakukan revaluasi untuk
tujuan akuntansi dan tidak perlu membayar pajak.
◦ Apalagi menurut ketentuan akuntansi, selisih tidak mempengaruhi
laba tetapi dicatat sebagai penambah ekuitas

Menurut perpajakan revaluasi dapat dilakukan dengan
ijin Menteri Keuangan.
◦ Pajak ditentukan final sebesar 10% atas keuntungan revaluasi
setelah memperhitungkan kompensasi kerugian yang dimiliki oleh
perusahaan.
Workshop PSAK
24

Jika terdapat aset tetap yang tersedia untuk dijual,
maka perlakuan akuntansinya:
◦ Diakui pada saat dilakukan penghentian operasi
◦ Diukur sebesar nilai yang lebih rendah antara nilai tercatat
dibandingkan dengan nilai wajar setelah dikurangi dengan
biaya penjualan aset.
◦ Disajikan sebagai aset tersedia untuk dijual jumlah jumlah
tercatatnya akan dipulihkan melalui transaksi penjualan dari
penggunaan lebih lanjut
◦ Diungkapkan dalam laporan keuangan dalam rangka evaluasi
dampak penghentian operasi dan pelepasan aset (aset tidak
lancar)
Workshop PSAK
25





Aset tetap yang memiliki biaya perolehan cukup signifikan
terhadap total seluruh aset harus disusutkan secara terpisah.
Beban penyusutan untuk setiap periode harus diakui dalam
laporan laba rugi kecuali jika beban tersebut dimasukkan
dalam jumlah tercatat aset lainnya.
Jumlah yang dapat disusutkan dari suatu aset dialokasikan
secara sistematis sepanjang umur manfaatnya.
Nilai residu dan masa manfaat direview minimal setiap akhir
tahun.
Penyusutan dimulai saat aset tersebut siap digunakan.
Workshop PSAK
26



Metode penyusutan yang digunakan harus mencerminkan
ekspektasi pola konsumsi manfaat ekonomi masa dengap dari
aset oleh entitas.
Metode penyusutan direview setiap akhir tahun buku, jika
terdapat perubahan diperlakukan sebagai perubahan estimasi
akuntansi.
Berdasarkan waktu
◦ Metode garis lurus (straight light)
◦ Metode saldo menurun
◦ Metode jumlah unit
Workshop PSAK
27

Metode yang dipilih harus konsisten dari periode ke periode
kecuali perubahan keadaan yang memberi alasan atau dasar
suatu perubahan metode. Pengungkapan:
◦ Kuantifikasi perubahan
◦ Alasan perubahan

Faktor dalam mempertimbangkan masa manfaat berikut :

Masa manfaat harus ditinjau secara periodik. Prosentase
penyusutan disesuaikan untuk periode sekarang dan yang
akan datang
◦ Taksiran aus dan kerusakan fisik
◦ Keusangan
◦ Pembatasan hukum atau lainnya atas penggunaan aktiva
Workshop PSAK
28


Penurunan nilai diatur dalam PSAK 48
Kompensasi pihak ketiga untuk aset tetap yang mengalami
penurunan nilai, hilang, dihentikan dimasukkan dalam laba
rugi pada saat kompensasi diakui sebagai piutang.
Workshop PSAK
29



Aset tetap dihentikan pengakuan pada saat
dilepaskan atau tidak ada manfaat ekonomis masa
depan yang diharapkan dari pelepasan atau
penggunaannya
Laba rugi dari penghentian pengakuan aset harus
dimasukkan dalam laporan laba rugi pada saat aset
tersebut dihentikan pengakuannya. Laba tidak boleh
diklasifikasikan sebagai pendapatan.
Laba rugi dari penghentian dimasukkan dalam laba
rugi sebesar perbedaan nilai neto hasil pelepasan
dengan nilai tercatat dari aset
Workshop PSAK
30











Dasar penilaian yang digunakan untuk menentukan jumlah tercatat bruto
Metode penyusutan yang digunakan
Masa manfaat atau tarif penyusutan yang digunakan
Jumlah tercatat bruto dan akumulasi penyusutan awal dan akhir periode.
Rekonsiliasi jumlah tercatat pada awal dan akhir periode
Keberadaan dan jumlah restriksi atas hak milik karena penjaminan utang
Jumlah pengeluaran yang diakui dalam pembangunan
Jumlah komitmen kontraktual dalam perolehan
Jumlah kompensasi pihak ketiga untuk aset yang mengalami penurunan
nilai, hilang / dihentikan.
Pemilihan metode akuntansi
Perubahan estimasi
Workshop PSAK
31






Dasar yang digunakan untuk menilai kembali aktiva
Tanggal efektif penilaian
Nama penilai independen, bila ada
Hakekat setiap petunjuk yang digunakan untuk
menentukan biaya pengganti
Jumlah tercatat setiap jenis aktiva tetap
Surplus penilaian kembali neraca
Workshop PSAK
32

Transisi:
◦ Entitas yang sebelum PSAK ini melakukan revaluasi dan kemudian
menggunakan model biaya sebagai kebijakan akuntansi pengukuran
aset tetapnya, maka nilai revaluasi aset tetap tersebut dianggap sebagai
biaya perolehan (deemed cost). Biaya perolehan tersebut adalah nilai
pada saat PSAK ini diterbitkan.
◦ Entitas yang sebelum penerapan PSAK ini pernah melakukan revaluasi
aset tetap dan masih memiliki selisih saldo revaluasi aset tetap, maka
pada saat penerapan pertama kali harus mereklasifikasi seluruh saldo
selisih revaluasi aset tetap tersebut ke saldo laba dan hal tersebut harus
diungkapkan

Efektif 1 Januari 2008
Workshop PSAK
33



An entity is constructing a new production facility. The cost of the
materials used was CU20,000, consultancy fees were CU1,000 and site
preparation costs were CU2,000. All of these are direct costs which should
be included as part of the cost of the asset.
The production facility will require dismantling in 5 years time at a cost of
CU800. This cost should be included as part of the cost. If the effect of the
time value of money is significant, the cost of dismantling the facility
should be recognised at its present value.
Operating losses of CU350 were incurred in the start up period between
the asset becoming ready for use and full production commencing. The
start up losses cannot be capitalised.
Workshop PSAK
34

An entity has acquired a new freehold building with a useful life of 50
years for CU7,000,000. The entity has identified the following
components and calculated the depreciation charge per annum using a
straight-line method as follows.
Component Useful life(years)
Cost Depreciation
(per annum)
Land
Infinite
Roof
25
Lifts
20
Fixtures
10
Remainder of building 50

CU2,000,000
CU1,000,000
CU500,000
CU500,000
CU3,000,000
CU7,000,000
Nil
CU40,000
CU25,000
CU50,000
CU60,000
CU175,000
When the roof requires replacement at the end of its useful life the
carrying
Workshop PSAK
35



An entity acquires a specialised piece of machinery for
CU200,000. Due to the specialised nature of the machinery,
there is no active resale market for it. The entity revalues
its plant and machinery.
The machine is currently a quarter of its way through its life
and therefore its carrying amount would have been
CU150,000 using a cost model and assuming a straight-line
method of depreciation with no residual value.
To replace the asset new would cost CU300,000. The
estimated depreciated replacement cost would, therefore,
be 75% of the CU300,000, i.e. CU225,000.
Workshop PSAK
36

An entity owns a building which originally cost CU200,000. The property is
depreciated over 50 years on a straight-line basis with no residual value. The
entity adopts a policy of revaluation for property. The property has so far had
three valuations as follows.
At the start of year 2 – valuation CU230,000.
At the start of year 4 – valuation CU260,000.
At the start of year 6 – valuation CU300,000.
In year 1 depreciation, based on the cost of the property, is CU4,000 (i.e. CU200,000 / 50
years).
In following years the depreciation charge is based on the valuation at the start of the year.
Annual depreciation:
Year 1 - CU200,000 / 50 years = CU4,000.
Year 2 - CU230,000 / 49 years = CU4,694.
Year 3 - CU230,000 / 49 years = CU4,694.
Year 4 - CU260,000 / 47 years = CU5,532.
Year 5 - CU260,000 / 47 years = CU5,532.
Year 6 - CU300,000 / 45 years = CU6,667.
Workshop PSAK
37


Revaluation surpluses:
Start Year 2:
Carrying amount of the property is CU200,000 – CU4,000 = CU196,000.
Revalued amount is CU230,000.
Balance transferred to revaluation surplus is CU34,000.
Start Year 4:
Carrying amount of the property is CU230,000 – (CU4,694 x 2) = CU220,612.
Revalued amount is CU260,000.
Balance transferred to revaluation surplus is CU39,388.
Start Year 6:
Carrying amount of the property is CU260,000 – (CU5,532 x 2) = CU248,936.
Revalued amount is CU300,000.
Balance transferred to revaluation surplus is CU51,064.
The amounts transferred from the revaluation surplus to retained earnings as the revaluation
surplus is realised through depreciation are:
Year 1 – nil.
Year 2 – CU4,694 - CU4,000 = CU694.
Year 3 – CU4,694 - CU4,000 = CU694.
Year 4 – CU5,532 - CU4,000 = CU1,532.
Year 5 – CU5,532 - CU4,000 = CU1,532.
Year 6 – CU6,667 - CU4,000 = CU2,667.
Workshop PSAK
38