Transcript Biologi

Filum Arthropoda-Kelas Myriapoda
Made by : Raden Iqrafia Ashna
www.iqrafia.blogspot.com
 Ciri umum :





Insecta disebut juga serangga atau heksapoda.
Heksapoda berasal dari kata heksa yang artinya
enam (6) dan kata podos yang berarti kaki. Insecta
mempunyai ciri khas yaitu berkaki 6 (tiga pasang).
Tubuh insecta beruas-ruas, terdiri atas segmen kepala
(sefala), dada (toraks) dan perut (abdomen).
Pada bagian kepala terdapat sepasang mata majemuk
(faset), mata tunggal (ocellus), sepasang antena
sebagai alat peraba, dan tiga pasang alat mulut
Alat mulut pada serangga berbeda-beda sesuai
dengan fungsinya
Daur hidupnya mengalami metamorfosis
 Dada (toraks) terdiri atas 3 ruas yaitu protoraks,
mesotoraks, metatoraks. Dan terdapat tiga pasang kaki
yang beruas-ruas
 Kaki serangga juga berbeda-beda disesuaikan dengan
fungsinya. Jenis-jenis kaki serangga sbb :
a. kaki untuk menggali (anjing tanah)
b. kaki untuk meloncat (belalang)
c. kaki untuk berenang (kumbang air)
d. kaki untuk pengumpul serbuk sari
e. kaki untuk berjalan (kumbang tanah)
f. kaki untuk memegang (belalang sembah)
 Pada bagian mulut terdapat rahang depan (maksila),
rahang belakang (mandibula), bibir atas (labrum), dan
bibir bawah (labium).
a) mulut menggigit dan
mengunyah, misalnya
jangkrik dan berbagai macam
belalang.
b)mulut menggigit dan
menjilat, misalnya berbagai
macam lebah.
c) mulut menusuk dan
mengisap, misalnya nyamuk.
d)mulut mengisap, misalnya
kupu-kupu
Sistem Organ
Keterangan
Sistem
pernapasan
Organ pernapasan berupa trakea berspirakel yang terletak di
kanan-kiri pada tiap ruas, sebagian larva bernapas dengan insang
trakea pada bagian perutnya.
Sistem
pencernaan
makanan
Sistem pencernaan makanan pada beberapa jenis serangga terjadi
di mulut, kerongkongan, lambung depan, lambung otot, lambung
kelenjar, usus dan anus (dubur). Makanan dicerna secara mekanis
di lambung otot dan secara kimiawi di lambung kelenjar.
Sistem
Tipe sistem peredaran darahnya adalah terbuka (lakunair), tidak
peredaran darah mempunyai pembuluh balik (vena). Darah tak mengandung
hemoglobin (Hb) sehingga tidak mengangkut oksigen atau
karbondioksida tetapi hanya berfungsi mengangkut makanan
Sistem syaraf
Sistem syarafnya disebut tangga tali dengan penerima rangsangan
berupa :
a. mata faset (majemuk)
b. antena
c. alat pembuat suara (misalnya pada Orthoptera dan Hemiptera)
dan alat pendengar.
d. alat yang menimbulkan cahaya (kunang-kunang)
Sistem Organ
Sistem
ekskresi
Sistem
reproduksi
Keterangan
Pengeluaran zat sisa melalui pembuluh Malpighi.
Insecta kadang-kadang mengalami partenogenesis maupun
paedogenesis. Partenogenesis ialah perkembangan embrio
tanpa dibuahi oleh spermatozoid, misalnya lebah. Sedangkan
paedogenesis ialah partenogenesis yang berlangsung di
tubuh larva, misalnya Diptera. Dalam perkembangan menuju
dewasa, Insecta mengalami perubahan bentuk luar dan
dalam dari fase telur ke tingkat dewasa yang disebut
metamorfosis. Fertislisasinya internal, artinya pembuahan sel
telur oleh spermatozoid berlangsung di dalam tubuh induk
betina.
 Metamorfosis
Sempurna
Telur  Larva
(Ulat) 
Kepompong (pupa)
 Hewan dewasa
(imago)
Contoh:Kupu kupu
Larva : hewan muda yang bentuk dan
sifatnya berbeda dengan hewan dewasa
Pupa : kepompong yang mengalami
penyempurnaan dan pembentukan
organ
Imago : fase dewasa yang siap
untuk berkembang biak
 Metamorfosis tak
Sempurna.
Telur  Hewan Muda
(nimfa)  Hewan
Dewasa (imago)
Contoh : Jangkrik,
belalang
Nimfa : serangga muda yang
mempunyai sifat dan bentuk sama
dengan serangga dewasa. Dalam fase ini
serangga muda mengalami pergantian
kulit (eksdisis)
Imago (serangga dewasa) : fase
yang ditandai dengan telah
berkembangnya semua organ
tubuh dengan baik, termasuk alat
reproduksi dan sayap
 Insecta memiliki rangka luar (eksoskeleton) dari zat kitin
(zat tanduk).
 Insecta ada yang memiliki satu atau dua sayap, tetapi ada
juga anggota insecta yang tidak punya sayap
 Berdasarkan ada tidaknya sayap Insecta di bagi menjadi
dua subkelas :
1. Apterigota (Insecta tak bersayap)
2.Pterigota (Insecta bersayap) : berdasarkan asal-usul
sayap dan bentuk metamorfosisnya, dibagi menjadi 2
superordo : 1. Eksopterigota (Berasal daro tonjolan luar
dinding tubuh dan ternmasuk
hemimetabola)
2. Endopterigota(terbentuk saat masih di
dalam kepompong dan termasuk
holometabola)
Kelas
Ordo
Sub Kelas
Thysanura
Collembola
Apterygota
(tak bersayap)
Protura
Endopterygota
Insecta
Siphonoptera
Thysanura
Neoroptera
Lepidoptera
Pterygota
(bersayap)
Diptera
Eksopterygota
Odonata
Isoptera
Orthopfera
Hemiptera
Homoptera
Berdasarkan metamorfosisnya, serangga dibedakan atas dua kelompok,
yaitu: Hemimetabola (metamorfosis tidak sempurna) dan Holometabola
(metamorfosis sempurna).
HEMIMETABOLA
ODONATA
ISOPTERA
ORTHOPTERA
HEMIPTERA
HOMOPTERA
HOLOMETABOLA
SIPHONOPTERA
THYSANURA
NEUROPTERA
LEPIDOPTERA
DIPTERA
Ordo Odonata
Ciri-ciri :
a. Sayap membran berjumlah 2 pasang
b. Tipe mulut pengunyah/penggigit
c. Memiliki mata majemuk
d. Hidup di air
e. Bersifat karnivora
f. Contoh :
1.Capung (Calopteryx maculata)
2.Capung besi (Libellula sp.)
1.
2. Ordo Isoptera
Ciri – ciri :
a. Mempunyai 2 pasang sayap tipis dengan ukuran yang sama
(sayap akan terlepas setelah kawin)
b. Tipe mulut penggigit dan Memiliki mata majemuk
c. Hidup berkoloni dan Pemakan kayu
d. Contoh: Reticulitermis flavipes (rayap atau anai-anai)
Pada rayap terjadi polimorfisme, artinya di dalam
satu spesies terdapat bermacam-macam bentuk dengan
tugas yang berbeda. Rayap hidup berkoloni, dalam
koloni ini terjadi pembagian tugas kerja, yaitu:
a) Ratu, yakni laron (rayap betina fertil). Biasanya tubuh
gemuk dan tugasnya adalah bertelur.
b) Raja, yaitu laron (rayap jantan fertil), tugasnya
melestarikan keturunan.
c)
Serdadu, rayap yang bertugas memper-tahankan
sarang dan koloni dari gangguan hewan lain.
d) Pekerja, rayap yang bertugas memberi makan ratu
dan raja, serta menjaga sarang dari kerusakan. Sifat
rayap pekerja dan rayap serdadu bersifat steril.
3. Ordo Othoptera
Ciri-ciri :
a. Mempunyai 2 pasang sayap. Sayap depan (tegmina)
lebih tebal, lebih sempit, dan lebih kuat dari sayap
belakang.
b. Tipe mulut penggigit
c. Kaki belakang panjang dan kuat berfungsi untuk
meloncat
d. Hewan jantan mengerik menggunakan tungkai
belakang
e. Hewan betina mempunyai ovipositor pendek dan
digunakan untuk meletakan telur
 Contoh :
Belalang (Dissostura sp)
Belalang ranting (Bactrocoderma aculiferum)
Belalang sembah (Stagmomantis sp)
Kecoak (Blatta orientalis)
Gangsir tanah (Gryllotalpa sp)
Jangkrik (Gryllus sp)
4. Ordo Hemiptera
Ciri-ciri :
a. Mempunyai 2 pasang sayap, sayap bagian
depan menebal dan menanduk, sayap
bagian belakang tipis seperti selaput
b. Tipe mulut menusuk dan menghisap
c. Contoh :
Walang sangit (Leptocorixa acuta)
Kutu busuk (Eimex lectularius)
Tonggeret (Dundubia manifere)
Lembung air (Belosyoma indicum)
Kutu daun (Aphid sp.)
Kutu kepala (Pediculus humanuscapitis)
5. Ordo Homoptera
Ciri-ciri:
a. Mempunyai 2 pasang sayap, sayap depan dan sayap
belakang berukuran sama dan transparan
b. Hewan betina umumnya tidak bersayap
c. Tipe mulut menusuk dan mengisap
d. Contoh :
Wereng hijau
(Nephotetix apicalis)
Wereng coklat
(Nilapervata lugens)
Ordo Siphonoptera (Anggota Apterigota)
Ciri-ciri:
a. Tidak bersayap
b. Tipe mulut penusuk dan pengisap
c. Mata tunggal (ocelus) dan tidak mempunyai mata
facet
d. Kaki sangat kuat dan berguna untuk meloncat.
e. Contoh :
1.
Kutu manusia (Pediculus humanuscapitis)
Kutu anjing (Ctenocephalus canis).
Kutu kucing (Ctenocephalus felis).
Kutu tikus (Xenopsylla cheopis) dapat menularkan
penyakit pes
2. Thysanura (anggota Apterigota)
Ciri-ciri:
a. Tidak mempunyai sayap
b. Tubuh berwarna perak
c. Tipe mulut penggigit
d. Merupakan serangga paling primitif
e. Contoh : Kutu buku (Lepisma saccharina)
Ordo Neoroptera
Ciri – ciri:
a. Memiliki dua pasang sayap yang urat-uratnya
berbentuk jala
b. Tipe mulut penggigit
c. Contoh : undur-undur
3.
4. Ordo Lepidoptera
Ciri-ciri:
a. Memiliki dua pasang sayap yang dilapisi sisik
b. Tipe mulut penghisap
c. Dilengkapi dengan alat penghisap berupa belalai yang
dapat dijulurkan
d. Pupa pada Lepidoptera dapat dibedakan menjadi
dua, yaitu:
1. Pupa mummi : bagian badan kepompong terlihat
dari luar
2. Pupa kokon : bagian tubuh pupa terlindung
kokon.
a.


Contoh :
Subordo Rhopalocera (kupu-kupu siang)
1. Hama kelapa (Hidari irava)
2. Kupu sirama-rama (Attacus atlas)
Subordo Heterocera (kupu-kupu malam)
1. Kupu ulat sutra (Bombyx mori)
5. Ordo Diptera
Ciri-ciri :
a. Memiliki sepasang sayap depan, sepasang sayap belakang
yang berubah menjadi alat keseimbangan (halter)
b. Tipe mulut penusuk dan pengisap atau penjilat dan
pengisap. Mulut disebut probosis
c. Contohnya:
 Lalat (Musca domestica)
 Nyamuk biasa (Culex natigans). Larvanya tegak dengan
permukaan air, jika hinggap tidak menungging.
 Nyamuk Anopheles (vektor penyakit malaria). Larvanya
sama rata dengan permukaan air, jika hinggap menungging.
 Aedes aegypti (inang virus demam berdarah). Larvanya
berkedudukan tegak di permukaan air.