IMUNOLOGY DAN STUDY PENYAKIT IKAN

Download Report

Transcript IMUNOLOGY DAN STUDY PENYAKIT IKAN

 1.SISTEM PRT. VERTEBRATA:
NONSPESIFIK
SPESIFIK
NONSPESIFIK:PERTAHANAN INTRA SELLULER
MIS : INVASI MAGROFAGE YG DIIKUTI
PENCERNAAN LISOZIM
SPESIFIK: PRODUKSI ANTIBODI
ANTIBODI: SUATU MOLEKUL IMUNOGLOBULIN
SPESIFIK YANG DIPRODUKSI OLEH SUATU
SISTEM KEKEBALAN ORGANISME YANJG
BERESPON TERHDAP SUATU ANTIGEN.
ANTI GEN: SETIAP PARTIKEL ASING YANG
MERANGSANG INANG UNTUK MENGHASILKAN
ANTIBODY SPESIFIK
APLIKASI IMUNOLOGI PADA PERIKANAN
MASIH LAMBAT ~KEDOKTERAN HEWAN DAN
MANUSIA KARENA:
1. MEKANISME PERTAHANAN NONSPESIFIK DAN
SPESIFIKPADA IKAN DLAM BBRP HAL BERBEDA DGN
KEDOK.AN HEWAN DAN MANUSIA. IKAN LEBIH
TERGANTUNG KPD TEMP.DAN FAKTOR-2
LINGKUNGAN LAINNYA
2. MOLEKUL ANTIBODI PD IKAN BERBEDA SECARA
BIOKIMIA DGN ANTI BODI MANUSIA.
3. BANYAK ANTIGEN PENYAKIT IKAN ANALOG DGN
PENYAKIT YG MENGINFEKSI BINATANG BERDARAH
PANAS, SEDIKIT PATOGEN YANG DPT PINDAH KE
MANUSIA. LATAR BLK. INFORMASI JARANG
 SISTEM PERTAHANAN PADA UDANG
BERBEDA DGN IKAN.
 UDANG TDK PUNYA IMUNOGLOBULIN,
SEL T DAN SEL B
Skema Sistem ProPO (Alday-Zanz, 1995)
HEMOSIT
Melepaskan proPO bila Kontak dengan benda asing
Sistem oksidasi profenol (proPO) diaktifkan
Jamur
-1,3 glukan
Bakteri
Gram (LPS)
Gram +
(Peptidoglycan)
Phenoloxidase
Phenol
Quinones
Melanin
(Biosidal)
RESP0N IMUN
 Beberapa protein sama (homolog) dan
ada yang terlihat tidak sama sebagai hasil
dari studi dari kelas lain dari protein yg
dikenal sebagi antibodi.
 Antibodi nampak dalam darah yg
berespon terhadap antigen, protein asing
terhadap tubuh (misalnya allergen)
 Respon ini -> sangat spesifik ( suatu
antibodi spesifik untuk suatu antigen
spesifik yg dikenal sbg respon imun
Respon Imun (sambungan)
 Sistem imun respon menscan tubuh untuk
mengenal suatu substan ( asli/ tiruan atau
hidup/mati) yg dianggap asing
 Membedakan antara”diri” dan “bukan diri”
 Bekerja dgn beberapa tipe sel darah putih,
terletak diseluruh tubuh yg bekerja bersama2 dlm suatu integrasi yg kuat.
 Sel darah putih yg khusus dikenal sebagai
macrofage
SISTEM RESPON IMUN
 Terdiri dari 2 sistem seluler:
 1)cell-mediated immunity (sel T)-> adalah suatu sintese
dari elemen selluler pd reticuloendothel((syt. Fagositmonokuler yg meliputi sel Kupfler disinusoit hati, makrofag
di limpa dan kelenjar getah bening) dan sel fagosit untuk
antige yg spesifik.
 2) humoral respon adalah suatu stimulasi dari molekul
serum protein yg homolog atau spesifik terhadap antigen
penyebab sisntese. Krn molekul serum protein ini beredar
diseluruh tubuh maka disebut humoral.Keduanya bekerja
dgn pengenalan antigen (protein asing atau polisakarida).
Sequens respon imun :1.
 Dimulai ketika macrofage melawan seluruh benda
asing (non self) mis virus.
 Macrofage memakan substansi, mencernanya dan
mengeluarkan benda asing (penyerang) dari
dalam sel.
 Benda asing itu -> antigen. Sementara itu partikel2
virus lain bekerja menginfeksi sekitar sel inang.
Sequens respon imun : 2.
 Pragmen antigenik memberikan signal yg sfesifik
dari limfosit T (T helper) untuk memulai serangan
penggangu.
 Sel T mengenal partikel antigen dan mengikat pd
macrofage via suatu reseptor.
 T helper adalah unik pada suatu antgen spesifik
Sequens Respon Imun: 3
 Ikatan tadi menstimulasi produksi substansi
kimia seperti interleukin-1 (IL-1), tumor
necrosis faktor (TNFR) oleh macrofage.,
 Helper T merangsang iterleukin-2 dan
gamma iterferon (IFN-Y).
 Semua substansi tsb memfasilitasi
komunikasi interselluler
Sequens Respon imun :4
 Sesudah sel helper T dan sel T pembunuh
memperbanyak diri
 Sel helper T melepaskan substansi yg
menyebabkan sell B (bentuk lain dari
lymfosit) untuk memperbanyak diri dan
menghasilkan antibodi.
 Sementara itu banyak sel-sel penyerang
dimakan o/macrofage ttp beberapa partikel
virus menhindar dan menginfeksi sell lain.
Sequens Respon Imun: 5
 Sel T memulai menembak “lubang” pada
permukaan sel inang yg terinfekasi
 Antibodi yg dilepas sell B terikat dlm suatu bentuk
terkunci dgn antigen pd permukaan sel penyerang
yg terhindar dari macrofage (Ag-Ab kompleks).
 Hal ini memudakan macrofage dan sell limfosit
pembunuh khusus memunaskan seluruh sel asing
yg tdk diinginkan.
 Pengikatan antibodi dgn signyal antigen
melepaskan komponen darah complement, u/
mereduksi dan mematikan membran virus
Sequens Respon Imun: 6
 Akhirnya karena infeksi sudah berada dlm
keadaan terkontrol sel T, sell B,sell helper
T dan sellT pembunuh menghentikan
aktifitasnya. Banyak sel imun mati ttp
bberapa yg tinggal dlm tubuh yg disebut sel
memori. Mereka mampu merespon dgn
cepat apabila berikutnya tubuh diserang
oleh benda2 asing yg sama
MEKANISME PERTAHANAN IKAN
 Ikan mempunyai pertahanan: spesifik dan
nonspesifik untuk melawan penyakit virus,
bakteri, parasit.
 Sistem pertahanan meliputi fase penyakit
dan respon perlindungan ikan termasuk
proses infeksi, interaksi inang-parasit dan
gambaran sel dan organ yg terlibat dlm
mekanisme perlindungan ikan.
HEMATOLOGI
 Hematologi sangat penting dlm imunologi
o/k hal ini berhubungan dgn morfologi,
fisiologi, dan biokimia darah dan jaringan
dan pembentukan darah.
 Dengan menganalisis sifat sel darah
beberapa hal u/ mendiagnosa dan
prognosis keadaan penyakit dpt diperoleh.
 Bila 1 sampel darah diambil dari ikan dgn
tabung kapiler disentrifuge u/ memisahkan
sel dari serum; perbandingan fraksi sel
dgn volume darah dsb hematocrit
Eritrosit: Fungsi: transportasi O2 oleh Hb
Kebanyakan sel darah yg diambil dari ikan adalah
berupa eritrosit. Eritrosit (sel darah merah) yg
matang berbentuk oval, ukuran 12x7 mikron. Tdk
seperti mamalia eritrosit ikan mempunyai
nukleus.Pd pewarnaan Leishman-Giemsa
sitoplasma sel matang transparan dan kadang-2
berwarna kekuning-kuningan. Sel yg belum matang
lebi bulat dan citoplasma berwarna biru terang.
 Trombosit:
Trombosit ikan berukuran sekitar 8 mikron.
Bentuknya mirip dgn nukleus eritrosit.Sitoplasma
kalau ada nampak sbg tonjolan pd ujung yg
berlawanan. Belum dipastikan trombosit ikan
berfungsi dlm pembekuan seperti pd mamalia.
 Limfosit
Limfosit ikan trout bulat dgn diameter sekitar 8
mikron. Sitoplasma yg diwarnai memperlihatkan
warna biru tipis,melapisi suatu nukleus besar
bentuk bundar. Pd limpa dan ginjal limfosit besar
yg belum matang umumnyamemp sitoplasma
yg lebih besar. Ini mungkin suatu cadangan
tidak aktif, menunggu stimulasi u/ berdefrensiasi.
Produksi antibodi  fungsi utama dari limfosit
 Makrofag
Makrofag adalah sel fagosit dari sistem
pertahanan ikan. Sering terlihat pd ginjal
sebelah anterior; jumlahnya lebih sedikit
pada sistem sirkulasi limpa. Kadang-2
makrofag dpt diamati membawa st.
material
yg
dibenamkan
dlm
sitoplasmanya, khususny pd ikan yg baru
diberi antigen. Ukuran diameter sel ini
berkisar antara 9-25 mikron. Baik
sitoplama maupun nukleus sering kurang
padat pd metode pewarnaan. Kadang-2
vakuola yg jernih tdpt dlm jumlah banyak
pd sitoplasma makrofag.Pd mikroskop
fase kontras membran sitoplama nampak
mempunai mikrovili
 Leukosit
Masih ada problem dalam klassifikasi dan
morfologi pd polymorphonuclear leucocyte
(PMN’s) ikan.
Bukan hanya metode
staining yg berbeda mempengaruhi sifat
selluler ttp juga kesehatan dan umur ikan
akan nampak secara langsung pd
perubahan bentuk darah.
Pd ikan trout PMN sering termasuk
netrofils, basofils dan eusinofils. Sel ini
memiliki peranan yg penting dlm respon
imun khususnya dlm melawan agen
mikroba.
Partikel
pd
sitoplasma
yg
diberi
pewarnaan difrensial mungkin organ sel
yg memegang peranan spesifik pd proses
pertahanan organisme thd infeksi.
 PERTAHANAN NONSPESIFIK
Pertahanan nonspesifik penghalang
(barrier) dasar pd hewan yg dibentuk
melawan suatu papan spektrum agen
patogen. Penghalang ini lebih permanent
dibandingkan dgn antibodi spesifik.
Penghalang-2
tsb
berfungsi
sbg
perlindungan melawan benda-benda asing
yg mati dan juga patogen potensial. Aksi
perlindungan sistem pertahanan non
spesifik
biasanya
tidak
langsung
berhubungan dgn antigen yg ditimbulkan
oleh agen penyerang (penyakit).
Pertahanan nonspesifik lebih merupkan
suatu alasan dasar mengapa ikan dpt
terserang penyakit tertentu. Misalnya
induk ikan trout lebih mudah terinfeksi thd.
furunculosis dimana ikan trout pelangi
(reinbow trout) lebih tahan thd penyakit
tsb.Contoh pertahanan nonspesifik: suatu
bgn yg lebih kompak dan sukar
ditembus
pd
epidermis,
lendir,
komponen darah yg mempercepat
penghancuncuran
mikroorganisme
oleh
makrofag
opzonin,
dan
interferon
melindungi
inang
thd
berbagai jenis virus.
 Ketahanan species
 Banyak faktor yg menyebabkan suatu sp
terinfeksi oleh patogen mis
ikan salmon
sedangkan sp yag lain lebih mudah terserang
suatu patogen.
 Hal
ini
disebabkan
karena
beberapa
persyaratan lingkungan ikan itu sendiri.
 Perubahan yg jelas dari niche ekologi antara
tempat hidup truot dan salmon tdk
memungkinkan patogen untuk mencapai
kehidupan yng maksimum.
 Pada umumnya setiap parasit memp inang yg
spesifik dan ikan-2 muda dpt dikenal oleh
parasitnya. Pd sp-2 lain parasit ini mungkin
 Faktor-2 penting dari ketahanan thd
penyakit terletak pd ikan itu sendiri.
 Ikan memiliki sifat fisiology dan biokimia
berbeda yang menyebabkan patogen dan
inang berada dalam hubungan yg
seimbang.
 Adaptasi penyakit mungkin merupakan hal
khusus bagi suatu species. Oleh karena
itu virulensi patogen akan tetap ada pd
suatu level dimana inang utama kan
berkurang dan tidak menguntungkan
kelangsungan hidup ikan.
 Bahan-bahan Perlindungan pd Kulit
Lendir dan epidermis mrpk perthanan
pertama pd ikan. Proteksi dgn bhn-2 tsb
sangat efektif. Lendir yg dihasilkan oleh
sel mukosa dgn gampang membuang
keluar kotoran dan mikroorganisme dari
kulit. Sisik, epidermis dan dermis juga
berfungsi melindungi kulit thd kerusakan
fisik dan luka yg dpt menghasilkan infeksi.
Lendir
Mrpk garis terluar dari pertahanan ikan,
Lendir
mengandung
bahan-2
yg
menghambat pertumbuhan dan pelekatan
parasit pd kulit.
 Cara ini diterapkan dari studi pd lendir dan
hasil-2 sekresi lainnya pd hewan tk tinggi
dan manusia. Air mata, lendir pd hidung,
dan air liur (saliva), diiketahui mengandung
lisozim suatu ensim yg dpt
menghancurkan lapisan mukopeptida pd
dinding sel bakteri. Bahan-2 ini mungkin
tdp pd lendir ikan. Kemungkinan lain dari
mekanisme pertahanan nonspesifik aktif
pd lendir adalah adanay ensim proteolitik
dan pH yg tidak cocok u/ pertumbuhan
patogen.
Pd lendir ikan sebelah yg diimunisasi aktif
tdp antibodi spesifik
 SISIK
Dasar sisik ikan mencapai jaringan
penghubung kulit dan memanjang sampai
bgn luar permukaan kulit. Pd bbrp ikan
sisik ditutup o/ lendir sedang pd ikan yg
lain sisik tetap tertutup o/ epidermis dan
dermis. Pengikisan permukaan kadang-2
merontokkan sisik, sampai meninggalkan
luka yg menyebabkan ikan gampang
terserang patogen. Pd peradangan dan
infeksi pd permukaan pd kondisi tsb
memperlihatkan bgm gampangnya st.
lobang terserang organisme pd kondisi
kolam pembenihan.
 EPIDERMIS
Potongan melintang dari kulit yg terlihat di
bawah mikroskop nampak bhw lapisan
epidermis terletak dibawah lendir. Di bawah
lapisan epidermis tdp st lapisan yg membuat sel
bergabung. Kedua ujung lapisan ini bergabung
dgn rongga pengeluaran lendir. Lapisan sel yg
ketiga lebih bundar dan akhirnya lapisan yg
paling bawah memanjang, st sel berbentuk
kolom yg tinggal pd st dasar membran. Melalui
seluruh epidermis kadang-2 terlihat migrasi
neutrofil. Sifat yg membedakan epidermis ikan
dgn mamalia ialah seluruh lap epidermis ikan,
mitosis biasanya terlihat pd lapsan lebih ke
bawah.Ini
disebakan
karena
mamalia
membutuhkan lap yg lebih keras u/ melindungi
kulit dari hidrasi sedang pd lingkungan akuatik
ikan tidak memerlukan perlidungan semacam itu.
 DERMIS
Dermis mpk st bgn pertahanan pd kulit yg
terletak di bawah dasar membran
Lapisan kulit ini terdiri dari jaringan
penghubung serabut yg bergabung dgn
melanocit, st sel pigmen hitam. Saluran
jaringan dermis berdifusi dgn kapiler yg
menggunakan area u/ sistem pertahanan
humoral. Dermis tertanam pd tulang via
periosteum atau berhubungan dgn otot.
PERTAHANAN SPESIFIK
 Pada pertahanan spesifik terjadi respon imun
spesifik. Respon imun dimulai setelah patogen
berhasil masuk ke dalam tubuh ikan. Pada respon
imun dijelaskan deskripsi fisik dari sel pd organ yg
terlibat dalam reaksi spesifik, produksi antibodi
dan mekanisme pertahanan spesifik melawan
serangan patogen. Teknik vaksinasi untuk
merangsang produksi antibody dan perlindungan
pada ikan perlu diketahui.
Telah banyak
penelitian dilakukan untuk mengetahui lebih
lengkap ttg proses respon imun spesifik.
 Organ-2 yg terlibat dlm respon imun
Respon imun adalah st. fungsi koordinasi
antara organ-2 tubuh subdevisi sellulernya.
Fungsi dari organ-2 ini adalah untuk
menunjukkan tipe antibodi yg dihasilkan,
produksi antibodi yg spesifik, kemudian
akhiryna menghancurkan dan
menegeluarkan benda asing dari tubuh.
Sementara antibodi diproduksi oleh
limfosit yg terkonsentrasi dlm organ
khusus atau bebas dlm sistem sirkulasi,
stimulasi antibodi ini dan pelepasannya
melibatkan banyak organ.
 Organ yg terlibat dlm produksi dan stimulasi
antibodi pd manusia adalah thymus, simpul limf
dan sum-2 tulang belakang. Sell-2 ini terlibat
dlm pengrusakan kompleks antibody-antigen
dan sisa-sisa kotoran dari benda asing
termasuk sirkulasi dan penghentian fagosit
(kebanyakan makrofag), sel Kupffer pd sinusoid
hati, dan sel-sel dari ginjal. Produksi dari
sirkulasi sel darah pd manusia terutama
bertanggung jawab pd bgn-2 dalam, pembuluh
darah pd sum-2 tulang belakang, dimana pd
ikan trout pelangi tdk mempunyai sum-2 tulang
belakang,simpul limf tetap,dan u/ itu digunakan
ginjal anterior kemungkinan thymus untuk
hematopoiesis.
 Ginjal Anterior
Anterior ketiga dari ginjal ikan reinbow trout
mrpkan organ hematopoietic yg paling
penting. Hal ini terlihat pd sejumlah besar
bgn kering, sel-2 yg tidak berdefrensiasi
pd cetakan slide. Bgn yg besar ini pd sel
pewarnaan terang, mungkin berada dlm
proses mitosis dan berdifrensiasi atau
sedang menunggu perbaikan stimulus u/
menjadi suatu sel khusus. Diantara btk sel
yg matang yg terlihat dlm ginjal adalah
melanosit yg dpt diidentifikasi dgn
sitoplasmanya yg padat granualar. Sel ini
tersebar berupa figmen butiran hitam dlm
seluruh permukaan intraseluler ginjal.
Granular (butiran ) kadang-2 dikacaukan
dgn
bakteri
penyakit
ginjal
(Corynebacterium sp). Limfosit kecil,
neutrofil, eosinofils dan basofils juga ada
pd ginjal. Sejumlah besar eritrosit pd
cetakan slide memperlihatakan bahwa
organ ini mempunyai pembuluh darah yg
baik. Makrofag lebih banyak pd ginjal
anterior dp di sirkulasi atau organ-2
normal yug lain.
Limpa
Pd ikan trout limpa diyakini sbg organ utama
untuk
prosessing,
penyediaan
dan
pematangan eritrosit, neutrofils dan
granulosit.
Limfosit yg kecil dan besar, neotrofils dan
granulosit terlihat banyak dlm limpa. Apabila
tubuh ikan dibuka dan limpanya diambil kejutan
kematian atau stress bisa membesarkan atau
merontokkan limpa yg mengakibatkan suatu
perubahan dari sampel yg diambil. Tetapi kalau
ikan ditangani hati-2 limpa akan menggandakan
pengaturan sel-2 limpa. Jadi rekaman akan
memperlihatkan tingkat kematangan eritrosit,seri
limfosit dan arah dari sirkulasi sel darah normal
dalam limpa. Pd ikan sum-2 merah limpa yg
berisi kebanyakan eritrosit, tdk bisa dibedakan
dgn sum-2 putih yg berisi lebih lebih banyak sel
mirip limfosit. Pd limpa mamalia bgn dari daerah
ini lebih muda dikenal.
 Thymus.
Funsgi dari thymus pd ikan adalah menstimulasi
limfosit dan produksi antibodi spesifik.
Rekaman dari thymus akan memperlihatkan
sejumlah besar sell-2 kering, thymosit dan
sejumlah kecil sel-2 mirip limfosit. Thymosit
mempunyai
sejumlah
kecil
sitoplasma
dibandingkan dgn nukleus besar. Sel thymus
ikan rainbow trout berkelompok renggang pd
diffusi organ tanpa bantuan suatu membran yg
terlihat membatasi limpa. Sedikit lemak, sel
vakuola terlihat pd sepanjang eritrosit normal,
sedikit limfosit, neutrofils, granulosit yg terdpt
pd preprat sirkulasi normal.
 Meklanisme Stimulasi Antigen dan Hasil
Produksi Antibodi
Vaksin yg diberikan kpd ikan akan merangsang
produksi antibodi spesifik dan idealnya
proteksi bersaing melawan penyakit. Langka –
langka biokimia dan fisiologi termasuk dari
pengenalan vaksin terhdp ikan pd resultan
antibody yg nampak dlm serum belum
diketahui dgn pasti. Melalui sejarah imunologi,
banyak teori telah dicoba u/ menjelaskan
secara pasti bgm hal spesifik ditentukan.
Pakar imunologi telah mengajukan teori ttg
bgm hewan menerima dan memproses
antigen dan dpt memproduksi st antibodi yg
aktif untuk st. antigen yg diberikan.
 Suatu teori yg populer mengemukakan bhw. antigen
sendiri beraksi sbg suatu bentuk tekanan konfigurasi
spesifiknya atas bbrp mekaniksme pd sel penghasil
antibodi. Sel ini bersatu dgn bentuk antigen
mempunyai informasi untuk membentuk antibodi
spesifik. Dgn cara ini antigen langsung bertanggung
jawab pd rekaman konfigurasi informasi kedalam
mekanisme yg berputar dan produksi antibodi.
Kebanyakan informasi yg ada ttg mekanisme formasi
antibodi berasal dari percobaan dan observasi
mikroskop. Namun apakah ikan, burung atau mamalia
dpt dibandingkan. Pd ikan periode laten terjadi
sesudah pemberian antigen dimulai bila sedikit atau
tidak ada serum antibodi. Melalui periode ini diyakini
bhw permulaan proses antigen terjadi dan pergerakan
fasilitas antibodi mulai distimulasi. Antibodi spesifik
mulai nampak dlm serum ikan yg diimunisasi dibawah
kondisi ideal sekitar 3 minggu setelah stimulasi
pertama.
 Penampakan dan level serum antibodi
merupakan fungsi dari waktu yg memperlihatkan
suatu logaritme curva pertumbuhan
Sel produksi antibodi memberikan kekuatan penuh
pd fungsi spesifik pd waktu tsb. Sesudah itu
level serum antibodi tetap konstan, kemudian
secara perlahan-lahan menurun sampai sumber
dipanggil lagi untuk memproduksi antibodi. Bila
diikuti step permulaan pd stimulasi antibodi
spesifik pd ikan pd level selluler,informasi ttg
proses menjadi sporadis. Telah diketahui bhw
makrofag pd sistem sirkulasi bersifat fagositik
dan bakteri yg masuk kedlm tubuh ikan akan
difagositosis (dicernah).Kemudian antigen akan
pergi via st proses o/ makrofag dan pesan u/
sintesis antibodi dikirim kpd limfosit aktif.
Seterusnya limfosit menjadi suatu sumber
produksi antibodi .
Setelah pertahanan imun ikan diaktifkan melalui
kontak langsung dgn patogen sendiri atau
kontak buatan via vaksinasi maka respon imun
dipertahankan. Berapa lama pertahanan
spesifik ini tetap tersedia tergantung kpd
banyak faktor seperti jenis antigen, kuantitas
kontak sebelumnya dan kondisi lingkungan ikan.
Mekanisme
fisik
dari
keaktifan
dan
pengahncuran patogen adalah sbb:
Teknik in vitro dari tes antibodi memperlihatkan
bhw antibodi bergabung dgn antigen, seperti yg
diamati pd kompleks antigen-antibodi yg
terbentuk pd reaksi aglutinasi dan precipitin.
Kompleks ini terbtk secara in vivo via sistem
ikan dimana antigen dan antibodi bertemu.
 Dgn cara ini st patogen dinonaktifkan dan
dihancurkan melalui langka-2 yg berurutan.
Mekamisme
pertahanan
melawan
penyakit termasuk:
 1). Lysis yaitu kombinasi anti gen dan
antibodi dgn complemen yg diikuti dgn
penghancuran patogen khususnya bakteri.
 2) Pengnonaktifan patogen sehingga tdk
bereproduksi
yg
mengakibatkan
penurunan populasi patogen.
 3) Kekurangan dari produksi patogen yaitu
tdk menghancuran patogen itu sendiri ttp
kadang-2 memblok produksi toksiknya.
Cara virus Influensa (H5 N1dan
H1N1) menaklukkan Tamiflu
 Legenda Cinta RAMAYANA
 Cara Mahapati marica bersiluman menjadi kijang emas dan Prabu
raha wana -> Pdt Tua untuk menculik Dewi Sinta (bedrhasil
mengelabui sistem pertahanan (penjaga Dewi Sinta)
 Ilustrasi Legenda Ramayana-> Virus Infl.bermutasi -> inang->resisten
thd osetalmifir (tamiflu)
 Mutasi: terjadi perubahan
 basa nukleotida pada molekul DNa-> basa sitosin (C) menjadi
timin(T)









Mutasi gen “Neuranimidase”
Neuiraminidase> ensim protein yangterdapat pada permukaan virus yang
berperan melepaskan virus yg baru terbentug pada membran sel inag -> virus
menginfeksi sel lain.
Sel awl virus menempel padapermukaan sel via residu asam sialat.
Untuk lepas dari membran sel inang nuraminidase memotong residu asam sialat.
Jika akt. Neuraminidase dihambat oleh Oseltamifir maka virus dihentikan.
Jiaka virus bermutasi-> kerja Oseltamifir dieliminir Virus menang melawan HINI
atau H5N1
GEN NEURAMINIDASE BERUKURAN 1362 pasang basa dan penyandi protein
neuraminidase yan tdd 454 reisdu asam amino. Muitasi C-> Tpada basa nukeotida
yak 763 -> residu asam amino yang ke 454 pd protein dr histidin ->tirosin.
Akibatnya t4 penempelan oseltamivir pada neuraminidase berubah shg aktivitas
neuiraminidase tdk terhambat-> aktiv. Virus tdk dihambat
Akhirnya rerjadi kematian