GANGGUAN SALURAN PENCERNAAN

Download Report

Transcript GANGGUAN SALURAN PENCERNAAN

GANGGUAN SALURAN
PENCERNAAN
1
• Berbagai gangguan sal pencernaan dapat
disebabkan antara lain
– Pola makan: jenis makanan, waktu makan
– Keseimbangan bakteri dalam usus: bakteri yang
diperlukan untuk pencernaan
– Peristaltik usus: usus berkontraaksi setiap saat,
sehingga memungkinkan makanan bergerak pada
saluran pencernaan
2
Beberapa gangguan sal cerna
• Mual
• Dispepsia: keadaan mual setelah makan
makanan berlebihan
• Diare
• Konstipasi
• Flatulen: keadaan keluar angin berlebihan
• Tukak lambung
3
Mekanisme tanaman dalam mengatasi
sembelit
• Laksan pembentuk masa: tanaman yang kaya
kandungan polisakarida
– Lini semen dari tanaman Linum usitatissimum
– Plaataginis Ovatae dari Platago ovata
– Psylli semen dari Platago afra
• Laksan osmotik: garam –garam tertentu yang
larut dalam air. Gula yang tidak dapat diserap:
manosa dan gula alkohol ( manitol dan
sorbitol)
4
• Laksan stimulan:bila zat pembentuk masa dalam
lumen usus terutama antranoid.
– Beberapa mekanisme yang terjadi pada efek ini:
• Reflek stimulasi reseptor pada mukosa, penurunan jumlah
absorbsi elektrolit.
• Peningkatan cAMP: klorida masuk ke lumen usus diikuti
natrium dan air.
• Kebocoran pada komplek usus sehingga natrium dan air
yang telah diaabsorbsi dpat masuk kembali ke lumen usus
• Blokade pompa natrium (NaKATPase.) Hal ini menghambat
absorbsi natrium dan aair.
5
Aloe
Lidah Buaya
• Deskripsi tanaman: daun berair, panjang 3050cm lebar 10 cm, berwarna hijau.
• Simplisia merupakan ekstrak yang dikeringkan
dari sel-sel parsikel yang bberbatasan dengan
parenkhim daun.
• Kandungan kimia:
– Senyawa hidroksi antrakinon, barbaloin, hidroksi
aloin
6
• Farmakologi:
– Ada dua efek laksatif dari lidah buaya
• Mempengaruhi motilitas usus (penhambatan pompa
Na, K dan Cl.
• Mempengaruhi proses sekresi mukosa yang
mengakibatkan peningkatan volume.
7
Andrographidis herba
herba sambilto
• Sering juga digunakan pada penderita diare,
Ektrak etabolik, kloroform dan butanol.
• Senyawa neoandrografolid mempunyai efek
antisekresi terhadap enterotoksin E coli.
• Simplisia: herba yanag telah dikeringkan
8
Azadirachtae cortex
Kulit Batang Mimba
• Deskkripsi tanaman: tanaman
berpohonn tinggi mencapai 40 m, daun
tunggal, bunga majemuk, buah warna
hijau.
• Kandungan kimia: kulit batang dan kulit
akar mimba mengandung: nimbinin,
nimbidin, mimbosterol, sugiol dan
nimbiol. Pada batang terdapat nimaton
dan flavonoid.
9
Azadirachtae cortex
Kulit Batang Mimba
• Farmakologi
– Ekltrak kulit batang mimba 100-800 mg dapat menghambat
pembentukan ulkus lambung yang diinduksi indometasin.
– Pemberian ektrak 800mg/kg secara oral dapat memberikan efek
proteksi tukak lambung. Peningkatan dosis menyebabkan
penghambatan H K ATPase.
– Mekanisme anti tukak melalui mekanisme penghambatan deplesi
nukosa lambung.
– Senyawa glikosida fenol memiliki aktifitas penghambatan asam
lambung.
• Dosis
– Bentuk ekstrak kulit kayu dosis 30-60 mg sehari dua kali selama
seminggu.
10
Cinnamom Cortex
Kulit kayu manis
• Nama tanaman: Cinnamomum zeylanicum Bl.
(Lauraceae)
• Constituents
– Tannins Condensed.
– Volatile oils Up to 4%. Cinnamaldehyde (60–75%),
benzaldehyde and cuminaldehyde; phenols (4–10%)
including eugenol, and methyleugenol, pinene,
phellandrene, cymeme and caryophyllene
(hydrocarbons), eugenol acetate, cinnamyl acetate
and benzyl benzoate (esters), linalool (an alcohol). Of
the various types of cinnamon bark the oil of C.
zeylanicum is stated to contain the highest amount
of eugenol. Cinnamon oil differs from the closely
related cassia oil in that the latter is reported to be
devoid of eugenol, monoterpenoids and
sesquiterpenoids (see Cassia).
11
Cinammomi cortex
Kulit Kayu manis
• Other constituents Calcium oxalate,
cinnzeylanin, cinnzeylanol, coumarin, gum,
mucilage, resins and sugars.
• Other plant parts Cinnamon leaf oil contains
much higher concentrations of eugenol, from
80 to 96% depending on the species. A
cinnamon leaf oil of Chinese origin,
Cinnamomum japonicum Sieb., contains a high
concentration of safrole (60%) and only about
3% eugenol
12
Kayu manis
• Herbal Use
– Cinnamon is stated to possess antispasmodic,
carminative, orexigenic, antidiarrhoeal,
antimicrobial, refrigerant and anthelmintic
properties. It has been used for anorexia,
intestinal colic, infantile diarrhoea, common cold,
influenza, and specifically for flatulent colic, and
dyspepsia with nausea. Cinnamon bark is also
stated to be astringent, and cinnamon oil is
reported to possess carminative and antiseptic
properties.
13
Curcuma Domestica Rhizome
(Rimpang Kunyit)
• Simplisia curcua domestica rhizome berupa rimpang yang
telah dikeringkan berasal dari tanaman Curcuma domestica
• Deskripsi tanaman: tanaman berupa semak tinggi 70 cm,
batang semu, tgak bulat, membentuk rimpang. Daun
tunggal bentyuk lancet memanjang, warna hijau pucat,
ujung dan pangkal runcing. Bunga majemuk berambut,
bersisik, memilii tangkai 16-40 cm. akar serabut berwarna
cokelat uda.
• Kandungan kimia: kandunga utama dalam rimang kunyit
adalah kurkuminoida berupa campuran kurkumin,
desmetoksikurkumin, bidesmetoksikurkumin. Juga
mengadung minyak atsiri 3-5% berupa seskuiterpen keton.
14
Curcuma Domestica Rhizome
(Rimpang Kunyit)
• Farmakologi: Ekstrak kunyit mempunyai efek:
– Efek gastroprotektif.
– Aktivitas anti tukak labung melalui penghambatan
asam lambung
– Antagonis selektif reseptor H2
– Inhibitor enzim siklooksigenase sebagai anti radang.
• Dosis
– Dewasa dalam bentuk simplisia 3-9 g sehari, bentuk
infusa 0,5-1 g sehari tiga kali.
15
Glycyrrhizae radix
(Akar Manis)
• Simplisia glycyrrhizae radix berupa akar yang
belum atau sudah dikupas dan dikeringkan
berasal dari tanaman Glycyrrhizae glabra
• Deskripsi tanaman: tanaman dengan batang
mendatar, warna coklat kemerahan. Daun
dengan bentuk buklat telur, berpasangan dan
mengandung kelenjar minyak. Bunga warna
lembayung, kelopak bunga bentuk pipa
mempunyai lima gigi dan mahkota bunga
16
• Kandungan kimia:
– Glikosida triterpen (saponin 2-15%) terutama glisirin, glisirhizat,
senyawa flavonoid 1-2% seperti liquiritin glabrol, isoliquiritin,
kumarin dan minyak atsiri 0 05%.
• Farmakologi
– Pemberian akar manis yg mengandung 6,8% glisirhizat
mmenunjukka npenurunan ukuran dan jumlah lesi dan ulkus.
– Mempunyai efek setara dengan cimetidin (pada tikus)
– Uji klinis dosis 3 g sehari tiga kali, selama 3 bulan menunjujkkan
efek anti tukak lambung
• Dosis
– Dewasa 5-15 gg akar manis dalam dosis terbagi, setara dengan
200-600 mg glissirhizat.
17
Lini semen
• Simplisia lini semen berupa buah masak yang
telah dikeringkan berasal dari tanaman Linum
usitatissimum
• Deskripsi tanaman: tanaman menahun tegak,
tinggi mencapai 1,2 m. Batang pipih warna
hijau agak keabuan. Daun bentuk lonjong
warna hijau keabuan. Bunga terdapat pada
ujung, benang sari 5 bersatu pada pangkal.
Buah bentuk kapsul agak bulat diameter
hingga 10mm.
18
• Kandungan kimia
– Minyak lemak, protein, berbagai nkarbohidrat
(galaktosa, xilosa, rhamnosa, arabinosa)
linamaarin, neolinustatin
• Farmakologi
– Biji lini mengurangi rasa sakit gangguan saluran
pencernaan, menurunkan kadar kolesterol, LDL
kolesterol dan bersifat sebagai hepatoprotektor.
19
Menthae Piperita Folium
(Daun Mentha)
• Simplisia menthae piperita folium berupa daun yang
telah dikeringkan berasal dari tanaman Menthae
piperita L
• Kandungan Kimia:
– Minyak atsiri 1-3% dengan kandungan utama mentol,
neomentol, isomentol, metil asetat, sineol, limonene,
mentofuran
– Flavonoid: luteolin dan glikosida
• Farmakologi:
– Digunakan pada penderita gastritis, dispepsia dan flatulen.
– Pada hewan coba marmot dapat menghambat usus halus.
20
Psidii Folium
(daun Jambu Biji)
• Simplisia: simplisia psidii folium betupa daun
yang telah dikeringkan berasal dari tanaman
Psidium guajava L
• Deskripsi tanaman: Pohon, tinggi 10 m, tumbuh
pada ketinggian 1-1200m dpl. Batang bulat
berkayu, kulit kayu licin,mengelupas, bercabang.
Daun tunggal bertangkai pendek, berhadapan,
ujung tumpul. Bunga diketiak daun, mahkota
warna putih kekuningan. Buah bentuk bulat telur,
kulit tipis, berdaging tebal, aroma wangi.
21
• Kandungan kimia
– Kuersitin, isokuersitin, guajavari, minyak atsiri, tanin,
sitosterol, asam guajavolat.
• Farmakologi
– Kandungan kuersetin dalam daun menunjukkan kontraksi
ileum melalui antagonis kalsium serta menghambat sekresi
asetilkolin dalam asam lambung
– Ektrak daun menunjukkan antidiare dengan mengurangi
peristaltik
– Khasiat anti amuba dan anti bakteri antara lain: Shigella
flexnerri Salmonella thypi, Bacillus sp.
• Dosis
– daun segaar 15-30g atau 2,5-4,5 g daun kering direbus,
disaring, diminum.
22
Rhamni purshiani
(Cascara sagradae ) cortex
• Simplisia: berupa bagian kulit batang dan
cabang yang telah dikeringkan berasal dari
tanaman Rhamnus pursianus atau Frangula
purshiana
• Deskripsi tanaman: pohon tinggi hingga 18m
23
• Kandungan kimia
– Kaskarosida, palmidin, aloe-emodin, antrakuinon
• Farmakologi
– Komponen aktif adalah antrakuinon yg memiliki efek
sebagai laksan
• Interaksi obat: menyebabkan terjadinya
hipokalemia bersamaan dengaan glikosida
jantung kinidin
• Dosis
– Dewasa 0,3- 1 g sehari sekali
– Infusa 1,5- 2 g kortek kering diseduh dg air panas.
24
`
25