Transcript File

Manusia Moralitas dan Hukum
Kuliah ke 10
A. Nilai Moral sebagai sumber budaya
dan kebudayaan
Ilmu Aksiologi adalah ilmu yang membahas
mengenai filsafat Nilai dan dalam hal ini nilai
dapat dibagi menjadi dua bagaian yaitu :
1.Nilai Estetika adalah nilai yang berhubungan
dengan ke indahan
2. Nilai Etika adalah bedrhubunan dengan
kajian baik buruk benar dan salah .
Kedua nilai ini sangat erat kaitannya.
Nialai Etika secara Universal meliputi :
Keadilan,Keiclasan, akan tetapi jika nilai ini
memasuki kawasan stetika akan meliputi
kemungkinan setiap orang memiliki
perbedaan selera yang berbeda baik
mengenai soal warna bentuk maupun gayanya
Begitu kompleknya soal nilai ( Aksiologi ) maka
pembahasan ini difokuskan kepada Etika
namun tema etika memiliki beberapa fariasi :
1. Kata etika dapat dipakai dalam arti nilai dan
norma yang menjadi pegangan bagi seorang
atau kelompok .
2. Etika berarti pula kumpulan asas atau nilai
moral sebagai kode etik .
3. Etika memiliki arti ilmu tentang yang baik dan
yang buruk sehingga etika dapat disamakan
dengan filsafat moral .( Berten ) .
Nilai itu bersifat Subyektif artinya nilai sangt
terantung pada subyek yang menilainya . Jadi
nilai tidak akan ada tanpa adlirnya penilai .
Nilai bersifat obyektif tergantung sipenilai
memberikan persepsi terhadasp onyek
tersebut.
Adanya 6.Klasifikasi nilai ( Elly M. Stiadi ) :
1.Pengakuan : Pengakuan subyek tentng nilai
yang harus dimiliki seseorang /klompok .
2. Obyek yang dipermaslahkan Yaitu : Cara
menilai suatu obyek dengan berpedoman
pada sifat tertentu obyek yang dinailai seperti
manisia dinailai dari kecerdasannya.
3. Keuntungan yang diperoleh : menurut
keinginan,kebutuhan, kepentingan atau minat
seseorang yang diwujudkan dalam kenyataan .
4. Tujuan yang akan dicapai : tipe tujuan
tertentu sebagai reaksi keadaan yang dinilai .
5, Hubungan pengmbang nilai dengan
keuntungan :
aNiali yang berorentasi pada diri sendiri .
b. Nilai yang berorentasi pada orang lain yaitu
nilai lompok, Kluarga,frifesi,Masyarakat
bangsa,dan kepada kemasnusiaan
6 Hubungan yang dihasilkan oleh Nilai itu
dengan hal yang lebih baik dari nilai tertentu .
Hierarci nilai oleh Max Scheler :
1.Nilai kenikmatan
2. Nilai Kehidupan .
3. Nilai Kejiwaan
4. Nilai kerohanian .
Hierarchi Nilai Noto nogoro dapat dibedakan ;
1. Nilai material ;sesuatu yang berguna bagi
manusia.
2. Nilai vital : yaitu sesuatu yang berguna bagi
manusia untuk dapat mengadakan kegiatan
atau aktivitas.
3.Nilai Kerohanian : Yaitu segala sesuatu yang
berguna bagi rohani manusia Nilai ini dapat
dibedakan menjadi 4 bagaian :
a. Nilai kebenaran yang bersumber pada akal (
ratio,budi,cipta ) manusia
b. Nilai Keindahan atau nilai estetis yang
bersumber pada unsur perasaan manusia .
c. Nilai kebaikan atau nilai moral yuang
bersumber pada unsur ke hendak manusia
d.Nilai religius : yang merupakan nilai
kerohaniantirtinggi dan mutlak Nilai ini
bersuber pada kepercayaan dan keyakinan
manusia . .
Sedangkan dalam penataran P.4 Niali itu dapat
dibagai menjadi tiga bagian sbb:
1. Nilai Dasar ( Nilai Ontologis ) : merupakan
akekat,esensi,inti sari atau makna yang terdalam
dari nilai nilai tersebut .
2. Nilai Instrumental : yang merupakan suatu
pedoman yang dapat diukur atau diarahkan .
3. Nilai Praktis : merupakan penjkabaran dari nilai
ntrumental dalam suatu kehidupan nyata.
Dalam dunia pendidikan nilai moral itu dapat
digunaka karena pendidikan memandang
individu sebagai makhluk yang pengalaman
disatu sisi dan sebagai individu yang memiliki
potensi untuk mencapai kebenaran disisi lain.
B. Moralitas Norma masyarakat dan
Negara .
Dalam kehidupan sehari hari kita tidak dapat
lepas dari pengaruh orang lain ,oleh karena itu
manusia disebut mahkluk sosial yakni makhluk
yang dalam kehidupannya tidak bisa lepas dari
pengaruh manusia lain . Oleh karena itu
pembinaan nilai moral sangat diperlukan
maka pembinaan nilai nilai moral dapat
dipengaruhi oleh beberapa hal antara lain:
1Pengaruh kehidupan keluarga dalam pembinaan
nilai Moral .
Pengaruh modrn sebagai dampak kemajuan ilmu
engetahuan dqan teknlogi mengasilakan berbagai
perubahan ,pilihan dan kesempatan tetapi
mengandung berbagai resiko karena kompleknya
kehidupan yang ditimbulkan . Contoh Bila terjadi
tidak harmonisnya hub keluarga maka pembinaan
moral dalam keluarga menjadi merosot.
2. Pengaruh teman sebagaya terhadap
pembinaan Moral
Sebagai makhluk sosial anak pasti memiliki
teman dan pergaulan dengan teman akan
menambah perbendaharaan informasi yang
akhirnya akan mempengaruhi berbagai jenis
kepercayaan yang dimilikinya.
3. Pengaruh Figur otoritas Tehadap perkembangan
Nilai Moral Individu
Pada awal reformasi banyak rang meneriakkan
demokrasi dengan melakukan pengrusakan
kerusuhan etnis terjadi di sampit Poso,maluku
yang banyak memakan korban .Dalam kodisi
seperti ini lembaga pendidikan perlu
mengupayakan agar peserta didik mampu
menemukan nilai dirinya tanpa bertentangan
dengan nilai nilai yang hidup dan berkembang di
masyarakat .
4. Pengaruh Media Komunkasi terhadap
perkembangan nilai moral
Pada akhir abad ke 20 alat alat komuni modrn
telah dperkenalakankedalam kehidupan
keluarga, hal ini akan dapat mempengaruhi
nilai nilai pada sianak .seperti Vcd
Porno,kekerasn dll. Yang nantinya membawa
nilai positif maupun nilai negatif .
Hal semacam ini akan memiliki koskensi akan
muncul kebingungan pada diri sianak untuk
menentukan mana yang baik dan mana yang
buruk,mana yang betul,mana yang salah
.Tatkala anak dipenuhi oleh kebingungan nilai
maka intuisi pendidikan perlu memaparkan
jalan keluar kepada peserta didik dengan
pendekatan klrifikasi nilai .
5. Pengaruh Otak dan Berpikir terhadap
Perkembangan nilai moral :
Berpikir dimaknai sebagai proses yang
berhubungan dengan penyelidikan dan
membuat keputusan .Dimanapun keputusan
di amabil,pertimbangan nilai pasti terlibat dan
dimanapun penyelidikan berlangsung tentu
melibatkan tujuan .
Manusia melalui penyelidikan rasionalnya akan
membuktikan prinsip prinsip yang berlaku
secara universal .Atas dasar rasional inilah
manusia akhirnya menentukan serangkaian
“Rasional Inperative” yaitu aturan aturan (
hukum ) yang ditentukan secara rasional ini
akan memberikan bimbingan moral dan
pengtahuan tentang benar dan salah
,sehingga manusia pantas diberikan derajat
yang tinggi melebihi makhluk lain .
Pendidikan rasional tentang nilai moral yang
mendekatkan pada rasional lebih beroriantasi
pada upaya upaya untuk mengklarifikasi nilai
moral sangat dimungkinkan bila melihat
eratnya hubungan antara berpikir dengan nilai
itu sendiri,meskipun ada pendekatan lain
dalam pendidikan nilai yang memilki oriantasi
yang berbeda.
6.Pengaruh Informasi terhadap perkembangan
Nilai Moral .
Stiap hari manusia mendapat informasi ,Imformasi
ini dapat mempengaruhi sistim keyakinan yang
dimiliki oleh individu . Apabila informasi baru
yang diterima oleh Individu serta mengbah dan
menguatkan keyakinannya maka akan
terbentuklah sikap,sikap inilah yang dapat
menjadikan tolok ukur sebuah tindakan yang
kemudian disebut nilai .
Informasi yang baru yang dapat mengubah
keyakinan sikap dan nilai sangat tergantung pada
faktor faktor berikut :
1.Bagaimana informasi itu diperkenalkan .
2. Oleh siapa informasi itu disamapaiakan
3. Dalam kondisi bagaimana informasi itu
disamapaikan atau diterima .
4. Sejauh mana diisonansi kognitif yang terjadi
akibat informasi baru tersebut (tingkat komplik
yang terjadi dengan keyakinan yang telah ada.)
5. Level penerimaan individu atau level penerimaan
individu untuk berubah
6. Level kesiapan individu untuk menerima
informasi baru serta mengubah tingkah laknya.
ISBD sebagai sebuah studi lebih menfasilitasi
mewreka agar komplik nilai kmplik moral dan
lemahnya supermasi hukum dapat dikritisi
,dianalisis edan dicarai solusinya .sehingga
kebingungan nilai ,moral, akan dapat dikrangi .
C. Dialek tika Hukum dan Moral dalam
Masyarakat dan Negara .
Hukum dan moral terdapat hubungan yang
sanat erat sekali .Hukum tidak akan berarti
tanpa dijiwai moralitas dan hukum akan
kosong tanpa moralitas . Disisi lain Moral
sangat membutuhkan hukum tanpa hukum
moral hanya hangan hangan saja kalau tidak di
undangkan dalam masyarakat . Sehingga
hukum bisa meningkatkan damapak sosial dari
moralitas .
Walaupun demikian Perbedaan hukum dan moral
tetap jelas . Menurut K Bertens ada empat
perbedaan antara hukum dan moral .
1. Hukum lebih dikodefikasikan darai pada morol
artinya dibukukan dalam kitab undang undang
(lebih memiliki kepastian dan obyektif )
sedangkan moral lebih banyak subyektif dan
banyak diganggu oleh diskusi diskusi yang
mencari kejelasan tentang yang harus dianggap
etis manupun tidak .
2.Hukum membatasi diri pasda taingkah laku
lahiriah saja, sedangkan moral menyangkut
juga sikap bathin seseorang .
3. Hukum dapat dipaksakan pelanggar akan
terkena hukuman,tetapi norma etis idak bsa
dipaksakan sebab paksaan hanya menyentuh
bagian luar sedangkan perbuatan etis justru
dari dalam . Sangsi mral adalah hati nurani
yang tidak tenang .
4. Hukum didsarkan atas kehendak masyarakat
/negara. Moralitas didasarkan atas norma
norma moral yang melebihi paraindividu dan
masyarakat . Masyarakat dapat mengbah
hukum akan tetapai tetapi tidak pernah
massyarakat membatalkan norma moral .
Akan tetapi perbedaan Hukum dan moral
menurut Gunawan stia Arja .sebagai berikut .
1.Hukum memiliki dasr yuridis sedangkan moral
berdasarkan hukum alam .
2. Dari segi otonomi hukum bersifat hetoronom
yaitu datang dari luar diri kita sedang moral
bersifat otonom yang datang dari diri sendiri .
3. Dilkihat dari segi pelaksanaan Hukum dapat
dipaksakan sedangkan moral tidak dapat
dipaksakan .
4.Dari segi sanksi: Hukum bersifat yuridis yaitu
sangsi lairiah sedangkan moral berbentuk
kodrati,batinniah ,menysal terhadap diri
sendiri .
5Tujuannya : Hukum mengatur kehidupan
manusia dalam kehidupan bernegara,
sedangkan moral mengatur kehidupan
manusia sebagai manusia .
6.Dari segi waktu dan tempat : Hukum
terantung dari segi waktu dan tempat
sedangfkan moral tidak tergantung pada
waktu dan tempat .