sistem saraf hewan

Download Report

Transcript sistem saraf hewan

KELOMPOK SISTEM SARAF
•
ANGGOTA, TERDIRI DARI :
• ALIAH
• LUTFI AWALIYAH
MUHAMMAD IRFAN RIZKIANI
• NUR ALFY ILMY
• PUTRIYANI
• RENI FAKHRIAH
SISTEM SARAF
HEWAN
A. Sistem saraf
Sel saraf (neuron) adalah kesatuan struktural dan fungsional sistem saraf.
Sel saraf terdiri atas badan sel, serabut-serabut saraf dan selubungnya.
a. Struktur neuron
Neuron terdapat dalam beberapa bentuk tetapi
memiliki empat struktur dasar, dengan fungsi
masing-masing, yaitu :
1. Antena (dendrit)
Berfungsi sebagai penerima pesan. Sebagian
besar dendrit berukuran relatif pendek, banyak
cabang, sebagai perpanjangan dari permukaan
sel.
2. Badan sel
Merupakan tempat pemelihara seluruh perbaikan
sel. Badan sel berisi nukleus (inti)dan bermacam
organel. Sintesis protein dan sejumlah aktifitas
metabolisme terjadi dalam badan sel saraf ini.
3. Axon (kabel)
Merupakan kabel neuronal yang menghantarkan sinyal dalam
bentuk potensial aksi (impuls saraf) dari satu sel ke sel lain dala
sistem saraf. Berfungsi untuk meneruskan impuls yang berasal dari
badan sel saraf ke kelenjar dan serabut-serabut otot.
4. Ujung kabel khusus (ujung sinaptik)
Merupakan ujung akson yang berfungsi menyambungkan
komunikasi dengan sel berikutnya dalam jaringan saraf. Ujung
sinaptik mengandung paket bahan kimia yang digunakan untuk
komunikasi antara sel satu dengan sel yang lain, yang disebut
neurotransmiter.
b. Tipe Neuron
Tiga tipe utama neuron berdasarkan fungsi,yaitu :
1. Sel saraf sensoris
2. Sel saraf motoris
3. Sel saraf konektor (penghubung)
1. Sel saraf sensoris
Merupakan sel saraf yang berfungsi untuk menghantarkan impuls
dari reseptor (alat indera) menuju ke otak atau sumsum tulang
belakang. Oleh karena itu neuron ini disebut juga neuron indera karena
dendrit neuron ini berhubungan dengan alat indera untuk menerima
impuls sedangkan aksonnya berhubungan dengan neuron lain.
2. Sel saraf motoris
Merupakan sel saraf yang berfungsi untuk membawa impuls dari
otak atau sumsum tulang belakang menuju ke efektor (otot atau
kelenjar dalam tubuh). Neuron ini disebut neuron penggerak karena
neuron motorik dendritnya berhubungan dengan akson lain sedangkan
aksonnya berhubungan dengan efektor yang berupa otot atau kelenjar.
3. Sel saraf konektor (penghubung)
Merupakan neuron berkutub banyak (multipolar) yang memiliki
banyak dendrit dan akson. Neuron konektor berfungsi untuk
meneruskan rangsangan dari neuron sensorik ke neuron motorik.
Neuron ini disebut neuron penghubung atau perantara karena ujung
dendrit neuron yang satu berhubungan dengan ujung akson neuron
yang lain.
Tipe neuron berdasarkan strukturnya, yaitu :
a.Neuron Unipolar
Merupakan neuron yang memiliki satu serabut saraf
dekat dengan badan sel yang bercabang menjadi dua
bagian,yaitu akson dan dendrit.
b.Neuron Bipolar
Merupakan neuron yang terdiri dari dendrit pada
satu sisi dan akson pada sisi lain.
c.Neuron Multipolar
Merupakan neuron yang memiliki satu akson dan
banyak dendrit .
C. Mekanisme Penghantaran Impuls (rangsang)
1. Penghantaran impuls melalui sel saraf
Apabila tidak ada impuls maka sel saraf dalam keadaan
istirahat. Muatan listrik di luar membran sel adalah positif,
sedangkan muatan listrik di dalam sel saraf adalah negatif.
Perbedaan muatan listrik tersebut dinamakan polarisasi.
Pada membran dapat terjadi perubahan potensial listrik
yang merupakan kebalikan dari polarisasi. Proses itu
berulang sehingga menyebabkan terjadinya reaksi kimia
berantai . Dengan demikian, impuls berjalan sepanjang
akson. Setelah impuls melalui sel saraf, membran sel
saraf membutuhkan waktu untuk memulihkan keadaannya
seperti semula (periode refraktori). Selama periode
tersebut, impuls tidak dapat melalui sel saraf.
2. Penghantaran impuls melalui sinapsis
Sinapsis merupakan titik pertemuan yang menghubungkan sel
saraf satu dengan yang lainnya atau yang menghubungkan
ujung akson dengan dendrit.
3. Gerak refleks
Gerak refleks merupakan suatu respon dalam usaha melindungi
tubuh dari rangsangan yang membahayakan.
Ada dua macam gerak refleks, yaitu :
a. Gerak refleks spinal (refleks tulang belakang)
b. Gerak refleks kranial (refleks otak)
B. Susunan sistem saraf
a. Sistem saraf pusat
merupakan pusat pengaturan atau koordinasi yang mengolah dan
menerjemahkan semua impuls saraf yang diterima.
Sistem saraf pusat terdiri atas :
1. Otak (ensefalon) terdiri atas otak depan (proensefalon), otak
tengah (mesensefalon), dan otak belakang (rombensefalon)
2. Sumsum tulang belakang (medulla spinalis)
b. Sistem saraf tepi
terbagi menjadi dua, yaitu :
1. Sistem saraf sadar (somatik)
Saraf somatik terdiri atas saraf kranial dan saraf spinal.
Saraf kranial merupakan sistem saraf yang keluar dari kepala
(otak) dan bagian tubuh atas, sedangkan saraf spinal merupakan
sistem saraf yang keluar dari sumsum tulang belakang.
2. Saraf tak sadar (otonom)
Merupakan bagian dari sistem saraf tepi yang mengatur kerja organ
dalam, misalnya kelenjar keringat, otot perut, pembuluh darah, dan alat
reproduksi. Sistem saraf otonom dibagi menjadi dua, yaitu :
a. sistem saraf simpatis
b. sistem saraf parasimpatis
Fungsi sistem saraf simpatik dan parasimpatik selalu berlawanan
(antagonis).
Parasimpatik
Simpatik

mengecilkan pupil

memperbesar pupil

menstimulasi aliran ludah

menghambat aliran ludah

memperlambat denyut jantung

mempercepat denyut jantung

membesarkan bronkus

mengecilkan bronkus

menstimulasi sekresi kelenjar pencernaan

menghambat sekresi kelenjar pencernaan

mengerutkan kantung kemih

menghambat kontraksi kandung kemih
C. Lintasan neuron pada sistem saraf
a. Lintasan sederhana
Pada hewan, sel terspesialisasi berkembang untuk menerima dan menanggapi
stimuli. Hewan spons memiliki sejumlah sel yang mengandung neuron tetapi
bukan sebenarnya, coelenterata (cnidarians) seperti ubur-ubur, hidra. Hewan
tersebut mempunyai dua lintasan, pertama neutron dengan kondisi cepat
mengendalikan gerakan otot, kedua neutron dengan kondisi lambat untuk
mengendalikan makan.
b. Lintasan kompleks
Komponen utama sistem saraf berikutnya dikembangkan setelah jaring-jaring
saraf, terdapat reflex arc dan pusat pengendali saraf.
D. Kelainan pada sistem saraf
Kelainan atau gangguan pada sistem saraf antara
lain sebagai berikut :









Amnesia
Cutter
Epilepsi (Ayan)
Neuritis
Parkinson
Poliomielitis (Polio)
Stroke
Transeksi
Rabies
SEKIAN
DAN
TERIMA
KASIH ....