Menjelaskan objek dan permasalahan Biologi

Download Report

Transcript Menjelaskan objek dan permasalahan Biologi

BELAJAR biologi BARENG-BARENG
YUK
UNTUK UN
Menjelaskan objek dan permasalahan Biologi
• Biologi mempelajari kehidupan pada berbagai
tingkatan organisasi, yaitu:
1. Molekul  DNA, Gen
2. Sel  Bakteri, Saraf, dsb
3. Jaringan  Kulit, Otot, Epitel, dsb
4. Organ  Ginjal, Hati, Mata, Kulit
5. Sistem Organ  Ekskresi, Respirasi, Sirkulasi, Imun, dsb
6. Individu  Organisme
7. Populasi  Kumpulan organisme sejenis
8. Komunitas  Kumpulan berbagai organisme
9. Ekosistem  Interaksi faktor biotik dengan abiotik
10. Biosfer  Kumpulan ekosistem
Menjelaskan objek dan permasalahan Biologi
• Biologi mencakup berbagai bidang yang merupakan
cabang-cabang biologi. Contoh:
1. Genetika
2. Sitologi
3. Histologi
4. Morfologi
5. Anatomi
6. Fisiologi
7. Taksonomi
8. Ekologi
9. Evolusi
10. Mikrobiologi
11. Zoologi
12. Botani
13. Malakologi
14. Virologi
15. Bakteriologi
16. Mikologi
17. Entomologi
18. Ornitologi
19. Mamologi
20. Embriologi
21. Algologi
22. Biologi Kelautan
23. Bioteknologi
24. Helmintologi
25. Farmakologi
26. Klimatologi
27. Ginekologi
Contoh
• Perambahan dan perusakan hutan di Papua, menyebabkan menurunnya
jumlah spesies Paradisaea minor, permasalahan merupakan objek biologi
di tingkat ….
• Peristiwa tanah longsor dan banjir sering terjadi di beberapa daerah
sebagai dampak kerusakan lingkungan. Permasalahan kerusakan
lingkungan merupakan kajian biologi dibahas pada tingkat...
• Virus Tungro merupakan hama tanaman padi yang perantaranya adalah
Wereng Hijau. Secara Biologis hama-hama tersebut dipelajari dalam
cabang ilmu ….
• Mewabahnya penyakit kaki dan mulut pada hewan ternak di pulau
Madura
• Penularan penyakit dari hewan ke manusia akibat dari bakteri yang
berevolusi akibat interaksi dekat antara hewan dengan manusia.
• Menurunnya jumlah aneka primata akibat pengalihan fungsi hutan
menjadi lahan kelapa sawit.
Contoh
• Bencana banjir yang melanda Jakarta bulan Januari lalu akibat dari
rusaknya lingkungan di area Bopunjur (Bogor, Puncak, dan Cianjur)
• Kebutuhan hormon Insulin yang tinggi sehingga dilakukan teknik transfer
gen ke dalam plasmid bakteri E. coli
• Pencemaran logam berat di perairan teluk Jakarta, hasil buangan limbah
industri
• Dari hasil pemeriksaan di laboratorium, darah Pak Amin teridentifikasi
kadar glukosanya tinggi.
• Mengembalikan fungsi hutan sebagai tempat menyimpan cadangan air
melalui aktivitas reboisasi setelah terjadi kebakaran hebat
• Iritasi kulit akibat terbakar sinar matahari saat berenang di laut
• Perbanyakan tanaman anggrek dalam jumlah besar dengan menggunakan
prinsip totipotensi, mengingat perbanyakan dengan biji relatif sulit
Ciri Jamur
• Struktur dan Fungsi Tubuh
– Organisme eukariotik
– Dinding sel mengandung kitin
– Tidak punya khlorofil
– Heterotrof
• Saprofit, pengurai sampah organik
• Parasit, merugikan organisme lain
• Simbiosis, saling menguntungkan
Ciri Jamur
• Tubuh jamur
– Vegetatif: miselium dan hifa
– Generatif: badan buah
• Reproduksi:
– Vegetatif: spora, membelah diri, fragmentasi,
konidiospora
– Generatif: konjugasi, askopora, basidiospora
Fungi (mikologi)
multiselular berbentuk benang (hifa) dan bercabang (miselium)
eukariotik, heterotrof dan ekstraselular
1. Ascomycotina, punya askus, hifa bersekat,
Co: Penicilium, Aspergilus, Neurospora, Aspergillus, dan Saccharomyces.
2. Basidiomycotina, punya basidium, hifa bersekat,
Co: Jamur besar-besar seperti payung/kipas seperti Auricularia, Ganoderma, Volvariella,
kecuali jamur api (Ustilago) dan jamur karat (Puccinia)
3. Zygomycotina, punya zigospora, hifa senositik, yaitu hifa yang mengandung banyak inti dan
tidak mempunyai sekat melintang
Co: Rhizopus, Mucor
4. Deuteromycotina, ukuran mikroskopis, tidak punya reproduksi seksual (Fungi imperfectia),
aseksualnya dengan blastospora (tunas). Co: Mallasezia, Tinea
Menjelaskan peran Virus
bagi kehidupan manusia
No
Nama Virus
Penyakit
1.
Measles Virus
Luka cacar pada seluruh tubuh
2.
Herpes Simplex Virus
Gelembung-gelembung kecil pada kulit
3.
Human Papilloma Virus
Kutil pada kulit
4.
Mumps Virus
Gondok pada kelenjar tiroid
5.
Dengue Virus
Demam berdarah
6.
Polio Virus
Kelumpuhan pada alat motorik
7.
Varicella zoster virus
Cacar Air
8.
Orthomyxovirus
Influenza
9.
H5N1
Flu Burung
10.
Coxsachie Virus
Penyakit kuku dan mulut pada ternak
11.
Rhabdovirus
Rabies
PROTISTA MIRIP HEWAN (PROTOZOA)
Menyerupai hewan (aktif bergerak), eukariotik, uniselular,
heterotrof
• 1, 5 = Flagelata/mastigofora, Bulu cambuk,
Euglena dan Tripanosoma
• 2,6 = Ciliata, rambut getar, Paramaecium
• 3,4 = Rhizopoda/sarcodina, kaki semu, Amoeba
• Sporozoa tanpa alat gerak, Plasmodium (malaria)
Protista Mirip Tumbuhan (Algae)
Protista mirip tumbuhan uniseluler sering disebut juga sebagai fitoplankton, sedangkan Protista
mirip tumbuhan multiselular sering disebut alga
Jenis Algae
Warna Dominan
Contoh
Pigmen
Manfaat
1
Euglenophyta
Hijau
klorofil
Euglena
Fitoplankton
2
Pyrrophyta
Cokelat merah
dinosantin, fikobilin
Noctiluca, Gymnodinium
Blooming jadi red tide, dpt
membunuh ikan dan hewan
3
Chrysophyta
Keemasan
santofil
Navicula, Synura, Diatome
Bahan peledak, campuran semen,
isolasi, saringan
4
Rhodophyta
Kemerahan
fikoeritrin
Euchema, Gellidium
Penghasil gelatin utk agar2
5
Phaeophyta
Kecokelatan
fukosantin
Sargassum, Laminaria,
Macrocystis
6
Chlorophyta
Hijau
klorofil
Chlorella, Ulva, Spirogyra
Laminaria: yodium obat gondok
Macrocystis: bahan pengental utk es
krim
Chlorella dan Ulva: Makanan gizi
tinggi
MONERA
bersifat prokariotik, bakteri dan alga biru
Eubacteria
Merugikan
• Tipus (Salmonella typhii)
• Kolera (Vibrio cholerae)
• Lepra (Mycobacterium leprae)
• Disentri (Shigella dysentriae)
• TBC (Mycobacterium tuberculosis)
• Pneumonia (Diplococcus pneumoniae)
• Sifilis (Treponema pallidum)
• Gonorea (Neisseria gonorrhoe)
• Tetanus (Clostridium tetani)
• Pes (Pasteurella pestis)
• Toxic makanan kaleng (Clostridium
botulinum)
Alga HB (Cyanobacteria)
• Mengikat N2 (Anabaena, Nostoc)
• PST (Spirulina)
Menguntungkan
• Yogurt
–
–
•
•
Fiksasi N2 (Rhizobium sp)
Membentuk Nitrat
–
•
•
•
•
•
Lactobacilus bulgaricus
Streptococcus thermophilus
Nirosococcus dan Nitrosomonas
Nata de coco (Acetobacter xylinum)
Antibiotik (Streptomycin griceus)
Pembusukan makanan di usus besar
dan pembentukan vit K (Escherecia
coli)
Aseton & Butanol (Clostridium
acetobutylicum)
Botoks (Clostridium botulinum)
Tumbuhan berspora
Bryophyta dan Pteridophyta
• LUMUT
1. Akar semu
2. Atrakeofita (tanpa
xilem/ploem0
3. Daun kecil-kecil
4. Sporogonium (kotak
spora)
5. Gametofit Dominan
• PAKU
1. Akar serabut
2. Batang ada
xilem/ploem
3. Daun berspora, yang
muda menggulung
4. Sporangium
5. Sporofit Dominan
BEDA
• LUMUT
• PAKU
TUMBUHAN BERBIJI
• GYMNOSPERMAE (BIJI
TERBUKA)
1. Pembuahan tunggal
2. Alat strobilus
3. Akar tunggang
4. Berkambium
5. Daun tajam/konifer
• ANGIOSPERMA (BIJI
TERTUTUP)
1. Pembuahan ganda
2. Alatnya bunga
3. Dikotil (akar tunggang
dan berkambium, daun
menjari/menyirip, bunga
3/4)
4. Monokotil (serabut, tak
berkambium, daun
sejajar, bunga 3/5
Spermatophyta
Bagian Tumb
Gymnospermae
(Biji Terbuka)
Angiospermae
(Biji Tertutup)
Akar
Tunggang
Monokotil
Dikotil
: Serabut
: Tunggang
Batang
Tegak lurus dan
bercabang
Monokotil
Dikotil
: Tidak bercabang
: Bercabang
Majemuk & tidak lebar
Bervariasi dan pada umumnya lebar
Daun
Bunga
Anatomi
Klasifikasi
Belum ada, bijinya terlihat Sudah ada, biji tidak terlihat karena
tertutup daging buah
Akar & batang sudah
berkambium
Pembuluh angkut bertipe
kolateral terbuka
Monokotil
1. Gingkoinae (Gingko biloba)
2. Gnetinae (Gnetum gnemon)
3. Cycadinae (Cycas rumpii)
4. Coniferae (Damar, Pinus)
1. Dikotil
2. Monokotil
Dikotil
:
:
:
:
Tidak berkambium
Kolateral Tertutup
Berkambium
Kolateral Terbuka
Cycadinae
•
•
•
•
•
•
•
Mirip palem
Berkayu
Cabangnya sedikit
Tulang daun menyirip
Daun muda menggulung
Sporofil tersusun dalam
strobilus di ujung batang
(terminal)
Contoh
– Pakis Haji
(Cycas rumphii)
Coniferae
•
•
•
•
•
•
Habitus: pohon, perdu, semak
Tajuk menyerupai kerucut
Daun berbentuk jarum
Tinggi bercabang
Berkayu
Contoh: Pinus, Damar, Cemara
Gnetinae
•
•
•
•
Berkayu
Ada yang bercabang
Ada yang tidak bercabang
Bunga berkelamin tunggal, terdapat
di dalam ketiak daun pelindung
yang besar
• Contoh:
– Gnetum gnemon (melinjo)
– Welwitschia mirabilis
Ginkgoinae
• Tunas pendek
• Daun bertangkai panjang
berbentuk kipas/pasak
• Tulang daun seperti garpu
• Contoh
– Ginkgo biloba
Ginkgo biloba
Dikotil vs Monokotil
HEWAN
• Diploblastik :
• Simetri Radial :
Coelenterata
Coelenterata dan
Ekinodermata
• Triploblastik aselomata :
Platyhelmintes=cacing
• Asimetri : Porifera
pipih
• Simetri bilateral :
• Triploblastik
Hewan lainnya
pseudoselomata :
cacing gilik
• Triploblastik selomata :
• anelida, artropopda dll
Ciri Filum dan kelas
1.
2.
3.
4.
Porifera : Berpori, saluran air;
ostium-spongosol-osculum, sel
pencerna (koanosit).
Coelenterata : Berongga
(gastrovasculer), polip dan
medusa.
Echinodermata : berkulit duri,
kaki ambulakral (bintang laut,
bulu babi, teripang)
Mollusca : Tubuh lunak dan
bermantel, beberapa
bercangkang . siput
(gastropoda), Kerang
(pelecypoda), Gurita
(cephalopoda)
5. Arthropoda : Kaki berbuku-buku,
punya rangka luar. Insecta (kaki
6), Arachnida (kaki 8), Crustacea
(kaki 10), kaki banyak
(Chilo/Diplopoda)
6. Annelida : Cacing bercincin,
hermaprodit. Cacing tanah,
lintah.
7. Nemathelminthes : cacing Gilik,
jantan betina. Cacing perut,
tambang, kremi
8. Platihelminthes : cacing pipih,
hermaprodit. Cacing hati, pita
CHORDATA (punya calon tulang belakang)
vertebrata (punya tulang belakang)
• Pisces (ikan, ovipar,
jantung 2, poikilo
(dingin), eksternal,
bersisik)
• Amfibia (dua alam) :
ovipar, jantung 3, poikilo,
eksternal, kulit lendir
• Reptilia (melata) : Ovipar,
jantung 4, poikilo,
internal, kulit sisik
• Aves :ovipar, jantung 4,
homoi (panas), internal,
berbulu.
• Mamalia (punya mamae)
: Vivipar, homoi, jantung
4, internal, berambut.
Contoh ordo :
–
–
–
–
–
Rodentia = pengerat
Primata = kera
Carnivora = makan daging
Monotremata = bertelur
Marsupia = berkantung
REPRODUKSI
(Obelia, Aurelia, Cacing hati, Cacing Pita)
• Obelia
• Cacing hati
Reproduksi Cacing
•
Cacing Filaria (Wucheria bancrofti)
•
Cacing Planaria
Reproduksi Cacing
•
•
•
Cacing Taenia saginata
PT ZOS
Proglotid – Telur – Zigot – Onkosfer –
Sistiserkus – Cacing
•
•
Cacing Ascaris lumbricoides
Ciri khasnya jalan-jalan dulu ke paruparu dan faring
Reproduksi Cacing
•
•
Cacing Enterobius vermicularis /
Oxyuris vermicularis / cacing kremi
Kata kuncinya = autoinfeksi = infeksi
diri sendiri
•
•
Cacing Ancylostoma duodenale /
cacing tambang
Ciri khasnya masuk lewat kulit
telapak kaki dan tangan terus jalanjalan dulu ke paru-paru dan faring
Metamorfosis Sempurna
Telur – Larva – Pupa/Kepompong - Imago
VS
Metamorfosis Tidak
Sempurna
Telur – Nimfa – Imago
Perlindungan Alam
• Insitu = di habitat asli
• Eksitu = di pindah ke tempat lain
• Jenis Konservasi:
– Cagar alam = Suaka alam karena ekosistem yang unik dan
asli
– Suaka margasatwa = suaka alam karena alamnya sebagai
habitat hewan langka/khas
– Taman Nasional = Perlindungan alam pd daerah / tanah
luas dengan sistem zonasi, penelitian juga rekreasi
Ekosistem
• Peran/nisia/relung :
- Produsen : Tumbuhan
dan fitoplankton
- Konsumen
- Detritivor : cacing,
belatung, bintang laut,
keluwing
- Dekomposer : pengurai,
jamur dan bakteri
• Urutan Tropi: Tropi 1
adalah produsen
• Urutan aliran energi :
Matahari-produsenkonsumen.
• Energi makin berkurang
karena untuk aktivitas
dan terbuang
SIKLUS
SIKLUS N2 DAN SIKLUS KARBON
•
•
•
•
FIKSASI
NITRIFIKSASI (Nitritasi dan Nitratasi)
AMONIFIKASI
DENITRIFIKASI
PENCEMARAN
• UDARA
1. Gas CO2 : efek rumah
kaca
2. Gas CFC : lubang ozon
3. Gas NO2/SO2 : hujan
asam
4. Gas CO : berikatan
dengan Hemoglobin 
Asfiksi
• AIR /TANAH
1. Pupuk organik :
eutrofikasi (gulma
blooming Eceng
gondok) gara-gara
eutrofikasi: cahaya ga
bisa masuk, kadar
oksigen dalam air
menurun
2. Pestisida/logam :
akumulasi pada rantai
makanan
SEL
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Mitokondria
Ribosom
Badan golgi
Membran sel
Peroksisom (enzim
katalase)
Dinding sel
Plastida
Vakuola besar
Sentriol
lisosom
• Gambar sel
Membran sel
•
•
•
•
•
•
Prorein integral/intrinsik
Protein periferal/ekstrinsik
Glikoprotein
Glikolipid
Fosfolipid
Hidrofob : lipid,
Hidrofil : protein
Osmosis dan difusi
• osmosis
• Osmosis = air bergerak dari
hipo (encer) dan hiper
(pekat).
• Difusi = kedua larutan jadi
sama (isotonis) dan tidak
ada perubahan apa-apa
• Transpor aktif = gerakan
melawan arah osmosis
dengan energi ATP
i
ii
iii
iv
v
Jaringan Epitel
A. Epitel silindris selapis, di lambung dan usus
B. Epitel kubus selapis, di kelenjar air liur, tiroid
C. Epitel pipih selapis, di pembuluh darah,
alveolus
D. Epitel bersilia, di trakea
1.
2.
3.
4.
5.
Geser
Engsel
Pelana
Putar
peluru
antagonis
1. Fleksi dn ekstensi
2. Supinasi dgn pronasi
3. Adduksi dgn abduksi
4. Elevasi dgn depresi
•
•
•
•
•
thalasemia
siklemia
haemofilia
arteriosklerosis
eritroblastosis foetalis
Enzym
organ
fungsi
amilase pancreas Mengubah amilum jadi maltosa
Pepsin, usus halus
Mengubah protein menjadi
peptide
Lipase pankreas
Mengubah lemak menjadi
asam lemak
empedu
hati
Mengubah lemak jadi emulsi
lemak
erepsin
Usus
Pepton jadi asam amino
halus
respirasi
• Inspirasi karena : kontraksi otot difragma dan otot
antar rusuk luar
• Ekspirasi karena : relaksasi otot diafragma dan
antar rusuk luar
• Pernafasan perut : otot diafragma
• Pernafasan dada : otot antar rusuk
• Respirasi eksternal : antara alveolus dengan
pembuluh darah
• Pernafasan internal : antara pembuluh darah
dengan sel tubuh
• Pernafasan selular : di dalam mitokondria
Mekanisme Pertukaran O2 dan CO2
Mekanisme Pernapasan
Dalam pernapasan ada 2 siklus
1.Menghirup (INSPIRASI)
2.Mengeluarkan (EKSPIRASI)
Mekanisme Pernapasan
• Pernapasan Dada / Tulang Rusuk
Mekanisme Menghirup Udara (INSPIRASI)
– Otot antar tulang rusuk berkontraksi sehingga:
1. Rongga dada membesar,
2. Tekanan udara dalam paru mengecil,
3. Udara masuk dari luar ke dalam paru-paru.
Mekanisme Mengeluarkan Udara (EKSPIRASI)
– Otot antar tulang rusuk berelaksasi sehingga:
1. Rongga dada mengecil,
2. Tekanan udara dalam paru membesar
3. Udara keluar dari paru-paru
Mekanisme Pernapasan
• Pernapasan Perut
Mekanisme Menghirup Udara (INSPIRASI)
– Otot diafragma kontraksi sehingga:
1. otot diafragma mendatar,
2. rongga dada membesar
3. tekanan udara dalam paru mengecil,
4. udara dari luar masuk kedalam paru-paru
Mekanisme Mengeluarkan Udara (EKSPIRASI)
– Otot diafragma relaksasi sehingga:
1. otot diafragma kembali melengkung ke atas,
2. rongga dada mengecil
3. tekanan udara dalam paru meningkat,
4. udara keluar paru-paru
Di dalam ginjal, proses filtrasi untuk pembentukan urine
primer terjadi pada bagian P. Hasil filtrasi menunjukkan
bahwa masih banyak zat yang diperlukan tubuh sehingga
urin primer direabsorbsi oleh bagian Q dan kemudian di
augmentasi oleh bagian R dan terbentuklah urine yang
sesungguhnya yang terkumpul dalam bagian S
•nefritis
•oligouria
•albuminaria
diabetes mellitus
diabetes insipidus
STRUKTUR GINJAL
Pada bagian Cortex dan Medulla
terdapat nefron (satuan
fungsional dan struktural terkecil).
Arah gerak
rangsang-reseptor-sensorik-pusat-motorik efektor
Kelenjar hormon
Fungsi bagian otak
•
•
•
•
•
1 = berpikir, berbicara, kesadaran, planning
2 = penglihatan
3 = otak kecil = keseimbangan/gerak otot
4 = sumsum lanjutan = pusat nafas. Denyut jantung
5 = pusat pendengaran, emosi
•
•
•
•
•
Lidah :
Ujung = manis
Pangkal = pahit
Pinggir ujung asin
Samping = asam
FASE MENSTRUASI :
• bila tidak terjadi fertilisasi (ovum tidak dibuahi oleh
sperma ), maka
• korpus luteum akan mengkerut menjadi korpus
albicans
• sehingga produksi hormon estrogen dan progesteron
terhenti.
• Turunnya kadar estrogen dan progesteron
menyebabkan peluruhan endometrium dan ovum,
ditandai dengan pendarahan dari uterus selama
± 5 hari dengan volume darah sekitar 50 ml.
FASE PRA OVULASI :
• Pada fase akhir menstruasi ini:
– hipofisis mengeluarkan FSH.
– FSH merangsang pembentukan folikel primer di dalam
ovarium yang mengelilingi oosit primer. Keduanya akan
tumbuh sampai hari ke 14 dari hari I menstruasi,
– saat itu folikel matang disebut dengan folikel de Graaf
dengan oosit sekunder di dalamnya.
• Selama pertumbuhannya folikel melepaskan hormon
estrogen yang menyebabkan pembentukan kembali
lapisan endometrium dan penetralan sifat asam pada
serviks agar lebih mendukung kehidupan sperma.
FASE OVULASI :
• Pada umumnya pada hari ke 14 terjadi
perubahan produksi hormon.
• Peningkatan kadar estrogen selama pra ovulasi
menimbulkan reaksi umpan balik negative yaitu
penghambatan pelepasan FSH dari hipofisis.
• Karena FSH berkurang maka hipofisis ganti
mengeluarkan LH.
• LH merangsang pelepasan oosit sekunder dari
folikel de Graaf
FASE PASCA OVULASI :
• FOLIKEL DE Graaf yang ditinggalkan oleh oosit
sekunder akan berkerut dan berubah menjadi
korpus luteum.
• Korpus luteum tetap memproduksi estrogen dan
progesteron. Keduanya bekerja menebalkan
endometrium, juga merangsang sekresi lendir
pada vagina dan pertumbuhan kelenjar susu
pada payudara.
• Keseluruhan fungsi tersebut adalah menyiapkan
implantasi zygot pada uterus bila terjadi
pembuahan atau kehamilan.
Sistem Pertahanan Tubuh
• Pertahanan Tidak Spesifik
– Pertahanan Eksternal
– Pertahanan Internal
• Pertahanan Spesifik
– Antibodi
Pertahanan Tidak Spesifik
• Tujuan: Menangkal masuknya zat asing ke
dalam tubuh tanpa membedakan jenis zat
tersebut. (Ada musuh pokoknya sikat)
• Terdiri dari:
– Eksternal: Kulit, membran mukosa
– Internal: Fagositosis, Peradangan, Protein
Komplemen, Interferon
Pertahanan Tidak Spesifik Eksternal
• Kulit
– Pertahanan fisik: tebal, melindungi jar dalam
– Pertahanan kimia: keringat, minyak
• Membran Mukosa
– Ada di:
• Pencernaan: Co: Lambung  HCl
• Pernapasan: Co: Trakea  cairan kental
• Mata: Co: Air mata  lisozim
– Ada yang berupa:
• Mikroflora normal yang hidup di manusia
Pertahanan Tidak Spesifik Internal
• Jika patogen lolos dari PTSE, maka patogen akan
berhadapan dengan PTSI
• PTSI:
– Fagositosis
– Peradangan
– Senyawa Antimikroba
• Protein Komplemen
• Interferon
Pertahanan Tidak Spesifik Internal: Fagositosis
• Mekanisme:
– Fagositosis oleh leukosit
• Monosit: sel darah putih yang berkembang menjadi makrofag (sel
pemangsa bakteri)
• Netrofil memiliki kemampuuan untuk memangsa dan
menghancurkan bakteri
Pertahanan Tidak Spesifik Internal: Peradangan
• Mekanisme:
– Peradangan: respon cepat  kerusakan jaringan / infeksi
patogen
• Pelebaran pembuluh darah pd bagian tsb 
• aliran darah meningkat  suhu akan meningkat 
• warna memerah  bengkak krn adanya histamin (melekat pada
bagian yang rusak) 
• trombosit membekukan darah (utk menutup luka n melokalisir
patogen 
• sel fagosit dipanggil (netrofil n monosit) utk memakan patogen
dan sisa-sisa jaringan yang rusak
Pertahanan Tidak Spesifik Internal: Senyawa Anti
Mikroba
• Protein komplemen: berfungsi untuk
menghancurkan berbagai patogen
• Interferon: senyawa antivirus yang bekerja
menghancurkan virus dengan cara
menghambat reproduksi virus dalam sel tubuh
Pertahanan Spesifik
• Patogen/benda asing (antigen) yg lolos dari PTS akan dilawan
oleh PSp.
• PSp = Sistem kekebalan
• Respon kekebalan berupa produksi antibodi oleh limfosit B.
• Antibodi: senyawa yang dibentuk
• Limfosit:
– Limfosit B (Sel B): diproduksi di sumsum tulang (Bone marrow)
• Fungsi: memproduksi antibodi
– Limfosit T (Sel T): diproduksi di kelenjar Timus
• Fungsi: bagian dari sistem pengawasan
Antibodi (Ig)
• Dihasilkan oleh Limfosit B
• Disebut juga Immunoglobulin (Ig) / serum
protein globulin
• Merespon adanya antigen dalam tubuh
• Satu antibodi spesifik hanya untuk satu
antigen
Jenis Antibodi (Ig)
• IgM
– antibodi pertama/priMer yang dihasilkan tubuh untuk
melawan antigen
• IgG:
– antibodi paling umum, antibakteri dan antivirus, penetral
racun, didapat dari ibu via plasenta dan kolostrum
• IgA
– antibodi di bagian tubuh yg dilapisi selaput lendir seperti
hidung, mata, air mata, air liur, paru-paru, usus, ASI, getah
lambung, sekresi usus.
Jenis Antibodi (Ig)
• IgE
– antibodi yang beredar dalam darah, melawan
infeksi parasit skistosomiasis, dapat menimbulkan
reaksi alergi akut.
• IgD
– antibodi yang beredar dalam darah, membantu
sel T untuk menangkap antigen
Cara Kerja Antibodi
1. Penetralan
•
Antibodi menetralkan racun/toksin yang dihasilkan bakteri
menjadikan tidak berbahaya
2. Pengendapan / Pre-sipi-tasi
•
Antibodi mengendapkan antigen menjadi gumpalan yang tidak
larut sehingga bisa dimakan oleh sel fagosit
3. Pelekatan
•
Antibodi melekat di antigen sehingga sel fagosit dapat memakan
atau netrofil dapat menghancurkan
4. Aktivasi Protein Komplemen
•
Bekerja sama dengan protein komplemen untuk menghancurkan
patogen.
Organ yang Berperan
• Sumsum Tulang (di tulang pipa)
– Memproduksi limfosit B untuk antibodi
• Kelenjar Timus (di atas rongga dada)
– Memproduksi limfosit T untuk sistem pengawasan dan
menyerang sel yang bersifat asing
• Limpa (di perut kiri belakang lambung)
– Menghancurkan sel darah rusak, bakteri
– Menghasilkan limfosit
• Tonsil (amandel, polip)
– Penghasil limfosit untuk melawan infeksi
Cara Memperoleh Kekebalan
Kekebalan Aktif
Alamiah
Kekebalan
Aktif
Kekebalan
Tubuh
Kekebalan Aktif
Buatan
Tubuh membuat antibodi
sendiri setelah
memderita penyakit
(cacar air, batuk rejan,
campak, gondongan)
Tubuh membuat antibodi
sendiri setelah
memperoleh vaksinasi
Tubuh membuat
antibodi sendiri
Kekebalan Pasif
Alamiah
Kekebalan
Pasif
Kekebalan Pasif
Buatan
Tubuh tidak membuat
antibodi sendiri
Tubuh memperoleh
antibodi selama dalam
kandungan dan melalui
ASI
Tubuh memperoleh
antibodi yang sudah
jadi dari serum
Pertumbuhan
•
•
•
•
Asam traumalin
Gas etilen
Sitokinin
Giberelin : raksasa,
perkecambahan
• Asam absisat = dormansi,
gugur daun
• Auksin = pemanjangan,
partenokarpi, dominansi
apikal, cahaya (etiolasi)
•
•
•
•
Anthokalin
Kaulokalin
Rizokalin
Filokalin
Respirasi aerob
fotosintesis
2
3
1
4
6 ADP
6 ATP
12 NADPH
12 NADP
Dihidroksi
PGAL
aseton fosfat
Glukosa
Respirasi Anaerob :
glukosa jadi 2 asam laktat + 2 ATP
Glukosa jadi 2 etanol + 2 CO2 + 2 ATP
Kemosintesis
mengoksidasi senyawa kimia untuk mendapatkan
energi kimia
NH3 + O2  HNO2 + e kimia
HNO2 + O2  HNO3 + e kimia
H2S + O2  H2O + S + e kimia
Sintesis protein
• Transkripsi : DNA sense membuat RNA d /kodon
• RNAd keluar inti ke sitoplasma menuju ribosom
• Translasi : RNA t (antikodon) membawa asam amino
sesuai kodon
• Terbentuk rantai polipeptida dan jadi protein
Pembelehan sel dan gametogenesis
1. Spermatogonium
(oogonium) (2n)
2.Spermatosit primer
(2n)
2ke 3 : meiosis 1/reduksi
3. Sit sekunder (n)
4. Spermatid (n)
5. spermatozoa
ovarium
dihibrida
•
•
•
•
•
P = AABB x aabb
F1 = AaBb
F1 sesamanya : AaBb x AaBb = 9 : 3 : 3 : 1
F1 di testcross : ???? x aabb = 1 : 1 : 1 : 1
F1 di backcross : ???? X AABB = 1
Penyimpangan Semu Hk. Mendel
Epistasis/hipofisis
• H.K. Atau H.kk = hitam
• hhK. = kuning
• Hhkk = putih
• HhKk x HhKk = 12 : 3 : 1
Komplementer
•
•
•
•
P.E. = Ungu
P.ee = putih
ppE. , ppee = putih
PpEe X PpEe = 9 : 7
Kriptomeri
• A.B. = Ungu
• A.bb = merah
• aabb = putih
• AbBbxAaBb = 9 : 3 : 4
Atavisme
• R.P. = walnut
• R.pp = Rose
• rrP. = Pea/biji
• rrpp = single
• RpPp xRrPp = 9:3:3:1
Kelainan Herediter
Mutasi
1. ABCDEFGfg 3.
2. ABEFCDG
4.
ABCDEF
ABCDEFGKL
Adenin jadi Guanin dan Citosin jadi Timin =
Adenin jadi Timin dan Citosin jadi Guanin =
Sindrom XXY, Sindrom down +21 =Trisomi
Sindrom turner (XO) = Monosomi
Asal usul kehidupan
• Biogenesis :
– Francesco Redi
– L. Spalanzani
– L. Pasteur
• Abiogenesis :
Hukum hardy berlaku bila
–
–
–
–
–
–
–
Viabilitas tiap genotip sama tingginya
Fertilitas genotip AA , genotip Aa dan aa sama besar
Migrasi genotip AA, Aa dan aa sama besarnya
Terjadi mutasi pada gen A sedangkan gen a frekuensinya stabil
Tidak terjadi seleksi dan mutasi di alam
Jumlah populasi genotip AA, Aa dan aa sangat banyak
Perkawinan diantara genotip AA, Aa dan aa terjadi secara acak
Teori seleksi alam
• Beberapa pernyataan mengenai evolusi:
1. Semua belalang berwarna hijau karena
hidup di padang rumput hijau.
2. Serangga yang resisten tetap hidup ketika
disemprot pestisida
3. Perkembangan industri menyebabkan
kupu-kupu sayap cerah punah.
4. Kaki bebek berselaput karena selalu
berenang di air.
Teknologi
Manfaat
1
Kultur jaringan
P
Tanaman transgenik
2
Hibridoma
Q
Hormon insulin
3
Teknologi plasmid
R
Antibodi monoklonal
4
Transplantasi gen
S
Asam organik
5
Fermentasi
T
Bibit seragam
Macam bioteknologi
konvensional
• Fermentasi
• Biogas
• Bioleaching
• Pembuatan penisiln
• Daur ulang
modern
• Teknologi plasmid
• PST
• Kloning
• Transgenik
• Kultur jaringan
Dampak transgenik
• Menurunnya keanekaragaman hayati/plasma
nutfah
• Makanan yang alergi dan toksik
• Pencemaran gen = perpindahan gen karena
penyerbukan
• Serangga non target ikut mati