3. Pend. Profesional Konselor

Download Report

Transcript 3. Pend. Profesional Konselor

KELOMPOK 3 Siyam Putri A., Akhmada Muhsin, Dian A., Teguh Pangesti R, Mint Husen R. A.

Berdasarkan Pasal 15 UU No 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional :

Pendidikan profesi adalah pendidikan tinggi setelah program sarjana yang mempersiapkan peserta didik untuk memiliki pekerjaan dengan persyaratan keahlian khusus.

Terkait dengan Permendiknas No.

pendidikan 27/2008 profesi tentang konselor, Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Konselor menegaskan :

Pendidikan berkelanjutan konselor atau adalah pendidikan berkesinambungan antara program pendidikan akademik, yang bermuara pada penganugerahan gelar sarjana (S-1) kependidikan bidang pendidikan bimbingan profesi, dan yang konseling, bermuara penganugerahan gelar profesional Konselor.

dengan pada

TUJUAN

 Tahapan : KOMPETENSI AKADEMIK = Sarjana Pendidikan bidang BK PENDIDIKAN PROFESIONAL = Ahli BK Konselor adalah tenaga pendidik yang berkualifikasi strata satu program studi bimbingan dan konseling dan menyelesaikan Pendidikan Profesi Konselor (PPK)

KOMPETENSI AKADEMIK S.Pd

KOMPETENSI PROFESIONAL Kons

 Memahami konseli secara mendalam menghargai konseli, memahami keadaan fisik&psikologis serta kebudayaan konseli :  Menyelenggarakan Bimbingan dan Konseling yg memandirikan : menguasai teknik need assesment, merancang program bimbingan, mengimplementasikan program secara komprehensif

Menguasai landasan teoritik : konsep dan praktik pemberian layanan  Mengembangkan pribadi dan profesionalitas secara berkelanjutan : IMTAQ, menunjukkan integritas & stabilitas kepribadian yg kuat, berkomitmen terhadap etika profesional, implementasi kolaborasi intern, aktif dalam organisasi BK, kolaborasi antar profesi

PENDIDIKAN AKADEMIK PENDIDIKAN PROFESIONAL 144-160 SKS 8 -14 Semester 36 - 40 SKS 2 Semester

Kurikulum Pendidikan Profesional Konselor dikembangkan berdasarkan alur pikir : a) Setiap sub-kompetensi dijabarkan menjadi pengalaman belajar yang memungkinkan tercapainya sub-kompetensi b) 1.

Pengalaman belajar harus memfasilitasi: Perolehan perluasan pengetahuan dan dan menajaman pemahaman, pemahaman, penerapan pengetahuan secara bermakna

c) d) e) f) 2.

Penguasaan keterampilan yang dilakukan melalui beerbagai bentuk latihan 3.

Penumbuhan sikap dan nilai Pengembangan materi kurikuler diperkirakan besaran waktu yang diperlukan untuk menguasai setiap sub-kompetensi dalam Sistem Kredit Semester yaitu : pemilahan yang menghasilkan cikal-bakal mata kuliah ditetapkan beban studi sesuai dengan ketentuan yang berlaku

1.

dispesifikasikan dalam 2 dimensi 2.

Pembentukan profesional penguasaan konselor Program Pengalaman Lapangan kompetensi diselenggarakan

Penguasaan Kompetensi Akademik Ujian Tertulis berupa tes pilihan (multiple choice) , maupun assesment individual.

Ijazah Sarjana Pendidikan dalam Bidang Bimbingan dan Konseling (S.Pd) yg digunakan sebagai prasyarat mengikuti Pendidikan Profesi Konselor

Penguasaan konselor kemampuan profesional calon Melalui Pengamatan Ahli asessment yang menyerupai misalnya sarana Alat Penilaian Kemampuan Guru (APKG) yang merupakan high inference assesment.

Sertifikat Konselor dan berhak mencantumkan singkatan gelar profesi Kons.

Mahasiswa Pendidikan Akademik Pendidikan profesi SLTA , Diploma, Sarjana Muda Cash-program S1 BK

 DOSEN Dipersyaratkan sesuai dengan jumlah kualifikasi yang tercantum dalam keputusan dirjen Dikti No.108/Dikti/Kep/2001 tanggal 30 April 2001, yang akan disesuaikan dengan PP No.19 tahun 2005 tetang Standar Nasional Pendidikan, dan sekurang-kurangnya 6 orang dosen tetap lulusan S-2 (Magister Pendidikan) dalam bidang Bimbingan dan Konseling.

Lembaga tenaga mempunyai administrasi tenaga yang kependidikan untuk melayani laboratorium/workshop, perpustakaan, komputer, dan sebagainya. Lembaga juga mempunyai mengurus keuangan, akademik, kemahasiswaan, perlengkapan, kebersihan dan sebagainya.

1.

Selain ruang kelas yang memadai, Ruang khusus observasi sebagai ruang demonstrasi 2.

sekolah latihan, 3.

perpustakaan, 4.

serta laboratorium untuk bimbingan dan konseling

Rangkaian kerjasama dengan berbagai pihak yang merupakan stakeholders bagi lulusan yang akan dihasilkan menyangkut : 1.

Rerkrutmen mahasiswa baru 2.

3.

4.

Penyelenggaraan pembelajaran Pengangkatan lulusan profesional konselor S-1 pendidikan mengadakan pembinaan Sertifikasi kepada lulusan profesional Bimbingan dan Konseling dengan melibatkan LPMP, dan Dinas Pendidikan ditingkat Profinsi dan kabupaten

Lembaga yang berminat menyelenggarakan program S- 1 Bimbinga dan Konseling adalah lembaga yang : a.

b.

Masih aktif dan telah diizinkan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi oleh Memiliki program S- 1 Bimbingan dan Konseling yang telah dinonaktifkan melalui tahun akademik 1987/ 1988;

1.

2.

3.

4.

5.

adanya mendalam kesadaran tentang pemahaman Program S yang 1 lengkap Bimbingan dan dan Konseling di bawah naungan UU nomor 14 tentang Guru dan Dosen.

perencanaan yang matang dan komprehensif tersedianya dana, tenaga, sarana dan prasarana, dan dukungan masyarakat, taat peratuaran Dirjen Pendidikan Tinggi Depdiknas.

evaluasi juga akan dilakukan secar berkala.

Pengelolaan Progran S- 1 Bimbingan dan Konseling harus merupakan bagian Integral dari pengelolaan Program S- 1 di tingkat Fakultas dan Universitas setempat dengan organisasi dan alokasi dan yang jelas.

struktur

 UNY  UNS  UPI  UNNES  Universitas Sanatadharma  Universitas Gunadharma