AhklakShahsiah - WordPress.com

Download Report

Transcript AhklakShahsiah - WordPress.com

Ahklak Shahsiah
 akhlaq mengajarkan kita tentang nilai-
nilai baik dan buruk, terpuji dan
tercela yang dijadikan sebagai
pedoman hidup manusia dalam segala
aspek kehidupan serta yang berlaku
sampai kapanpun dan dimanapun,
tidak terbatas oleh ruang dan waktu.
Pengetian akhlak
 Secara etimologis pengertian akhlaq adalah bentuk
jamak dari khuluk yang berarti budi pekerti, perangai,
tingkah laku atau tabiat. Berakar dari kata khalaqa
yang berarti menciptakan. Seakar dengan kata khaliq
(Pencipta), makhluq (yang diciptakan) dan khalq
(penciptaan).
Pengertian Akhlak
 Dari pengertian etimologis dapat disimpulkan bahwa
akhlak tidak hanya tata aturan atau norma perilaku
yang mengatur hubungan antar sesama manusia saja
melainkan juga norma yang mengatur hubungan
antara manusia dengan Tuhan dan bahkan dengan
alam semesta sekalipun.
Macam-Macam Akhlak dan
Bentuknya
 Shidiq
Shidiq (ash-sidqu) artinya benar atau jujur, lawan dari
dusta atau bohong (al-kazib). Seorang muslim
dituntut untuk selalu benar lahir batin, benar hati
(shidq al-qalb), benar perkataan (shidq al-hadist) dan
benar perbuatan (shidq al-amal). Antara hati dan
perkataan harus sama, tidak boleh berbeda, apalagi
antara perkataan dan perbuatan
Bentuk-bentuk shidiq:
 Bentuk-bentuk shidiq:
a. Benar perkataan (shidq al-hadist)
b. Benar Pergaulan (shidq al-mu’amalah)
c. Benar kemauan (shidq al-‘azam)
d. Benar janji (shidq al-wa’ad)
e. Benar kenyataan (shidq al-hal
 Jujur
(Qs. 9:119 / 47:21 / 33:24 /
2:177)
Macam-macam Akhlaq
 Amanah
Amanah dalam pengertian yang sempit adalah memelihara
titipan dan mengembalikannya kepada pemiliknya dalam
bentuk semula. Sedangkan dalam pengertian yang luas
amanah mencakup banyak hal seperti menyimpan rahasia
orang, menjaga kehormatan orang lain, menjaga dirinya
sendiri, menunaikan tugas-tugas yang diberikan
kepadanya, dll.
 Amanah
(Qs. 33:72 / 4:58 /
23:8 / 2:283)
Bentuk-bentuk amanah antara lain:
 Bentuk-bentuk amanah antara lain:
a. Memelihara titipan dan
mengembalikannya seperti semula
b. Menjaga rahasia
c. Tidak menyalahgunakan jabatan
d. Menunaikan kewajiban dengan baik
e. Memelihara semua nikmat yang
diberikan Allah
Macam akhlaq
• Istiqamah
Secara etimologis, istiqamah berasal dari kata
istaqama-yastaqimu yang berarti tegak lurus.
Dalam terminologi Akhlaq, istiqamah adalah sikap
teguh dalam mempertahankan keimanan dan
keislaman sekalipun menghadapi berbagai macam
tantangan dan godaan.
Istiqomah
• (Qs. 11:112 / 41:30 / 46:13-14)

Bentuk-bentuk Istiqamah
 Iman yang sempurna adalah iman yang
mencakup tiga dimensi: hati, lisan dan amal
perbuatan. Seorang yang beriman haruslah
istiqamah dengan ketiga dimensi tersebut.
Dia akan selalu menjaga kesucian hatinya,
kebenaran perkataannya dan kesesuaian
perbuatannya dengan ajaran
Bentuk akhlak
 Iffah
Iffah merupakan bentuk masdar dari Affa-ya’iffu‘iffah
yang berarti menjauhkan diri dari hal-hal yang tidak
baik, juga berarti kesucian tubuh. Dari sudut pandang
yang berbeda, iffah berarti memelihara kehormatan
diri dari segala hal yang akan merendahkan, merusak
dan menjatuhkanya.
Bentuk-bentuk Iffah
 Beberapa contoh berdasarkan Al Qur’an dan Hadis:
a. Untuk menjaga kehormatan diri dalam hubungannya dengan
masalah seksual, seorang muslim dan muslimah diperintahkan untuk
menjaga penglihatan, pergaulan dan pakaian.
b. Menjaga diri dari hubungannya dengan masalah harta. Islam
mengajarkan terutama bagi orang miskin untuk tidak menadahkan
tangan meminta-minta. Al Qur’an menganjurkan kepada orang-orang
berpunya untuk membantu orang-orang miskin yang tidak mau
memohon bantuan karena sikap iffah mereka.
c. Untuk menjaga kehormatan diri dalam hubungannya dengan
kepercayaan orang lain kepada dirinya seseorang harus betul-betul
menjauhi segala macam bentuk ketidakjujuran.

Memelihara lisan (Qs 26:24 / 30:22 / 90:810 / 48:11 / 16:62 / 24:24)
Bentuk akhlaq
 Mujahadah
Dalam konteks akhlaq, mujahadah adalah mencurahkan
segala kemampuan untuk melepaskan diri dari segala hal
yang menghambat pendekatan diri terhadap Allah SWT,
baik hambatan yang bersifat internal maupun eksternal.
Untuk mengatasi hambatan tersebut diperlukan kemauan
dan perjuangna yang sungguh-sunggguh.Apabila seorang
bermujahadah untuk mencari keridhaan Allah SWT, maka
Allah berjanji akan menunjukan jalan kepadanya untuk
mencapai tujuan tersebut.

Tekad (Qs. 3:159 / 31:17 / 42:43 / 46:35 / 20:11)
Bentuk bentuk Mujahadah
 mujahadah ada enam hal, yaitu:
a. Jiwa yang selalu mendorong seseorang untuk melakukan
kedurhakaan atau dalam istilah Al-Qur’an fujur.
b. Hawa nafsu yang tidak terkendali, yang menyebabkan seseorang
melakukan apa saja untuk memenuhi hawa nafsunya itu tnpa
mempedulikan larangan-larangan Allah SWT dan tanpa
mempedulikan mudharat bagi dirinya sendiri maupun orang lain.
c. Syaithan yang selalu menggoda umat manusia untuk
memperturutkan hawa nafsu sehingga mereka lupa kepada Allah SWT
dan untuk selanjutnya lupa kepada diri mereka sendiri.
d. Kecintaan terhadap dunia yang berlebihan sehingga mengalahkan
kecintaannya kepada Akhirat, padahal keberadaan manusia didunia
hanya bersifat sementara, secara individual sampai maut datang
menjemput, dan secara umum sampai kiamat datang. Kehidupan yang
abadi adalah kehidupan di akhirat.
e. Orang-orang kafir dan munafik yang tidak pernah puas hati sebelum
Macam-macam Akhlak
 Sabar dan Pemaaf
Sabar berasal dari assabru yang artinya adalah menahan.
Karena sabar itu adalah menahan berarti sabar adalah
suatu aktivitas bukan pasivitas, suatu perlawanan bukan
suatu penyerahan, suatu yang memerlukan pengorbanan.
Misalnya kita merasa kesal kepada orang lain karena ada
ketidakcocokan atau karena ia melakukan suatu
kessalahan dan ingin rasanya melampiaskan kekesalan dan
kebencian, maka keinginan semacam itu kita tahan, itu
namanya sabar.
 Zuhud
Arti kata zuhud adalah tidak ingin kepada
sesuatu dengan meninggalkannya.
Menurut istilah zuhud adalah berpaling
dan meninggalkan sesuatu yang disayangi
yang bersifat material atau kemewahan
duniawi dengan mengharap dan
menginginkan sesuatu wujud yang lebih
baik dan bersifat spiritual atau
kebahagiaan akherat
Ada 3 tingkatan zuhud yaitu:

1. Tingkat Mubtadi’ (tingkat pemula) yaitu orang yang
tidak memiliki sesuatu dan hatinya pun tidak ingin
memilikinya.
2. Tingkat Mutahaqqiq yaitu orang yang bersikap tidak
mau mengambil keuntungan pribadi dari harta benda
duniawi karena ia tahu dunia ini tidak mendatangkan
keuntungan baginya.
3. Tingkat Alim Muyaqqin yaitu orang yang tidak lagi
memandang dunia ini mempunyai nilai, karena dunia
hanya melalaikan orang dari mengingat Allah. (menurut
Abu Nasr As Sarraj At Tusi)
 Tawadlu
Merendahkan diri (tawadlu) adalah sifat yang sangat
terpuji di hadapan Allah dan juga di hadapan seluruh
makhluk-Nya. Setiap orang mencintai sifat ini
sebagaimana Allah dan Rasul-Nya mencintainya.
Tawadlu juga bisa diartikan rendah hati atau tidak
sombong. Orang yang tawadlu adalah orang
menyadari bahwa semua kenikmatan yang didapatnya
bersumber dari Allah SWT.
Tawadhu (Qs. 25:63 / 26:215 / 5:54 / 48:29)
Macam tawadlu dibagi menjadi
dua, yaitu:
 1. Tawadlu yang terpuji yaitu ke-tawadlu-an seseorang
kepada Allah dan tidak mengangkat diri di hadapan
hamba-hamba Allah.
2. Tawadhu’ yang dibenci yaitu tawadhu’-nya
seseorang kepada pemilik dunia karena menginginkan
dunia yang ada di sisinya.
 Syaja’ah
Syaja’ah artinya berani, tapi bukan berani dalam arti
siap menantang siapa saja tanpa mempedulikan
apakah dia berada di pihak yang benar atau salah, dan
bukan pula berani memperturutkan hawa nafsu.
Keberanian tidaklah ditentukan oleh kekuatan fisik,
tetapi ditentukan oleh kekuatan hati dan kebersihan
jiwa.
 Bentuk-bentuk keberanian yang disebutkan dalam Al-
Qur’an dan Sunnah
a. Keberanian menghadapi musuh dalam peperangan
(jihad fi sabilillah).
b. Keberanian menyatakan kebenaran sekalipun
dihadapan penguasa zalim.
c. Keberanian untuk mengendalikan diri tatkala
marah sekalipun dia mampu melampiaskannya.
Sasaran akhlaq syakhsiyyah








Diri sendiri (Qs. 66:6/6:150) :
Pikiran (Qs. 49:12/18:103-105/48:12)
Ucapan (Qs.2:156 /24:51 /18:24 /25:63 /33:70/
20:114)
Perbuatan (Qs. 3:130 /7:131 /2:168 /4:161 /8:27
/17:33-39 /6:152 /31:12-19 / 7:23-24
Keluarga (Qs.31:14,15 /46:15-16 /17:23-41/9:113,114)
Orang mu’min (Qs.26:215 /5:54)
Orang kafir (Qs.109:1-6/9:120)
Alam (Qs.2:11,60 /21:107 /30:41,42 /7:56/7:74)