xii. iklim indonesia

Download Report

Transcript xii. iklim indonesia

I. Pendahuluan
II. Cuaca dan Iklim
III. Unsur-unsur cuaca dan pengaruh cuaca terhadap tanaman, tanah, dan OPT
IV. Iklim Indonesia (Tropis)
V. Klasifkasi (pengkelasan) Ikllim
VI. Pengelolaan Cuaca (iklim)
VII. Pranata Mangsa
VIII. Perubahan iklim dan dampaknya pada bidang pertanian
IX. Peranan pemodelan dalam Pengelolaan Sitem Pertanian


Iklim  Iklim adalah keadaan yang mencirikan atmosfer pada
suatu daerah dalam jangka waktu cukup lama, yaitu 30 tahun.
Keadaan yang mencirikan itu diungkapkan dengan hasil pengukuran berbagai unsur cuaca yang dilakukan selama periode
waktu tersebut. (1)Hujan, (2) Suhu udara, (3). Radiasi total dan
lama penyinaran mthr, (4) Kelemban Nisbi, (5). Kecepatan Angin,
(6). Penguapan air
Indonesia  Pemerintahan atau Negara
 Wilayah 7 o LU – 11 o LS; 94-141o BT
 Tropika Cancer – Capricon (30 o LU – 30 o LS)
 Terbentuk karena peristiwa tektonik (tektogen)
 Terdiri atas 12.667 pulau
Kalimantan
540.000 km2
Sumatera
474. 000 km2
Papua
422.000 km2
Sulawesi
189.000 km2
Jawa
127.000 km2
Kep. Maluku, Nusatengara : 150.000 km2
INDONESIA
Ditulis oleh:
Dr. Ir. Ismangil, M.S.
Laboratorium Tanah/Sumberdaya Lahan,
PS Agroteknologi, Fakultas Pertanian, UNSOED
Divergent plate boundaries
(1). Hujan,
(2). Suhu,
(3). Radiasi total dan
lama penyinaran mthr,
(4). Kelemban Nisbi,
(5). Kecepatan Angin,
(6). Penguapan air
(7). Tekanan udara
berragam
moderat (tengahan)
Hujan Berragam

Indonesia adalah wilayah kepulauan
-- Terbentuk karena peristiwa tektonik (tektogen)
-- Terdiri atas 12.667 pulau
Pengaruh laut sangat kuat  udara Indonesia banyak air (uap)
Oleh karena itu, beriklim moderat (tidak ekstrim)


Setiap tempat di Indonesia dilewati gerak semu matahari 2
kali dalam 1 tahun (22 juni tahun I – 22 juni tahun II) 
terdapat 2 nilai maksimum
Relief (bentuk wilayah) Indonesia berragam dari datar – bergunung. Keadaan bergunung ini menyebabkan terjadinya
perbedaan iklim yang jelas walaupun jaraknya tidak berjauhan. Keadaan bergunung juga menyebebkan perbedaan arah
lereng dan arah lereng membedakan iklim.
November –Maret  MH
Angin berhembus dari barat laut dan bersifat lembab (angin
barat) , maka sebagian besar wil. Indonesia hujan, kecuali:
1. Bagian utara pantai timur laut Sumatera, Pantai barat
Sulawesi Tengah
2. Sepanjang pantai timur dan tenggara berbagai pulau
3. Wilayah dekat khatulistiwa dan utara khatulistiwa.
April-November  MK
Angin kering berhembus dari tenggara (angin timur), maka
sebagian besar wilayah Indonesia kering
Awal periode ini pantai-pantai di Kep. Nusa Tenggara mulai
kering
April  pantai-pantai di Kep. Nusa Tenggara kering.
Wilayah indonesia yang pantainya menghadap ke laut selatan
dan barat daya lebih basah,
Pantai timur Sulawesi, pantai selatan P. seram,
pantai bagian barat pantai selatan Jawa, dan
pantai barat daya Sumatera.
Mei  wilayah Indonesia terpengaruh udara kering
KEMARAU
Bl
U
Tl
B
Bd
T
S Tg
HUJAN
IKLIM INDONESIA
ITCZ
Juli
Bagian timur dan timur laut Indonesia kering, kecuali sebagian kecil pantai selatan P. Seram, Buru, Sulawesi Selatan,
jawa Barat, Sumatera barat laut, dan Kal. Tengah pedalaman
adalah basah.
Agustus-Oktober
Bagian Indonesia utara terpengaruh angin muson tenggara
(pantai barat Sumatera, Kalimantan Barat, tenggara Jawa
Barat) lebih banyak hujan.
Bagian timur dan tenggara Indonesia kering terus berlanjut
November  Doldrum (ITCZ) di atas Kal imantan dan Sumatera
Variasi RM tahunan ada 2 minimum (deklinasi dan muson)
Radiasi min I bulan Desember-Februari (mthr di GBS)
II bulan Juni (mtahr di GBU)
Radiasi maksimum pada bulan September yang bertepatan dengan angkasa jernih (akhir musim kemarau)
Pegunungan menerima radiasi mthr bulanan lebih rendah dari
pada daerah rendah
Tempat
Cipanas (1.100 m)
Muara (260 m)
Yogya (137 m)
Maks.
323 (Okt)
378 (Sep)
392 (Sep)
Min.
208 (jan)
273 (jan)
321(Mei)
7m
Daerah rendah
Daerah tinggi
Lama penyinaran
Radiasi mthr.
1.100 m
7 m
260 m
5m
2
4
5
8
7
6
3
1
Utara khatulistiwa
Selatan khatulistiwa
T rata-rata bulanan
maksimum
Mei (1)
Juli (2)
T rata-rata bulanan
maksimum
April-Mei (1)
Oktober (2)
T rata-rata bulanan
mimimum
Januari (1)
T rata-rata bulanan
mimimum
Juli
Pantai
Tinggi tempat dan jarak thdp. pantai
Di Khat. t min tidak banyak variasi,
makin ke tenggara t min. terjadi bulan
Mei-Ag.
Tempat pantai (Pusakanegara)
T maks. < 32oC
T min. > 22 oC
Pontianak 24 oC sepanjang tahun
Kupang 24oC (des-jan)
21oC (Juli-agust.)
Tempat pedalaman (Mojowarno)
T maks. > 33 oC
T min. 24-27oC
22 Jn.
21 mei
22 Jl.
21 april
21 mart
22 Ag.
21 mart.
23 Sep.
21 Ok.
22 Nov.
22 Des
22 Feb.
22 Jan.
t maks.
t min.
Daerah pantai
Beda tinggi
tempat
t rata-rata.
Di daerah pesisiran terdapat 2 puncak kec. Angin
Musim hujan, angin dari barat daya 1,9-2,4 m/det
Musim kering, angin dari timur 1,8 m/det.
Di Sumatera utara angin barat 3-4 m/det (Juni –Sept.)
Penilaian
U siang hari  0-2 m/det  ringan
2-5 m/det  moderat
5-8 m/det  kuat
>8 m/det  sangat kuat
Jadi angin di Indonesia ringan - moderat
Di beberapa tempat di Indonesia terdapat angin Fohn (angin
menuruni lereng)
- sifat : panas, kering, kencang, dan ribut
- terbentuk oleh angin regional atau sirkulasi sekunder
yang disebabkan oleh faktor relief
Sekala
0
Kecepatan angin
(mil/jam)
1, calm
(0,44 m/det)
Gejala alam
Asap naik tegak lurus
1
1-3, light air
Arah angin dapat dilihat dengan asap, tetapi
tidak terdeteksi oleh wind vane
2
4-7, Light breeze
Anin spoi-spoi basah, terasa pada muka,
wind vane bergerak
ANGIN INDONESIA
3
8-12, gentle breeze
Daun-daun dan ranting kecil bergerak konstan dan dapat menggerakkan bendera tipis
4
13-18, moderate
Debu mulai beterbangan, dapat menerbangkan kertas dan cabang kecil mulai bergerak
5
19-24, fresh breeze
Batang-batang kecil mulai bergerak, dan
dapat menyebabkan gelombang kecil di
permukaan air di darat (selokan atau sungai)
(0,44-1,32 m/det)
(breeze = spoi-spoi)
(1,76-3.04 m/det)
(3,52-5,28 m/det)
breeze
(5,72-7,92m/det)
(8,36-10,56 m/det)
Sekala
Kecepatan angin
(mil/jam)
6
25-31, strong breeze
Cabang-cabang besar mulai bergerak dan
menyulitkan orang menggunakan payung
7
32-38, moderat gale
Semua pohon bergerak dan menyulitkan
orang berjalan
8
39-46, fresh gale
Mematahkan ranting-ranting kecil
9
47-54, strong gale
Menimbulkan kerusakan-kerusakan ringan
pada bangunan. Cerobong kecil
10
55-63, whole gale
Pohon tumbang, bangunan rusak berat,
tetapi jarang terjadi di daratan
11
64-75, strom
Menyebabkan keruskan bangunan berat
sekali , tetapi jarang terjadi
12
> 75, Hurricane
Sangat-sangat rusak berat, hancur rata tanah
(gale = badai)
Gejala alam
Beberapa angin Fohn Indonesia
Kelembaban nisbi (KN) = {ea/es } x 100 %
ea = ditentukan oleh kerapatan uap air dan suhu udara
es = ditentukan oleh suhu udara
Sebaran KN menurut waktu di Indonesia
KN siang hari < KN malam hari
KN malam hari > 90 %
Sebaran KN menurut tinggi tempat di Indonesia
Pada waktu yang sama, musim kemarau KN dat rendah
…… KN dat. tinggi
Pada waktu yang sama, musim hujan KN dat. rendah
….. KN dat. tinggi
Sebaran KN menurut kedekatan dengan pantai di Indonesia
Pada waktu yang sama, musim kemarau KN pantai > KN
pedalaman
Pada waktu yang sama, musim penghujan KN pantai >KN
pedalaman
KN daerah pesisiran musim kemarau 70 %, KN pedalaman musim yang sama 55 %
KN Yogya (137 m) bln Jan = 87 dan Agust. = 70 %
KN Cipanas (1.100 m) maksimum 80-85 %
Nilai KN minimum  KN
<20 %
20-50 %
>50 %
< 20 %  kering
> 70 %  humid
Jadi Kelembaban Nisbi Indonesia tergolong humid
Atas dasar pengukuran penguapan air dengan panci
Evaporasi kelas A, di Indonesia sebaran PA berhubungan
dengan radiasi mthr. total
Di Yogya (137 m) PA harian rata-rata = 4,5 mm
Di Cipanas (1.100 m) PA harian antara 3,0 dan 4,2 mm/hari
Di Mojosari (pedalaman) PA harian musim kemarau = 6,5
mm/hari
Di Muara (250 m) PA harian musm hujan 3,5-4,6 mm
PA bulanan
Radiasi mthr total
Terima kasih
Nilai KN minimum  KN <20%
20-50 %
>50 %
Sinar matahari n/N  n/N =
0,45  rendah
0,70  medium
0,90  tinggi
< 20 %  kering
> 70 %  humid
<0,6
rendah
0,6-0,8 medium
>0,8
tinggi
U siang hari  0-2 m/det  ringan
2-5 m/det  moderat
5-8 m/det  kuat
>8 m/det  sangat kuat